• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "laporan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar"

Copied!
108
0
0

Teks penuh

PROFIL ORGANISASI DAN TUGAS PESERTA

Gambaran Umum Organisasi

  • Dasar Hukum Organisasi
  • Tugas Fungsi Organisasi
  • Struktur Organisasi dan Tata Kerja
  • Visi dan Misi Organisasi
  • Tujuan Organisasi
  • Nilai-nilai Budaya Organisasi

Berdasarkan keputusan Bupati Purworejo tentang penunjukan RSUD R.A.A Tjokronegoro pada Dinas Kesehatan Purworejo sebagai unit organisasi khusus pelaksana Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). RSUD R.A.A Tjokronegoro mempunyai keputusan penetapan kelas dan izin operasional dengan nomor IORS/VII/2020 dengan rumah sakit kelas tipe C dengan kapasitas tempat tidur sebanyak 112. Rumah Sakit merupakan lembaga pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang memiliki karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu kesehatan, kemajuan teknologi dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat harus tetap kompeten.

Keputusan Bupati Purworejo No. 59 Tahun 2019 tentang Pembentukan, Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kelas C Wilayah Kabupaten Purworejo; Surat Keputusan Bupati Purworejo No. 72 Tahun 2020 tentang Administrasi Badan Layanan Umum Daerah, R.A.A. RSUD Tjokronegoro Kabupaten Purworejo tentang Perubahan Keputusan Bupati No. 39 Tahun 2020 tentang Administrasi Badan Layanan Umum Daerah, R.A.A. RSUD Tjokronegoro Purworejo. Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Purworejo No. 72 Tahun 2020, Rumah Sakit mempunyai tugas pokok menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan berhasil dengan mengutamakan upaya pengobatan dan pemulihan yang dilaksanakan secara terkoordinasi dan terpadu melalui upaya perbaikan dan pencegahan serta pelaksanaan upaya rujukan.

Nilai budaya kerja di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Purworejo sebagaimana tertuang dalam Peraturan Bupati Purworejo Nomor 36 Tahun 2014 tentang Pedoman Budaya Kerja di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Purworejo adalah “BERIMAN-PROFESIONAL” yang artinya. Inovatif yaitu pemberian pelayanan sesuai dengan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini serta pemberian pelayanan yang mudah, terjangkau dan memuaskan.

Gambar 1.2 Struktur Organisasi RSUD R.A.A Tjokronegoro
Gambar 1.2 Struktur Organisasi RSUD R.A.A Tjokronegoro

Tupoksi Jabatan Peserta

Akuntabel, yaitu sistem perekonomian yang jelas, transparan/akuntabel, dan melaksanakan tugas sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan. Profesional yaitu bekerja sesuai sistem dan prosedur yang berlaku, selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik dan terbuka dalam mengemukakan pendapat. Dari uraian tugas teknisi transfusi darah diatas, maka draft pemutakhiran mengenai “Optimalisasi pelayanan darah pada bank darah RSUD R.A.A. Tjokronegoros mengenai hemovigilance” berkaitan dengan melakukan persiapan pelayanan transfusi darah, sehingga permasalahan yang diangkat dalam pemutakhiran ini. Sesuai dengan tugas pokok teknisi transfusi darah.

Optimalisasi pelayanan darah terkait hemovigilance merupakan salah satu strategi deteksi dini reaksi transfusi agar tidak terjadi reaksi transfusi berulang dan selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan terkini.

Role Model

Harmonis, yaitu menghormati setiap orang, apapun asal usulnya, tanpa membeda-bedakan cara berinteraksi dengan rekan kerja; Setia, artinya senantiasa menjaga nama baik rekan-rekan ASN, pimpinan, dan instansi dengan tidak menyebarkan berita yang tidak menyenangkan tentang siapapun; Mudah beradaptasi, mempunyai semangat terhadap perubahan yang dibuktikan dengan kesediaannya mengikuti perkembangan teknologi saat ini; Dan.

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

Identifikasi dan Deskripsi Isu

Kondisi yang diharapkan : Adanya sistem hemovigilance yang optimal untuk menurunkan kejadian reaksi transfusi berulang pada penerima 3. Uraian masalah : Pemantauan dan pencatatan suhu pada bank darah merupakan salah satu upaya untuk menjamin kualitas darah yang disimpan agar tetap terjaga kualitasnya. tidak rusak dan menurunkan kualitas darah yang akan ditransfusikan ke penerima. Status Saat Ini: Kertas grafik dari lemari es Bank Darah digunakan untuk mencatat dan memantau suhu dan belum pernah diganti, sehingga data berupa grafik yang ada menumpuk dan tidak jelas c.

Uraian Masalah: Darah yang dikembalikan pada pelayanan darah adalah darah yang siap digunakan setelah melalui proses uji cross match, namun pada proses transfusi kepada pasien dikembalikan atau dibatalkan. Kondisi yang diharapkan: Terdapat buku registrasi pengembalian darah untuk memudahkan mengetahui alasan persediaan darah dan memudahkan pelaporan stok darah di bank darah. Penyimpanan darah di bank darah di R.A.A. RSUD Tjokronegoro Kabupaten Purworejo belum maksimal.

