• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE MIND MAPPING PADA PEMBELAJARAN PAI DI SDN 4 MADUREJO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE MIND MAPPING PADA PEMBELAJARAN PAI DI SDN 4 MADUREJO"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

254 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE MIND MAPPING PADA PEMBELAJARAN PAI DI SDN 4

MADUREJO

Nurul Hidayat

Institiut Agama Islam Negeri Palangka Raya E-mail: [email protected]

Abstrak

Penggunaan metode pembelajaran sangat diperlukan dalam teknik pembelajaran.

Dengan adanya metode pembelajaran langkah penyampaian pembelajaran lebih efektif Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti serta meningkatan hasil belajar siswa dengan metode mind mapping pada siswa Kelas IV SDN 4 Madurejo semester 1 tahun pelajaran 2023/2024. Bentuk Penerapan penelitian ini merupakan Penelitian tindakan kelas.

Tahapan penelitian tindakan kelas ini yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi dilakukan dalam dua siklus. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 4 Madurejo Semester 1 Tahun Pelajaran 2023/2024, berjumlah 20 siswa. Teknik pengumpulan data dilaksanakan dengan teknik observasi, tes dan dokumentasi.

Perolehan Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti serta hasil belajar siswa pada pembelajaran Pendidikan Agama Isilam kelas IV di SDN 4 Madurejo mengalami peningkatan. Hal ini dapat terlihat dalam perbedaan aktivitas siswa pada Siklus I dan siklus II. Pada kondisi awal di siklus hanya 4 siswa atau 20,00% siswa yang aktif.

Jumlah ini meningkat menjadi 10 siswa atau 50% pada siklus 1, dan 90% atau 18 siswa pada siklus II. Peningkatan hasil belajar siswa juga menunjukkan peningkatan dari nilai rata-rata pada kondisi awal hanya 54,00, meningkat menjadi 65,00 pada siklus 1, dan mencapai rata 76,00 pada siklus II. Sehingga dapat ditarik disimpulkan bahwa semua indikator dan kriteria keberhasilan sudah tercapai pada siklus kedua sehingga pola perbaikan pembelajaran dinyatakan berhasil dan tuntas.

Kata Kunci : hasil belajar, mind mapping, QS.AL-Hujurat

Pendahuluan

Banyak sekali metode pembelajaran yang dapat diterapkan guru ketika KBM berlangsung, salah satunya yaitu metode mind mapping. Tony Buzan, dalam Sugiarto (2004) menerangkan bahwa mind map (peta pikiran) merupakan suatu metode pembelajaran yang sangat baik digunakan oleh guru

(2)

255 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

“Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”

untuk meningkatkan daya hafal peserta didik dan pemahaman konsep peserta didik yang kuat, peserta didik juga dapat meningkatkan daya kreatfitas melalui kebebasan berimajinasi. Alasan tersebut didukung pula oleh pendapat dari (Buzan, 2004,) yang menyatakan bahwa Mind Mapping akan membantu anak agar : 1) mudah mengingat sesuatu, 2) meningkatkan pemahaman dan konsentrasi, 3) mengingat dan menghapal lebih cepat. Mind Mapping membantu Peserta didik dan guru dalam proses pembelajaran dikelas dengan meringkas bahan ajar yang begitu banyak menjadi sedikit dan menarik untuk dibaca.

Metode ini dapat menyederhanakan hal yang sangat kompleks menjadi sederhana. Mind Mapping juga dapat menjadikan peserta didik yang pasif menjadi aktif ( Susanti, 2016). Dalam metode mind mapping siswa diberikan kemerdekaan dalam mencatat hal-hal yang berkenaan dengan materi pelajaran.

Selain itu, setiap siswa juga dapat berkreatifitas sesuai dengan kemampuannya tanpa ada tekanan dari siapapun. Metode ini juga membantu siswa dalam memanfaatkan potensi kedua otaknya yaitu otak kanan dan otak kiri. Karena jalinan dari otak tersebut dapat memicu inspirasi siswa yang memberi kemudahan dalam proses merefleksikan dan berfikir, untuk mengidentifikasi ide-ide dengan kata-kata kunci yang telah dibuat sehingga memberikan kemudahan dalam merefleksikan materi pelajaran ( Porter, 1999:152 ).

