LAPORAN PLP 2
DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PONTIANAK TAHUN AKADEMIK 2024
Diajukan untuk melengkapi persyaratan penyelesaian PLP 2
Kelompok 9
1. Muzdali Fazrur (12101059)
2. Desi Lastari (12101081)
3. Muhammad Rifki (12101082)
4. Fitri Rahmadhani (12101103) 5. Muhammad Khairul Imami (12101108)
6. Dita Aulia (12101148)
7. Nurazima (12101172)
8. Azaziah (12101209)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK
PENGESAHAN LAPORAN
Laporan PLP 2 Mahasiswa Prodi PAI FTIK IAIN Pontianak Semester Ganjil Tahun Akademik 2024/2025 di MAN 1 Pontianak, September s.d Desember 2024 yang disusun oleh kelompok 09 ini telah di konsultasikan dan diketahui oleh Dosen Pembimbing dan disahkan pada:
Hari : ...
Tanggal : ...
Pontianak,………...
Koordinator Pamong Dosen Pembimbing
Drs. H. Razali, M.Pd Dr. Tisna Nugraha, M.Pd NIP:196505191992031002 NIP:198511082015031003
Mengetahui,
Kaprodi PAI FTIK IAIN Pontianak
Dr. Syamsul Kurniawan, S.Th.I, M.S.I NIP 198307012015031001
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Perkenalan Lapangan Persekolahan (PLP 2)ini dengan baik. Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas akhir PLP 2 yang telah kami laksanakan sebagai mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak.
Kegiatan PLP 2 ini bertujuan untuk memberikan pengalaman praktis kepada mahasiswa agar dapat mengaplikasikan teori yang telah diperoleh di perkuliahan ke dalam dunia kerja nyata. Dalam laporan ini, kami menjelaskan berbagai aktivitas, pencapaian, serta tantangan yang kami hadapi selama melaksanakan magang, disertai dengan analisis dan refleksi untuk mendukung pengembangan diri kami di masa depan.
Kami menyadari bahwa keberhasilan kegiatan magang ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Syarif, S.Ag., MA selaku rektor IAIN Pontianak
2. Prof. Dr. H. Hermansyah, M.Ag selaku Dekan FTIK IAIN Pontianak.
3. Dr. Syamsul Kurniawan, S.Th.I, M.S.I selaku Kaprodi PAI FTIK IAIN Pontianak.
4. Dr. Tisna Nugraha M.Pd selaku Dosen Pembimbing PLP IAIN Pontianak.
5. Drs. H. Razali, M.Pd selaku Kepala MAN 1 Pontianak.
6. H. Rohmadi, S.Pd M.Pd selaku Wakil Kepala MAN 1 Pontianak..
7. Aminah S.Ag. M.Pd selaku Guru Pamong PLP 2 IAIN Pontianak.
8. Marlina SY. S,Ag, M.Pd selaku Guru Pamong PAI PLP 2 IAIN Pontianak.
9. Delfi Syuhada, S.Pd.I selaku Guru Pamong PAI PLP 2 IAIN Pontianak.
10. Abdul Majid, S.Ag, M.Pd selaku Guru Pamong PAI PLP 2 IAIN Pontianak.
11. Seluruh staff Guru/Pegawai di MAN 1 Pontianak 12. Seluruh peserta didik MAN 1 Pontianak.
iii
13. Teman-teman seperjuangan PLP 2 IAIN Pontianak.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi perbaikan di masa mendatang. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat dan menjadi referensi bagi pihak-pihak yang membutuhkannya.
Pontianak, 27 November 2024 Kelompok 9 PLP 2 IAIN Pontianak
iv
DAFTAR ISI
PENGESAHAN LAPORAN ...ii
KATA PENGANTAR ...iii
DAFTAR ISI ... v
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Eksistensi Kegiatan Praktk Mengajar...1
B. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kegiatan Praktik Mengajar...2
BAB II PROFIL MADRASAH...5
A.Visi dan Misi serta Program Madrasah...5
B. Sumber Daya Manusia Madrasah...6
C. Sarana dan Prasarana Madrasah...7
D. Struktur Organisasi Pelaksanaan Pendidikan di Madrasah...8
E. Peluang, Tantangan dan Hambatan Pendidikan Madrasah di Masa Depan...8
BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK MENGAJAR ...11
A. Administrasi Pembelajaran...11
B. Kurikulum... 12
C. Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar dan Praktik Mengajar di Madrasah...13
BAB IV PENUTUP...16
A. Kesimpulan... 16
B. Saran...16
LAMPIRAN ...17
v
BAB I PENDAHULUAN A. Eksistensi Kegiatan Praktik Mengajar
Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam membangun peradaban dan menciptakan sumber daya manusia yang unggul. Dalam proses pendidikan, guru memiliki peran sentral sebagai pendidik, fasilitator, dan pembimbing dalam membentuk karakter dan kompetensi peserta didik. Oleh karena itu, persiapan yang matang bagi calon pendidik menjadi hal yang sangat penting. Salah satu bentuk persiapan tersebut adalah kegiatan praktik mengajar, yang menjadi sarana untuk mengaplikasikan teori pendidikan dalam situasi nyata di kelas.
Praktik mengajar merupakan bagian integral dari program pendidikan keguruan yang bertujuan untuk membekali mahasiswa calon guru dengan pengalaman langsung dalam melaksanakan tugas-tugas keguruan. Kegiatan ini tidak hanya memberikan wawasan tentang bagaimana proses belajar mengajar berlangsung, tetapi juga memungkinkan mahasiswa untuk mengenali tantangan dan peluang yang ada di dunia pendidikan. Melalui praktik mengajar, mahasiswa diajak untuk keluar dari zona nyaman dan terjun langsung ke dalam suasana pembelajaran yang sesungguhnya, sehingga mereka dapat mengembangkan kompetensi pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian yang diperlukan oleh seorang pendidik.
Eksistensi kegiatan praktik mengajar memiliki nilai strategis dalam membangun kepercayaan diri mahasiswa sebagai calon guru. Dalam kegiatan ini, mahasiswa dituntut untuk mampu merancang pembelajaran yang efektif, menyampaikan materi secara komunikatif, dan menggunakan berbagai metode serta media pembelajaran yang inovatif.
Selain itu, mereka juga harus menghadapi berbagai situasi yang sering muncul di kelas, seperti mengelola siswa dengan karakter yang beragam, mengatasi masalah kedisiplinan, serta menilai hasil belajar secara objektif dan menyeluruh. Dengan demikian, praktik mengajar tidak hanya mengasah kemampuan teknis mahasiswa, tetapi juga melatih keterampilan nonteknis, seperti kemampuan beradaptasi, berpikir kritis, dan mengambil keputusan.
Di sisi lain, praktik mengajar juga memberikan manfaat besar bagi institusi pendidikan tempat kegiatan ini dilaksanakan. Kehadiran mahasiswa praktik mengajar dapat menjadi stimulus untuk meningkatkan kualitas pembelajaran melalui ide-ide baru yang mereka bawa. Mahasiswa sering kali memperkenalkan metode pengajaran yang segar
dan kreatif, yang dapat menginspirasi guru-guru di sekolah. Hal ini menciptakan hubungan simbiosis antara dunia akademik di perguruan tinggi dan realitas pendidikan di sekolah.
Namun, eksistensi kegiatan praktik mengajar juga dihadapkan pada berbagai tantangan. Tidak semua mahasiswa mampu langsung menyesuaikan diri dengan kondisi lapangan yang dinamis. Perbedaan karakteristik siswa, fasilitas sekolah, serta budaya kerja di setiap institusi menjadi faktor-faktor yang memengaruhi proses adaptasi mahasiswa.
Oleh karena itu, diperlukan bimbingan yang intensif dari pihak sekolah maupun dosen pembimbing untuk memastikan bahwa kegiatan praktik mengajar dapat berjalan optimal dan memberikan hasil yang maksimal.
Dalam laporan ini, akan dibahas secara mendalam tentang pelaksanaan kegiatan praktik mengajar, meliputi latar belakang, tujuan, proses pelaksanaan, serta evaluasi dari pengalaman yang telah dijalani. Diharapkan, laporan ini tidak hanya menjadi dokumentasi dari kegiatan yang telah dilakukan, tetapi juga menjadi bahan refleksi untuk memperbaiki dan mengembangkan program praktik mengajar di masa yang akan datang. Dengan begitu, eksistensi kegiatan praktik mengajar dapat terus memberikan kontribusi nyata dalam mencetak tenaga pendidik yang kompeten, profesional, dan berintegritas, sesuai dengan kebutuhan zaman yang terus berkembang.
B. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kegiatan Praktik Mengajar
Pendidikan merupakan salah satu instrumen utama dalam membangun sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam konteks pendidikan formal, guru berperan sebagai ujung tombak keberhasilan proses pembelajaran. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, calon guru perlu dibekali dengan berbagai kompetensi yang relevan melalui kegiatan praktik mengajar. Dalam pelaksanaannya, praktik mengajar tidak hanya menjadi ajang untuk melatih kemampuan teknis, tetapi juga dirancang berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang jelas dan terukur.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar adalah landasan fundamental yang digunakan untuk menentukan target pencapaian pembelajaran. SK merupakan gambaran umum dari kemampuan yang harus dikuasai oleh mahasiswa calon guru selama melaksanakan praktik mengajar, sedangkan KD merupakan penjabaran lebih rinci dari SK yang mencakup langkah-langkah spesifik yang harus dicapai. Adanya SK dan KD bertujuan untuk memastikan bahwa kegiatan praktik mengajar berjalan secara sistematis dan terarah, serta sesuai dengan kebutuhan dunia pendidikan.
