• Tidak ada hasil yang ditemukan

strategi pemasaran dalam meningkatkan - etheses UIN Mataram

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "strategi pemasaran dalam meningkatkan - etheses UIN Mataram"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN KONSUMEN PADA MASA PANDEMI

COVID 19 (STUDI KASUS PADA KONSUMEN GO-JEK DI KOTA MATARAM)

Oleh :

DILLA AMALIA PUTRI NIM 180105182

JURUSAN TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS TERBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

2022

(2)

ii

STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN KONSUMEN PADA MASA PANDEMI

COVID 19 (STUDI KASUS PADA KONSUMEN GO-JEK DI KOTA MATARAM)

Skripsi

Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram

Untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

DILLA AMALIA PUTRI NIM 180105182

JURUSAN TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS TERBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

2022

(3)

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi oleh: Dilla Amalia Putri, NIM: 180105182 dengan judul

“Strategi pemasaran dalam meningkatkan kepercayaan konsumen pada masa pandemi covid 19 (Studi dikasus pada konsumen gojek di kota Mataram)” telah memenuhi syarat dan disetujui untuk diuji.

Disetujui pada tanggal: ___________________

Pembimbing I,

Dr. Pongky Arie Wijaya, M.M.

NIP. 197601212005011005

Pembimbing II,

Sabrang Gilang Gemilang, M.Acc.

NIP. 198907072019031016

(4)

iv Nota Dinas Pembimbing

Mataram, 2022 Hal : Ujian Skripsi

Yang Terhormat

Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Di Mataram

Assalamu‟alaikum, Wr. Wb

Dengan hormat, setelah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi, kami berpendapat bahwa skripsi Saudari :

Nama Mahasiswa/i : Dilla Amalia Putri

NIM : 180105182

Jurusan/Prodi : Tadris IPS

Judul : Strategi Pemasaran Dalam

Meningkatkan Kepercayaan Konsumen Pada Masa Pandemi Covid-19 (Studi Kasus pada Konsumen Gojek Mataram).

Telah memenuhi syarat untuk diajukan dengan sidang munaqasyah skripsi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram. Oleh karena itu, kami berharap agar skripsi ini dapat segera di-munaqasyah-kan.

Wassalamu‟alaikumsalam, Wr. Wb Pembimbing I

Dr. Pongky Arie Wijaya, M.M.

NIP. 197601212005011005

Pembimbing II

Sabrang Gilang Gemilang, M.Acc.

NIP. 198907072019031016

(5)

v

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Dilla Amalia Putri NIM : 180105182

Jurusan : Tadris IPS

Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan

Menyatakan bahwa skripsi dengan judul “ Strategi Pemasaran dalam meningkatkan Kepercayaan Konsumen Pada Masa Pandemi Covid-19 (Studi Kasus pada Konsumen Go-jek di Kota Mataram) ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya. Jika saya terbukti melakukan plagiat tulisan/karya orang lain, siap menerima sanksi yang telah ditentukan oleh lembaga.

Mataram, 2022 Saya yang menyatakan,

Dilla Amalia Putri

(6)

vi

PENGESAHAN

Skripsi oleh : Dilla Amalia Putri, NIM : 180105182 dengan judul

“Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Kepercayaan Konsumen pada Masa Pandemi Covid-19 (Studi Kasus pada Konsumen Gojek di Kota Mataram)” telah dipertahankan di depan dewan penguji Jurusan Tadris IPS Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram pada tanggal,

Dewan Penguji 1. Dr. Pongky Arie Wijaya, M.M

Pembimbing 1

2. Sabrang Gilang Gemilang, M.Acc Pembimbing 2

3.

Penguji 1 4.

Penguji 2

(7)

vii MOTTO

“Pengetahuan yang baik adalah yang memberikan manfaat, bukan hanya untuk diingat ‟‟

- Imam Syafi‟I -

(8)

viii

PERSEMBAHAN

“ Ku persembahankan skripsi ini untuk Mamaku Sri Handayani dan Bapakku Alm.

M. Saleh, serta Kedua Kakakku Yuri

Fitrianingsih dan Wawan Ardiansyah, serta almamaterku, semua guru dan dosenku.”

(9)

ix

KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah meberikan nikmat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan judul “Strategi pemasaran dalam meningkatkan kepercayaan konsumen pada masa pandemi covid 19 (Studi kasus pada Konsumen GO-Jek di Kota Mataram)”. Sholawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan alam Baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang. Proposal skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengerjakan skripsi pada program Strata-1 di Jurusan Tadris IPS, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Mataram.

Penulis menyadari dalam penyusunan proposal skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Pongky Arie Wijaya, M.M. selaku pembimbing I dan Bapak Sabrang Gilang Gemilang, M.Acc.selaku pembimbing II yang memberikan bimbingan, motivasi dan koreksi secara mendetail ditengah kesibukannya sehingga penyusunan skripsi ini bisa selesai dengan baik.

2. Bapak Ahmad Khalakul Khairi, M.Ag selaku Ketua Prodi dan Bapak M. Zainurrahman, M.Pd selaku Sekretaris Prodi Tadris IPS 3. Bapak Dr. Jumarim, M.H.i, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah UIN

Mataram

4. Bapak Prof. Dr. H. Masnun Tahir, M.Ag selaku Rektor UIN Mataram

5. Bapak Rahmat Akbar Kurniawan, M.Sc selaku Dosen Wali

6. Semua Dosen Tadris IPS dan Civitas Akademik UIN Mataram yang telah memberikan bimbingan kepada penulis selama ini.

7. Keluarga tercinta terutama Mama dan Alm. Bapak yang dengan ikhlas dan sabar mendidik dari kecil hingga sekarang, yang selalu support dalam segala hal dan mendoakan dengan ikhlas. Dan teruntuk kedua kakak yaitu Kak Yuri Fitrianingsih dan Kak

(10)

x

Wawan Ardiansyah . Beserta keluarga besar H.Nurdin yang selalu memberikan dorongan dan doa untuk tetap semangat dalam menjalani segala hal.

