MAKALAH
MASA BAYI : ARTI TANGIS BAYI, REFLEK – REFLEK PADA BAYI, TUGAS PERKEMBANGAN –
PERRKEMBANGAN FISIK
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah;
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN PESRTA DIDIK DOSEN
Sarono Wijio, S.Sos.I., M.Pd
DISUSUN OLEH
JUPITA AMBARWATI : NIRM.22.11.33.0101.00731
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH IQRA’KAPUAS HULU
2024
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah subhanahuwata’ala karena atas berkat karuniaNya, sehingga proses penyusunan makalah ini dapat berjalan dengan baik tanpa kendala yang berarti. Selawat dan salam selalu terlimpahkan kepada junjungan Nabi besar, Muhammad Saw serta kepada keluarga dan sahabatnya. Makalah ini
disusun dengan judul “Masa Bayi : Arti Tangis Bayi, Reflek – Reflek Pada Bayi, Tugas Perkembangan – Perrkembangan Fisik” dalam rangka memenuhi
satu diantara tugas mata kuliah Psikologi Perkembangan Pesrta Didik.
Penyusunan makalah ini dapat terwujud tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan petunjuk dari berbagai pihak. Karena itu, pemakalah sampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Hardimansyah, M.Pd. Selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Iqra’Kapuas Hulu
2. Bapak Sarono Wijio, S.Sos.I., M.Pd Selaku Dosen Mata Kuliah Psikologi Perkembangan Pesrta Didik.
3. Orang Tua Pemakalah Yang Mensuport Baik Moril Maupun Materil.
Pemakalah berharap dengan tersusunnya makalah ini bermanfaat bagi kita semua dalam meningkatkan pengetahuan atau sebagai referensi dalam menyelesaikan tugas di waktu yang akan datang.
Mupa, 20 September 2024
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...i
DAFTAR ISI...ii
BAB I... 1
PENDAHULUAN...1
A. Latar Belakang... 1
B. Rumusan Masalah... 1
C. Tujuan Penulisan... 1
BAB II... 2
PEMBAHASAN...2
A. Masa Bayi ...2
1. Arti Tangis Bayi ... 3
2. Reflek- Reflek Pada Bayi ... 4
3. Tugas Perkembangan - Perkembangan Bayi ...4
BAB III...10
PENUTUP...10
A. Kesimpulan...10
DAFTAR PUSTAKA...11
ii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Masa bayi merupakan masa emas untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi sehingga perlu mendapat perhatian khusus. Masa bayi adalah masa keemasan sekaligus masa kritis perkembangan seseorang. Dikatakan masa kritis karena pada masa ini bayi sangat peka terhadap lingkungan dan dikatakan masa keemasan karena masa bayi berlangsung sangat singkat dan tidak dapat diulang kembali.
Setiap bayi mengalami tahap pertumbuhan dan perkembangan dalam masa hidupnya. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang berkesinambungan, bersifat kontinue, dan pertumbuhan merupakan bagian dari proses perkembangan. Penting untuk memahami perkembangan masa bayi karena ini adalah waktu ketika berbagai kemampuan dan keterampilan dasar berkembang.
Perkembangan masa bayi juga mempengaruhi perkembangan selanjutnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan masa bayi ? 2. Apa arti tangis bayi ?
