• Tidak ada hasil yang ditemukan

skripsi - Universitas Muhammadiyah Makassar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "skripsi - Universitas Muhammadiyah Makassar"

Copied!
106
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dengan begitu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barru siap melakukan refokus anggaran untuk memenuhi Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2020 tentang percepatan penanganan Covid 19 di Kabupaten Barru. Mengingat upaya meminimalisir respons pemerintah pusat terhadap Covid-19 sebagian besar didelegasikan melalui kewenangan yang diberikan kepada pemerintah daerah.

Rumusan Masalah

Melihat dampak pandemi yang sangat berdampak terhadap perekonomian dan kesehatan, peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana penerapan kebijakan pemerintah daerah agar dapat meminimalisir pandemi Covid 19 di Kabupaten Barru karena kebijakan refocusing anggaran pemerintah daerah merupakan salah satu kebijakan yang diambil. cara alternatif dalam menangani pandemi. Selain itu, masyarakat juga mempunyai peran untuk melakukan dan menaati peraturan pemerintah mulai dari penerapan protokol kesehatan hingga kepatuhan terhadap kewajiban penerapan pembatasan sosial besar (PSBB) sehingga rantai penyebaran Covid 19 dapat dicegah. Jika dilanggar, peran masyarakatlah yang paling penting, karena merekalah garda terdepan.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Salah satu keberhasilan penerapan Kebijakan Refocusing APBD adalah pihak-pihak yang terlibat dalam penerapan Refocusing APBD dalam penanganan Covid 19 di Kabupaten Barru. Berikut hasil wawancara dengan HM selaku masyarakat terdampak pandemi Covid 19 di Kabupaten Barru yaitu.

TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian ini adalah memberikan analisis bagaimana proses refocusing dan realokasi APBD dalam pengelolaan keuangan daerah dapat berjalan dengan baik sesuai peraturan perundang-undangan dan praktik. Sementara penelitian ini hanya fokus pada implementasi kebijakan refocusing APBD dan dampak refocusing secara umum pada masa pandemi Covid 19.

Tinjauan Teori

  • Teori Implementasi Kebijakan
  • Refocusing APBD
  • Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD)

Dengan demikian, prospek implementasi kebijakan yang efektif sangat ditentukan oleh komunikasi yang akurat dan konsisten dengan para pelaksana kebijakan (akurasi dan konsistensi). Pemerintah daerah melakukan upaya rasionalisasi belanja daerah dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah dengan memberikan toleransi total terhadap rasionalisasi belanja barang/jasa dan belanja modal minimal 35%. Pemerintah Daerah diharapkan mempercepat penyerapan anggaran untuk memanfaatkan APBD guna membantu masyarakat, Usaha Kecil Menengah (UKM) dan pengobatan Covid 19.

Apabila belanja tak terduga tidak mencukupi, pemerintah daerah menggunakan sumber daya yang diperoleh dari penataan kembali hasil program dan. Dalam rangka pengelolaan keuangan negara/daerah, hendaknya pemerintah daerah berdasarkan ketentuan/peraturan yang berlaku melakukan refocusing dan realokasi anggaran yang ada sebagai bentuk percepatan penanggulangan Covid-19. Kepala daerah perlu melakukan penyesuaian target pendapatan daerah dan rasionalisasi keuangan negara. belanja daerah dengan mengubah Peraturan Pokok Daerah tentang penjabaran APBD tahun anggaran 2020 dengan pemberitahuan kepada pimpinan DPRD, untuk selanjutnya dituangkan dalam peraturan daerah tentang perubahan APBD tahun anggaran 2020 atau dicantumkan dalam Laporan Realisasi Anggaran (LRA) bagi pemerintah daerah yang tidak melakukan perubahan APBD tahun anggaran 2020;

APBD merupakan rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan disepakati bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD serta ditetapkan dengan peraturan daerah. APBD merupakan dasar pengelolaan keuangan daerah yang menjadi pedoman bagi pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam satu tahun anggaran. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan Nomor 33 Tahun 2004, yang dimaksud dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang ditetapkan dengan peraturan daerah.