8. Aditya Kadarusman yang selalu berusaha membantu dan memberikan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir hingga selesai.

Penulis menyadari skripsi ini tidak luput dari berbagai kekurangan.

Penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan perbaikannya sehingga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi bidang pendidikan serta bisa dikembangkan lagi lebih lanjut. Aamiin ya rabbal alamiin.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Mataram, Penulis

Dilla Amalia Putri

(11)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN LOGO ... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv

NOTA DINAS PEMBIMBING ... v

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... vi

PENGESAHAN ... vii

MOTTO ... viii

PERSEMBAHAN ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

ABSTRAK ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 10

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 10

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian ... 12

1. Ruang Lingkup ... 12

2. Setting Penelitian ... 12

E. Telaah Pustaka ... 12

F. Kerangka Teori ... 16

G. Metode Penelitian ... 35

H. Sistematika Pembahasan ... 43

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN ... 45

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian... 45

B. Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Kepercayaan Konsumen Pada Masa Pandemi Covid-19 (Studi Kasus Pada Konsumen Go-jek di Kota Mataram) ... 47

(12)

xii

C. Kepercayaan Konsumen dalam meningkatkan kepercayaan

konsumen dan pelayanan gojek yang diterapkan oleh gojek ... 50

BAB III PEMBAHASAN ... 57

A. Strategi Pemasaran dalam meningkatkan kepercayaan konsumen pada masa pandemi covid-19 (studi kasus pada konsumen go-jek di Kota Mataram ... .. 57

B. Kepercayaan Konsumen terhadap Startegi Pemasaran yang diterapkan oleh pihak go-jek ... 61

BAB IV PENUTUP ... 64

A. Kesimpulan ... 64

B. Saran ... 65

Daftar Pustaka ... 66

Lampiran ... 66

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

1. Tabel Sumber Data……….

(14)

xiv

Daftar Lampiran

Lampiran 1……… 72 Lampiran 2……… 74

Lampiran 3……… 75

(15)

xv

Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Kepercayaan Konsumen Pada Masa Pandemi Covid-19

(Studi Kasus Pada Konsumen Gojek Di Kota Mataram) Oleh:

Dilla Amalia Putri NIM 180105182

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimanakah strategi pemasaran dalam meningkatkan kepercayaan konsumen pada masa pandemi covid-19 di Kota Mataram. Metode yang digunakan peneliti adalah kualitatif deskriptif. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan alasan melihat kenyataan serta variabel yang digunakan dalam penelitian. Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian ke perusahaan Go-Jek yang ada di Mataram untuk melakukan observasi, wawancara serta dokumentasi.

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara peneliti mendapatkan suatu data dari narasumber atau informan, yang dimana sumber data adalah manajemen kantor gojek dan konsumen pengguna aplikasi gojek, adapun hasil yang didapatkan dari kantor Go-Jek Mataram adalah strategi yang mereka terapkan untuk meninkatkan kepercayaan konsumen pada saat pandemi Covid 19 adalah dengan cara gencar mempromosikan program J3K atau singkatan dari Jaga Kesehatan, Keamanan dan Kebersihan yang di promosikan melalui media online seperti melalui media soial maupun melalui media offline seperti melalui banner, papan iklan dan lain-lain, yang dimana program tersebut sangatlan efektif dalam hal meningkatkan kepercayaan konsumen agar tetap menggunakan aplikasi Go-Jek.

Sedangkan data hasil wawancara yang dilakukan secara acak kepada beberapa responden konsumen Go-Jek di dapati bahwa sebagian besar dari konsumen merasa tidak terpengaruh dengan pelayanan yang di berikan pihak Go-Jek pada saat masa pandemi covid 19 seperti sekarang ini.

Kata kunci : Pemasaran, Kepercayaan, Covid-19, J3K

(16)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transportasi merupakan sarana yang penting dalam pertumbuhan perekonomian suatu wilayah sebagai pendukung mobilitas penduduk di wilayah pedesaan maupun wilayah perkotaan.

Dua fungsi utama transportasi yang dianggap penting adalah pertama, angkutan penumpang: mobil sebagai alat penumpang pribadi, kedua, angkutan penumpang umum: mobil sebagai alat penumpang umum, yaitu sarana transportasi yang digunakan masyarakat secara bersama- sama dengan membayar tarif tertentu. Salah satu angkutan penumpang umum yang banyak diminati masyarakat perkotaan adalah taksi.

Perusahaan penyedia taksi yang dikenal nasional adalah PT Blue Bird Tbk. dan PT Express Transindo Utama Tbk. Keduanya adalah penyedia taksi konvensional.

Perkembangan teknologi digital saat ini berpengaruh pada perubahan perilaku manusia. Sebelumnya, individu harus melakukan serangkaian kegiatan yang panjang dan membutuhkan energi yang besar dengan jangkauan yang sempit ketika melakukan aktivitas tertentu. Setelah memasuki era digital, individu dalam beraktivitas hanya membutuhkan waktu yang singkat dengan jangkauan luas.

Misalnya, individu cukup mengaktifkan internet ketika melakukan kegiatan pemasaran (pemasaran online). Perkembangan teknologi digital juga berpengaruh pada konsumen pengguna taksi. Saat ini terdapat perubahan perilaku para pengguna taksi yang semula menggunakan taksi konvensional beralih dengan menggunakan taksi online. Data yang dirilis oleh Lembaga Riset Global Growth for Knowledge Indonesia menunjukkan bahwa total pengguna aplikasi Gojek mencapai 21,6 persen, disusul oleh Grab sebesar 6,4 persen dari total pengguna aplikasi online dan transportasi berbasis online. Dari bulan mei 2015 hingga bulan juni 2016 Gojek telah tumbuh hingga 100 persen.

