• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEGIATAN PEMBINAAN BAGI GURU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "KEGIATAN PEMBINAAN BAGI GURU "

Copied!
214
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Pengembangan profesionalisme guru yang berlangsung di SMK YPKK Limbung Kabupaten Gowayang dirasakan oleh para guru membawa manfaat. Komponen aspek yang sangat sulit dipenuhi guru dalam pengembangan keprofesian berkelanjutan. Sehingga guru mengetahui dan dapat berpartisipasi serta aktif dalam melaksanakan kegiatan pengembangan profesi guru berkelanjutan.

Selain itu para guru di SMK YPKK Limbung Kabupaten Gowa ingin lebih mengembangkan eksistensinya dengan mengembangkan dan menciptakan karya tulis atau buku atau catatan harian menulis. Dalam proses pengembangan profesionalisme berkelanjutan berdasarkan evaluasi kinerja guru, faktor penghambatnya adalah ketersediaan waktu guru yang sangat terbatas, sehingga sangat sulit bagi guru untuk memenuhi aspek-aspek penyusun publikasi ilmiah.

KAJIAN PUSTAKA

Pengembangan

Menurut Udin Syaefudin Saud, penggunaan media berita yang selektif terkait dengan bidang tempat seorang guru bekerja dapat membantu proses peningkatan profesionalisme guru. 3) Berpartisipasi dan aktif dalam organisasi profesi. Menurut Ali Mudlofir dan juga dikemukakan oleh Sudarwan Danim, peningkatan profesionalisme guru dapat dicapai melalui kegiatan sebagai berikut: . 1) In-house training (IHT), yaitu pelatihan yang diberikan secara internal pada kelompok kerja guru, sekolah atau tempat lain yang ditunjuk untuk memberikan pelatihan. Langkah-langkah yang dilakukan guru adalah: a) Dinas Pendidikan setempat memberikan dana bantuan untuk kembali bersekolah; b) Guru yang terlibat kembali ke sekolah dibiayai oleh pemerintah dan guru itu sendiri;

Program ini ditujukan bagi guru yang pengajarannya tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya atau tidak berasal dari kursus pelatihan guru. Dari uraian pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa pengembangan profesional guru semacam ini dapat dilakukan melalui guru secara mandiri maupun melalui lembaga, baik yang dilakukan secara perseorangan maupun kelompok.

Profesionalisme

Agus Setiono (2004:35) mengatakan bahwa untuk profesionalisme aparatur setidaknya ada dua nilai yang harus dikembangkan, yaitu. Untuk menciptakan tingkat profesionalisme dalam pelaksanaan misi lembaga, syarat pokoknya adalah tersedianya sumber daya manusia yang handal, kerja yang terprogram dan waktu yang tersedia untuk pelaksanaan program, serta dukungan finansial yang memadai dan tempat serta dukungan yang memadai. fasilitas. Maister (1998:56) mengatakan bahwa orang yang profesional adalah orang yang diandalkan dan dipercaya karena ahli, terampil, mempunyai pengetahuan, bertanggung jawab, rajin, disiplin dan menjalankan tanggung jawab pekerjaannya dengan sungguh-sungguh. menjadikan istilah keahlian identik dengan kemampuan, pengetahuan atau pendidikan dan kemandirian.

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

Guru yang berhasil adalah guru yang mampu mencapai nilai kredit yang dipersyaratkan untuk tingkat nilainya. Dengan demikian, jika guru berhasil mencapai angka kredit tersebut, maka guru tersebut layak mendapat pangkat sesuai prestasi kerjanya. Unsur PKB dalam penilaian angka kredit guru merupakan unsur mutlak yang harus dilakukan oleh guru dengan nilai angka kredit yang telah ditentukan.