Penggolongan belanja menurut program dan kegiatan disesuaikan dengan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah. Perumusan kebijakan umum dan APBD antara pemerintah daerah dan DPRD, dengan memperhatikan aspirasi dan masukan masyarakat.

Gambar  2.1.  Struktur  Anggaran  Pendapatan  dan  Belanja  Daerah Berdasarkan Pendekatan Kinerja
Gambar 2.1. Struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Berdasarkan Pendekatan Kinerja

Kerangka Pikir

Penelitian ini fokus pada pembahasan dan investigasi bagaimana implementasi kebijakan refocusing APBD dan bagaimana dampak refocusing APBD terhadap pengurangan pandemi Covid 19 di Kabupaten Barru karena konsep anggaran sendiri menunjukkan bahwa pada dasarnya tanggung jawab adalah tanggung jawab. pemerintah adalah rencana kerja.

Deskripsi Fokus Penelitian

Pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling, berdasarkan tujuan dan pertimbangan penelitian yang memberikan informasi mengenai penerapan Kebijakan Retargeting APBD dan dampak retargeting dalam meminimalisir pandemi Covid 19 di Kabupaten Barru. Mengacu pada Perbup Nomor 41 Tahun 2019 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pemerintah Kabupaten Barru wajib memfokuskan kembali APBD untuk meminimalkan dampak pandemi Covid 19. 19 pandemi melalui pengaturan kapasitas fiskal daerah sebesar Rp.

Sinkronisasi peraturan dengan database anggaran baik pusar maupun daerah dapat memastikan kebijakan penataan kembali memberikan dampak yang efektif bagi masyarakat dalam meminimalisir dampak pandemi Covid 19 di Kabupaten Barru. Berdasarkan hasil wawancara dengan informan di atas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan anggaran APBD dalam rangka penanganan Covid 19 sudah baik. Dapat disimpulkan bahwa dampak dari penerapan refocus ini adalah Pemerintah Daerah Kabupaten Barru mampu mengambil langkah-langkah yang tepat untuk meminimalisir dampak pandemi Covid 19.

Dari hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa dampak refocusing APBD pada masa pandemi Covid 19 di Kabupaten Barru berdampak besar terhadap keuangan daerah dan pendapatan daerah. Dengan demikian, seluruh detail perubahan APBD dilakukan untuk meminimalisir dampak pandemi Covid 19 di Kabupaten Barru. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan mengenai implementasi kebijakan refocus APBD dalam meminimalisir dampak pandemi Covid 19 di Kabupaten Barru, dapat disimpulkan beberapa indikator penjelas sebagai berikut.

METODE PENELITIAN

Waktu Dan Lokasi

Lokasi penelitian yang relevan dengan judul adalah kantor Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Barru. Penentuan lokasi kajian didasarkan pada pertimbangan bagaimana pemerintah Kabupaten Barru dapat meminimalisir refocusing anggaran di masa pandemi.

Jenis dan Tipe Penelitian

Informan

Teknik Pengumpulan Data

Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengamati setiap peristiwa yang terjadi dan mencatatnya dengan menggunakan lembar observasi. Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data melalui proses tanya jawab satu arah, artinya pertanyaan datang dari orang yang diwawancarai dan jawabannya diberikan oleh orang yang diwawancarai. Wawancara menurut Sugiyono mengemukakan bahwa: Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data ketika peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang akan diteliti dan juga ketika peneliti ingin mengetahui sesuatu dari responden yang lebih mendalam.

Teknik dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan dokumen atau data dari literatur, media online, surat kabar dan dokumen yang diberikan oleh informan yang relevan dengan penelitian. Menurut Sugiyono (Sugiyono, 2016), teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan teknik dokumentasi dengan cara mengumpulkan data dokumen berupa tulisan atau gambar dan karya yang dirasakan berasal dari sumber yang terpercaya dan ada.

Teknik Analisis Data

Kesimpulan awal yang dikemukakan dapat dianggap bersifat sementara dan dapat berubah apabila tidak diperoleh bukti-bukti yang kuat untuk mendukung penelitian pada tahap pengumpulan data selanjutnya. Sebaliknya, jika kesimpulan sudah dikemukakan sejak dini dan kemudian didukung oleh bukti-bukti yang valid dan tetap konsisten ketika peneliti kembali melakukan penelitian, maka kesimpulan mengenai penerapan kebijakan refocusing APBD dalam meminimalisir dampak pandemi Covid 19 dianggap kredibel. .

