• Tidak ada hasil yang ditemukan

skripsi - Universitas Muhammadiyah Makassar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "skripsi - Universitas Muhammadiyah Makassar"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian Terdahulu

Berdasarkan hasil penelitian disebutkan bahwa perumusan peraturan terkait pencegahan Covid-19 di Indonesia sangat penting dan perlu dilakukan dalam bentuk peraturan pemerintah dan peraturan Menteri Kesehatan. Hasil penelitian tersebut, meningkatnya kasus positif Covid 19 di Indonesia membawa permasalahan serius.

Konsep Kolaborasi

Proses pengelolaan kolaboratif berorientasi pada konsensus atau kesepakatan, sehingga komunikasi tatap muka merupakan tahapan yang sangat penting dalam proses kolaborasi. Menurut Ansell dan Gash, Collaborative Governance adalah suatu perjanjian yang mengatur secara langsung satu atau lebih lembaga publik.

Kebijakan Publik

Tahap Perumusan Kebijakan (Policy Formulation); di sini, para pejabat merumuskan alternatif kebijakan untuk mengatasi permasalahan. UUD 1945, termasuk amandemen berikutnya, tidak menyebutkan kebijakan publik di dalamnya; Begitu pula dengan UU No. Keberadaan masyarakat tidak memiliki dukungan politik atau hukum formal. Kebijakan publik di Indonesia cenderung bersifat top-down. Hukum Kontinental merupakan salah satu bentuk kebijakan publik, baik dari segi bentuk dan produk, proses, maupun dari segi isinya.

Dari segi proses, hukum merupakan produk negara atau pemerintah, sehingga kedudukan masyarakat atau masyarakat lebih dari sekedar penerima produk atau penerima akibat dari perilaku negara (dalam proses kebijakan/pembuatan hukum, masyarakat tidak dilibatkan... padahal kebijakan publik adalah produk yang memperjuangkan kepentingan masyarakat, artinya keterlibatan masyarakat adalah mutlak dari awal sampai akhir). Kebijakan publik merupakan turunan dari demokrasi politik, sehingga dipandang sebagai produk interaksi antara negara dan masyarakat. Realitas interaksi selama ini, lembaga legislatif kita mempunyai “muka ganda” atau mempunyai dua wajah yaitu sebagai agen dan prinsipal. bentuk kebijakan publik.

Kebijakan Penanggulangan COVID-19

21 Tahun 2020 untuk melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan kesiapsiagaan kesehatan masyarakat, dimana penerapan PSBB tidak seragam di seluruh wilayah, melainkan berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan berdasarkan permintaan daerah yang bersangkutan. . 21 Tahun 2020 menyebutkan bahwa dasar pemerintah dalam melaksanakan PSBB adalah penyebaran COVID-19 dengan jumlah kasus dan/atau jumlah kematian yang semakin meningkat dan meluas antar wilayah dan lintas negara serta berdampak pada politik, ekonomi, aspek sosial, budaya, pertahanan dan keamanan serta kesejahteraan masyarakat di Indonesia, bahwa dampak penyebaran COVID-19 telah menimbulkan situasi tertentu yang memerlukan upaya mitigasi, salah satunya melalui pembatasan sosial besar-besaran. Berskala besar dalam rangka percepatan penanganan COVID-19 dengan pertimbangan yang sama dengan PP yang dikeluarkan Presiden Jokowi (Mollita Rusi, 2020).

21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam rangka percepatan pengobatan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dapat dilaksanakan oleh pemerintah daerah yang telah disetujui oleh menteri kesehatan, sehingga pemerintah daerah dapat melaksanakan PSBB atau dengan kata lain pembatasan pergerakan orang atau barang dalam suatu provinsi atau kabupaten tertentu/ kota (Ririn Aswandi, Zulistiani Nur Marwah Puteri Madjid, 2020). Untuk menekan penyebaran Covid-19, dilakukan pengamanan dan pemeriksaan terhadap setiap orang yang masuk dan keluar Kota Makassar.