1

(17)

PT. Goto Gojek Tokopedia Tbk (Go-Jek) Indonesia menjadi pelopor pertama bisnis ojek yang menggunakan teknologi informasi yang didirikan oleh Nadim Makarim pada tahun 2010 dan mulai beroperasi sejak 2011. Go-Jek merupakan perusahaan jasa yang bergerak dalam bidang transportasi darat yang dapat memanfaatkan sarana teknologi informasi dalam memasarkan jasa perusahaannnya.

Sarana teknologi informasi dapat digunakan perusahaan untuk mendukung strategi pengembagan kompetisi dibidang yang dilakukan oleh perusahaan, dalam masa covid – 19 banyak perusahaan yang melakukan work from home(wfh) melalui internet dan banyak perusahaan terbantu dalam rapat penting untuk perkembangan perusahaan pada saat ini tanpa harus bertatap muka atau bertemu langsung.1

Perkembangan teknologi pada saat ini banyak memunculkan inovasi-inovasi yang merambah ke hampir semua bidang, termasuk salah satunya pada bidang transportasi, yang awalnya manual sekarang sudah bertransisi ke transportasi online yang dimana bertujuan untuk memudahkan dalam pelayanan dan efektivitas jasa transportasi.

Secara umum di kota-kota besar mulai banyak berkembang, terutama di kota Mataram yang sangat memerlukan solusi yang tepat dan cerdas untuk mengurangi kemacetan kendaraan umum dan pribadi yang tidak teratur, karena banyak pengguna dari kalangan atas tidak menggunakan kendaraan umum yang fasilitas keamanan dan kebersihannya kurang memadai.Hingga saat ini, Gojek menyediakan tiga belas layanan, ditambah dengan satu alternatif transaksi pembayaran sesuai dengan kebutuhan masyarakat, diantaranya Go- ride (layanan transportasi menggunakan sepeda motor), Go-car (layanan transportasi menggunakan mobil), Go-food (layanan pesan antar makanan) dan Go-send (layanan kurir instan untuk mengantar barang). Dari keempat belas layanan Go-jek, hanya beberapa layanan yang tersedia di seluruh kota. Tarif yang dikenakan untuk tiap layanan

1 Siagian, A. O. 2019. Pengaruh Daya Tarik Iklan Dan Penempatan Produk Terhadap Kesadaran Merek Grab di Acara Indonesian Idol 2018. Jurnal Pemasaran Kompetitif. https://doi.org/10.32493/jpkpk.v3i1.3621

(18)

berbeda-beda. Saat ini di Semarang, layanan yang tersedia adalah Go- ride, Go-car, Go-food, Go-box, Go-massage, Go-clean, Go-auto, Go- med, dan Go-pay.

Secara Teoritis Pemasaran menurut Kothler dan Amstrong 2 adalah proses sosial manajerial, dimana individu-individu dan kelompok-kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan mereka inginkan, melalui penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain. Adapun tujuan dari pemasaran adalah untuk memahami keinginan dan kebutuhan konsumen agar produk atau jasa sesuai bagi konsumen sehingga produk dan jasa tersebut dapat terjual dengan sendirinya. Pemasar dituntut untuk dapat memahami permasalahan pokok di bidangnya serta dapat memberikan gambaran yang jelas dan terarah tentang apa yang dilakukan perusahaan dan menyusun strategi agar dapat mencapai tujuan perusahaan.2

Strategi pemasaran pada dasarnya adalah suatu rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan suatu perusahan. Pemasaran dalam suatu perusahaan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam turut menentukan “kelangsungan hidup bagi suatu perusahaan, sebab kegagalan dalam memasarkan barang akan berakibat fatal, keuntungan yang diharapkan tidak tercapai.”3 Kemudian keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan itu sangat dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan dalam memasarkan produknya.

Pemasaran juga timbul karena adanya suatu proses kegiatan untuk mengenalkan produk-produknya yang dihasilkan dari suatu perusahaan sehingga perusahaan tersebut dapat dikenal oleh masyarakat luas dan target dari perusahaan dapat tercapai dan berkembang dengan pesat.

Dengan kata lain strategi pemasaran adalah langkah-langkah yang harus di jalankan oleh suatu perusahaan untuk mencapai tujuan.

2 Danang Sunyoto, “Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran”, (Yogyakarta: CAPS, 2012), Cet-1, hal. 18.

3 Kotler & Kaller, Manajemen Pemasaran Jilid 3, (Jakarta: Erlangga, 2009), hlm. 14.

(19)

Kadang-kadang langkah yang harus dihadapi terjal dan berliku-liku, namun adapula langkah yang relatif mudah.

Pemasaran melibatkan banyak pihak dalam perusahaan, oleh karena itu pemasaran merupakan prestasi kerja dalam suatu kegiatan usaha dengan mengalirnya suatu barang atau jasa dari produsen sampai ke konsumen. Menurut Hutama dan Subagio pemasaran merupakan serangkaian kegiatan mulai dari proses dalam pembuatan, mengkomunikasikan mengenalkan dan menawarkan transaksi yang mempunyai nilai bagi konsumen, klien, partner, dan masyarakat pada umumnya. Sedangkan pemasaran jasa menurut Ali dalam Karnelis pemasaran jasa merupakan proses sosial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan mempertukarkan jasa yang bernilai.