3. Apa saja reflek – reflek pada bayi ?
4. Apa tugas pekembangan – perkembangan fisik?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui apa itu masa bayi.
2. Mengetahui arti tangis bayi.
3. Mengetahui reflek - reflek pada bayi
4. Mengetahui tugas perkembangan-perkembangan fisik
1
BAB II PEMBAHASAN
A. Masa Bayi
masa bayi yaitu masa bayi adalah masa yang sesungguhnya, masa dimana pertumbuhan dan perubahan berjalan pesat, masa berkurangnya ketergantungan, masa meningkatnya individualitas, permulaan sosialisasi, permulaan berkembangnya penggolongan peran seks, masa yang menarik, permulaan kreativitas, dan masa berbahaya. Tugas perkembangan masa bayi adalah belajar berjalan, makan makanan padat mengendalikan pembuangan kotoran tubuh, mencapai stabilitas fisiologis yang baik, mempelajari dasar-dasar berbicara, belajar berhubungan emosional dengan orang lain serta membentuk konsep-konsep sederhana tentang kenyataan sosial dan alam. Perkembangan fisik masa bayi meliputi berat, tinggi, proporsi fisik, tulang, otot dan lemak, bangun tubuh, gigi, susunan saraf, dan perkembangan organ perasa. Masa bayi juga merupakan masa pembentukan pola-pola pertumbuhan fundamental untuk tidur, makan dan buang air.
Setiap tahapan perkembangan memiliki ciri-ciri perkembangan tertentu yang berbeda dengan tahap perkembangan lainnya. Periode bayi baru lahir juga mempunyai ciri yang perlu dipahami, terutama oleh orangtua, agar dapat memberi perlakuan yang lebih tepat pada bayinya (Soetjiningsih, 2018). Berikut ini adalah ciri-ciri masa bayi :
1. Masa bayi adalah masa dasar yang sesungguhnya
2. Masa bayi adalah masa di mana pertumbuhan dan perubahan berjalan pesat 3. Masa bayi adalah masa berkurangnya ketergantungan
4. Masa bayi adalah masa meningkatnya individualitas 5. Masa bayi adalah permulaan sosialisasi
6. Masa bayi adalah permulaan berkembangnya penggolongan peran seks 7. Masa bayi adalah masa yang menarik
8. Masa bayi merupakan permulaan kreativitas 9. Masa bayi adalah masa berbahaya
2
Menurut pemakalah, masa bayi adalah masa di mana pertumbuhan dan perubahan berjalan dalam waktu yang pesat, serta memiliki ciri-ciri baik itu secara fisik maupun secara psikologisnya..
a. Arti Tangis Bayi
Dunstan (2006) menyatakan bahwa setiap bayi lahir mempunyai kemampuan untuk mengekspresikan kebutuhan dasar mereka melalui suara.
Penelitian yang dilakukan oleh Priscilla Dunstan dari tahun 1998 sampai 2006 telah berhasil menemukan bahasa yang dimiliki oleh semua bayi di seluruh dunia usia 0-3 bulan.
Bahasa tersebut dikenal dengan sebutan Dunstan Baby Language-DBL. Terdapat lima bahasa bayi versi DBL yaitu: “neh” berarti lapar, “owh” berarti lelah yang mengindikasikan bayi sudah mulai mengantuk, “eh” berarti ingin bersendawa,
“eairh” berarti nyeri (ada angin) di perut, dan “heh” berarti tidak nyaman (bisa karena popoknya basah, udara terlalu panas atau dingin, atau hal lainnya).
Perintis DBL di Indonesia adalah dokter Adhiatma Gunawan yang menyebutkan bahwa seorang bayi mempunyai refleks primitif yang dimiliki sejak dilahirkan.
Refleks ini bersifat universal dan lambat laun akan menghilang seiring dengan berkembangnya kemampuan untuk beradaptasi. DBL berlaku pada bayi hingga usia tiga bulan karena setelah usia tersebut bayi akan mengembangkan kemampuan berkomunikasinya sendiri dengan bantuan orang tua dan lingkungan. Penelitian mengenai tangis bayi telah dilakukan oleh para peneliti, antara lain: klasifikasi tangis bayi bayi normal dan abnormal (menderita gangguan hipoksia-tubuh kekurangan oksigen) menggunakan neural network menghasilkan akurasi 85%
(Poel & Ekkel 2006). Klasifikasi bayi sehat dan bayi yang mengalami sakit seperti kerusakan otak, bibir sumbing, hidrosefalus, dan sindrom kematian bayi mendadak menggunakan metode klasifikasi Hidden Markov Model-HMM menghasilkan akurasi 91% (Lederman et al. 2008). Penelitian lainnya adalah klasifikasi tiga jenis tangis yaitu bayi normal, bayi tuli, dan bayi yang menderita asfiksia (tidak dapat bernafas secara spontan dan teratur) pada usia satu hari sampai sembilan bulan
3
menggunakan neural network menghasilkan akurasi 86% (Reyes-Galaviz dan Reyes-Garcia 2004).