Mind mapping sebagai metode pembelajaran yang memerlukan konsentrasi daya ingat siswa dalam memetakan pelajaran yang dihadapinya akan menghasilkan daya ingat yang lebih baik dari metode sebelumnya, sehingga dapat meningkatkan ketuntasan belajar siswa dalam materi bacaan, makna, arti dan pesan Q.S.Al-Hujarat /49:13 pada mapel Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Dengan menerapkan metode ini diharapkan siswa dapat mencapai keberhasilan yang ditandai dengan adanya ketuntasan dalam belajar. Belajar tuntas atau ketuntasan belajar dapat diartikan sebagai suatu penguasaan penuh dalam materi pembelajaran yang dapat ditunjukkan dengan hasil belajar yang baik pada materi pembelajaran tersebut, dalam hal ini adalah materi bacaan, makna, arti dan pesan Q.S.Al-Hujarat /49:13 dalam mapel Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Untuk mengetahui ketuntasan belajar maka pelu dilakukan uji kompetensi dalam bentuk ulangan harian baik secara tertulis, lisan, maupun perbuatan, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester dan ulangan kenaikan kelas (Sunarto, 2007:49).

Apabila pengetahuan siswa sudah berkembang tidak menutup kemungkinan siswa akan mampu mencapai ketuntasan minimal. Pada prakteknya kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekertidalam materi bacaan, makna, arti dan pesan Q.S.Al-Hujarat /49:13 sering

(3)

256 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

“Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”

kurang efektif dan cenderung membosankan karena pada dasarnya siswa belum mempunyai pengetahuan yang luas tentang materi bacaan, makna, arti dan pesan Q.S.Al-Hujarat /49:13. Selain itu guru dalam menyampaikan materi monoton tidak ada variasi. Bentuk analis yang diberikan pada siswapun sekedar analis biasa dan tidak menarik perhatian siswa, sehingga siswa tidak tertarik untuk belajar. Kemudian dalam menyampaikan materi dan pemberian catatan guru tidak memberikan keleluasaan pada siswa. Materi dan catatan yang disampaikan guru tersebut tekstual dengan buku pegangan. Hal ini berakibat pada kurang antusiasnya siswa dalam mengikuti proses pembelajaran ,sehingga siswa pun dalam memahami materi bacaan, makna, arti dan pesan Q.S.Al-Hujarat /49:13 ini merasa kesulitan.

Hal tersebut terbukti dari hasil pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti materi bacaan, makna, arti dan pesan Q.S.Al-Hujarat /49:13, hasil tes siswa kurang memuaskan Dari 20 siswa yang mendapatkan nilai di atas KKTP hanya ada 4 siswa atau 20%, dan sebanyak 18 orang siswa atau (80%) mendapatkan nilai di bawah KKM. Kenyataan ini masih jauh dari kriteria ketuntasan belajar yang telah ditetapkan yaitu secara klasikal 85% siswa mendapat nilai di atas KKTP minimal 70.

Dari kesulitan dalam memahami materi maka berakibat pula pada hasil uji kompetensi, dan batas kriteria minimal tidak dapat tercapai. Dari hasil analisis masalah tersebut diatas ditemukan dugaan kuat bahwa faktor dominan penyebab munculnya masalah berupa siswa belum menguasai dan belum paham materi bacaan, makna, arti dan pesan Q.S.Al-Hujarat /49:13, siswa belum bisa menunjukkan ketuntasan belajar yang baik, siswa tidak tertarik dengan materi adalah guru hanya menggunakan metode ceramah saja pada saat mengajarkan materi bacaan, makna, arti dan pesan Q.S.Al-Hujarat /49:13 dalam mapel Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dan pemberian catatan yang tidak menarik. Mencermati faktor penyebab munculnya masalah tersebut diatas, dapat dirumuskan alternative solusi berupa penggunaan metode mind mapping dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.

