Persoalannya di sini adalah bagaimana Al-Qur'an memandang korupsi dan relevansi penafsirannya dengan konteks Indonesia saat ini. Kemudian dari definisi tersebut, dalam penelitian ini kami menelusuri Al-Quran untuk menemukan ayat-ayat tentang tindak pidana korupsi.
Teknik Pengumpulan Data
- Data Primer
- Data Sekunder
- Analisis Data
- Sistematika Pembahasan
Sumber data sekunder ini berupa buku-buku terkait, karya ilmiah, ensiklopedia, artikel-artikel yang berkaitan dengan penelitian ini. Analisis ini merupakan analisis berdasarkan data faktual yang menjadi isi atau materi suatu kitab (kitab).
Pendahuluan
Korupsi dan Dampaknya
Penafsiran Mufasir Terhadap Ayat-ayat Tindak Pidana Korupsi
Analisis Relevansi Penafsiran Mufasir dengan Konteks Keindonesiaan
Kesimpulan dan Penutup
Pengertian Korupsi
Sebelum diundangkannya undang-undang yang secara resmi dan tersendiri mengatur tentang tindak pidana korupsi di Indonesia, pengertian korupsi terlebih dahulu dirumuskan dalam Peraturan Penguasa Militer No. Pengertian tindak pidana korupsi hanya terdapat pada ketentuan Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 3 yang dirumuskan. sebagai berikut; Pasal 2(1) Barangsiapa secara melawan hukum melakukan perbuatan yang memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu perusahaan, yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.
Bentuk-bentuk Tindak Pidana Korupsi
Tindak pidana korupsi adalah penggelapan kebutuhan TNI dan Polri melalui perbuatan curang (pasal 1(c). Tindak pidana korupsi pegawai dalam hal penyerahan barang kebutuhan TNI dan Polri memungkinkan terjadinya perbuatan curang (Pasal 1(d)).
Sebab-sebab Terjadinya Korupsi
Kebudayaan yang berkembang di Indonesia adalah keseluruhan kebudayaan yang hidup di Indonesia yang terdiri dari kebudayaan asli, kebudayaan yang memberi sumbangan, dan kebudayaan yang merupakan campuran dari kebudayaan asli dan kebudayaan yang memberi sumbangan. Kebudayaan adat merupakan kebudayaan yang sudah ada di Indonesia sejak dahulu dan terdiri dari berbagai kebudayaan yang mengakar di kalangan suku-suku asli yang tersebar di seluruh Indonesia. Sanksinya sungguh lemah jika dibandingkan dengan pasal dan pasal peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan tindak pidana korupsi.50.
Penyebab-penyebab korupsi secara umum telah dibahas di atas, adapun penyebab-penyebab korupsi menurut Al-Qur'an dapat diketahui jika mencermati ayat-ayat yang mengandung bentuk-bentuk istilah korupsi. Penyebab terjadinya korupsi yang terlihat dalam Al-Qur’an adalah karena sikap khianat yang masih melekat pada diri seseorang. Istilah yang digunakan Al-Qur'an untuk menyebut orang miskin antara lain adalah istilah al-maskanah, bentuk jamak dari al-masākīn yang berarti kemiskinan.
Dilihat dari arti dasar sakana menunjukkan bahwa masyarakat yang masuk kategori miskin adalah mereka yang tidak mempunyai usaha. Jika keserakahan tidak disebabkan oleh masalah ekonomi, maka penyebabnya telah diketahui dalam Al-Qur'an.
Jenis-jenis Korupsi
Menerima sesuatu (hadiah atau janji) karena melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam kedudukannya yang bertentangan dengan kewajibannya. Polisi yang menerima sesuatu untuk membungkam tindak pidana yang perlu diselidiki atau menerima sesuatu untuk dirinya sendiri dari orang yang melakukan pelanggaran, misalnya pelanggaran lalu lintas, yang denda atas pelanggarannya harus masuk ke kas umum. Menerima sesuatu yang menunjang seseorang dalam mencapai tujuan dan kepentingannya dengan menduduki jabatan strategis dalam birokrasi atau memenangkan hati kelompok atau partainya.
Korupsi transaksional : korupsi yang menunjukkan adanya kesepakatan timbal balik antara pihak yang memberi dan menerima untuk saling menguntungkan. Korupsi ekstraktif: korupsi yang mencakup bentuk-bentuk tekanan tertentu dimana pemberi dipaksa untuk menyuap untuk menghindari kerugian yang mengancam dirinya sendiri, kepentingannya, orang atau hal-hal yang mereka hargai. Korupsi investasi: korupsi yang melibatkan penawaran barang atau jasa tanpa hubungan langsung dengan keuntungan bagi pemberinya.
Korupsi autogenous: korupsi yang dilakukan oleh individu karena mempunyai kesempatan untuk mengambil manfaat dari pengetahuan dan pemahamannya terhadap sesuatu yang hanya diketahui oleh mereka. Korupsi suportif: korupsi yang mengacu pada penciptaan suasana yang mendukung untuk melindungi atau mempertahankan keberadaan tindakan korupsi.