Pemakalah dapat menyimpulkan bahwa tangisan bayi berarti sinyal suara tangis bayi yang digunakan untuk mendeteksi status kesehatan bayi. Hal ini searah dengan penelitian yang dilakukan oleh Priscilla Dunstan yang menyatakan bahwa tangis bayi sebagai alat komunikasi untuk memenuhi kebutuhan atau keinginannya serta mempunyai tujuan untuk mengungkapkan sesuatu.
b. Reflek – Reflek Pada Bayi
Refleks bayi adalah respons otomatis yang dimiliki oleh bayi baru lahir yang membantu mereka bertahan hidup dan berkembang.
Berikut adalah beberapa refleks bayi :
a. Refleks menggenggam (Graps reflex ) b. Refleks Moro (reflek kejut)
c. Rooting reflek3. Peranan Kreatif d. Refleks Babinski
e. Asymmetric tonic neck
Refleks bayi adalah bagian alami dari perkembangan bayi dan berfungsi sebagai tanda bahwa sistem saraf mereka berkembang dengan baik.
c. Tugas Perkembangan - Perkembangan Fisik
Pada masa bayi, perkembangan fisik secara jelas dapat diamati pada enam bulan pertama yang dimana pertumbuhannya terus bertambah dengan pesat.
Selama tahun pertama, peningkatan berat tubuh lebih besar daripada peningkatan tinggi dan selama tahun kedua terjadi penurunan. Selain itu, yang berkembang ialah proporsi, tulang, otot dan lemak, bangun tubuh, gigi, susunan saraf, dan organ perasa. Meskipun pola umum dari pertumbuhan dan perkembangan sama bagi semua bayi, tetapi tetap ada perbedaan dalam tinggi, berat, kemampuan sensorik, dan bidang perkembangan fisik lain.
Beberapa bayi memulai kehidupan dengan badan yang lebih kecil dan perkembangan yang kurang normal. Mungkin ini disebabkan karena belum
4
cukup umur atau kondisi fisik yang buruk akibat ibu kekurangin gizi, mengalami tekanan, atau kondisi kurang baik lainnya selama periode pranatal. Akibatnya, bayi itu cenderung tertinggal dari teman-teman sebayanya dalam tahun-tahun di masa bayi (Hurlock, 1991).
Terdapat perbedaan dalam ukuran tubuh bayi dari tingkat sosial ekonomi yang berlainan. Bayi yang orang tuanya dari tingkat sosial ekonomi yang rendah cenderung lebih kecil, baik dalam berat maupun tinggi, daripada bayi yang orang tuanya berasal dari tingkat sosial ekonomi yang lebih tinggi.
Bentuk tubuh, yang mulai tampak dalam tahun kedua juga menyebabkan perbedaan dalam tinggi dan berat (Hurlock, 1991). Selama periode masa bayi perbedaan-perbedaan tidak saja terus berlangsung tetapi tampak semakin mencolok. Perbedaan dalam berat lebih besar daripada perbedaan dalam tinggi. Ini disebabkan karena perbedaan berat sebagian bergantung pada bentuk tubuh dan sebagian lagi bergantung pada kebiasaan makan dan jenis makanan (Hurlock, 1991). Meskipun terdapat perbedaan dalam pertumbuhan dan perkembangan fisik, adapun pola perkembangan fisik selama masa bayi sebagai berikut:
a. Berat
Pada usia empat bulan, berat bayi biasanya bertambah dua kali lipat.