Dilihat dari segi manajemen, manajemen pemasaran merupakan kegiatan penganalisisan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian program yang disusun untuk membangun keuntungan dari pertukaran pasar berupa barang atau jasa. Strategi Pemasaran Strategi adalah keseluruhan konsep bagaimana sebuah perusahaan mengatur dirinya sendiri dan semua kegiatan dengan tujuan agar bisnis yang dijalankan berhasil, melakukan persaingan, dan melakukan imbal hasil kepada pemegang saham.

Sedangkan menurut Assauri strategi pemasaran yaitu serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan, acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah. Sedangkan strategi pemasaran menurut Swasta adalah suatu system keseluruhan dari kegiatan usaha melalui perencanaan, penentuan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan dan memenuhi kebutuhan pembeli. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran memberikan arah dalam kaitannya dengan segmentasi pasar, identifikasi pasar sasaran,

(20)

positioning dan bauran pemasaran. Bauran pemasaran (marketing mix) terdiri dari empat elemen yaitu produk, harga, promosi, tempat.

Keberhasilan usaha dalam mencapai usaha yang telah ditetapkan dipengaruhi oleh pedagang tersebut dalam memilih dan menetapkan strateginya, dimana dalam strategi pemasaran terdapat rencana dan tindakan yang akan membantu dalam mengambil kebijakan pemasaran dalam meningkatkan minat beli konsumen.

Apabila minat beli konsumen mengalami peningkatan yang lambat, maka harus dianalisis apakah hal tersebut disebabkan oleh kurang efektifnya strategi pemasaran.4

Kepercayaan merupakan kesediaan pelanggan mempercayai atau mengandalkan merek dalam situasi risiko karena adanya harapan bahwa merek tersebut memberikan hasil positif. Kepercayaan konsumen pada merek di atas dikaitkan dengan kesediaan pelanggan menerima risiko dengan harapan pelanggan akan memperoleh nilai sesuai atau melebihi harapannya. Kepercayaan berpengaruh terhadap komitmen konsumen, Kepercayaan melibatkan kesediaan seseorang untuk bertingkah laku tertentu karena keyakinan bahwa mitranya akan memberikan apa yang ia harapkan, dan suatu harapan yang umumnya dimiliki seseorang bahwa kata, janji dan pernyataan orang lain dapat dipercaya. Konsumen yang percaya terhadap suatu perusahaan berarti telah memiliki keyakinan yang tinggi kepada perusahaan yang akhirnya akan membuat konsumen mempertahankan hubungannya dengan perusahaan dan tetap menjalin ikatan emosional yang kuat.

Sehingga keputusan untuk menggunakan produk perusahaan tersebut semakin terbuka dan kepuasan nantinya akan dirasakan oleh pelanggan.

Kepercayaan konsumen didefinisikan sebagai harapan konsumen bahwa penyedia jasa dapat dipercaya atau diandalkan dalam memenuhi janjinya.. Kepercayaan konsumen menyangkut kepercayaan bahwa suatu produk memiliki berbagai atribut dan manfaat dari

4 Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran Konsep Dasar Strategi Pemasaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), hlm. 56.

(21)

berbagai atribut tersebut. Kepercayaan merupakan keyakinan satu pihak mengenai maksud dan perilaku pihak yang lainnya.

Pendapat lain mengemukakan kepercayaan sebagai derajat di mana seseorang yang percaya menaruh sikap positif terhadap keinginan baik dan keandalan orang lain yang dipercayanya di dalam situasi yang berubah ubah. Schurr & Ozanne mendefinisikan kepercayaan sebagai keyakinan bahwa janji atau janji pihak tersebut dapat diandalkan dan bahwa suatu pihak akan memenuhi kewajibannya dalam suatu hubungan pertukaran. Dengan demikian kepercayaan konsumen didefinisikan sebagai harapan konsumen bahwa penyedia barang dan jasa dapat dipercaya atau diandalkan dalam memenuhi janjinya. Kepercayaan konsumen telah diakui dalam literatur pemasaran sebagai faktor penting untuk perdagangan bisnis yang sukses, serta pengembangan dan manajemen untuk hubungan pelanggan jangka panjang.

Konsumen dalam menilai suatu produk atau jasa yang dikonsumsi dengan membandingkan harapan yang ingin diperoleh dari produk atau jasa dengan apa yang sebenarnya dirasakan dari produk atau jasa yang dikonsumsi. Apabila produk atau jasa mampu memenuhi harapan konsumen, maka produk atau jasa itu dapat dikatakan telah mampu memenuhi kepuasan konsumen, produk atau jasa tersebut dikatakan tidak mampu memberikan kepuasan yang dapat merupakan hasil dari suatu barang yang dapat ditawarkan ke konsumen untuk dikonsumsi atau digunakan.

Membangun sebuah kepercayaan akan sangat berpengaruh penting dalam membangun kepercayaan karena apabila kepercayaan konsumen itu akan menjadi suatu kunci keberhasilan dalam suatu usaha mereka dalam jangka yang sangat panjang. Morgan dan Hunt mengutarakan pendapatnya bahwa kepercayaan yaitu sebuah variabel kunci yang digunakan untuk mengembangkan suatu keinginan yang tahan lama terhadap suatu hubungan dalam jangka panjang yang akan dijalin antara penjual dengan pembeli. Kepercayaan itu akan muncul untuk membangun persepsi para konsumen, apakah merek yang

(22)

mereka itu memiliki integritas dan kompetensi dengan produk pesaing.

Maka itu akan mempengaruhi sikap dan perilaku para konsumen.

Pada saat ini perhatian terhadap kepuasan dan loyalitas konsumen semakin besar khususnya dalam bisnis tranportasi umum dan penganteran barang / jasa yang tidak harus keluar rumah, dimana persaingan yang semakin ketat banyak produsen yang terlibat dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dalam masa covid –19, transaksi yang bisa dapat dilakukan 24 jam tanpa harus keluar rumahdengan kondisi saat ini, menyebabkan banyak perusahaan menempatkan kepuasan dan loyalitas konsumen sebagai tujuan utama.