Dampak Korupsi
Akibatnya, sektor usaha hanya berkembang di sektor elit, sedangkan sektor ekonomi kerakyatan semakin mengecil. Mahalnya biaya sektor pelayanan publik, seperti mahalnya biaya pendidikan, atau biaya pengobatan/kesehatan yang seharusnya mendapat subsidi dari pemerintah. Tingginya biaya tersembunyi membuat harga faktor produksi pertanian (pupuk, pestisida, peralatan mekanik) menjadi sangat tinggi.
Korupsi mempunyai dampak yang besar terhadap masyarakat miskin karena masyarakat miskin merupakan kelompok sosial yang paling bergantung pada pelayanan publik seperti pendidikan, kesehatan, perumahan dan lain sebagainya. Pada tingkat korupsi sistemik, sebagian besar masyarakat sudah tidak lagi memperdulikan aspek profesionalisme dan kejujuran. Banyak aparat penegak hukum yang menjadi orang najis karena melanggar hukum saat pertama kali mendaftar.
Para penegak hukum ini tidak lagi berorientasi pada profesionalisme dalam penegakan hukum, namun berorientasi pada pengembalian modal dan realisasi keuntungan. Kemiskinan, sebagai akibat korupsi, menyebabkan depresi sosial, sehingga mendorong peningkatan kejahatan seperti perampokan, kekerasan, pemerkosaan, konflik sosial, dan lain-lain.68.
Klasikasifikasi Tindak Pidana Korupsi dalam al- Qur’an
Dengan menghalalkan harta seseorang yang salah ditangannya, berarti menghalalkan orang lain untuk mengambil (menghalalkan) harta kita, jika ia mampu melakukannya. Sebenarnya orang yang terlibat adu mulut itu datang kepadaku, maka barangkali sebagian dari kalian (orang-orang yang bertengkar) lebih pandai berdebat dari pada yang lain, sehingga aku (Nabi) curiga bahwa dia memang benar, lalu aku mengambil kesimpulan. (argumen) dengan memenangkannya. Putusan hakim hanya tampak biasa saja, sedangkan dosa tetap ditanggung oleh yang berbuat curang.
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghambur-hamburkan harta sesamamu dengan sia-sia. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu membelanjakan hartamu dengan sia-sia di antara kamu, kecuali ada urusan di antara kamu dengan sukacita." Kerana orang yang telah menyatakan keimanannya kepada Allah akan taat dan setia melaksanakan apa yang telah ditentukan Allah.
Dan jika kamu memutuskan perkara mereka, maka putuskanlah perkara di antara mereka dengan adil, sesungguhnya Allah mengasihi orang-orang yang adil.” 89. Hal yang demikian tidaklah mengherankan, kerana orang-orang Yahudi pada masa diturunkan Al-Quran adalah orang-orang yang sangat menyukai mendengar berita palsu.
نوُ َ ْصَي
Upaya Pemberantasan Korupsi dalam al- Qur’an
Al-Qur'an merupakan wahyu dari Allah SWT. Karena kedudukannya sebagai wahyu, maka Al-Qur’an mempunyai kemampuan membentuk kebudayaan masyarakat. Jika kita melihat negara Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, apalagi yang masih tinggal di pedesaan masih memegang teguh ajaran Islam dan kitab sucinya yaitu Alquran. Al-Qur'an tidak hanya mampu membangkitkan spiritualitas umatnya dengan menghindari, apalagi mengonsumsi, kekayaan umat dengan cara-cara yang rakus dan sesat.
Al-Qur'an tidak hanya melarang kita melakukan hal tersebut, namun juga memerintahkan kita untuk memilih penguasa yang shaleh dan menghindari penguasa yang korup dan zalim. Sebagaimana firman-Nya dalam surat al-Naml: 34, al-Kahf: 71, Saba': 34-35, az-Zukhruf: 23, al-'Isrā': 16 dan Hūd: 27, yang semuanya menjelaskan betapa zalimnya perbuatan tersebut. dan penguasa korup yang ingin mendapatkan keuntungan bagi dirinya sendiri dan menghina rakyat yang dikuasainya.111. Kemudian Al-Qur’an menawarkan solusinya, jika masyarakat zalim sudah menjadi penguasa, maka sebaiknya masyarakat membentuk oposisi untuk melawan penguasa zalim tersebut, sebagaimana dijelaskan dalam surat al-Hujurat: 9.
Maksudnya: 'Dan jika ada dua golongan dari mereka yang meyakini bahawa mereka berperang, hendaklah kamu damaikan di antara mereka. Apabila ia telah berundur, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan dan berlaku adillah; Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.”