Pada usia satu tahun berat bayi rata-rata tiga kali berat pada waktu lahir atau sekitar 21 pon.
b. Tinggi
Tinggi badan bayi secara proporsional lebih lambat dari pertumbuhan berat badan selama tahun pertama dan lebih cepat pada tahun kedua.
c. Proporsi fisik
Pertumbuhan kepala berkurang dalam masa bayi, sedangkan pertumbuhan badan dan tungkai meningkat.
d. Tulang
5
Jumlah tulang meningkat selama masa bayi. Pengerasan tulang dimulai pada awal tahun pertama, tetapi belum selesai sampai masa puber.
e. Otot dan lemak
Otot-otot sudah ada pada waktu lahir tetapi dalam bentuk yang belum berkembang. Otot-otot itu berkembang lambat selama masa bayi dan lemah. Sebaliknya, jaringan lemak berkembang pesat, sebagian karena tingginya kadar lemak di dalam susu yang merupakan bahan makanan pokok bagi bayi.
f. Bangun tubuh
Selama tahun kedua, ketika proporsi tubuh berubah, bayi mulai memperlihatkan kecenderungan bangun tubuh yang karakteristik.
Tiga bentuk bangun tubuh yang paling lazim adalah ektomorfik, yang cenderung panjang dan langsing, endomorfik, yang cenderung bulat dan gemuk, dan mesomorfik, yang cenderung berat, keras, dan empat persegi panjang.
g. Gigi
Rata-rata bayi mempunyai empat hingga enam gigi susu pada usia satu tahun dan enam belas pada usia dua tahun. Gigi yang pertama muncul adalah gigi depan yaitu gigi seri bawah muncul terlebih dahulu kemudian menyusul tumbuhnya gigi seri bagian atas kira-kira pada usia 6-8 bulan, sedangkan yang terakhir adalah raham. Empat gigi susu yang terakhir biasanya baru muncul pada tahun pertama masa kanak kanak.
h. Susunan saraf
Pertumbuhan otak tampak dengan bertambah besarnya ukuran tengkorak kepala. Pada waktu lahir, berat otak adalah 1/8 berat total bayi, Pertambahan berat otak paling pesat pada usia dua tahun. Otak kecil yang berperan penting untuk menjaga keseimbangan dan pengendalian tubuh, bertambah beratnya tiga kali lipat satu tahun sesudah kelahiran.
6
i. Perkembangan organ
Pada usia tiga bulan, otot mata sudah cukup terkoordinasi untuk memungkinkan bayi melihat sesuatu secara jelas dan nyata dan sel- sel kerucut sudah berkembang baik untuk memungkinkan mereka melihat warna. Pendengaran berkembang pesat selama waktu ini.
Penciuman dan pengecapan yang berkembang baik pada waktu kelahiran, terus membaik selama masa bayi. Bayi sangat tanggap terhadap semua perangsang kulit karena tekstur kulit mereka yang tipis dan karena semua organ perasa yang berhubungan dengan peraba, tekanan, rasa sakit, dan suhu berkembang dengan baik (Hurlock, 1991; Yusuf, 2000).
Indikator yang penting untuk diperhatikan dalam tumbuh kembang anak adalah sosial/emosional, bahasa/komunikasi, kognitif dan juga pergerakan/perkembangan fisik. Adapun tahapan pergerakan/perkembangan fisik anak di tahapan usianya.
1) 2 bulan : Dapat mendongakkan kepala dan mulai belajar mendorong badannya ketika dalam posisi tengkurap.
Membuat gerakan yang lebih halus dengan tangan dan kaki.
2) 4 bulan
Mengangkat dan menahan kepala dengan stabil tanpa bantuan.
Menekankan kaki ke bawah ketika diposisikan berdiri pada permukaan keras.
Dapat berguling dari posisi tengkurap ke telantang.
Dapat memegang
Menggoyangkan, dan mengayunkan mainan yang menggantung.
Memasukan tangan ke mulut. Ketika tengkurap, bisa mendorong badan sampai siku.
3) 6 bulan
Berguling ke 2 arah (tengkurap ke telentang/telentang ke tengkurap).
Mulai bisa duduk tanpa bantuan Saat diposisikan berdiri
7
Mulai belajar menopang berat badan dengan kaki
Berayun maju mundur, merangkak mundur sebelum bergerak maju.
4) 9 bulan Berdiri Berpegangan
Bisa bangun dan melakukan posisi duduk Duduk tanpa dibantu
Mendorong untuk berdiri Merangkak.