Teknik Keabsahan Data

Triangulasi sumber yaitu teknik yang digunakan dalam pengujian reliabilitas dengan cara memeriksa data penelitian mengenai pelaksanaan kebijakan refocusing APBD dalam meminimalkan dampak pandemi Covid 19 yang diperoleh dari seluruh sumber yang diperoleh peneliti. Landasan utama penerapan refocusing dalam rangka penanganan pandemi Covid 19 adalah Peraturan Pemerintah pengganti UU No. Dari wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa kebijakan penggunaan APBD di setiap SKPD menjadi prioritas dalam penanganan Covid 19 dan mekanisme pelaksanaannya adalah dengan mengadakan rapat dengan perangkat daerah di Kabupaten Barru.

Kesimpulan dari hasil wawancara, penerapan kebijakan refocusing di Kabupaten Barru telah selesai dilaksanakan selama tiga tahun dan perpanjangan anggaran Covid 19 dikatakan telah selesai seiring dengan meredanya dampak pandemi. Hal terakhir yang perlu diperhatikan dalam menilai keberhasilan penerapan kebijakan refocusing APBD adalah sejauh mana lingkungan hidup mampu mendorong pemerintah untuk meminimalisir pandemi Covid 19. Jadi dari hasil wawancara dapat kita simpulkan bahwa pada dasarnya dapat membantu menyelesaikan pelaksanaan kebijakan refocusing APBD oleh pemerintah daerah Kabupaten Barru. langkah percepatan penanganan Covid 19 namun tidak memberikan dampak positif bagi pemerintah.

Adapun perpanjangan refocus ini bergantung pada kebijakan pemerintah pusat dalam meminimalisir dampak pandemi Covid 19. Pada tahun 2020, APBD yang direfocusing dalam mengatasi pandemi Covid 19 mengacu pada Perbup Nomor 41 Tahun 2019. mengenai dampak pandemi Barru. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Tahun Anggaran 2020. Kebijakan fiskal dengan pendekatan refocus APBD dalam mengatasi Covid 19 pada pemerintah daerah tentunya perlu mengambil pendekatan yang bersifat kehati-hatian.

Kebijakan penataan kembali anggaran dan redistribusi tahun anggaran 2021 serta dampaknya terhadap perbaikan perekonomian Indonesia akibat dampak pandemi Covid-19. Strategi membangun kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan keuangan daerah: Kajian proses penataan kembali dan redistribusi APBD (anggaran belanja daerah) dalam upaya penanganan pandemi Covid-19.

Gambar 4.1. Peta Wilayah Kabupaten Barru
Gambar 4.1. Peta Wilayah Kabupaten Barru

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Hasil Penelitian

  • Implementasi Kebijakan Refocusing APBD
  • Dampak Refocusing APBD

Pemerintah Kabupaten Barru membayangkan penanganan penularan Covid 19 ini seluruh dana yang digunakan untuk kebutuhan gugus tugas ditanggung oleh BKAD. Dalam rangka menyukseskan pelaksanaan kebijakan pengalihan APBD untuk penanganan Covid 19, maka penetapan kebijakan merupakan awal terpenting dalam pelaksanaan pengalihan APBD, dalam hal ini berkaitan dengan. Hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa dalam melaksanakan Kebijakan Reorientasi APBD dalam hal ketepatan sasaran dalam mengurangi dampak pandemi Covid 19 sebaiknya dilaksanakan dengan menyesuaikan tujuan dan pendapatan daerah dalam pelaksanaan anggaran SKPD.

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa jumlah anggaran yang disalurkan dari anggaran yang dialihkan cukup untuk mendukung program penanganan pandemi Covid 19. Adanya pengalihan anggaran tersebut di satu sisi justru menunjukkan sejauh mana dana yang disalurkan dari anggaran yang dialihkan tersebut cukup untuk mendukung program penanganan pandemi Covid 19. arahan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk dapat mengelola keuangan daerah di tengah pandemi Covid 19. Penempatan kembali APBD dalam percepatan penanganan covid 19 diarahkan oleh pemerintah daerah untuk segera mengubah atau mengarahkan anggaran agar tercapai percepatan penanganan covid 19.