Perbuatan yang termasuk Tindak Pidana Korupsi 1. Menyogok Agar Lulus PNS
Hal ini biasanya dilakukan oleh siswa sekolah atau siswa yang masih dinafkahi oleh orang tuanya. Kelebihan uang tersebut bisa Anda manfaatkan untuk keperluan lain atau bisa juga dengan membeli buku-buku lain yang bukan merupakan buku pelajaran atau referensi yang masuk dalam daftar buku rekomendasi di sekolah atau perguruan tinggi.
ANALISIS
Bentuk-bentuk Kejahatan Korupsi
- Aspek mengambil harta orang lain
- Aspek penggelapan harta publik atau negara
- Aspek dampak yang ditimbulkan
Hamka mentafsirkan sebagai jenayah mengambil harta dengan cara yang salah, seperti segala bentuk penipuan, penjualan barang haram, spekulasi harga dan penurunan berat badan. Quraish Shihab menafsirkan larangan mengambil harta orang lain atau menguasainya tanpa hak atau dengan sebarang usaha yang tidak termasuk dalam syariat Islam, seperti riba, judi, rasuah, dan sebagainya yang serupa dengan penipuan. Hasbi as-Shiddieqy menafsirkan bahawa semua orang yang berkhianat dalam masalah harta rampasan perang, mereka akan membawa harta itu pada hari kiamat.
Quraish Shihab menafsirkan ayat ini sebagai rampasan perang, para pemanah khawatir rampasan perang akan dimonopoli oleh anggota pasukan lain yang bebas berkeliaran di medan perang. Hasbi as-Shiddieqy mengartikan larangan ini dengan mengkhianati amanah yang dipercayakan kepada Anda, baik berupa harta atau akhlak, politik atau rahasia atau janji. Menurut Hamka, hal tersebut dimaknainya sebagai tindakan pengkhianatan terhadap Allah dan Rasul-Nya, khususnya dalam urusan agama, serta pengkhianatan terhadap tugas yang dipercayakan kepada sesama manusia, padahal ia sadar bahwa yang dilakukannya adalah pengkhianatan.
Betapa dahsyatnya akibat menghianati Allah dan Rasul serta mengetahui bahwa menghianati amanah seseorang itu haram. Hasbi as-Shiddieqy mengartikan hal tersebut sebagai memerangi Allah dan Rasul-Nya yang berarti menimbulkan kekacauan, menghilangkan perdamaian, menentang hak-hak Islam dan menahan zakat.
Hukuman bagi koruptor
Sebagaimana telah dijelaskan, kejahatan apa pun yang sanksinya ditentukan oleh Al-Qur'an dan Sunnah disebut dengan Jarīmah Hudud dan Jarīmah Ta'zir. Meskipun suap merupakan dosa, namun bentuk hukuman dalam Al-Quran hanya berupa ancaman di akhirat, seperti halnya korupsi ghulūl (makar). Korupsi, penjarahan atau pemerasan (ghulūl) Al-Quran tidak menyebutkan segala bentuk hukuman fisik bagi pelaku perampasan harta benda, kecuali hanya pesan sanksi moral yang menyatakan bahwa tindakan tersebut dianggap sebagai perbuatan jahat yang dapat merugikan masyarakat.
Sedangkan sanksi yang dijatuhkan Al-Quran kepada pelaku korupsi makar (ghulūl) adalah sanksi di akhirat. Perbuatan tercela ini dilarang dalam Al-Qur'an, surat al-Muṭaffifīn ayat 1 dan surat Hūd ayat 84-85. Ancaman hukuman dalam Al-Quran bagi pelaku korupsi yang curang adalah neraka.
Di dalam Al-Quran masalah korupsi tidak dijelaskan secara rinci, namun terdapat beberapa ayat atau editorial yang berkaitan dengan masalah korupsi. Pengertian tindak pidana korupsi dirumuskan dalam ketentuan Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 3 sebagai berikut; Pasal 2(1) Barangsiapa secara melawan hukum melakukan perbuatan yang memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu perusahaan, yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.
PENUTUP
Kesimpulan
Saran-saran
Wacana Munasabah Al-Qur'an; Tinjauan Kritis Konsep dan Kegunaan Munasaba dalam Tafsir Al-Misbah. Riwayat pendidikan penulis dimulai dari pendidikannya di TK Menggare, SD Menggare, dilanjutkan di MTs Al-Iman. Selain itu penulis juga pernah mengikuti beberapa organisasi di Pondok Pesantren Al-Iman Putri antara lain Drum Band, Pramuka, OSPI, dll.
Pendidikan tertinggi penulis dilanjutkan di Sekolah Agama Islam Negeri (STAIN) Ponorogo yang sekarang menjadi IAIN Ponorogo. Penulis telah berhasil menyelesaikan kajiannya yang bertajuk “Pandangan Al-Qur’an Tentang Tindak Pidana Korupsi (Kajian Tafsir Bahasa Indonesia) yang diselesaikan pada tanggal 6 Juni 2017.