Guru tidak cukup hanya mengajar di bidangnya, guru harus mencapai angka kredit yang diperlukan untuk kegiatan pengembangan profesional. Harapan Pemerintah dengan diterapkannya persyaratan SKS pada berbagai unsur kegiatan PKB mulai tingkat III/a adalah agar guru selalu terus belajar, mengembangkan kompetensi dan meningkatkan pembelajarannya selama menjadi guru melalui kegiatan KMD.

Pengertian Tenaga Pendidik

Mintalah penjelasan kepada guru apakah guru itu profesi tertentu atau guru selalu mengikuti kegiatan profesi: KKG/MGMP, seminar, workshop. Mintalah guru menjelaskan perannya dalam kegiatan profesional (misalnya KKG/MGMP, seminar, lokakarya) dan apakah hasil kegiatan profesional digunakan dalam kegiatan pembelajaran dan dibagikan kepada rekan kerja. Wawancarai koordinator CPD dan tanyakan bagaimana guru berpartisipasi dalam kegiatan CPD.

Melakukan wawancara kepada pimpinan dan/atau peserta KKG/MGMP tentang bagaimana guru yang dievaluasi mengikuti kegiatan yang dilaksanakan dalam program KKG/MGMP. 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Hasil Prestasinya, beban kerja guru pada bidang pendidikan, pengajaran, bimbingan, pengajaran dan/atau pelatihan paling sedikit 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dan paling banyak 40 (empat puluh) jam. jam tatap muka 1 ( satu minggu.

Teori-teoriPengembanganSumberDayaManusia

Selain itu peran guru juga dimaksudkan untuk menegaskan fungsi guru dalam mempersiapkan peserta didik menghadapi masa depan. B. Teori Pengembangan Sumber Daya Manusia 1. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Sesuatu yang benar-benar nyata bukanlah bayangan cahaya yang datang dari belakang, melainkan sesuatu yang ada dibalik dirinya sendiri. Gagasan kebebasan inilah yang menjadi kata kunci eksistensialisme sepanjang ajaran filosofisnya tentang pengembangan sumber daya manusia. e) Eksperimentalisme Seperti halnya eksistensialisme, kelompok eksperimentalisme juga memandang manusia sebagai makhluk yang dinamis, aktif, dan kreatif.Orang eksperimentalis adalah orang yang optimis dapat membentuk kualitas dirinya melalui kebiasaan berpikir kreatif berdasarkan pengalaman.

Keduanya dengan demikian menekankan bahwa yang nyata adalah segala sesuatu yang dapat dialami dan dialami oleh panca indera. Pengetahuan yang bersumber dari indra bersifat relatif, berubah-ubah, sehingga tidak dapat dikatakan sesuatu yang nyata dan benar.

Penelitian Terdahulu

Dari data tabel diatas terlihat bahwa mayoritas responden sebanyak 32 orang (71,1%) menjawab bahwa kegiatan program pengembangan guru yang sedang berjalan kurang teratur dan dilaksanakan sesuai kebutuhan. Materi atau bimbingan dari mentor/konselor dari Dinas Pendidikan Kabupaten Gowa sangat penting dalam proses pembinaan terhadap guru. Alhamdulillah saya merasa bersyukur dengan adanya kegiatan pembinaan ini, khususnya bagi sekolah dan guru.

Guru sangat antusias mengikuti kegiatan proses pembinaan berkelanjutan ini, hal ini membuktikan bahwa guru sangat memahami bahwa keikutsertaan dalam kegiatan pembinaan berkelanjutan sangat penting bagi pengembangan pengetahuan dan keterampilan serta berpengaruh terhadap pemenuhan jenjang karir atau promosi, serta Pemenuhan Sertifikat Bagi Guru, Sebagai Stimulus Motivasi Yang Utama Bagi Guru SMK YPKK Limbung Kabupaten Gowa. Seluruh guru mengikuti kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan ini berdasarkan evaluasi kinerja guru, karena guru sangat memahami bahwa kegiatan ini sangat penting bagi guru terutama untuk pemenuhan jenjang karir dan sertifikasi guru.