Dengan metode mind mapping maka akan diharapkan dapat meningkatkan beberapa aspek dalam proses pembelajaran yaitu: konsentrasi, kreativitas, daya ingat dan pemahaman, sehingga siswa dapat mengambil keputusan belajar yang lebih baik. Dengan demikian, kesulitan belajar akan dapat teratasi. Selain itu ketika proses belajar mengajar akan tercipta suasana yang menyenangkan dan pada akhirnya akan berimbas pada penerimaan materi pembelajaran pada siswa serta meningkatnya ketuntasan belajar siswa.

Adapun tujuan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Peningkatan

(4)

257 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

“Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”

hasil belajar dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti materi bacaan, makna, arti dan pesan Q.S.Al-Hujarat /49:13 melalui metode mind mapping siswa kelas IV SDN 4 Madurejo Semester 1 Tahun Pelajaran 2023/2024. Sedangkan Manfaat Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan ketuntasan belajar siswa dalam materi bacaan, makna, arti dan pesan Q.S.Al- Hujurat /49:13. Serta dapat diterapkan secara langsung oleh guru Pendidikan Agama Islam baik dalam pembelajaran dikelas maupun diluar kelas agar ketuntasan belajar siswa dapat meningkat.Bagi sekolah penelitian ini dapat dijadikan panduan untuk dapat mengembangkan strategi pembelajaran mata pelajaran yang lainnya bukan hanya mapel Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti khususnya bagi kelas yang dijadikan objek penelitian.

Metode/Metodologi

Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV Semeter I Tahun Pelajaran 2023/2024, Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Juli 2023 sampai Agustus 2023. Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR) yang dilakukan secara kolaboratif, artinya peneliti berkolaborasi atau bekerjasama dengan guru Kelas yang mengajar kelas IV Semeter I Tahun Pelajaran 2023/2024. Guru dan peneliti mendiskusikan masalah penelitian dan menentukan rencana tindakan.

Penelitian juga dilakukan secara partisipatif, yaitu peneliti dibantu oleh guru kelas yang terlibat langsung dalam penelitian. Metode dan Rancangan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian ini, maka rancangan penelitian yang dipergunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PenelitianTindakan Kelas (PTK) merupakan salah satu pendekatan dalam penelitian yang berbasis kelas atau sekolah untuk melakukan pemecahan berbagai permasalahan pembelajaran yang ada dalam proses dan hasil pembelajaran.

Arikunto dkk (2008:3) menyebutkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas adalah pemeriksaan kegiatan pembelajaran berupa tindakan-tindakan yang sengaja dinyatakan dan terjadi bersama-sama dalam suatu kelas belajar.

Penelitian ini bersifat partisipatif dan kolaboratif, artinya peneliti terlibat dalam kegiatan dengan orang-orang yang diamati. Sementara itu, kerjasama berarti peneliti melibatkan orang lain dalam mengamati pelaksanaan tindakan, yaitu guru mata pelajaran.

Menurut Suharsimi Arikunto, dkk (2008:16), dalam penelitian ini biasanya terdapat empat tahapan, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi dan (4) refleksi

(5)

258 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

“Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”

% c x

a = b 100

n X =

Y

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI Semeter I Tahun Pelajaran 2023/2024, berjumlah 20 siswa dengan penjelasan siswa laki-laki sebanyak 11 dan siswa perempuan sebanyak 9 siswa.

Proses pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1) Observasi. 2) Tes. 3) Dokumentasi. Data yang terkumpul berupa hasil observasi, tes dan dokumentasi pembelajaran. Data yang dapat dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui kinerja dan kendala yang terjadi dalam proses pembelajaran.. Analisis data dilakukan sejak data diperoleh dari hasil observasi.Hal ini bermanfaat untuk rencana perbaikan pembelajaran pada siklus berikutnya. Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas, ada dua jenis data yang dapat dikumpulkan, yaitu : Data kuantitatif (nilai hasil belajar siswa) dan data kualitatif yaitu data yang berupa informasi dalam bentuk kalimat yang memberikan gambaran tentang topik pelajaran yang baru (koknitif).