Keranga Fikir

Fokus Penelitian

Definisi Fokus Penelitian

METODE PENELITIAN

  • Lokasi Dan Waktu Penelitian
  • Jenis dan Tipe Penelitian
  • Sumber Data
  • Informan Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data
  • Teknik Pengabsahan Data

Kolaborasi Pemerintah-Masyarakat untuk Percepatan Pengendalian COVID-19 (Studi Kasus Kebijakan PSBB) di Kota Makassar. Faktor Penghambat Kolaborasi Pemerintah-Masyarakat dalam Percepatan Pengendalian Covid-19 di Kota Makassar. Percepatan pengendalian Covid-19 di Kota Makassar. Dari hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa faktor pendukung pelaksanaan kerjasama pemerintah dengan Masyarakat untuk percepatan pengendalian Covid-19 di Kota Makassar adalah:

Latar Belakang ((Pernyataan Masalah) Kerjasama Pemerintah-Masyarakat dalam Percepatan Pengendalian Covid-19 di Kota Makassar Penetapan Tujuan (Direction Setting) Kerjasama Pemerintah-Masyarakat dalam Percepatan Pengendalian Covid-19 di Kota Makassar Tujuan Penerapan Pembatasan Sosial Ekstensif di Kota Makassar untuk menekan penyebaran Covid-19 di Kota Makassar.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Lokasi Penelitian

Langkah yang diambil pemerintah Indonesia adalah dengan mendirikan posko Covid-19 di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Kota Makassar. Penyebaran COVID-19 di Kota Makassar sendiri selalu meningkat sejak kasus pertama masuk ke Kota Makassar. Untuk itu, pemerintah Kota Makassar telah mengeluarkan berbagai peraturan terkait penanganan penyebaran COVID-19, salah satunya adalah Kebijakan Pembatasan Sosial Besar-besaran yang biasa disingkat PSBB.

Pemerintah Kota Makassar telah menerapkan berbagai kebijakan dalam menangani Covid-19, sejak awal kasus baru selalu terjadi peningkatan di masyarakat, sehingga Kota Makassar membentuk Satgas Covid-19 agar masyarakat dapat memperoleh informasi dan transparansi. dapatkan di satu tempat. Satgas Covid-19 dibentuk berdasarkan keputusan Walikota, Ketua Satgas Covid-19 sendiri yaitu Sekda Kota Makassar Bpk. Muhammad Ansyar. Namun seiring berjalannya waktu, Satgas Covid-19 Kota Makassar dibubarkan dan kemudian dibentuk Satgas Covid-19 Kota Makassar” (Hasil wawancara tanggal 3 Maret 2020).

Latar Belakang ((Problem Setting) Kolaborasi Pemerintah dengan Masyarakat

Berdasarkan hasil wawancara, pemerintah menerapkan berbagai bentuk kebijakan untuk menekan penyebaran Covid-19 di Kota Makassar. Pemerintah mendirikan posko pusat agar informasi terkait Covid-19 diperoleh melalui satu sumber yaitu berbagai instansi pemerintah. Kantor pos induk telah mengalami dua kali perubahan nama, namun hal tersebut tidak mengubah tujuan didirikannya kantor pos induk. , yaitu masyarakat mendapatkan informasi dan transparansi di satu tempat. 21 Tahun 2020 menyebutkan bahwa kebijakan pembatasan sosial ekstensif (PSBB) ditetapkan mengingat penyebaran COVID-19 dengan jumlah kasus dan/atau kematian yang semakin meningkat dan menyebar antar wilayah dan negara. Seperti yang terungkap dari hasil wawancara Bapak. Muhammed Gaddafi sebagai Kepala Divisi Satu Pencegahan dan Kesiapsiagaan.