Anggaran penanganan Covid 19 Kabupaten Barra berasal dari efisiensi anggaran sebesar Rp. Faktor lingkungan yang mendukung keberhasilan implementasi Kebijakan Reorientasi APBD adalah sejauh mana pemerintah telah mencapai minimalisasi pandemi Covid 19 dari segi kondisi sumber daya alam dan manusia serta dapat memperoleh dukungan anggaran yang memadai dari daerah pusat. dan pemerintah daerah. Strategi Kebijakan Fiskal Pemerintah Indonesia Untuk Mengatur Pendapatan dan Belanja Negara Dalam Menghadapi Pandemi Covid-19.

Pembahasan

PENUTUP

Kesimpulan

Penerapan Kebijakan Refocusing Anggaran Ideal dapat dikatakan efektif dalam menangani pandemi Covid 19, terlihat dari berbagai capaian program yang telah mencapai target. Sasaran pelaksanaan Refocusing APBD yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Barru adalah meningkatkan ketimpangan ekonomi masyarakat sehingga Implementasi Kebijakan Refocusing APBD dapat maksimal untuk mencapai tujuan realokasi anggaran yang diinginkan. Dampak dari Refocusing yang penulis peroleh dari fenomena tersebut adalah pemerintah daerah menunda dan kemudian mengalihkan kembali rencana-rencana yang telah dianggarkan sebelumnya untuk meminimalisir pandemi Covid 19.

Saran

Di HUT PLT Kabupaten Barru Gubernur Sulsel Sudirman Sulaiman menginstruksikan agar anggaran infrastruktur tidak dipangkas. Analisis Mengenai Refocusing Anggaran Belanja Langsung Satuan Kerja Perangkat Daerah (Skpd) pada Badan Pengelolaan Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah (Bpkpad) di Kabupaten Nias Selatan, Provinsi Sumatera Utara.

Gambar

Gambar  2.1.  Struktur  Anggaran  Pendapatan  dan  Belanja  Daerah Berdasarkan Pendekatan Kinerja
Tabel 3.1 Daftar Informan Penelitian
Gambar 4.1. Peta Wilayah Kabupaten Barru
Tabel 4.1. Pembagian wilayah dan luas setiap Kecamatan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pegadaian Persero Cabang Barru di Kabupaten Barru Tahun 2017 sampai dengan 2020, dapat disimpulkan bahwa berdasarkan keputusan BUMN KEP 100/MBU/2002, dari perhitungan pada ratio return

Tujuan penelitian dalam skripsi ini adalah: 1 Menganalisis Kompetensi Pedagogik Guru PPKn dalam melaksanakan proses pembelajaran Daring SMP di Kecamatan Barru Kabupaten Barru, 2 Untuk

Hasil yang dicapai secara kuantitatif yaitu: 1 Pada siklus pertama diperoleh nilai rata-rata hasil belajar murid Kelas IV SD Negeri 166 Barru Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru yaitu

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari penerapan metode show and tell terhadap keterampilan berbicara siswa kelas V UPT SD Negeri 33 Barru Kabupaten Barru.. Jenis

Apalagi intruksi dari Tim Terpadu untuk senantiasa bekerja sama dalam melakukan pengawasan...Di Desa ini, sudah beberapa Kami lakukan dan memang di Desa ini juga sudah beberapa kali

Kassi,”Hasil wawancara dengan AH 6 Mei 2022 Semakin meningkatnya kelengkapan fasilitas prasarana dan kualitas pelayanan di dalam wisata Birtaria Kassi inilah yang menjadi salah satu

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayah-Nya, sehingga jiwa ini tak henti bertahmid atas anugerah yang dilimpahkan dan penulis dapat

Deskriptif Hasil Penelitian Analisis deskriptif tentang hasil penelitian di maksud untuk memberikan gambaran umum mengenai pengaruh nilai-nilai islam pada bank berbasis syariah dan