5) 12 bulan
Mengeksplorasi benda dengan berbagai cara, seperti menggoyangkan, memukul, atau melempar.
Menemukan barang yang disembunyikan dengan mudah.
Melihat pada benda atau gambar yang tepat ketika disebutkan.
Menirukan gestur.
Mulai menggunakan barang dengan benar, seperti minum dari gelas, menyisir rambut.
Membenturkan dua benda bersamaan.
Memasukan dan mengeluarkan barang dari dan ke dalam kotak.
Menusuk dengan jari telunjuk.
Mengikuti petunjuk sederhana seperti “ambil mainan”.
6) 18 bulan
Berjalan sendiri.
Dapat melangkah naik dan mulai berlari.
Menarik mainan ketika berjalan.
Dapat membuka pakaiannya sendiri.
Minum dari gelas.
Makan dengan sendok.
7) 24 bulan Dapat berjinjit.
8
Menendang bola.
Berlari.
Memanjat naik dan turun tanpa bantuan.
Naik dan turun tangga dengan berpegangan
Pemakalah dapat menyimpulkan adapun beberapa tugas dalam perkembangan - perkembangan fisik pada masa bayi yaitu:
a. Belajar tengkurap ke telentang/telentang ke tengkurap b. Makan makanan padat
c. Memegang
d. Mempelajari dasar-dasar berbicara
e. Mengangkat dan menahan kepala dengan stabil f. Belajar bediri
g. Bangun dan melakukan posisi duduk h. Belajar berjalan,dan lainnya.
9
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan
Masa bayi adalah masa kehidupan pada usia 0-2 tahun, tahap pertumbuhan dan perkembangan dalam masa hidupupnya berjalan pesat,dan beradaptasi dengan lingkungan, berinteraksi, serta mengasah kemampuan motorik sensoriknya yang beketergantungan terhadap orang tua (dewasa).
Reflek – reflek pada bayi merupakan respons otomatis yang dimiliki oleh bayi baru lahir yang membantu mereka bertahan hidup dan berkembang, contohnya :
a. Refleks menggenggam (Graps reflex ) b. Refleks Moro (reflek kejut)
c. Rooting reflek3. Peranan Kreatif d. Refleks Babinski
e. Asymmetric tonic neck
Perkembangan fisik meupakan perkembangan yang berkaitan dengan tinggi dan berat, serta bentuk tubuh, dan juga perkembangan otak. Maka dari itu tugas perkembangan fisik pada bayi di katagorikan dalam beberapa usia tertentu contohnya yaitu:
1) 2 bulan : Dapat mendongakkan kepala dan mulai belajar mendorong badannya ketika dalam posisi tengkurap.
2) 4 bulan : Mengangkat dan menahan kepala dengan stabil tanpa bantuan 3) 6 bulan : Berguling ke 2 arah (tengkurap ke telentang/telentang ke
tengkurap).
4) 9 bulan : Berdiri
5) 12 bulan : Mengeksplorasi benda dengan berbagai cara, seperti menggoyangkan, memukul, atau melempar.
6) 18 bulan : Berjalan sendiri.
7) 24 bulan : Dapat berjinjit.
10
DAFTAR PUSTAKA
Aprilia, Oti Dan Nadia Gufran. Perkembangan Masa Bayi, “ Jurnal Kajian Dan Penelitian Umum”, Vol. 1, no. 6 desember 2023.
Murni. Perkembangan Fisik, Kognitif Dan Psikososial Pada Masa Kanak – Kanak Awal 2- 6 Tahun, Vol. III, No. 1 Januari – Juni 2017.
Renanti, Medhanita Dewi. Identifikasi Arti Tangisan Bayi Versi Dunstan Baby Language Menggunakan Jarak Terpendek Dari Jarak Mahalanobis ( Infant Cries Identification Of Dunstan Baby Language Version Using The Shortest Distance Of Mahalanobis, “Jurnal Sains Terapan Edisi III, Vol 3 (1):27-34. 2013.
11