Perolehan nilai melalui tes hasil belajar secara tertulis diolah dengan rumus ketuntasan belajar klasikal:

Keterangan : A = Ketuntasan

B = Jumlah Siswa Tuntas (siswa mendapat nilai di atas 70) C = Jumlah Seluruh Siswa

Adapun nilai rata-rata siswa diperoleh dengan rumus:

Keterangan : X = Nilai Rata-rata

∑Y= Jumlah Nilai Seluruh Siswa n = Jumlah Seluruh Siswa

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Dari hasil analisis data pada saat pelaksanaan perbaikan pembelajaran dengan pelaksanaan penelitian tindakan kelas dari studi awal, siklus I, dan siklus II diperoleh data-data sebagai berikut. Peningkatan Nilai Tes Formatif,Rekapitulasi ekskalasi Nilai Tes dan Ketuntasan Belajar Siswa Pada Awal Siklus 1 dan Siklus 2. Saat pelaksanaan Pra Siklus rata-rata nilai siswa yaitu 54, dimana jumlah siswa yang tuntas sebanyak 4 orang (20%) dan jumlah siswa belum tuntas 16 orang (80%). Pada Siklus I Nilai rata-rata 65. Jumlah siswa tuntas 10 orang (50%) dan umlah siswa belum tuntas 1 (50%). Pada siklus II nilai rata-rata siswa adalah 76 dengan jumlah siswa tuntas 18 orang (90%).

(6)

259 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

“Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”

Jumlah siswa belum tuntas 2 (10%). Hal ini Bisa dilihat pada tabel data sebagai berikut;

Tabel 1. Rekapitulasi Peningkatan Nilai Test dan Ketuntasan Belajar Siswa Pada Kondisi Awal, Siklus Pertama dan Siklus kedua

No Kegiatan Nilai Tuntas Belum Tuntas

Jml % Jml %

1 Pra Siklus 54,00 4 20,00 16 80,00 2 Siklus I 65,00 10 50,00 10 50,00 3 Siklus II 76,00 18 90,00 2 10,00

Berdasarkan tabel di atas dalam bentuk diagram batang sebagaimana grafik di bawah ini

Gambar 1. Peningkatan Nilai Test dan Ketuntasan Belajar SiswaPada Kondisi Awal, Siklus Pertama dan Siklus kedua

Dari penjelasan pada data di atas dapat dijelaskan bahwa ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan di mana pada kondisi awal hanya 4 siswa atau 20,00%, naik menjadi 10 siswa atau 50% pada siklus 1, dan 90% atau 18 siswa pada siklus II, serta peningkatan hasil belajar siswa dari nilai rata-rata pada kondisi awal hanya 54,00, meningkat menjadi 65,00 pada siklus 1, dan 76,00 pada siklus II, sehingga pada siklus II ini dapat ditarik disimpulkan bahwa semua indikator dan kriteria keberhasilan sudah tercapai pada siklus kedua sehingga pola perbaikan pembelajaran dinyatakan berhasil dan tuntas pada pelaksanaan siklus kedua.

Setelah menyampaikan tujuan pembelajaran, memotivasi siswa, melakukan apersepsi, adapun tahapan selanjutnya dalam pelaksanaan

54 65 76

4 20 10 18

50

90

16 10

2

80

50

10

0 20 40 60 80 100

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Nilai Tuntas % Belum Tuntas %

(7)

260 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

“Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”

pembelajaran dengan metode ini yang adalah pertama Mempelajari konsep suatu materi pelajaran.Dalam mempelajari konsep suatu materi pelajaran siswa di dampingi dan di arahkan oleh guru, siswa membaca isi materi secara keseluruhan dan memahami materi secara menyeluruh Peranan guru hanya- lah sebagai fasilitator dan pembimbing sehingga siswa diharapkan banyak melakukan kegiatannya sendiri di bawah bimbingan guru.Kedua Mengidentifikasi ide pokok dalam kelompok . Pada tahap ini, guru terlebih dahulu mendorong siswa untuk membentuk kelompok beranggotakan 4 siswa..