Gambar 2.1 Bagan Kerangka PikirKualitas Pendidikan  Pengembangan Kompetensi Profesional
Gambar 2.1 Bagan Kerangka PikirKualitas Pendidikan Pengembangan Kompetensi Profesional

Kerangka Berfikir

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel

Menurut Hamid Darmadi, populasi adalah seluruh anggota sekelompok orang, peristiwa atau benda yang hidup bersama di suatu tempat dan menjadi sasaran kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian. Lebih lanjut Sugiyono menjelaskan populasi adalah wilayah umum yang terdiri dari obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Kesimpulan dari populasi adalah seluruh subjek penelitian yang mempunyai ciri-ciri tertentu yang akan memberikan batasan dan ruang lingkup penelitian.

Prosedur Penelitian

Pada tahap pelaporan ini, penulis melakukan kegiatan triangulasi data, yaitu verifikasi atau pemeriksaan terhadap data yang diperoleh guna memperoleh keabsahan data. Hal ini dilakukan dengan cara memverifikasi kredibilitas informasi yang diperoleh dari informan dengan orang atau orang lain yang terkait dengan informan. Pada tahap ini juga dibandingkan hasil observasi dan wawancara, serta perbandingannya dengan informasi yang diperoleh dari orang lain yang dekat dengan responden.

Setelah penyusunan laporan ini diperoleh hasil penelitian berupa penyusunan laporan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan maksud dan tujuan penelitian, yang kemudian disusun secara sistematis berdasarkan prosedur pelaporan.

Definisi Operasional Variabel

Menghadiri seminar merupakan salah satu bentuk kegiatan yaitu perjumpaan dengan tema ilmiah yang didalamnya terjadi proses diskusi mendalam sehingga dapat memecahkan permasalahan pada materi yang berkaitan dengan bidang kompetensi guru dan materi pendidikan lainnya. KKG/GMP merupakan wadah kegiatan profesi guru SD/MI/SDLB tingkat kecamatan yang beranggotakan sejumlah guru dari sejumlah sekolah. Guru melakukan penelitian, mengembangkan karya inovatif, berpartisipasi dalam kegiatan ilmiah (misalnya seminar, konferensi) dan aktif dalam melaksanakan pengembangan keprofesian berkelanjutan.

Instrument Penelitian

Sesuai dengan hasil jawaban responden tentang sosialisasi yang dilakukan sekolah kepada guru terkait dengan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan, ada baiknya menurut penulis hal ini ditunjukkan dengan kepedulian kepala sekolah terhadap guru, dengan cara menyampaikan secara lisan dan mengingatkan mereka, selain informasi yang ada juga dipasang di papan pengumuman bagi para guru di sekolah tersebut. Tabel 5.2 di atas menunjukkan bahwa hampir 30 orang (66,7%) berpendapat bahwa kegiatan pengembangan berkelanjutan bagi guru sangat penting, sedangkan sisanya 15 orang (33,3%) menjawab biasa saja. Tabel 4.8 menunjukkan mayoritas responden sebanyak 26 orang (57,8%) menjawab sangat bermanfaat bagi guru terutama dalam mewujudkan jenjang karirnya serta mengembangkan pengetahuan dan kesadarannya.

Tabel 5.11 menunjukkan bahwa sebanyak 19 orang (42,2%) menyukai aspek pengembangan keprofesian berkelanjutan guru, publikasi ilmiah, penciptaan karya tulis baik berupa buku, majalah atau modul pembelajaran, sedangkan yang menjawab, aspek self-self- pengembangan, penyusunan RPP, penguasaan materi, kurikulum dan TIK sebanyak 16 orang (35,6%), sedangkan sisanya memilih aspek integral dalam melaksanakan karya ilmiah/inovatif, penciptaan metode pengajaran sebanyak 10 orang ( 22,2%). Berdasarkan hasil pernyataan yang disampaikan oleh salah satu responden dapat disimpulkan bahwa para guru di kabupaten Gowa memahami kegiatan pembinaan ini, bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat untuk menyelesaikan angka kredit promosi dan menyelesaikan program sertifikasi. Meskipun pelaksanaannya kurang teratur, namun kegiatan pengembangan keprofesian berdasarkan evaluasi kinerja guru di SMK YPKK Limbung Kabupaten Gowa masih berjalan dan terkoordinasi.