Dalam kegiatan praktik mengajar, SK dan KD dirancang untuk mencakup berbagai aspek kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang pendidik, seperti kompetensi pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian. Kompetensi pedagogik, misalnya, menekankan pada kemampuan mahasiswa dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi proses pembelajaran. Kompetensi profesional mencakup penguasaan terhadap materi ajar, sedangkan kompetensi sosial dan kepribadian mencakup kemampuan berkomunikasi secara efektif serta menunjukkan sikap yang baik sebagai teladan bagi siswa.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar juga memainkan peran penting dalam mengintegrasikan teori dan praktik selama kegiatan praktik mengajar. Mahasiswa tidak hanya dituntut untuk memahami konsep-konsep teoritis yang diperoleh di bangku perkuliahan, tetapi juga mampu menerapkannya secara efektif di dalam kelas. Dengan adanya SK dan KD, mahasiswa memiliki pedoman yang jelas untuk merancang strategi pembelajaran, mengelola interaksi di kelas, serta menilai keberhasilan pembelajaran berdasarkan indikator yang telah ditentukan.
Pentingnya SK dan KD dalam praktik mengajar juga tercermin dalam evaluasi kegiatan ini. Pencapaian mahasiswa selama praktik mengajar diukur berdasarkan sejauh mana mereka dapat memenuhi SK dan KD yang telah ditetapkan. Dengan demikian, SK dan KD tidak hanya berfungsi sebagai panduan, tetapi juga sebagai tolok ukur untuk menilai keberhasilan kegiatan praktik mengajar secara keseluruhan.
Laporan ini akan membahas secara rinci tentang penerapan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dalam kegiatan praktik mengajar, mulai dari penyusunan, implementasi, hingga evaluasinya. Diharapkan, pembahasan ini dapat memberikan gambaran yang komprehensif tentang peran SK dan KD dalam membentuk mahasiswa calon guru yang kompeten, profesional, dan siap menghadapi tantangan dunia pendidikan di masa depan.
Kompetensi dasar praktik mengajar bagi mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) mencakup beberapa aspek penting yang harus dikuasai untuk menjadi pendidik yang kompeten dan profesional. Berikut adalah beberapa kompetensi dasarnya:
1. Kompetensi Pedagogik
Kemampuan dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran:
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berbasis kurikulum yang berlaku.
b. Menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi PAI.
c. Memanfaatkan media dan teknologi pembelajaran.
d. Mengelola kelas dengan baik, termasuk menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif.
e. Mengevaluasi hasil belajar siswa secara objektif.
2. Kompetensi Kepribadian
Kemampuan menunjukkan kepribadian yang mencerminkan nilai-nilai Islam:
a. Berperilaku jujur, amanah, sabar, dan disiplin.
b. Menjadi teladan dalam akhlak dan moral bagi siswa.
c. Memiliki integritas dan rasa tanggung jawab terhadap profesi.
3. Kompetensi Profesional
Kemampuan menguasai materi ajar dan keterampilan dalam bidang PAI:
a. Menguasai materi ajar seperti akidah, akhlak, fikih, Al-Qur'an, hadis, dan sejarah Islam.
b. Mampu menjelaskan konsep-konsep Islam secara logis dan relevan.
c. Mengaitkan materi dengan konteks kehidupan sehari-hari.
4. Kompetensi Sosial
Kemampuan berinteraksi dengan siswa, rekan sejawat, orang tua siswa, dan masyarakat:
a. Menjalin komunikasi yang baik dengan siswa dan lingkungan sekolah.
b. Bekerja sama dengan pihak lain untuk meningkatkan mutu pendidikan.
c. Menjadi mediator dalam menyelesaikan konflik di kelas secara bijaksana.
5. Kompetensi Teknologi
Kemampuan memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran:
a. Menggunakan perangkat digital seperti laptop, proyektor, dan aplikasi pembelajaran.
b. Mengintegrasikan pembelajaran berbasis ICT dalam mata pelajaran PAI.
Kompetensi ini umumnya diasah melalui program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) atau Praktik Mengajar di sekolah-sekolah, di mana mahasiswa mendapatkan pengalaman nyata mengajar dan pembimbingan dari guru dan dosen.
BAB II
PROFIL MADRASAH A. Visi dan Misi Serta Program MAN 1 Pontianak
Tabel 1 Visi dan Misi Serta Program MAN 01 Pontianak VISI
“Terwujudnya generasi yang agamis, berprestasi dan berwawasan lingkungan”
MISI
1. Mengoptimalkan siswa yang berakhlakul karimah 2. Memaksimalkan pelaksanaan ibadah sehari-hari 3. Memantapkan aqidah
4. Meningkatkan nilai ketuntasan dalam pembelajaran 5. Meningkatkan kualitas lulusan
6. Meningkatkan kuantitas lulusan yang diterima di perguruan tinggi negeri 7. Meningkatkan prestasi non akademis
8. Meningkatkan wawasan terhadap lingkungan PROGRAM
1. Program P5 yang wajib diikuti oleh siswa kelas X dan XI pada hari Jum’at yang dilaksanakan pada pukul 10.00 sampai sebelum sholat Jum’at tiba.
2. BERSEMI (Bersama Semarakkan Maulid Nabi) untuk menanamkan nilai- nilai spiritual untuk meningkatkan kecintaan kepada Allah dan Nabi Muhammad SAW.Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 18 September 2024 yang dihadiri oleh siswa kelas X, XI, dan XII.
3. Sekolah Politik yang dilaksanakan pada hari Selasa, 24 September 2024.Kegiatan ini diadakan untuk memberi pemahaman tentang partisipasi pemilih muda dalam pilkada 2024 untuk para siswa.
4. Pemutaran film G30/PKI untuk mengingat kembali kebiadaban PKI yang dikenang setiap tanggal 30 September
5. LDKS (Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa) kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari yaitu pada tanggal 11-12 Oktober.Selain melatih Leadership siswa kegiatan ini juga sebagai ajang silaturahmi antar siswa di MAN 1 Pontianak.
6. AKSARA 2024 kegiatan bertujuan sebagai ajang kompetensi siswa MAN 1
Pontianak, kegiatan ini dilaksanakan 1 tahun sekali untuk memeriahkan ulang tahun kota Pontianak.
7. HISFEST merupakan festival budaya Islam yang berkolaborasi dengan SMAN 2 Pontianak.Kegiatan juga terdapat lomba Drama, dan Musikal Islam.
8. Frisma berbagi adalah kegiatan yang diselenggarakan oleh salah satu organisasi yang ada di MAN 1 Pontianak.Kegiatan berbentuk donasi untuk membantu siswa/i yang membutuhkan.
9. Outing Kelas adalah aktivitas belajar di luar kelas untuk memberikan siswa pengalama belajar yang langsung bersentuhan dengan lingkungan di MAN 1 ini secara bergantian siswa kelas X, XI, XII diajak belajar di Bandara Supadio Pontianak.
10. ARTEFAK merupakan kunjungan siswa untuk mengetahui barang-barang yang ada pada zaman Rasulullah SAW. Kegiatan ini bersifat tentatif karena tidak ditentukan waktu nya, dan hanya diikuti beberapa siswa saja.
B. Sumber Daya Manusia Madrasah
Sumber Daya Manusia di Man 01 Pontianak terdiri kelas X. XI. XII. Adapun kelas X terdiri dari kelas A-J, Kelas XI dari A-I dan Kelas XII terdiri dari MIPA 1-5, XII IPS 1-4 dan XII IAI. Dan semua siswa MAN 1 Pontianak berjumlah 1083.
Tabel 2 Data Siswa
NO. Jenis Kelamin Jumlah
1. Laki-laki 476
2. Perempuan 607
TOTAL 1083
Adapun jumlah guru di MAN 1 Pontianak adalah 62 guru dan 18 pegawai Tata Usaha.
Tabel 3 Data Guru
NO. Jenis Kelamin Jumlah
1. Laki-laki 23
2. Perempuan 39
TOTAL 62
Tabel 4 Data pegawai Tata Usaha
NO. Jenis Kelamin Jumlah
1. Laki-laki 11
2. Perempuan 7
TOTAL 18
C. Sarana dan Prasarana Madrasah
Tabel 4 Sarana prasarana di Madrasah
No Keterangan Jumlah
1 Ruang Kelas 31
2 Ruang Guru 2
3 Lab Komputer 2
4 Lab IPA 2
5 Ruang TU 1
6 Ruang Kamad 1
7 Ruang UKS 2
8 Ruang Tamu 1
9 Ruang Panel 1
10 Ruang Waka 1
11 Ruang BK 1
12 Perpustakaan 1
13 Musholla 1
14 Aula 1
15 Toilet Siswa 6
16 Toilet Guru 3
17 Kantin 2
Jumlah 59
D. Struktur Organisasi Pelaksanaan Pendidikan di Madrasah Gambar 1 Struktur Organisasi MAN 1 Pontianak
E. Peluang, Tantangan dan Hambatan Pendidikan di Sekolah Masa Depan
Pendidikan di sekolah masa depan adalah cerminan dari kebutuhan dunia yang terus berkembang, di mana teknologi, globalisasi, dan dinamika sosial mengubah cara belajar dan mengajar. Tujuannya adalah menciptakan sistem pendidikan yang lebih inklusif, adaptif, dan relevan untuk menghadapi tantangan abad ke-21. Namun, dalam prosesnya, pendidikan masa depan tidak hanya menawarkan peluang besar tetapi juga menghadapi tantangan dan hambatan yang harus diatasi dengan strategi yang tepat.