Dalam halini diyakini untuk memenangkan persaingan sebagai kunci utama, dengan memberikan nilai dan kepuasan terhadap konsumen melalui kualitas pelayanan dan pemanfaatan teknologi informasi.

Apabila pelanggan merasa puas terhadap kualitas pelayanan dan pemanfaatan teknologi informasi yang diberikan perusahaan, dapat meningkatkan kesetiaan pelanggan dalam minat mengunakan jasa dan meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap produk perusahaan. Apabila terjadi penurunan jumlah pelanggan terjadi karena beralihnya pelanggan ke perusahaan lain disebabkan oleh ketidakpuasan dan kepercayaan konsumen / pelanggan terhadap suatu barang / jasa.

Penelitian yang dilakukan oleh Nanto Purnomo, Sani Rusminah. Bertujuan untuk melihat dan menganalisaMembangun Kepercayaan Konsumen Di Masa Pandemi Covid -19. Dengan adanya pandemi Covid-19 beberapa daerah di Indonesia menerapkan kebijakan pembatasan sosial skala besar (PSBB) dan menjaga jarak.

Untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam berbelanja kebutuhan primer dan sekunder, banyak orang menggunakan platform online. Ini menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam aktivitas e- commerce.Peningkatan tersebut berdampak positif dengan adanya peluang usaha bagi masyarakat dan juga berdampak negatif dengan peluang tindak pidana penipuan berbasis online. Dari hal tersebut, maka dianggap penting selama pandemi ini untuk mengetahui faktor-

(23)

faktor apa saja yang dibutuhkan untuk membangun kepercayaan konsumen dalam bertransaksi secara online.

Berdasarkan paparan latar belakang masalah tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Kepercayaan Konsumen Pada Masa Pandemi Covid-19 (Studi Kasus Pada Konsumen Go-Jek Di Kota Mataram).

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah strategi pemasaran dalam meningkatkan kepercayaan konsumen pada masa pandemi covid 19 (studi kasus pada konsumen Go-jek di kota Mataram) ?

2. Bagaimanakah kepercayaan konsumen dalam meningkatkan strategi pemasaran yang diterapkan oleh gojek ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti antara lain :

a. Untuk mengetahui bagaimanakah strategi pemasaran dalam meningkatkan kepercayaan konsumen pada masa pandemi covid 19 (studi kasus pada konsumen go-jek di Kota Mataram).

b. Untuk mengetahui bagaimana kepercayaan konsumen dalam meningkatkan strategi pemasaran yang diterapkan oleh gojek.

2. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini sangat berharap hasil dari penelitian dapat membantu serta memberikan ilmu pengetahuan bagi semua orang khususnya bagi organisasi lembaga pendidikan agar mengetahui bagaimanakah strategi pemasaran dalam meningkatkan kepercayaan konsumen pada masa pandemi covid 19 (studi kasus pada konsumen go-jek di Kota Mataram)

a. Manfaat teoritis

Penulis sangat berharap dari hasil penelitian ini dapat menambah ilmu pengetahuan serta wawasan bagi pembaca serta dapat di kembangkan oleh peneliti lain tentang hal-hal

(24)

yang belum terungkap secara luas dan terperinci dalam penelitian ini.

b. Manfaat praktis.

1. Untuk mahasiswa,hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan ilmu pengetahuan serta memberikan wawasan mengenai bagaimanakah strategi pemasaran dalam meningkatkan kepercayaan konsumen pada masa pandemi covid 19 (studi kasus pada konsumen go-jek di Kota Mataram)

2. Bagi semua pihak. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan imformasi mengenaibagaimanakah strategi pemasaran dalam meningkatkan kepercayaan konsumen pada masa pandemi covid 19 (studi kasus pada konsumen go-jek di Kota Mataram)

3. Manfaat untuk Perusahaan Go-Jek, diharapkan dengan adanya penelitian ini pihak Go-Jek bisa mendapatkan hasil analisa data tentang bagaimana strategi pemasaran yang pas untuk diterapkan pada masa pandemi covid 19 untuk meningkatkan kepercayaan konsumen sehingga akan berdampak pada penjualan jasa yang semakin meningkat dan menghasilkan keuntungan berupa kenaikan pendapatan bagi pihak Go-Jek.

D. Ruang Lingkup Dan Setting Penelitian 1. Ruang Lingkup Penelitian

Peneliti memfokuskan yang akan di teliti yaitu hanya berkisar pada bagaimanakah strategi pemasaran dalam meningkatkan kepercayaan konsumen pada masa pandemi covid 19 di Kota Mataram (studi kasus pada go-jek), bagaimanakah kepercayaan konsumen terhadap strategi pemasaran dan pelayanan yang diterapkan oleh gojek.

2. Setting Penelitian

Merupakan latar alamiah (tempat atau lokasi) dimana penelitian di lakukan. Oleh karna itu lokasi atau tempat penelitian ini adalah Pangkalan Driver Go-jek di Kota Mataram.

(25)

E. Telaah Pustaka

Untuk memberikan penguatan pada penelitian ini, perlu peneliti memberikan beberapa perbandingan dengan penelitian yang terlebih dahulu yang dianggap oleh peneliti memilki relevansi terhadap topik yang akan peneliti angkat yaitu:

1. Yudi Hamdani, Strategi Digital Marketing PT. Indosat Ooredoo Medan dalam meningkatkan Kepercayaan Pelanggan. Pada penelitian ini banyak mengatakan bahwa sistem strategi digital marketing Indosat Ooredoo Medan pada media sosial sangat berpengaruh karena pengguna media sosial yang sangat banyak dan dengan cara Indosat memasarkan lewat media sosial, dan memposting para pengguna kartu perdana Indosat yang sudah membuktikan murahnya Indosat sehingga menarik orang lain untuk mencobanya. Strategi Indosat dapat dikatakan berhasil karena dapat meraih kepercayaan pelanggan yang sebelumnya tidak menggunakan kartu perdana Indosat.5

Persamaan penelitian di atas dengan judul penelitian yang peneliti lakukan ini sama-sama membahas strategi marketing dalam meningkatkan kepercayaan pelanggan.