“Pemerintah mengambil keputusan menerapkan PSBB karena jumlah kasus di Kota Makassar setiap minggunya semakin meningkat. Untuk menerapkan PSBB, pemerintah Kota Makassar terlebih dahulu mengajukan permohonan kepada pemerintah pusat, setelah itu Pemerintah Kota Makassar menerapkan kebijakan melalui Perwali. Berdasarkan hasil wawancara di atas terlihat bahwa Pemerintah Kota Makassar melaksanakan kebijakan PSBB dengan bekerja sama dengan masyarakat. Hakikat kerjasama adalah perwujudan partisipasi masyarakat dan pemerintah mengenai pembagian kerja mengenai keputusan-keputusan yang telah diambil. telah dibuat.

Penetapan Tujuan (Direction Setting) Kolaborasi Pemerintah dengan Masyarakat

PSBB di Kota Makassar diterapkan selama 14 hari. Segala persiapan telah dilakukan agar dapat berjalan dengan baik sehingga dapat menekan penyebaran Covid-19 di masyarakat. Selain pemerintah, masyarakat juga berperan penting dalam penerapan PSBB. Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuannya adalah untuk bersinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam penerapan PSBB untuk menekan penyebaran COVID19 di Kota Makassar.

Penerapan (Implementation) Kolaborasi Pemerintah dengan Masyarakat dalam

Dalam menghadapi Covid-19, Pemerintah Kota Makassar mengambil kebijakan penerapan pembatasan sosial ekstensif, bukan berdasarkan keputusan pemerintah daerah, melainkan peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat. Langkah pertama yang dilakukan pemerintah sebelum diberlakukannya PSBB adalah dengan melakukan penyadaran masyarakat melalui lembaga pemerintah yang dilakukan. formulir serta memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai penyebaran Covid-19 dan langkah-langkah yang dapat dilakukan masyarakat untuk menghindari penyebaran Covid-19 di Kota Makassar.” Hasil wawancara menunjukkan bahwa penanganan Covid-19 dilakukan oleh Pemerintah Kota Makassar tidak berdasarkan peraturan pemerintah sepihak, melainkan mendapat persetujuan pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan.Covid-19 di Kota Makassar Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa penerapan PSBB di Kota Makassar berlangsung dalam beberapa fase.

Berdasarkan hasil wawancara, penerapan PSBB di Kota Makassar dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak dan melalui persiapan, sehingga warga Kota Makassar dapat mempersiapkan kebutuhan yang dibutuhkan selama penerapan PSBB. Pemerintah Kota Makassar bekerja sama dengan berbagai pihak dalam penanganan Covid-19 di Kota Makassar, mulai dari pemerintah tingkat kecamatan hingga pengamanan sebelum dan PSBB. PSBB berjalan dengan baik jika melihat penurunan angka kasus Covid-19 di Kota Makassar, namun PSSB berdampak pada perekonomian Kota Makassar terutama bagi kita yang harus tetap bekerja di luar rumah. PSBB tentunya berdampak pada pendapatan yang kita peroleh, dimana ia memesan lebih sedikit dari biasanya, namun pada saat penerapan PSBB juga transportasi dibatasi, apalagi jika terhubung melalui internet, tidak diperbolehkan menerima penumpang.

Tabel 4. 2 Kolaborasi Pemerintah dengan Masyarakat  Bentuk Kebijakan
Tabel 4. 2 Kolaborasi Pemerintah dengan Masyarakat Bentuk Kebijakan

Faktor Penghambat Kolaborasi Pemerintah dengan Masyarakat dalam percepatan

Legalitas pemerintah pusat dalam penerapan PSBB, serta kerja sama antara pemerintah kota Makassar dan aparat keamanan hingga pemerintah tingkat kelurahan dan kelurahan. Mengingat tujuan awal penerapan PSBB yaitu untuk menekan penyebaran COVID-19 di Kota Makassar, maka kerja sama antara pemerintah dan masyarakat dalam percepatan pengendalian COVID-19 berjalan dengan baik, namun penerapan PSBB PSBB berdampak pada perekonomian Kota Makassar, sehingga penerapan PSBB sebaiknya diganti dengan kebijakan lain, namun dengan memperhatikan dampak dari penerapan PSBB agar tidak terulang kembali. Bapak Muhammad Gaddafi sebagai Kepala Departemen Salah Satu Pencegahan dan Kesiapsiagaan. Memang penerapan PSBB cukup efektif dalam menekan angka penyebaran COVID-19 di Kota Makassar, dibuktikan dengan penerapan masyarakat secara keseluruhan yang menaati protokol kesehatan yang diterapkan pemerintah.

Peraturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ditetapkan untuk memerangi perkembangan virus corona (COVID-19) di Kota Makassar. Dalam pelaksanaannya pemerintah bekerjasama dengan berbagai pihak termasuk masyarakat, dimana bentuk kerja sama atau kerja sama masyarakat dapat mematuhi peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah dan pemerintah membuat kebijakan – kebijakan yang diterapkan dalam masyarakat. Serta melakukan persiapan pengawasan di setiap perbatasan agar masyarakat dapat melakukan pengecekan terhadap orang yang masuk dan keluar Kota Makassar. Faktor pendukung dan penghambat kerjasama pemerintah dengan masyarakat dalam percepatan pengendalian Covid-19 di Kota Makassar. Berikut beberapa faktor yang menghambat penerapan kebijakan PSBB di Kota Makassar, yaitu:

Faktor Pendukung Kolaborasi Pemerintah dengan Masyarakat dalam percepatan

Hasil Kolaborasi pemerintah dengan masyarakat dalam percepatan pengendalian

PENUTUP

Kesimpulan

Kebijakan penerapan PSBB merupakan respon Pemerintah Kota Makassar terhadap status darurat masyarakat untuk mencegah meluasnya penyebaran penyakit darurat pada masyarakat di suatu wilayah tertentu yang disebabkan oleh COVID-19. Sebelum menerapkan PSBB, Pemkot Makassar terlebih dahulu melakukan sosialisasi mengenai penerapan PSBB kepada masyarakat, pembagian sembako kepada masyarakat terdampak, dibantu oleh aparat Satgas Covid-19, kemudian oleh pemerintah tingkat kelurahan dan desa. . sehingga pendistribusiannya bisa selesai sebelum diberlakukannya PSBB. Kebijakan Pembatasan Sosial Meluas (PSBB) yang semakin meluas dan bertahan lama dapat meningkatkan kecemasan masyarakat.

Saran

Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan pidana denda dalam rangka pencegahan dan pemberantasan pandemi virus Corona.

Gambar

Tabel 4. 2 Kolaborasi Pemerintah dengan Masyarakat  Bentuk Kebijakan

Referensi

Dokumen terkait

Pelabuhan Indonesia IV Persero Cabang Makassar dapat mencapai keunggulannya dengan mengurangi biaya pada aktivitas nilai yang tidak bernilai tambah, serta mencari tingkat efisiensi

Disarankan kepada mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Di Universitas Muhammadiyah Makassar sebagai penutur atau mitra tutur pada pembelajaran, agar

Sesuai dengan hipotesis penelitian yakni “ada pengaruh model pembelajaran group investigation terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia siswa kelas V SD Muhammadiyah 1 Kota Makassar, maka

Hasil penelitian menunjukkan cara berbahasa mahasiswa FKIP Unismuh Makassar baik dalam suasana formal maupun informal masih sering terjadi kedwibahasaan sehingga terjadi kesalahan

viii FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF MAKASSAR Ungraduated Thesis, 21 February 2022 Indri Joharni1, Muhammad Basri2, Darwis Muhdina3 1Under

Studi Pemenuhan Kebutuhan Warga Kota Makassar Melalui Jasa Ojek Online dimasa Pandemi Covid-19, Skripsi Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas

Analisis Statistik Inferensial Model Cooperative Script Pada Murid Kelas V SD Negeri Mongisidi III Makassar Setelah dilakukan pengujian hipotesis dilakukan penelitian yakni “ada

Hadji Kalla sebagai dealer mobil dikota makassar dalam kegiatan promosinya yang lebih mengandalkan pada kegiatan promosi yang dilakukan dalam berbagai bentuk seperti mengadakan pameran,