Terutama di MAN 01 Pontianak, sekolah yang memiliki banyak peluang besar dengan banyaknya muird-murid yang berprestasi yang didukung dengan adanya teknologi di MAN itu sendiri serta dididik oleh guru-guru yang berkualiatas yang tentunya akan memberikan peluang MAN 01 menjadi sekolah yang lebih hebat lagi. Namun tetap akan ada hambatan bagi setiap sekolah khususnya di MAN 01 Pontianak.
Berikut penjelasan tentang peluang, tantangan, dan hambatan dalam pendidikan sekolah masa depan:
Pendidikan di masa depan menghadapi berbagai tantangan dan hambatan, namun juga memiliki peluang untuk berkembang:
1. Tantangan
Pendidikan di sekolah masa depan menghadapi berbagai tantangan yang membutuhkan perhatian serius agar dapat berjalan efektif dan relevan dengan perkembangan zaman.
a. Kesenjangan akses pendidikan, terutama di daerah terpencil Kualitas pendidikan yang tidak merata
b. Kurikulum yang belum relevan
c. Kesejahteraan guru yang belum optimal d. Tingginya angka putus sekolah
e. Kesenjangan akses teknologi d. Perubahan pola belajar siswa e. Keamanan data dan privasi f. Ketergantungan pada teknologi 2. Hambatan
Tantangan Pendidikan Madrasah di Masa Depan menghadapi berbagai tantangan yang membutuhkan perhatian serius agar dapat berjalan efektif dan relevan dengan perkembangan zaman:
a. Kesenjangan Teknologi
Tidak semua siswa atau sekolah memiliki akses yang sama terhadap teknologi.
Di daerah terpencil atau dengan keterbatasan ekonomi, ketersediaan perangkat digital dan akses internet menjadi kendala utama, sehingga menciptakan kesenjangan dalam kualitas pendidikan.
b. Kompetensi Guru
Guru di era digital dituntut untuk tidak hanya menguasai materi ajar tetapi juga memahami penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Pelatihan yang tidak memadai atau minimnya dukungan teknis dapat menjadi hambatan besar dalam mengadaptasi metode pembelajaran modern.
c. Pengembangan Kurikulum yang Dinamis
Kurikulum di masa depan harus terus berkembang mengikuti kebutuhan zaman, termasuk integrasi teknologi, literasi digital, dan keterampilan abad ke-21.
Menjaga keseimbangan antara kebutuhan global dan kearifan lokal merupakan tantangan tersendiri.
d. Keseimbangan Teknologi dan Interaksi Manusia
Teknologi mempermudah pembelajaran, tetapi kehadirannya tidak boleh menggantikan interaksi manusia yang esensial dalam pendidikan. Menjaga keseimbangan antara pembelajaran berbasis teknologi dan pendekatan interpersonal menjadi tantangan yang perlu diatasi.
e. Kesadaran Kesehatan Mental
Siswa di masa depan menghadapi tekanan dari kompetisi global, ekspektasi tinggi, dan paparan teknologi yang terus-menerus. Penting bagi sekolah untuk menyediakan dukungan kesehatan mental yang memadai agar siswa dapat belajar dengan nyaman dan optimal.
3. Peluang
Sekolah masa depan menghadirkan banyak peluang untuk menciptakan pendidikan yang lebih inklusif, modern, dan relevan:
a. Globalisasi yang membuka peluang untuk belajar tentang budaya, bahasa, dan cara hidup yang berbeda
b. Inovasi pendidikan seperti blended learning, flipped classroom, dan personalized learning
c. Keterlibatan industri dalam pendidikan untuk membantu siswa memperoleh keterampilan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja
d. Pembelajaran berbasis teknologi e. Kolaborasi
f. Pengembangan keterampilan abad ke-21
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK MENGAJAR A. Administrasi Pembelajaran
Administrasi pembelajaran adalah proses perencanaan, pelaksanaan, pengorganisasian, dan evaluasi kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Administrasi ini mencakup berbagai dokumen, alat, dan strategi yang diperlukan untuk mendukung proses belajar mengajar.
1. Komponen Administrasi Pembelajaran a. Perencanaan Pembelajaran
RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran): Dokumen yang memuat tujuan, metode, langkah-langkah, dan evaluasi pembelajaran.
b. Silabus: Panduan umum pembelajaran yang mencakup kompetensi dasar, indikator, materi, dan alokasi waktu.
c. Program Tahunan (Prota): Rencana kegiatan pembelajaran dalam satu tahun ajaran.
d. Program Semester (Promes): Rencana pembelajaran untuk satu semester yang lebih terperinci.
2. Pelaksanaan Pembelajaran
a. Jadwal Pelajaran: Pengaturan waktu untuk setiap mata pelajaran di kelas.
b. Media dan Alat Pembelajaran: Perangkat seperti buku, modul, teknologi, atau bahan ajar lainnya yang digunakan untuk mendukung kegiatan belajar.
c. Absensi Siswa: Catatan kehadiran siswa sebagai bagian dari monitoring proses pembelajaran.
3. Pengelolaan Kelas
a. Pengaturan tempat duduk, suasana kelas, dan manajemen waktu untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
4. Evaluasi Pembelajaran
a. Penilaian Harian: Mengukur pemahaman siswa pada topik tertentu.
b. Ujian Tengah dan Akhir Semester: Mengevaluasi capaian belajar dalam periode tertentu.
c. Laporan Hasil Belajar: Rekapitulasi nilai siswa dalam bentuk rapor.
5. Administrasi Pendukung
a. Agenda Guru: Buku catatan harian yang digunakan guru untuk mencatat rencana dan realisasi pembelajaran.
b. Buku Induk Siswa: Catatan lengkap tentang data siswa.
c. Daftar Nilai: Dokumentasi hasil penilaian siswa secara terstruktur.
6. Tujuan Administrasi Pembelajaran
a) Memastikan kegiatan pembelajaran berjalan sesuai dengan rencana.
b) Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran.
c) Membantu guru dalam melaksanakan tugas secara terorganisir.
d) Memberikan data dan bukti untuk evaluasi kinerja guru dan siswa.
B. Kurikulum
Kurikulum adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, bahan pelajaran, dan cara yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum menjadi panduan utama dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah atau lembaga pendidikan lainnya, mencakup kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik dalam periode waktu tertentu.
MAN 1 Pontianak mengimplementasikan dua kurikulum yang berbeda secara simultan untuk jenjang pendidikan yang berbeda: Kurikulum 2013 (K13) untuk kelas 12 dan Kurikulum Merdeka untuk kelas 10 dan 11. Pengimplementasian dua kurikulum yang berbeda tersebut dikarenakan kurikulum merdeka baru diterapkan pada tahun ajaran 2023.
1. Kurikulum 2013 (K13) untuk Kelas 12 Karakteristik:
K13 adalah kurikulum yang menekankan pada pembelajaran berbasis kompetensi dengan fokus pada sikap, keterampilan, dan pengetahuan secara seimbang. Pembelajaran dirancang agar siswa aktif dalam menggali informasi dan mengembangkan keterampilan analitis.
Alasan Penggunaan:
Kelas 12 masih menggunakan K13 karena siswa ini telah memulai pendidikan menengah atas dengan kurikulum tersebut. Konsistensi ini diberikan agar tidak terjadi kebingungan atau transisi mendadak yang dapat memengaruhi hasil belajar mereka, terutama menjelang ujian akhir (Ujian Madrasah dan Ujian Tulis Berbasis Komputer jika ada).
Struktur Pembelajaran:
K13 terdiri dari mata pelajaran wajib seperti Pendidikan Agama Islam, Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, serta mata pelajaran pilihan yang sesuai dengan jurusan (IPA/IPS). Penilaian berbasis kompetensi dengan rubrik penilaian mencakup aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
2. Kurikulum Merdeka untuk Kelas 10 dan 11 Karakteristik:
Kurikulum Merdeka dirancang lebih fleksibel dan fokus pada pengembangan profil Pelajar Pancasila. Dalam kurikulum ini, siswa memiliki kebebasan untuk lebih banyak mengeksplorasi minat dan bakat mereka melalui proyek-proyek berbasis tema.
Alasan Penggunaan:
Kelas 10 dan 11 telah menjadi bagian dari transisi nasional menuju Kurikulum Merdeka, yang diterapkan bertahap di berbagai satuan pendidikan.
Kurikulum ini diadopsi untuk mempersiapkan siswa dengan metode pembelajaran yang lebih modern dan relevan dengan kebutuhan zaman.
Struktur Pembelajaran:
Mata pelajaran inti tetap ada, tetapi dengan pendekatan yang lebih mendalam. Penambahan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), yang mengintegrasikan pembelajaran lintas disiplin ilmu untuk melatih keterampilan abad ke-21 seperti berpikir kritis, kolaborasi, kreativitas, dan komunikasi. Sistem penilaian tidak hanya berbasis nilai akhir tetapi juga proses pembelajaran, portofolio, dan evaluasi proyek.
C. Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar dan Praktik Mengajar di Madrasah Sebelum kami diturunkan untuk mengajar terlebih dahulu dibekali materi tentang Perkenalan Lapangan Persekolahan (PLP) 2 ke MAN 1 Pontianak, adapun pembekalan nya dilaksanakan selama 2 hari, yaitu Selasa dan Rabu yang bertempat di Aula Syekh Abdul Rani Mahmud IAIN Pontianak.
Adapun materi yang disampaikan untuk mencapai kompetensi kegiatan praktik mengajar ini sebagai berikut:
1. Arah dan kebijakan kurikulum di sekolah atau madrasah baik itu kurikulum Merdeka maupun kurikulum 13
2. Perkenalan bullying di sekolah atau Madrasah
3. Pengalaman mengajar dan meningkatkan softskills mahasiswa melalui PLP.
4. Etika pendidik terhadap peserta didik dalam kitab Ta`alim Muta`allim.
Setelah adanya pembekalan PLP 2, sesuai jadwal yang telah ditentukankan oleh Prodi PAI IAIN Pontianak sebelum praktik mengajar dilaksanakan, diawali dengan penyerahan mahasiswa PLP 2 kepada pihak MAN 1 Pontiakan. Penyerahan peserta PLP 2 IAIN Pontianak dilaksanakan pada hari Kamis -Jumat, pada tanggal 19-20 September 2024. Kegiatan penyerahan mahasiswa PLP 2 dari pihak IAIN Pontianak diwakili oleh Dr. Tisna Nugraha, M.Pd selaku Dosen Pembimbing, dan dari pihak MAN 1 Pontianak yang diwakili oleh Kepala Madrasah beserta Koordinator Pamong.
Pelaksanaan kegiatan Belajar Mengajar di MAN 1 Pontianak berbeda-beda setiap mahasiswa, dan mengajar dengan berbagai metode dan media. Hanya saja hal yang wajib dan linear secara terus menerus ialah membaca beberapa surah-surah pendek sebelum memulai pelajaran yang dipimpin langsung oleh guru selama 15 menit.
Setelah itu kegiatan belajar dan mengajar dengan gaya masing-masing mahasiswa. Ada yang mengajar dengan menggunakan metode ceramah, diskusi, permainan, lalu dilanjutkan dengan mata pelajaran yang telah ditentukan berdasarkan kurikulum, kaldik, silabus, prota dan prosem. Selama beberapa hari mahasiswa mengajar kelas tidak terbimbing yaitu tidak dinilai oleh guru pamong, hanya sekedar menggantikan dalam mengajar ketika guru berhalangan hadir. Setelah cukup beberapa hari mahasiswa membuat Modul Ajar, Prota dan Prosem dengan bimbingan guru pamong masing-masing para mahasiswa pun siap untuk melaksanakan penilaian mengajar secara terbimbing oleh guru pamong sebanyak 4 kali.
Para Siswa sangat senang ketika diajar oleh para mahasiswa PLP cara mengajar nya yang seru, seperti ada nya games-games dalam pembelajaran mereka. Selain mengajar kami juga mengemban tugas lainnya seperti menjadi guru piket, baik itu piket di UKS, diruang Wakil Kepala (Waka), perpustakaan, dll. Kami membuat jadwal piket dan setiap orang mendapat jatah masing-masing. MAN 1 memiliki 2 cabang yaitu kampus 1 di Jalan H.Haruna dan kampus 2 di Jalan Pemda, kami selain piket di kampus 1 kami juga ada yang piket dan mengajar di kampus 2. Kami tidak sendiri tetapi juga terdapat prodi yang berbeda bahkan ada yang berbeda kampus, seperti Universitas Muhammadiyah Pontianak (UMP) dan juga dari Tadris Matematika (TMTK) dan juga dari prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA), prodi Bimbingan konseling Islam (BKI) yang ikut serta dalam kegiatan di MAN 1 dengan nama yang berbeda seperti Magang, PPL dan istilah lain nya. Walau berbeda prodi tetap Chemistry harus tetap terjalin untuk
meningkatkan silaturahmi sesama mahasiswa agar bisa saling membantu satu sama lain.
Setelah selesai semua kewajiban dan dipenghujung PLP tibalah kami untuk penarikan dari kampus pertanda PLP 2 telah usai, dan saat itu juga bertepatan dengan Ulangan Akhir Semester (UAS) siswa, kami pun berpamitan kepada pihak Madrasah yang telah banyak membantu kami dan meminta maaf jika ada kesalahan ketika PLP.
Tidak lupa juga berpamitan kepada pamong yaang telah membimbing selama PLP berlangsung dengan sabar.
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan
MAN 1 Pontianak merupakan salah satu lembaga pendidikan menengah atas berbasis keagamaan yang memiliki peran penting dalam mencetak generasi muda yang beriman, berilmu, dan berakhlak mulia. Dengan kurikulum yang memadukan ilmu agama dan ilmu umum, Madrasah ini berhasil memberikan pendidikan holistik kepada siswanya. Fasilitas yang tersedia, seperti laboratorium IPA, Lab computer, perpustakaan, UKS, dan kegiatan ekstrakurikuler, yang mendukung perkembangan siswa dalam aspek akademik maupun non-akademik
Dari segi pencapaian, MAN 1 Pontianak telah berhasil mencetak siswa-siswa yang berprestasi, baik di tingkat lokal, regional, maupun nasional. Hal ini membuktikan bahwa Madrasah ini mampu memberikan pendidikan yang berkualitas meskipun dihadapkan pada tantangan kemajuan zaman.
B. Saran
Untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di MAN 1 Pontianak, ada beberapa saran yang dapat dipertimbangkan yakni menjaga dan meningkatan sarana dan srasarana Madrasah, penguatan kompetensi guru, optimalisasi ekstrakurikuler dengan cara meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler yang sudah ada kemudian penguatan karakter berbasis nilai islam kepada peserta didik dengan cara memberikan pelatihan akhlaq seperti cara bersikap sopan dan santun kepada siapapun, berbicara dengan perkataan yang baik, dan cara menghadapi konflik secara Islami.
LAMPIRAN 1. Modul
MODUL AJAR FASE E AKIDAH AKHLAK
BAB 4: HIDUP MULIA DENGAN MENGHORMATI ORANG TUA DAN GURU I N F O R M A S I U M U M
IDENTITAS MODUL
Nama Madrasah : MAN 1 Pontianak Nama Penyusun : Nurazima
Mata Pelajaran : Akidah Akhlak Kelas / Fase Semester : X/ E / 1
Elemen : Hidup Mulia Dengan Menghormati Orang Tua Dan Guru
Alokasi waktu : 2 x 45 Menit
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir Fase E dalam elemen adab peserta didik mampu menganalisis dan membiasakan adab mengunjungi orang sakit, berbakti kepada orang tua dan guru berdasarkan dalil dan pendapat ulama.
Elemen Capaian Pembelajaran
Adab Peserta didik mampu membiasakan dan mengevaluasi adab berbakti kepada orang tua dan guru, mengunjungi orang sakit berdasarkan dalil dalam konteks kehidupan global sehingga terbentuk pribadi yang peduli dan santun dalam kehidupan sehari-hari.
B KOMPETENSI AWAL
Dalam kehidupan, setiap manusia tidak bisa lepas dari peran dan jasa orang tua.
Kehadirannya merupakan sosok yang sangat penting dalam kehidupan kita. Tanpa kasih sayang orang tua, kita tidak akan hidup dan menjadi besar. Orang tua dengan sekuat tenaga menghidupi kita sampai dewasa, bahkan tak jarang orang tua yang masih selalu memikirkan kehidupan kita sampai kita dewasa.
Tidak ada orang di sekitar kita yang paling berjasa melebihi kedua orang tua kita. Ibu dengan penuh kesabaran dan pengorbanan, mengandung kita selama sembilan bulan.
Setelah itu, beliau masih melahirkan kita dengan mempertaruhkan nyawa. Darahpun mengalir deras, tubuhpun terkuras sangat lemas. Kuluman doa tak pernah henti sembari terus meregang nafas, demi kelahiran kita di dunia. Kemudian apakah sudah selesai?
Tidak. Beliau masih menyusui kita dengan penuh kasih sayang, merawat kita dengan selaksa cinta.
Mengutamakan kita dengan mengalahkan kepentingan pribadinya. Begitu juga ayah, beliaulah yang menjadi perantara sehingga kita ada, beliau telah mencurahkan segala perhatian, kasih sayang, tenaga, jiwa dan raga untuk kepentingan keluarga termasuk kita.
Betapa mulianya jasa orang tua kepada kita, sehingga Allah memerintah kita untuk berbuat baik kepadanya. Nabi Saw. pernah ditanya:“Apakah amal perbuatan yang paling utama?”
Beliau menjawab:
“Shalat pada waktunya, kemudian berbuat baik kepada dua orang tua, kemudian berjuang pada jalan Allah.”