Dan perbedaan dari penelitian diatas terletak pada permasalahan yang diteliti.

2. Karsono, Purwanto dan Abdul Matin Bin Salman, Strategi Branding dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap madrasah Tsanawiyah Negeri. Pada penelitian ini mengatakan efektifitas startegi branding yang dilakukan di MTs Negeri Kabupaten Purbalingga

5Yudi Hamdani, Strategi Digital Marketing PT. Indosat Ooredoo Medan dalam meningkatkan kepercayaan pelanggan, Jurnal Interaksi, Volume : 3, Nomor : 1, Edisi Januari 2019 , hlm 40 - 50

(26)

pada tahun 2018 sampai dengan 2020 cukup efektif dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat.6

Persamaan penelitian di atas dengan judul penelitian yamh dilakukan peneliti yaitu sama membahas tentang meningkatkan kepercayaan dan sama-sama menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan metode wawancara.

Kemudian letak perbedaannya yaitu penelitian ini menggunakan strategi branding sedangkan peneliti menggunakan strategi pemasaran.

3. Trias Aprilya, Strategi Komunikasi Pemasaran Nadyasfashop melalui Instagram dalam meningkatkan kepercayaan costumer di Samarinda. Hasil penelitian ini diketahui bahwa Nadyasfashop telah menggunakan keempat konsep komunikasi pemasaran yaitu Product, Price, Place, Promotion dengan sesuai, terbukti Nadyasfashop memberikan produk berdasar kebutuhan pasar, sesuainya harga dengan kualitas yang diterima, tepatnya Instagram sebagai tempat berbisnis, dan didukung berbagai promosi yang baik. Serta dengan mengidentifikasi dua faktor yang mempengaruhi kepercayaan customer, yaitu Perceived web vendor reputation yang dibuktikan dengan baiknya reputasi yang diterima karena pelayanan terbaik Nadyasfashop dan Perceived web site quality yang terlihat dari kualitas gambar produk yang baik di Instagram.7

Persamaan penelitian di atas dengan judul penelitian yang peneliti lakukan adalah pada salah satu variable yang digunakan dalam membahas pokok permasalahan

6 Karsono, Purwanto dan Abdul Matin Bin Salman, Strategi Branding Dalam Meningkatkan Kepercayaan Masyarakat terhadap Madrasah Tsanawiyah Negeri, Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(02), 2021, 869-880

7Trias Aprilya, Strategi Komunikasi Pemasaran Nadyasfashop Melalui Instagram dalam Meningkatkan Kepercayaan Costumer di Samarinda, eJournal Ilmu Komunikasi, 2017, 5 (1): 13-23

(27)

yaitu strategi pemasaran yang menggunakan mix marketing yaitu produk, harga, promosi dan tempat.

Sedangkan perbedaannya peneliotian sebelumnya ini menambahkan strategi komunikasi .

4. Nanto Purnomo dan Sani Rusminah, Membangun Kepercayaan Konsumen di Masa Pandemi Covid 19.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas website terhadap kepercayaan konsumen dan pengaruh reputasi vendor terhadap kepercayaan konsumen.8

Persamaan penelitian di atas dengan judul penelitian yang peneliti lakukan yaitu sama-sama untuk membangun kepercayaan konsumen pada masa pandemi covid-19. Sedangkan perbedaannya peneliti menggunakan strategi pemasaran.

F. Kerangka Teori

1. Pengertian Strategi

Istilah strategi berasal dari kata Yunani Strategeia (Stratus = militer dan ag = memimpin), yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi jenderal. Konsep ini relevan dengan situasi pada zaman dulu yang sering diwarnai perang, dimana jenderal dibutuhkan untuk memimpin suatu angkatan perang agar dapat selalu memenangkan perang.9 Konsep strategi militer seringkali diadaptasi dan diterapkan dalam dunia bisnis, strategi menggambarkan arah bisnis yang mengikuti lingkungan yang dipilih dan merupakan pedoman untuk mengalokasikan sumber daya dan usaha suatu organisasi.

Menurut Kenneth R. Adrews, strategi adalah suatu proses pengevaluasian kekuatan dan kelemahan perusahaan dibandingkan

8 Nanto Purnomo dan Sani Rusminah, Membangun Kepercayaan Konsumen di Masa Pandemi Covid-19, Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI), Vol 12, No. 1, 2021

9 Sumarsono dkk, “Pendidikan Kewarnegaraan”, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,2006) hal 139

(28)

dengan peluang dan ancaman yang ada dalam lingkungan yang dihadapi dan memutuskan strategi pasar produk yang menyesuaikan kemampuan perusahaan dengan peluang lingkungan10 sedangkan Hamel dan Prahalad menyatakan Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi.11

Hisyam Alie menyatakan, strategi yang disusun, dikonsentrasikan dandikonsepsikan dengan baik dapat membuahkan pelaksanaan yang disebut strategis. Menurutnya, untuk mencapai strategi yang strategis harus memperhatikan hal- hal berikut12.