Gambaran Masalah: Bank darah merupakan suatu tempat khusus yang digunakan untuk menyimpan darah, baik sebagai persediaan darah maupun sebagai tempat penyimpanan darah yang telah melalui proses uji silang yang sesuai. Kondisi Saat Ini: Tidak adanya label pada bank darah untuk pengelompokan berdasarkan golongan darah, sehingga menyulitkan petugas dalam mengambil darah untuk digunakan, dan menyulitkan petugas dalam mencatat stok darah di bank darah.

Gambar 2.2 Buku register reaksi transfusi darah  d.  Sumber isu: Unit kerja
Gambar 2.2 Buku register reaksi transfusi darah d. Sumber isu: Unit kerja

Analisis Isu

Hasil analisis isu APKL menunjukkan ada tiga isu kualitas yang akan dibahas berdasarkan pemeringkatan yang ditentukan dari total skor. Selanjutnya, penyaringan isu dilanjutkan dengan menggunakan analisis isu USG untuk menentukan prioritas isu yang akan diangkat. Tiga isu yang mempunyai bobot skor tertinggi dari analisis isu APKL selanjutnya akan dianalisis menggunakan metode USG (Urgency, Severity dan Growth).

Teknik USG dilakukan dengan menentukan derajat urgensi, keparahan dan perkembangan masalah dengan menggunakan skala likert dengan nilai 1 sampai dengan 5. Berdasarkan hasil analisis APKL dan USG, ditentukan permasalahan strategis yang akan dijadikan permasalahan. penyelesaiannya adalah “Tidak ada sistem haemovigilance internal di RS RAA Tjokronegoro” Selanjutnya permasalahan prioritas tersebut akan ditindaklanjuti dengan melakukan root cause analysis untuk mengetahui penyebab terjadinya permasalahan tersebut.

Analisis Penyebab Isu

Dampak Bila Isu Tidak Diselesaikan

Gagasan Pemecahan Isu

Rancangan Aktualisasi dan Habituasi

Saya berkonsultasi dengan mentor saya mengenai mekanisme pengumpulan dan penyimpanan data reaksi transfusi untuk membangun lingkungan kerja yang kondusif (harmonis). Saya berkonsultasi dengan mentor saya tentang mekanisme pengumpulan dan penyimpanan data reaksi transfusi secara proaktif (Adaptif). Saya berkonsultasi dengan mentor tentang hasil pembuatan panduan alur Hemovigilance sebagai bentuk semangat perubahan (Adaptif).

Saya melakukan koordinasi antara ruang lab dan ruang perawatan menggunakan grup Whatsapp sebagai bentuk pemanfaatan keterampilan digital. Saya mengevaluasi kegiatan bersama mentor untuk menjaga kualitas kegiatan yang dilakukan (berorientasi pelayanan).

Jadwal Rancangan Aktualisasi

PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

Perubahab Kegiatana dari Rancangan Awal

Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi

Saya mengumpulkan referensi tentang pentingnya sistem Hemovigilance sesuai dengan keahlian saya di bidang saya (Kompeten). Saya mengumpulkan referensi tentang pentingnya sistem Hemovigilance dalam upaya melakukan perbaikan berkelanjutan (Service Oriented). Saya berkonsultasi dengan mentor saya tentang acuan sistem Hemovigilance untuk membangun lingkungan kerja yang kondusif (harmonis).

Oleh karena itu, sistem hemovigilance yang ada di RSUD R.A.A Tjokronegoro beroperasi seperti biasa dengan akses terbatas, risiko kehilangan, risiko kerusakan, dan waktu pencarian dokumen reaksi transfusi yang lebih lambat. Tersedianya referensi mengenai pentingnya sistem Hemovigilance akan memperkuat nilai organisasi di RSUD R.A.A Tjokronegoro yaitu Inovatif (pemberian pelayanan sesuai dengan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini). Saya berkonsultasi dengan mentor saya tentang sosialisasi alur sistem Hemovigilance secara hati-hati dan bertanggung jawab (Attributable).

Saya berkonsultasi dengan para mentor tentang sosialisasi alur sistem Hemovigilance sebagai bentuk sinergi untuk hasil yang lebih baik (Kolaboratif). Saya berkonsultasi dengan mentor mengenai kuisioner mengenai kemudahan dan kejelasan alur materi sistem Hemovigilance sebagai bentuk sinergi untuk hasil yang lebih baik (Kolaboratif).