Di samping memiliki orang tua, kita juga memiliki guru. Guru adalah orang yang mengajarkan kepada kita tentang berbagai macam ilmu pengetahuan, membimbing kita dari yang belum tahu menjadi tahu. Yang belum bisa menjadi bisa. Guru mendidik anak bangsa menjadi insan yang cemerlang, berwibawa dan mampu berkarya. Adanya presiden, menteri, jendral, gubernur, semua berkat jasa guru. Tak heran apabila Kaisar Jepang ketika negaranya di Bom atom oleh Amerika tidak bertanya pada menterinya tentang berapa jumlah tentaranya yang masih ada, tetapi justru menanyakan berapa jumlah guru yang selamat, xc karena Kaisar Jepang sadar bahwa yang mampu membangkitkan kehancuran bangsa bukan tentara, tetapi gurulah yang mampu mewujudkannya. Itulah sebabnya kita diwajibkan menghormati dan memuliakan guru sepanjang masa, sebagaimana sabda Rasul:
“Tawadu’lah kalian pada orang yang mengajari kalian “ (HR. Imam Baihaqi).
Orang tua dan guru merupakan dua sosok besar yang sangat berjasa dalam kehidupan kita.
Adanya orang yang hebat dan bermartabat, karena adanya orang tua dan guru yang hebat dan bermartabat pula. Kita tidak bisa hidup tanpa kasih sayang orang tua, tidak bisa belajar tanpa biaya dari orang tua dan tidak bisa berilmu tanpa adanya guru. Semoga kita termasuk orang-orang yang mau berbakti kepada orang tua dan guru sehingga hidup kita akan mulia dunia akhirat.
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA (PPP) DAN PELAJAR RAHMATAN LIL ALAMIN (PRA)
Profil Pelajar Pancasila yang ingin dicapai adalah bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, bernalar kritis dan kreatif, bergotong royong, serta kebhinnekaan global.
Profil Pelajar Rahmatan Lil ‘Alamin yang ingin dicapai adalah taaddub, tawassuth, tathawwur wa ibtikar, dan tasamuh.
D. SARANA DAN PRASARANA
Media : LCD proyektor, komputer/laptop, jaringan internet, dan lain-lain
Sumber Belajar : LKPD, PPT, Buku Akidah akhlak, dan lain-lain E. TARGET PESERTA DIDIK
Peserta didik cerdas istimewa berbakat dan peserta didik regular F. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran : Model Pembelajaran Aktif (Active Learning) Metode Pembelajaran : Tanya jawab, Diskusi, Kahoot
K O M P E T E N S I I N T I A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mendengarkan penjelasan dari guru, siswa dapat menjawab pertanyaan soal yang ada di Kahoot dengan benar
Setelah mengerjakan soal yang ada di kahoot, siswa dapat memahami dan mengimplementasikan makna yang terkandung dalam soal dengan baik
Siswa kelas X dapat mengidentifikasi dalil yang berkaitan dengan berbakti kepada orang tua dan guru setelah mengikuti kuis interaktif menggunakan Kahoot dengan benar
Siswa kelas X dapat menyebutkan keutamaan berbakti kepada orang tua dan guru setelah berdiskusi dan menjawab soal di Kahoot
Setelah mengikuti sesi kuis interaktif menggunakan Kahoot, siswa kelas X (Audience) dapat menjawab pertanyaan terkait adab dan keutamaan menghormati orang tua dan guru (Behavior) melalui Kahoot dengan benar
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Menganalisis keutamaan dan adab berbakti kepada orang tua dan guru berdasarkan dalil dan pendapat ulama
Mengomunikasikan hasil analisis tentang keutamaan dan adab berbakti kepada orang tua dan guru berdasarkan dalil dan pendapat ulama.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
Guru menanyakan kepada peserta didik seputar materi Hidup Mulia Dengan Menghormati Orang Tua Dan Guru
1. Apa yang dimaksud dengan adab
2. Mengapa kita perlu menghormati orang tua dan guru 3. Apa isi kandungan surah Al-Isra 23
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN KE-1
Memahami Adab Terhadap Orang Tua
KEGIATAN PENDAHULUAN
Salam dan Doa: Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam dan mengajak siswa berdoa bersama.
Pemeriksaan Kehadiran: Guru memeriksa kehadiran dan kerapihan siswa.
Motivasi dan Apersepsi: Guru memberikan gambaran singkat tentang pentingnya topik "Menghormati Orang Tua dan Guru" dan bagaimana adab ini relevan dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan Pembelajaran: Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini, yaitu memahami dan dapat mengaplikasikan adab terhadap orang tua dan guru dengan metode interaktif menggunakan Kahoot.
KEGIATAN INTI Pengantar Singkat Materi
Guru memberikan penjelasan singkat tentang materi adab menghormati orang tua dan guru, dengan mencakup dalil-dalil, hadis, dan contoh perilaku yang sesuai.
Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya atau berbagi pengalaman terkait materi.
Kegiatan Kuis Interaktif dengan Kahoot
Instruksi Penggunaan Kahoot: Guru menjelaskan cara bergabung di Kahoot, mengakses kuis, dan cara menjawab pertanyaan di platform.
Pelaksanaan Kuis: Guru menjalankan kuis Kahoot yang sudah disiapkan berisi soal- soal tentang adab menghormati orang tua dan guru. Siswa menjawab soal secara langsung di platform.
Feedback Langsung: Setelah setiap pertanyaan, guru memberi penjelasan tambahan untuk memperkuat konsep yang benar dan mengoreksi jawaban yang salah.
Diskusi Singkat: Guru mengajak siswa berdiskusi tentang pertanyaan yang dianggap sulit atau jawaban yang memerlukan klarifikasi lebih lanjut.
Refleksi dan Diskusi Kelompok
Diskusi Kelompok: Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil untuk membahas dan menyimpulkan poin-poin utama dari materi yang telah dibahas.
Presentasi Singkat: Setiap kelompok menyampaikan hasil diskusi mengenai satu atau dua hal penting dari materi adab dan keutamaan menghormati orang tua dan guru.
KEGIATAN PENUTUP
Guru membimbing peserta didik menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan
Melakukan refleksi dan tanya jawab untuk mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan
Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar dan diakhiri dengan berdoa.
E. PEMBELAJARAN DIFERENSIASI
Untuk siswa yang sudah memahami materi ini sesuai dengan tujuan pembelajaran dan mengeksplorasi topik ini lebih jauh, disarankan untuk membaca materi Hidup Mulia Dengan Menghormati Orang Tua Dan Guru dari berbagai referensi yang relevan.
Guru dapat menggunakan alternatif metode dan media pembelajaran sesuai dengan kondisi masing-masing agar pelaksanaan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan (joyfull learning) sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai.
Untuk siswa yang kesulitan belajar topik ini, disarankan untuk belajar kembali tata cara pada pembelajaran di dalam dan atau di luar kelas sesuai kesepataan antara guru dengan siswa. Siswa juga disarankan untuk belajar kepada teman sebaya.
F. ASESMEN / PENILAIAN
1. Asesmen Formatif (selama proses pembelajaran) a. Asesmen awal
Untuk mengetahui kesiapan siswa dalam memasuki pembelajaran, dengan pertanyaan:
No Pertanyaan Jawaban
Ya Tidak 1 Apa kabarnya hari ini?
2 Sudah siap melakukan pembelajaran hari ini?
3 Apakah kalian sudah siap belajar sambil bermain kahoot ?
b. Asesmen selama proses pembelajaran
Asesmen ini dilakukan guru selama pembelajaran, khususnya saat peserta didik melakukan kegiatan diskusi, presentasi dan refleksi tertulis. Asesmen saat Active Learning (ketika peserta didik melakukan kegiatan belajar dengan metode Active Learning)
Lembar kerja pengamatan kegiatan pembelajaran dengan Model Pembelajaran Aktif (Active Learning)
No Nama Siswa Arpak yang diamati Skor
Gagasan Aktif Kerjasama 1 2 3 4 1 Sultan Haykal
2 Aisy Anindya 3 Dias Abdalla 4
dst
Nilai akhir x 25
2. Asesmen Sumatif
a. Asesmen Pengetahuan
SOAL ASESMEN PENGETAHUAN 1) Jawablah pertanyaan berikut ini!
1. Larangan berkata kasar kepada orang tua dan mengatakan “Ah” terdapat dalam QS..
a. Al Isra 32 c. Al Nisa 32
b. Al Isra 23 d. Al Isra 56
2. Bagaimanakah kita harus bersikap, ketika menemui salah satu dari orang tua kita sakit, sedangkan saudara-saudara kita yang lain tidak mau merawatnya?
a. Membiarkannya c. Acuh tak acuh
b. Tidak Peduli d. Membantu Merawat dengan Ikhlas
3. Berikan contoh perilaku yang menunjukkan sikap mulia seorang siswa kepada guru, ketika sedang mengikuti pelajaran di dalam kelas!
a. Ribut dikelas c. Mendengarkannya b. Tidak Peduli d. Tidak Memperhatikan
4. Contoh perbuatan seseorang, yang syukurnya kepada Allah tidak diterima karena dia tidak bersyukur pada kedua orang tuanya !
a. Budi diberi uang oleh ayahnya dan mengucapkan terimakasih b. Azril tidak memakan bekal yang dibuatkan ibunya
c. Vadel bahagia dibuatkan bekal oleh ibunya
d. Nisa tidak marah ketika tidak diberi uang jajan oleh ayahnya
5. Seorang tabi'in pada yang diceritakan Rasulullah sebagai manusia yang memiliki doa yang mustajab karena ia sangat berbakti kepada kedua orang tuanya adalah....