Kelompok tersebut bersifat permanen yang artinya selama proses pembelajaran berlangsung siswa berada pada kelompok yang tetap. Dalam menentukan ide- ide pokok siswa aktif berdiskusi bersama kelompoknya menemukan dan memilih kata kunci atau istilah-istilah penting dari suatu topik pelajaran yang sudah dipelajari. Ketiga Membuat atau menyusun peta pikiran mengunakan media Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

Membuat atau menyusun peta pikiran menggunakan media LKS dalam hal ini setelah siswa berdiskusi bersama kelompoknya kemudian menemukan semua kata kunci atau istilah penting dari topik yang diteliti, kemudian siswa mengorganisasikan kata kunci tersebut ke dalam struktur peta pikiran yang lebih mudah dipahami dan dimengerti oleh siswa. Siswa bersama kelompoknya membuat atau menyusun peta pikiran pada LKS.Penggunaan media LKS dapat mengarahkan siswa untuk menemukan sendiri rumus materi yang mereka pelajari sehingga mereka bebas menyelesaikan LKS sesuai yang mereka inginkan, guru hanya mengarahkan, karena hal tersebut dapat menimbulkan suasana yang santai dan menyenangkan bagi siswa.Hal ini didasarkan pada pendapat Oemar Hamalik (2003: 171) yang menyatakan bahwa Pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang memberikan kesempatan untuk kegiatan-kegiatan yang diarahkan sendiri atau melakukan aktifitas mandiri. Keempat Presentasi kelompok didepan kelas. Presentasi kelompok adalah aktifitas siswa bersama kelompoknya dalam menjelaskan materi yang telah dipelajari, dan menuangkan gagasan peta pikirannya didepan kelas guna mengkomunikasikan gagasan dari siswa kepada siswa lain.

Hal ini dilakukan agar siswa mengetahui banyak cara penyelesaian masalah yang diperoleh dari kelompok lain, selain melatih siswa untuk mengungkapkan idenya secara lisan. Presentasi kelompok juga dapat melatih siswa untuk menghargai pendapat siswa lain.. Presentasi dilakukan agar kesimpulan hasil diskusi dari salah satu kelompok dapat diketahui oleh kelompok lain. Dari hasil analisis data yang diperoleh dari kondisi awal, siklus I,dan siklus II setelah diterapkannya metode Mind Map (peta pikiran) menunjukkan peningkatan Hasil belajar, Siswa menunjukkan peningkatan

(8)

261 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

“Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”

pada kondisi awal 4 siswa atau 20,00%, meningkat menjadi 10 siswa atau 50%

siswa dan 90,00% atau 18 siswa pada siklus II, serta peningkatan prestasi siswa pada waktu awal rata-rata hanya 54,00 meningkat menjadi 65,00 pada siklus 1 dan 76,00 pada siklus II.

Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa penerapan metode Mind Map (peta pikiran) terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi makna bacaan, makna, arti dan pesan Q.S.Al-Hujurat /49:13 melalui metode mind mappingsiswa kelas IV SDN 4 MadurejoSemeter I Tahun Pelajaran 2023/2024

Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti serta hasil belajar siswa pada pembelajaran Pendidikan Agama Isilam kelas IV di SDN 4 Madurejo mengalami peningkatan. Hal ini dapat terlihat dalam perbedaan aktivitas siswa pada Siklus I dan siklus II. Pada kondisi awal di siklus hanya 4 siswa atau 20,00%

siswa yang aktif. Jumlah ini meningkat menjadi 10 siswa atau 50% pada siklus 1, dan 90% atau 18 siswa pada siklus II. Peningkatan hasil belajar siswa juga menunjukkan peningkatan dari nilai rata-rata pada kondisi awal hanya 54,00, meningkat menjadi 65,00 pada siklus 1, dan mencapai rata 76,00 pada siklus II.

Sehingga dapat ditarik disimpulkan bahwa semua indikator dan kriteria keberhasilan sudah tercapai pada siklus kedua sehingga pola perbaikan pembelajaran dinyatakan berhasil dan tuntas

Referensi

Alfred L dan Lilik Sriyanti. 2010. Penulisan Karya Ilmiah. STAIN Salatiga

Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, & Supardi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas.

Jakarta: Bumi Aksara.

Arief, Armai. 2003. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Departemen Agama RI. 2009. Al-Quran dan Terjemahannya. Bandung: CV Penerbit Diponegoro.

De Porter, Bobby, Mark Reardon, & Sarah Singer-Nourie. 1999. Quantum Teaching: Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-Ruang Kelas.