Gambar 3.1 Pencarian referensi mengenai sistem hemovigilance   2)  Melakukan  konsultasi  dengan  mentor  mengenai  hasil  review
Gambar 3.1 Pencarian referensi mengenai sistem hemovigilance 2) Melakukan konsultasi dengan mentor mengenai hasil review

Kondisi Sebelum dan Sesudah Aktualisasi

Pada tahap kegiatan, kegiatan monitoring dan evaluasi dapat dijadikan bahan edukasi bagi rumah sakit lain yang ingin mengoptimalkan sistem hemovigilance. Adanya laporan evaluasi kegiatan akan memperkuat nilai organisasi di RSUD R.A.A Tjokronegoro yaitu akuntabilitas (bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan terhadap pelaksanaan suatu program untuk menciptakan sistem Hemovigilance). 78 Kabupaten Purworejo, pencatatan kejadian reaksi transfusi masih hanya dijadikan data pelaporan bulanan, hal ini disebabkan karena pegawai belum memiliki pemahaman yang sama mengenai sistem hemovigilance.

Pemutakhiran ini dilakukan di RSUD R.A.A Tjokronegoro Kabupaten Purworejo dengan menerapkan nilai-nilai dasar AKHLAK. Permasalahan yang muncul pada saat pemutakhiran dan pembiasaan di RS RAA Tjokronegoro Kabupaten Purworejo adalah belum optimalnya sistem hemovigilance internal di RS RAA Tjokronegoro Kabupaten Purworejo. Ide yang dirumuskan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah optimalisasi sistem hemovigilance menggunakan spreadsheet di Bank Darah RSUD RAA Tjokronegoro Kabupaten Purworejo.

Dengan tercapainya hasil dari kegiatan ini maka sistem haemovigilance di RSUD R.A.A Tjokronegoro Kabupaten Purworejo menjadi optimal dengan kemudahan akses untuk melihat data reaksi transfusi, mencegah reaksi transfusi berulang dan memberikan peringatan dini kemungkinan terjadinya reaksi transfusi. Tercapainya aktualisasi dan sosialisasi sebesar 100%, hal ini dikarenakan seluruh kegiatan telah berhasil diselesaikan dan hasil/output yang dicapai sesuai dengan yang diharapkan. Penulis mampu mengaktualisasikan nilai AKHLAK dan melaksanakan kegiatan optimalisasi sistem hemovigilance menggunakan spreadsheet di Bank Darah RSUD R.A.A. Tjokronegoro, Kabupaten Purworejo.

Bagi pegawai RSUD R.A.A Tjokronegoro Kabupaten Purworejo, pegawai mempunyai pemahaman yang sama tentang pentingnya sistem hemovigilance di rumah sakit. Peserta Diklat Dasar CPNS Kelas CLXXV Golongan II dan III, berkomitmen menindaklanjuti aktualisasi dan pembiasaan nilai-nilai dasar Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif, (AKHLAK) sesuai jabatannya dan berperan sebagai pegawai negeri untuk mendukung Smart Governance.

Tabel Rencana Optimalisasi Sistem Hemovigilance Menggunakan  Spreadsheet di Bank Darah RSUD R.A.A Tjokronegoro
Tabel Rencana Optimalisasi Sistem Hemovigilance Menggunakan Spreadsheet di Bank Darah RSUD R.A.A Tjokronegoro

SIMPULAN

Gambar

Gambar 1.1 Foto RSUD R.A.A Tjokronegoro
Gambar 1.2 Struktur Organisasi RSUD R.A.A Tjokronegoro
Gambar 2.2 Buku register reaksi transfusi darah  d.  Sumber isu: Unit kerja
Gambar 2.3 Kertas grafik Blood Bank   d.  Sumber isu: Unit kerja
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahap ini saya menyiapkan diri untuk melakukan konsultasi dan meminta arahan dari mentor tentang rencana sosialisasi yang akan saya lakukan dikantor dinas

Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dengan menerapkan nilai-nilai dasar, peran dan kedudukan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam Optimalisasi Penyusunan Dokumentasi

Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dengan menerapkan nilai-nilai dasar, peran dan kedudukan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam meningkatkan keterampilan pengoperasian komputer

Kontribusi/ Manfaat Kegiatan bagi Pihak lain dan terhadap Pencapaian Visi, Misi, Tujuan dan Penguatan Nilai - Nilai Organisasi Dengan adanya monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan

Menyusun rancangan kegiatan literasi membaca menggunakan flipbook Menyelesaikan penyebab : Belum adanya kegiatan literasi membaca yang menarik Sumber kegiatan : Inovasi

Output atau hasil akhir yang diperoleh yaitu adanya media promosi leaflet, poster, dan video tentang cuci tangan pakai sabun CTPS, tersedianya sarana cuci tangan pakai sabun CTPS yang

Berikut ini beberapa isu aktual yang ditemukan saat melaksanakan tugas sebagai guru matematika di SMP Negeri 43 Purworejo, isu-isu tersebut dapat dideskripsikan sebagai berikut: a

Isu ini saya deskripsikan berdasarkan observasi pada Bagian Organisasi Setda Kabupaten Purworejo bahwa pemenuhan data dukung sistem akuntabilitas kinerja pemerintah di Bagian Organisasi