1. Kekuatan, yaitu memperhitungkan kekuatan yang dimiliki dan biasanya menyangkut manusia dan dana.

2. Kelemahan, yaitu memperhitungkan kelemahan-kelemahan yang dimiliki yang menyangkut aspek-aspek sebagaimana kekuatan.

3. Peluang, melihat seberapa besar peluang yang mungkin tersedia diluar hingga peluang yang sangat kecil sekalipun.

4. Ancaman, yaitu memperhitungkan kemungkinan adanya ancaman dari luar.

Jack Trout dalam bukunya Trout On Strategy, inti dari strategi adalah bagaimana membuat persepsi yang baik dibenak konsumen menjadi berbeda. Mengenali kekuatan dan kelemahan pesaing menjadi spesialisasi, menguasai suatu kata yang sederhana di kepala, kepemimpinan yang member arah dan memahani

10 Panji Anoraga, Manajemen Bisnis, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004,) hal. 338- 389

11 Husein Umar, strategic management in action, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka utama, 2008) hal 31

12Nur Siti Alliyah, strategi pelayanan prima kantor departemen agama Jakarta barat terhadap calon jamaah haji, (Jakarta: skripsi diterbitkan, 2008)

(29)

realitas pasar dengan menjadi yang pertama dari pada menjadi yang lebih baik.Strategi dalam hal ini ialah merencanakan penjualan kepada pasar dengan perencanaan dan pelaksanaan pemasaran yang baik dan tepat untuk mencapai penjualan yang maksimal demi tercapaiknya misi perusahaan untuk menguasai pasar.

2. Pengertian Pemasaran

Pemasaran berasal dari kata pasar atau dapat diartikan pula dalam konteks tradisional “tempat orang jual beli”.13Definisi pemasaran menurut Kotler yang menyatakan bahwa pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai satu sama lain.14 Sedangkan definisi pemasaran menurut American Marketing Association (AMA) yang kemudian banyak diacu di seluruh dunia, menyatakan bahwa pemasaran adalah fungsi organisasi dan serangkaian proses menciptakan, mengkomunikasikan dan memberikan nilai kepada pelanggan dan unntuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya.15 Sedangkan menurut Sifjan Assauri pemasaran adalah aktivitas atau kegiatan yang ditunjukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen melalui proses pertukaran.16

3. Pengertian Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran merupakan suatu wujud rencana yang terurai di bidang pemasaran. Untuk memperoleh hasil yang optimal, strategi pemasaran ini mempunyai ruang lingkup yang luas di bidang pemasaran diantaranya adalah strategi menghadapi

13 Kasmir, “Pemasaran Bank”, (Jakarta: Kencana,2010), hal. 51.

14 Philip Kotler dan Gray Amstrong, “Dasar-Dasar Pemasaran”, Penerjemah Alexander Sindoro, (Jakarta: PT Indeks, 2004), Edisi ke-9, Jilid 1 hal. 7.

15 Philip Kotler dan Gray Amstrong, “Manajemen Pemasaran”, Penerjemah Alexander Sindoro, (Jakarta: Erlangga, 2008), Edisi ke-13, Jilid 1 hal. 5.

16 Sofjan Assauri, “manajemen Pemasaran Konsep dan Strategi”, (Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada, 2007), hal. 175. 19Ibid, hal. 199.

(30)

persaingan, strategi produk, strategi harga, strategi tempat dan strategi promosi.17

Strategi pemasaran yang dipahami sebagai logika pemasaran yang dengannya unit usaha berharap dapat mencapai tujuan pemasarannya.18 Menurut Tull dan Kahle strategi pemasaran sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk mencapai pasar sasaran tersebut.19

Muhammad Syakir20 strategi pemasaran merupakan pernyataan (baik eksplisit maupun Implisit) mengenai bagaimana suatu merek atau lini produk mencapai tujuan. Sedangkan Sofjan Assuari21 dalam buku manajemn pemasarannya menyampaikan bahwa strategi pemasaran adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang pemasaran yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat teercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan.

Kegiatan pemasaran yang dilakukan diarahkan untuk mencapai sasaran perusahaan dapat berupa tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu.Salah satu unsur dari strategi pemasaran adalah bauran pemasaran. Philip Kotler dan Gray Amstrong22 mendefinisikan bauran pemasaran adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan di pasar

17 Ibid, hal. 199

18 Philip Kotler dan Amstrong, “Prinsip-Prinsip Pemasaran”, (Jakarta: Erlangga, 1997), Edisi 2, Jilid 1, hal.3

19 Fandy Tjiptono, “Strategi Pemasaran”, (Jogyakarta: Andi Press, 2004), Cet.

Ke 5, hal.6.

20 Muhammad Syakir, “Syari‟ah Marketing”, (Bandung: Mizan Pustaka,2006), hal. 12.

21 Sofjan Assauri, “manajemen Pemasaran Konsep dan Strategi”, (Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada, 2007), hal. 168-169.

22 Philip Kotler dan Gray Amstrong, “Prinsip-Prinsip Pemasaran”, Penerjemah:

Bob Sabran, (Jakarta: Erlangga, 2008), Edisi ke-12, Jilid 1 hal. 62.

(31)

sasaran.Dan kemudian menurut William J, Stanton23 bauran pemasaran adalah istilah yang dipakai untuk menjelaskan kombinasi empat besar pembentuk inti sistem pemasaran sebuah organisasi. Keempat unsur tersebut adalah penawaran produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi.

4. Strategi Pemasaran Konten

Prinsip content marketing adalah menawarkan konten, di media cetak maupun media digital, yang relevan dengan target market. Konsekuensinya, konten harus didesain secara khusus sesuai kebutuhan target market. Situasi ini kemudian memunculkan fenomena “media rent to media own”. Content marketing adalah manajemen yang memastikan identifikasi secara secara pasti, dengan analisa yang kuat untuk menarik perhatian calon customer yang didistribusikan lewat media digital. Content marketing biasanya disusun sesuai kebutuhan target market secara spesifik dan diproduksi dengan teknik story telling sehingga lebih mudah diterima oleh target market. Konsekuensinya, pesan harus dirancang sedemikian agar dapat menghasilkan efek yang diharapkan.