a. Ibnu mas'ud b. Uwais Al-Qarni c. Abu Hurairah d. Mushab Bin Nushair
6. Seorang anak tidak perlu mentaati perintah kedua orang tuanya jika perintah itu....
a. Menyuruh bermaksiat kepada Allah b. Menuruti semua kemauan
c. Memerlukan biaya yang besar d. Menghabiskan waktu
7. Berikut yang bukan isi kandungan surah Al-Isra Ayat 23 adalah....
a. Anjuran Mengucapkan perkataan yang baik b. Ajakan mendoakan orang tua
c. Larangan membentak kedua orang tua d. Perintah berbuat baik kepada ibu bapak
8. Berdasarkan sabda Rasulullah, seorang anak tidak akan pernah bisa membalas jasa orang tuanya kecuali....
a. Anak yang memberikan seluruh hartanya kepada orang tuanya b. Anak sudah memberi jatah untuk hidupnya
c. Anak yang selalu merawat orang tuanya hingga meninggal
d. Anak yang menemukan orang tuanya sebagai budak lalu memerdekakannya Anak yang sudah menyelamatkan hidup orang tuanya
9. Berdasarkan surah lukman 14 diantara alasan kita diwajibkan untuk berbakti kepada kedua orang tua, khususnya ibu, adalah karrena ibu telah
a. Mengandung dan melahirkan kita
b. melahirkan dan merawat kita hingga dewasa c. mengandung dan menyusui kita selama 2 tahun d. memberi kasih sayang
10. Berikut ini yang bukan tindakan hormat kepada guru adalah....
a. Salam Ketika bertemu b. Menjenguk ketika sakit c. Marah ketika dinasehati d. Bertanya sewajarnya B) Portofolio dan Penilaian Sikap
1. Carilah beberapa ayat dan hadis yang berhubungan dengan adab dan keutamaan berbakti kepada orang tua dan guru dengan mengisi kolom di bawah ini.
No Nama Surah + No. Ayat/ Hadis + Riwayat Redaksi Ayat/ Hadis 1
2 3 4 Dst
2. Tuliskan kembali doa untuk kedua orang tua dalam bentuk kaligrafi di kertas manila. Tulisan yang paling baik akan dipasang di dinding kelas.
3. Setelah kalian memahami uraian mengenai keutamaan dan adab berbakti kepada orang tua dan guru coba anda cermati wacana berikut ini dan berikan komentar!
b. Asesmen keterampilan
Contoh rubrik penilaian praktik:
Nama : ………..
Kelas : ………..
No Aspek Penilaian Skor
1 Kelancaran (kompetensi gramatikal di aspek bunyi bahasa) 20 2 Ketepatan (kompetensi gramatikal aspek nahwu sharaf) 20 3 Isi (kompetensi wacana dan sosiolinguistik) 20 4 Ucapan/pelafalan (kompetensi gramatikal aspek bunyi bahasa) 20
5 Gestur (kompetensi strategi) 20
Total 100
Indikator Penilaian aspek kelancaran (fluency)
No Aspek Penilaian Skor
1 Tidak ada jeda yang tidak diperlukan, kalimat dan ungkapan yang dipilih efektif
15 - 20 2 Ada jeda yang tidak diperlukan, kalimat dan ungkapan yang
dipilih efektif
10 - 14 3 Tidak ada jeda yang tidak diperlukan, kalimat dan ungkapan
yang dipilih kurang efektif
5 - 9 4 Ada jeda yang tidak diperlukan, kalimat dan ungkapan yang
dipilih kurang efektif
0 - 4
Indikator penilaian aspek ketepatan (accuracy)
No Aspek Penilaian Skor
1 Tidak ada kesalahan gramatikal, diksi yang dipilih tepat 15 - 20 2 Tidak ada kesalahan gramatikal, diksi yang dipilih kurang tepat 10 - 14 3 Ada kesalahan gramatikal, diksi yang dipilih tepat 5 - 9 4 Ada kesalahan gramatikal, diksi yang dipilih kurang tepat 0 - 4
Indikator penilaian aspek isi
No Aspek Penilaian Skor
1
Memiliki struktur teks deskriptif lengkap (deskripsi umum dan deskripsi khusus), deskripsi umum meliputi definisi, identifikasi, klasifikasi, dan deskripsi khusus dari klasifikasi detail
25 -30
2 Memiliki struktur teks deskriptif lengkap (deskripsi umum dan deskripsi khusus), deskripsi umum meliputi definisi, identifikasi, klasifikasi, dan deskripsi khusus dari klasifikasi kurang detail
20 - 24
3 Memiliki struktur teks deskriptif tidak lengkap (deskripsi umum dan deskripsi khusus), deskripsi umum meliputi definisi,
klasifikasi, dan deskripsi khusus dari klasifikasi kurang detail
15 - 19
4 Memiliki struktur teks deskriptif kurang lengkap (deskripsi umum dan deskripsi khusus), deskripsi umum meliputi definisi, dan deskripsi khusus kurang sesuai
10 - 14
5 Tidak ada komponen struktur deskriptif 1 - 9
Petunjuk penskoran:
Penghitungan skor akhir menggunakan rumus:
Skor Perolehan x 10 = ….
G. PENGAYAAN DAN REMEDIAL Pengayaan
Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah mencapai kompetensi dan tujuan pembelajaran.
Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang lebih variatif dengan menambah keluasan dan kedalaman materi yang mengarah pada high order thinking
Program pengayaan dilakukan di luar jam belajar efektif.
Remedial
Remedial diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai kompetensi dan tujuan pembelajaran
Guru melakukan pembahasan ulang terhadap materi yang telah diberikan dengan cara/metode yang berbeda untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih memudahkan peserta didik dalam memaknai dan menguasai materi ajar misalnya lewat diskusi dan permainan.
Program remedial dilakukan di luar jam belajar efektif.
H. REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK Refleksi Guru:
Pertanyaan kunci yang membantu guru untuk merefleksikan kegiatan pengajaran di kelas, misalnya:
Apakah semua peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran iniv ?
Apakah ada kesulitan yang dialami peserta didik?
Apakah semua peserta didik sudah dapat melampaui target pembelajaran?
Sudahkan tumbuh sikap yang mencerminkan profil pelajar pancasila dan profil pelajar rahmatal lil ‘alamin?
Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
Refleksi Peserta Didik:
No Pertanyaan Refleksi Jawaban Refleksi
1 Bagian manakah yang menurut kamu hal paling sulit dari pelajaran ini?
2 Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
3 Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahami pelajaran ini?
4 Jika kamu diminta untuk memberikan bintang 1 sampai 5, berapa bintang yang akan kamu berikan pada usaha yang telah dilakukan
L A M P I R A N - L A M P I R A N LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Setelah Anda mendalami materi Adab Berbakti pada Orang Tua dan Guru, maka selanjutnya lakukanlah diskusi dengan kelompok Anda! Bentuk kelompok dengan cara berhitung sesuai dengan jumlah teman anda di kelas. Masing-masing kelompok beranggotakan 4-6 siswa/kelompok. Bagi tugas dengan anggota kelompok anda, kemudian persiapkan diri untuk mempresentasikan hasil diskusi tersebut di depan kelas.
Adapun hal-hal yang perlu didiskusikan adalah sebagai berikut.
1. Adab berbakti kepada orang tua dan guru 2. Keutamaan berbakti kepada orang tua dan guru LAMPIRAN 2
MATERI BAHAN AJAR 1. Memahami Adab terhadap Orang Tua
a. Dalil Naqli Perintah Menghormati Orang Tua
”Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya” (QS.al- Isra’[17]: 23)
“Siapa yang suka untuk dipanjangkan umur dan ditambahkan rezeki, maka berbaktilah pada orang tua dan sambunglah tali silaturahmi (dengan kerabat)” (HR. Ahmad) Ada beberapa hal yang ditegaskan pada ayat di atas, yaitu:
1) Agar manusia tidak menyembah atau beribadah kepada Tuhan selain Allah Swt.
Termasuk larangan mempercayai ada kekuatan lain yang mempengaruhi dan menguasai jiwa dan raga selain yang datang dari Allah.
2) Agar manusia berbuat baik kepada ibu dan bapak. Perintah berbuat baik kepada orang tua disampaikan oleh Allah bersamaan atau sesudah perintah beribadah hanya kepada Allah. Hal ini tentu mengandung maksud agar manusia mengerti dan menyadari bahwa betapa pentingnya berbuat baik terhadap orang tua.
3) Nikmat yang diterima manusia paling banyak datangnya dari Allah Swt, kemudian nikmat yang diterima dari orang tua. Oleh karena itu, kewajiban anak adalah berterima kasih kepada orang tua. Bentuk terima kasih tersebut adalah dengan cara berbuat baik kepada keduanya
b. Adab terhadap Orang Tua
Berbakti kepada orang tua merupakan kewajiban bagi setiap anak, betapa mulianya perintah berbakti ini sehingga Allah mensejajarkan dengan perintah bersyukur kepada Allah :
“Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu,”(QS.Luqman[31]: 14) Ada beberapa sebab mengapa Allah Swt. memerintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya, yaitu:
1) Orang tua telah berkorban demi anaknya, tanpa memperdulikan apa balasan yang akan diterimanya. Seorang ibu dengan sepenuh daya upaya telah memberikan kasih sayang tanpa menginginkan balas budi dari anaknya.