Terjemehan oleh Ary Nilandari. 2008. Bandung: Penerbit Kaifa PT Mizan Pustaka.

(9)

262 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

“Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”

De Porter, Bobby, & Mike Hernacki. 1992. Quantum Learning: Membiasakan Pelajaran Nyaman dan Menyenangkan. Terjemahan oleh Alwiyah Abdurrahman. 1999. Bandung: Penerbit Kaifa.

Maharyanto, Bambang, & Syamsul Arifin. 2007. Kamus Lengkap 9 Milyar Inggris-Indinesia Indonesia-Inggris. Solo: CV Buana Raya.

Majid, Abdul dan Dian Handayani. 2005. Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan. 2008. Jakarta: Direktoran Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Rachman, Maman. 1993. Strategi dan Langkah-Langkah Penelitian Pendidikan.

Semarang: IKIP Semarang Press.

Resta T, Asrin, dan Itsna .2021. Analisis Penerapan Metode Pembelajaran Mind mapping Mataram : FKIP –Universitas Mataram

Rasjid, Sulaiman, H. 2002. Fiqh Islam. Bandung: Sinar Baru Algesindo .

Supiana dan Karman. 2009. Materi Pendidikan Agama Islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Syarifudin,Amir. 2003. Garis-Garis Besar Fiqh. Jakarta Timur: Prenada Media.

Taswin, Ahmad, Khabib Basori, & Nur Khoiro Umatin. 2007. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Cempaka Putih.

Tim Penyusun. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2003. Jakarta: PT Kloang Kede Putra Timur.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat. 1999. Jakarta: Direktorat Jendral Bimbingan Masyarkat Islam dan Urusan Haji. Az-Zaibidi, Imam. Tanpa Tahun.

Ringkasan Shahih Al-Bukhari. Terjemahan oleh Cecep Syamsul dan Ashoff Murtadha. 2004. Bandung: PT Mizan Pustaka

Susanti, Sri. "Metode mind mapping untuk meningkatkan hasil belajar IPS di sekolah dasar." Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar 1.1 (2016): 25-37.

Dandi, Dandi, Khalid Ramdhani, and Ajat Rukajat. "Peningkatan hasil belajar siswa melalui metode mind mapping pada mata pelajaran pendidikan agama

(10)

263 Vol. 3 No. 2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

“Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital”

islam (pai) di smp islam karawang." ansiru pai: Pengembangan Profesi Guru Pendidikan Agama Islam 7.1 (2023): 213-219

Winanto, Adi, and Darma Makahube. "Implementasi strategi pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA siswa Kelas 5 SD Negeri Kutowinangun 11 Kota Salatiga." Scholaria: Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan 6.2 (2016): 119-138.

Gie, The Liang, Cara Belajar Yang Efisien, Pusat Kajian Study Jogja : 1988 Mafrudah, M. (2020). Peningkatan prestasi belajar al-qur’an hadits melalui

metode mind mapping pada siswa kelas vii a mts negeri 4 bantul tahun pelajaran 2019-2020. At-Tajdid: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam, 3(2), 207-218.

Hasriani, H. (2022). Penerapan Metode Mind Mapping Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PAI Pada Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 2 Bambalamotu. Jurnal Guru dan Pendidikan Islam, 1(1), 1-20.

Harjanti, N. (2014). Penerapan Strategi Pembelajaran Peer Lesson dengan Metode Mind Mapping Untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Peserta Didik dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Kolombo Sleman Yogyakarta (Doctoral dissertation, UIN SUNAN KALIJAGA)..

Nurazizah, E., Nuraeni, Y., Wahyudin, W., & Fitriyantiny, F. (2021). Penerapan Multimedia Interaktif Mind Mapping Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jurnal Ilmiah Mandala Education, 7(1).

Referensi

Dokumen terkait

2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam “Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital” Berdasarkan tabel tersebut diatas dapat

2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam “Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital” PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MEDIA AUDIO

2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam “Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital” UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA

2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam “Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital” PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK

2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam “Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital” Hasil kegiatan pembelajaran materi Misi

2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam “Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital” PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR S SISWA MELALUI

2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam “Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital” PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam “Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital” PENGGUNAAN MEDIA POWERPOINT UNTUK