Dari hasil penelitian observasi langsung ke sekolah, baik melalui penyebaran angket kepada guru di SMK YPKK Limbung Kabupaten Gowa, maupun melalui wawancara dengan pihak terkait, menurut penulis secara umum berjalan baik, namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. yang tidak memenuhi ketentuan Pedoman Profesionalisme Berkelanjutan. Pelaksanaan pengembangan guru secara berkesinambungan disosialisasikan dan dikomunikasikan kepada guru baik secara lisan oleh Kepala Sekolah yang dilakukan pada pertemuan guru, maupun pada pertemuan nonformal. Mereka memantau kegiatan pengembangan profesional dan, jika perlu, memberikan informasi dan pelatihan kepada guru.

Hal ini terbukti pada hasil jawaban responden mengenai asal usul pendamping/guru dalam kegiatan pengembangan guru berkelanjutan di SMK YPKK Limbung Kabupaten Gowa. Dari tiga komponen yang paling diutamakan guru dalam pembinaannya adalah aspek publikasi ilmiah, penciptaan karya tulis baik dalam bentuk buku, jurnal ilmiah maupun modul pembelajaran. Hal ini berasal dari hasil penelitian pernyataan responden. Sebab, aspek ini sangat dihargai oleh guru dalam memenuhi jabatan promosi/fungsionalnya sebagai guru dan sertifikasi guru. Dalam memenuhi ketiga aspek unsur pengembangan diri, publikasi ilmiah dan melaksanakan karya ilmiah/inovatif, melaksanakan karya ilmiah/karya inovatif merupakan hal yang paling sulit bagi guru, seperti penemuan yang tepat dan menciptakan metode pengajaran.

Aspek yang dapat dipenuhi oleh guru (responden) lebih banyak pada aspek pedagogik, seperti penyusunan RPP, pembuatan program kerja pendidikan, penilaian peserta didik dan pengembangan mata pelajaran. Proses pengembangan keprofesian berkelanjutan di SMK YPKK Limbung Kabupaten Gowa mengikuti pedoman profesionalisme berkelanjutan dan sangat bermanfaat bagi guru serta meningkatkan mutu sekolah, namun masih perlu ditingkatkan dalam: 1) waktu program kegiatan, 2) undangan pembimbing/tutor dari kalangan pakar atau pakar di bidang pengembangan profesi guru, agar guru dapat tercerahkan dan mengembangkan wawasannya. Kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan berbasis evaluasi kinerja guru di sekolah ini perlu dipertahankan dan ditingkatkan.

Guru harus menyediakan waktu dan mempersiapkan diri dalam kegiatan pembinaan ini serta harus mempunyai target program yang ingin dicapai guru terutama dalam pemenuhan aspek publikasi ilmiah atau pembuatan karya ilmiah.

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian  No
Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian No

Gambar

Gambar 2.1 Bagan Kerangka PikirKualitas Pendidikan  Pengembangan Kompetensi Profesional
Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian  No
Tabel 5. 1. Cara Penyampaian Sosialisasi Program Pembinaan Guru  Berkelanjutan
Tabel 5. 2. Kegiatan Pembinaan Bagi Guru
+7

Referensi

Dokumen terkait

 memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;.  memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan

 memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;.  memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan

 memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;.  memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan

 memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;.  memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan

 memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;.  memfasilitasi peserta didik untuk

 memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;.  memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan

 memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;  memfasilitasi peserta didik untuk

� memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;.. � memfasilitasi peserta didik untuk