2) Kasih sayang orang tua tiada taranya, karena beliau tidak mengenal lelah dan bersusah payah memperhatikan anak-anaknya supaya menjadi anak yang bahagia.
3) Anak adalah belahan jiwa ibu bapak, terutama ibu. Biasanya tidak akan makan sebelum anaknya makan, ibu tidak akan tidur sebelum anak-anaknya tidur, dan jika anak sakit maka ibu yang paling susah sehingga tidak bisa tidur dan tidak enak makan.
Lalu bagaimana cara kita berbakti kepada kedua orang tua? Berikut dipaparkan prinsip- prinsip dasar berbakti kepada kedua orang tua.
1) Tunduk dan Patuh. Apabila keduanya berada dalam kekafiran (belum beragama Islam) dan keduanya memerintahkan untuk keluar dari agama Islam, atau memerintahkan
sesuatu perbuatan syirik, kita wajib tidak mengikuti keduanya. Tetapi penolakan itu harus dengan cara halus, agar tidak menyakiti keduanya.
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibubapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambahtambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik.” (QS. Luqman [13]: 14-15)
2) Dilarang berkata kasar. Membentak, misalnya berkata “hus/ah” dan kata-kata sejenisnya termasuk ungkapan yang tidak baik.
3) Berbuat baik. Apabila orang tua atau salah satunya mencapai usia lanjut kita harus berbuat baik kepadanya, sebagaimana orang tua merawat kita pada saat kita masih kecil.
Allah berfirman:
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihanilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil" (QS. al-Isra’ [17]: 24)
4) Berusaha menyenangkan orang tua dan menghindari hal-hal yang menyusahkan hati kedua orang tua selama tidak bertentangan dengan kewajiban kepada Allah dan Rasul- Nya.
“Keridhoan Allah dalam keridhoan kedua orang tua dan kemurkaan Allah dalam kemurkaan kedua orang tua.” (HR. Tirmidzi)
5) Kita dilarang durhaka kepada kedua orang ibu bapak, karena termasuk dosa besar.
Rasul bersabda:
“Ingatlah, maukah aku kabarkan kepadamu tentang dosa besar yang paling besar itu ada 3 macam? Para sahabat menjawab:”Baik ya Rasulullah” Bersabdalah Nabi:
”yaitu syirik kepada Allah, durhaka kepada orang tua dan menjadi saksi palsu.” (HR.
Bukhari)
6) Bersikap santun, berjalanlah di belakang orang tua, kecuali dalam hal tertentu, dengarkanlah pembicaraannya dan jangan menyela pembicaraannya.
7) Senantiasa mendoakan, baik kepada orang tua yang masih hidup maupun yang sudah meninggal dengan doa sebagai berikut:
“Ya Allah Tuhanku, ampunilah segala dosaku, dan dosa kedua orang tuaku, kasihanilah dan sayangilah mereka sebagaimana (mereka) mendidik/ merawatku di waktu kecil.”
8) Jika orang tua kita sudah wafat, maka kewajiban kita adalah sebagai berikut.
a) Meneruskan perjuangannya
b) Senantiasa menjalin hubungan baik dengan orang-orang yang pernah menjadi teman karib orang tua kita
c) Memandikan, mengkafani, menshalati dan menguburnya
d) Memohonkan ampun untuk mereka dan senantiasa mendoakannya e) Melaksanakan wasiatnya (yang baik) jika berwaris
f) Melunasi tanggungan/ hutang-hutangnya jika punya hutang c. Keutamaan Berbakti Kepada Orang Tua
Berbakti kepada kedua orang tua merupakan kewajiban bagi setiap orang. Barang siapa ikhlas berbakti kepada kedua orang tua, maka Allah menjanjikan pahala yang luar biasa seperti berikut.
1) Dibukakan dua pintu surga. Tidak ada seorang mukmin yang mempunyai dua orang tua, dimana pada waktu pagi ia berbuat baik kepadanya, melainkan Allah membukakan dua pintu surga kepadanya.
2) Lebih utama dari pada berjihad di jalan Allah
3) Ridha Allah ada di dalam ridha orang tua. Murka Alah ada di dalam murka orang tua.
Barang siapa yang bersyukur kepada Allah tetapi ia tidak bersyukur pada orang tua, maka syukurnya tidak diterima.
4) Dimudahkan rezekinya. Dan barang siapa meninggalkan doa kepada orang tua, maka disempitkan rezekinya
5) Dimudahkan segala urusannya baik urusan dunia maupun akhirat 2. Memahami Adab terhadap Guru
a. Dalil Naqli Menghormati Guru
“Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak memuliakan yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda serta yang tidak mengerti (hak) orang yang berilmu (agar diutamakan pandangannya).” (HR. Ahmad).
b. Adab terhadap Guru
Selain diperintah untuk berbakti kepada orang tua, kita juga diperintah untuk berbakti kepada guru. Gurulah yang telah mendidik dan mengajarkan ilmu kepada kita.
Berkat guru, kita menjadi manusia yang beriman, mengerti akan hal yang baik dan buruk, berbudi pekerti luhur dan menjadi seseorang yang bertanggung jawab.
Oleh karena itu, kita wajib menghormati guru, baik pada waktu masih mengajar maupun waktu sudah tidak mengajar. Rasulullah Saw. bersabda: ”Muliakanlah orang yang kamu belajar darinya (guru).” (HR. Abul Hasan al-Mawardi) Rasulullah Saw. memerintahkan kita untuk memuliakan guru. Guru tidak terbatas pada orang yang mengajar di madraah saja, tetapi setiap orang yang telah berjasa memberikan ilmu, keterampilan, serta bimbingan. Sebab-sebab kita wajib menghormati guru adalah sebagai berikut.
1) Guru adalah orang yang banyak berjasa kepada kita 2) Guru merupakan orang tua kedua
3) Guru yang telah membuat kita dari belum tahu menjadi tahu, belum bisa menjadi bisa 4) Tanpa guru hidup kita akan buta
Berikut yang termasuk tata cara menghargai dan menghormati guru.
1) Jika bertemu dengan guru ucapkanlah salam 2) Husnuzan pada apapun yang dilakukan guru
3) Memperhatikan dengan wajah menyenangkan dan penuh semangat saat guru memberikan pelajaran
4) Rendah hati dan hormat, menjaga sopan santun, tidak berjalan di depan guru, dan tidak berdiri di samping guru yang sedang duduk. Rasulullah bersabda:
”Pelajarilah ilmu dan ajarilah (manusia) dan rendahkanlah diri kepada guru, serta berlaku lemah lembutlah terhadap murid-muridmu.” (HR. Tabrani)
5) Mentaati perintahnya selama perintah itu tidak bertentangan dengan ajaran agama 6) Ikhlas dalam menerima teguran dan nasihat guru
7) Senantiasa menjaga nama baik guru, tidak menceritakan aib atau kesalahan guru 8) Mengunjungi guru jika ia sedang sakit atau mendapat musibah
9) Memandang guru dengan pandangan memuliakan. KH. Hasyim Asy’ari berkata tidak diperbolehkan bagi pelajar memandang remeh gurunya. Merasa ia lebih pandai dari pada gurunya
10) Tidak melupakan jasa-jasa guru
11) Sabar menghadapi gurunya. Saat perilaku guru secara lahir salah, murid sebisa mungkin mengarahkannya kepada maksud yang baik, mungkin beliau dalam kondisi terdesak dan lain sebagainya. Saat guru memarahi murid, hendaknya murid mengawalinya meminta maaf dan mengakui kesalahannya. Karena itulah tanda kecintaan guru, kepada murid.
c. Keutamaan Berbakti pada Guru
Guru adalah panglima perang dalam melawan kebodohan. Kita akan menang bila mentaati perintahnya. Memang usaha tak pernah mengkhianati hasil. Namun, akhlak dan penghormatan siswa kepada guru merupakan faktor penting dalam menentukan kesuksesan.
Ulama mengatakan kesuksesan siswa itu 70 persen karena akhlaknya dan 30 persen karena ilmunya.
“Belajarlah adab sebelum belajar ilmu.” (Hilayatul Aulia [6/330], dinukil dari Min Washaya Al Ulama li Thalabatil Ilmi[17])
Sehebat apapun siswa, jika tidak patuh pada gurunya, niscaya akan gugur cita-citanya.
Sebaliknya, meski tak bisa apa-apa, namun selalu rajin belajar, patuh dan hormat kepada guru, mencintainya setulus hati, maka tidak mustahil kita akan menjadi orang hebat di kemudian hari. Percayalah, setiap guru selalu mendoakan siswanya agar menjadi pribadi hebat yang bermanfaat bagi nusa bangsa dan agama. Apabila berbakti kepada guru, akan diperoleh keutamaan sebagai berikut.
1) Mudah menerima pelajaran 2) Mendapat ilmu yang bermanfaat 3) Masa depannya cemerlang
4) Kelak menjadi orang hebat bermartabat
5) Hatinya tenang, tenteram, pikirannya cerah, cahaya ilmu mudah masuk 6) Diangkat derajatnya oleh Allah
7) Barakah ilmunya, rejekinya dan hidupnya
L A M P I R A N - L A M P I R A N LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Setelah Anda mendalami materi Adab Berbakti pada Orang Tua dan Guru, maka selanjutnya lakukanlah diskusi dengan kelompok Anda! Bentuk kelompok dengan cara berhitung sesuai dengan jumlah teman anda di kelas. Masing-masing kelompok beranggotakan 4-6
siswa/kelompok. Bagi tugas dengan anggota kelompok anda, kemudian persiapkan diri untuk mempresentasikan hasil diskusi tersebut di depan kelas.
Adapun hal-hal yang perlu didiskusikan adalah sebagai berikut.
1. Adab berbakti kepada orang tua dan guru 2. Keutamaan berbakti kepada orang tua dan guru LAMPIRAN 2
GLOSARIUM
Bid’ah : Perbuatan yang dikerjakan tidak menurut contoh yang sudah ditetapkan Dalil Aqli : Berdasarkan akal
Dalil Naqli : Berdasarkan Qur’an Hadis
Doktriner : Ajaran (tentang asas suatu aliran politik, keagamaan) Ekstremisme : Orang yang melampaui batas kebiasaan
Fasik : Orang yang keluar dari ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya Hablum minallah : Hubungan dengan Allah
Hablum minannas : Hubungan dengan sesama manusia Hilm : Tidak cepat emosi dan tidak bersikap masa bodoh Kafir : Mengikuti kesalahan tetapi tetap menjalankan Khawarijiyah : Berontak
I n f o r m a s i U m u m Ma’nawiyah : Tabi’at, sifat-sifat kejiwaan
Mistisisme : Ajaran yang menyatakan hal-hal yang yang tidak terjangkau oleh akal manusia Mukallaf : Dewasa dan tidak mengalami gangguan jiwa maupun akal
Musyrik : Orang yang menyekutukan Allah
Mutasyabihah : Ayat al-qur’an yang membutuhkan penafsiran dalam memahaminya Nafsiyah : Orang seseorang, sendiri sendiri
Radikalisme : Paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan social dan politik dengan cara kekerasan atau drastic
Sum’ah : Suka memperdengarkan atau menceritakan kebaikannya kepada orang lain.
Ummatan wasathan : Umat yang adil atau pertengahan Zalim : Kejam, bengis, tidak berperikemanusiaan
LAMPIRAN 3
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Hiyadh, Terjemah Durrotun Nasihin, Mesir, Surabaya, 1993
Abu Hudzaifah. Lc, Kisah Para Nabi dan Rasul, Pustaka as-Sunah, Jakarta, 2007
Derektorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama, Akhlak Ilmu Tauhid, PT. Karya Unipres, Jakarta, 1982
’Aidh al-Qarni, La Tahzan ,Jangan Bersedih, Qisthi Pres, Jakarta Timur, 2004
Hasyim Asy’ari, Penerjemah Rosidin, Pendidikan Khas Pesantren (Adabul ’Alim wal Muta’allim), Tira Smart,Tangerang, 2017
M. Ali Haidar, Nahdhatul Ulama’ dan Islam di Indonesia, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1998
M. Imdadun Rahmat, Arus Baru Islam Radikal, Tranmisi Revivalisme Islam Timur Tengah ke Indonesia, Erlangga, Jakarta , 2005
Muhammad bin Abdul Wahab, Syarah Kitab al-Tauhid, PT. Pustaka Panjimas, Jakarta, 1984 Roli Abdul Rohman-M. Khamzah. Menjaga Akidah dan Akhlak untuk kelas X Madrasah
Aliyah, PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Solo 2017
Sa’id Hawwa, Tazkiyatun Nafs (Intisari Ihya Ulumuddin), Pena Pundi Aksara, Jakarta, 2007 Salim Bahreisy, Irsyadul ’Ibad Ilasabilirrasyad (Petunjuk ke Jalan Lurus ), Darussaggaf,
Surabaya, 1977
Salim Bahreisy, Riyadhus Shalihin, PT. Alma’arif, Bandung, 1987
Umar Sulaiman al-Asyqar , al-Asma’ al- Husna, Qisthi Press, Jakarta timur Cetakan ke-6, Mei 2009
Mengetahui, Guru Pamong
Aminah S.Ag, M.Pd NIP 197206212006042004
Pontianak, 10 November 2024 Mahasiswa PLP 2
Nurazima NIM 12101172
Mengetahui, kepala Madrasah
Drs. H. Razali. M.Pd NIP. 1965051919922031002
MODUL AJAR FASE E AKIDAH AKHLAK
BAB 4: HIDUP MULIA DENGAN MENGHORMATI ORANG TUA DAN GURU I N F O R M A S I U M U M
IDENTITAS MODUL
Nama Madrasah : MAN 1 Pontianak Nama Penyusun : Dita Aulia
Mata Pelajaran : Akidah Akhlak Kelas / Fase Semester : X/ E / 1
Elemen : Hidup Mulia Dengan Menghormati Orang Tua Dan Guru
Alokasi waktu : 2 x 45 Menit
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir Fase E, dalam elemen adab peserta didik mampu menganalisis dan membiasakan adab mengunjungi orang sakit, berbakti kepada orang tua dan guru berdasarkan dalil dan pendapat ulama.
Elemen Capaian Pembelajaran
Adab Peserta didik mampu membiasakan dan mengevaluasi adab berbakti kepada orang tua dan guru, berbuat baik kepada ibu bapak berdasarkan dalil dalam konteks kehidupan global sehingga terbentuk pribadi yang peduli dan santun dalam kehidupan sehari-hari.
B KOMPETENSI AWAL
Dalam kehidupan, setiap manusia tidak bisa lepas dari peran dan jasa orang tua.
Kehadirannya merupakan sosok yang sangat penting dalam kehidupan kita. Tanpa kasih sayang orang tua, kita tidak akan hidup dan menjadi besar. Orang tua dengan sekuat tenaga menghidupi kita sampai dewasa, bahkan tak jarang orang tua yang masih selalu memikirkan kehidupan kita sampai kita dewasa.
Tidak ada orang di sekitar kita yang paling berjasa melebihi kedua orang tua kita. Ibu dengan penuh kesabaran dan pengorbanan, mengandung kita selama sembilan bulan.
Setelah itu, beliau masih melahirkan kita dengan mempertaruhkan nyawa. Darahpun mengalir deras, tubuhpun terkuras sangat lemas. Kuluman doa tak pernah henti sembari terus meregang nafas, demi kelahiran kita di dunia. Kemudian apakah sudah selesai?
Tidak. Beliau masih menyusui kita dengan penuh kasih sayang, merawat kita dengan selaksa cinta.
Mengutamakan kita dengan mengalahkan kepentingan pribadinya. Begitu juga ayah, beliaulah yang menjadi perantara sehingga kita ada, beliau telah mencurahkan segala perhatian, kasih sayang, tenaga, jiwa dan raga untuk kepentingan keluarga termasuk kita.
Betapa mulianya jasa orang tua kepada kita, sehingga Allah memerintah kita untuk berbuat baik kepadanya. Nabi Saw. pernah ditanya:“Apakah amal perbuatan yang paling utama?”
Beliau menjawab:
“Shalat pada waktunya, kemudian berbuat baik kepada dua orang tua, kemudian berjuang pada jalan Allah.”
Di samping memiliki orang tua, kita juga memiliki guru. Guru adalah orang yang mengajarkan kepada kita tentang berbagai macam ilmu pengetahuan, membimbing kita dari yang belum tahu menjadi tahu. Yang belum bisa menjadi bisa. Guru mendidik anak bangsa menjadi insan yang cemerlang, berwibawa dan mampu berkarya. Adanya presiden, menteri, jendral, gubernur, semua berkat jasa guru. Tak heran apabila Kaisar Jepang ketika negaranya di Bom atom oleh Amerika tidak bertanya pada menterinya tentang berapa jumlah tentaranya yang masih ada, tetapi justru menanyakan berapa jumlah guru yang selamat, karena Kaisar Jepang sadar bahwa yang mampu membangkitkan kehancuran bangsa bukan tentara, tetapi gurulah yang mampu mewujudkannya. Itulah sebabnya kita diwajibkan menghormati dan memuliakan guru sepanjang masa, sebagaimana sabda Rasul:
“Tawadu’lah kalian pada orang yang mengajari kalian “ (HR. Imam Baihaqi).
Orang tua dan guru merupakan dua sosok besar yang sangat berjasa dalam kehidupan kita.
Adanya orang yang hebat dan bermartabat, karena adanya orang tua dan guru yang hebat dan bermartabat pula. Kita tidak bisa hidup tanpa kasih sayang orang tua, tidak bisa belajar tanpa biaya dari orang tua dan tidak bisa berilmu tanpa adanya guru. Semoga kita termasuk orang-orang yang mau berbakti kepada orang tua dan guru sehingga hidup kita akan mulia dunia akhirat.
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA (PPP) DAN PELAJAR RAHMATAN LIL ALAMIN (PRA)
Profil Pelajar Pancasila yang ingin dicapai adalah bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, bernalar kritis dan kreatif, bergotong royong, serta kebhinnekaan global.
Profil Pelajar Rahmatan Lil ‘Alamin yang ingin dicapai adalah taaddub, tawassuth, tathawwur wa ibtikar, dan tasamuh.
D. SARANA DAN PRASARANA
Media : Papan Tulis dan Lembar Refleksi Sumber Belajar : LKPD, Buku Pemebelajaran E. TARGET PESERTA DIDIK
Peserta didik cerdas istimewa berbakat dan peserta didik regular