Apalagi konten media digital semakin overloaded sehingga hanya konten yang benar-benar menarik perhatian, dan dikemas dengan baik, yang akan mendapat perhatian audience. Tak hanya itu, content marketing yang dibangun pun harus memiliki sejumlah syarat, seperti berguna (usability) dan mudah diakses (accessibility). Usability artinya konten media digital memiliki desain yang sederhana, elegan, serta memiliki fungsi yang jelas.

Tujuannya konten dapat mendorong audiens untuk melakukan apa yang diinginkan oleh pemilik konten secara efektif. Sedangkan accessibility adalah konten dapat diakses oleh setiap orang secara equal, artinya tidak ada batasan atas siapa saja yang dapat dapat mengakses konten, termasuk bagi audiens yang difabel.

23 William J. Stanton, “Prinsip Pemasaran”, Penerjemah Yohanes Lumarto, (Jakarta: Erlangga, 2004), Edisi ke7, Jilid 1 hal. 45-46

(32)

Itu artinya pengelola harus menyediakan konten dengan format beragam sehingga pesan dapat dikonsumsi secara visual, tekstual secara interaktif. Ketika berbicara mengenai media digital, seorang marketer tidak bisa lepas dari content marketing. Content marketing memungkinkan marketer melakukan kontak dengan potential customer.

Oleh sebab itu content dalam perspektif media digital harus mendapat perhatian serius dari seorang marketer sebesar apapun brand yang dimiliki. Strategi inipun sudah dilakukan oleh sejumlah brand besar kelas dunia, sebut saja P&G, Coca-Cola, hingga American Express. Bahkan, mereka telah mencanangkan Content 2020 yang dideskripsikan sebagai 24/7 connectivity yang menyebutkan bahwa marketer harus masuk ke ranah content untuk menciptakan komunikasi yang lebih segar, relevan, dan kontekstual.

Content marketing dianggap dapat menciptakan kedekatan dengan audiens sehingga marketer lebih mudah mencapai tujuan kegiatan komunikasi pemasaran. Namun, syarat yang harus dipenuhi adalah relevansi konten dengan audiens. Content marketing dapat didistribusikan (dipublikasikan) lewat beberapa medium, misalnya saja website, media sosial, blog, vlog, dan aplikasi pada tablet maupun smartphone. Pemilihan media ini disesuaikan dengan target market yang dituju serta karakteristik isi maupun tujuan pesan. Langkah-langkah startegi pemasaran konten, meliputi :

1. Menetapkan tujuan 2. Pemataan target pasar

3. Penggagasan dan perencanaan konten 4. Penciptaan konten

5. Distribusi konten 6. Penguatan konten

7. Evaluasi pemasaran konten 8. Perbaikan pemesaran konten

(33)

5. Strategi Produk

Strategi produk merupakan suatu strategi yang digunakan oleh suatu perusahaan yang berkaitan dengan produk yang dipasarkannya dan juga berhubungan pula dengan hal-hal lain atau atribut lain yang melekat pada produk itu sendiri. Strategi Produk Menurut Para Ahli yaitu:

a. Menurut Philip Kotler adalah “sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, digunakan, atau dikonsumsi, sehinggadapat memenuhi keinginan dan kebutuhan”.24

b. Griffin dan Ebert menyatakan strategi produk adalah segala sesuatu bentuk barang dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia.

c. Boyd dkk menyatakan bahwa suatu produk yang dapat memenuhi kebutuhan dan kehidupan dalam penggunaankonsumsi.

Strategi produk yang perlu dan wajib dijalankan oleh suatu perusahaan dalam mengembangkan produknya adalah sebagai berikut.

1) Menentukan logo dan motto

Logo produk pada kemasan sangatlah penting dan harus dipkirkan secara mendalam sebelum membuka usaha atau bisnis. Karana fungsi logo bagi perusahaan adalah sebagai simbol pengingat produk bagi konsumen. Pemakain logo pada produk atau kemasan produk dapat meningkatkan gengsi pemakai atau konsumennya. Dapat disimpulkan bahwa logo merupakan simbol dari suatu organisasi kelompok dan bisa juga perorangan yang mencerminkan makna ataupun pesan.

Sedangkan motto adalah prinsip suatu kelompok atau individu.

2) Menciptakan merek

Merek adalah suatu tanda yang melekat pada suatu produk untuk mengenal barang atau jasa yang ditawarkan.

24 Kasmir, Kewirausahaan…, hlm. 188-189.

(34)

Merek mempunyai tujuan sebagai alat promosi untuk menarik perhatian para konsumen di pasaran. Menjadi identitas yang akan bermanfaat pada proses diferensiasi atas sebuah produk dengan lainnya di pasaran sehingga akan memberikan kemudahan bagi para pembeli untu mendapatkannya.

3) Menciptakan kemasan

Kemasan merupakan suatu wadah ataupun pembungkus yang memiliki fungsi untuk mencegah terjadinya kerusakan pada produk, sehingga konsumen akan merasa puas dengan produknya. Selain itu kemasan juga berguna sebagai sarana informasi dan juga pemasaran yang baik dengan membuat suatu desain kemasan yang kreatif, sehingga akan terlihat lebih menarik dan mudah diingat oleh konsumen atau pelanggan.

6. Strategi Harga

Islam membolehkan intervensi harga dalam artian pedagang hendaknya menawarkan barang dagangannya dengan harga yang sesuai atau yang wajar, tidak mengambil keuntungan lebih besar dari semestinya. Jadi harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi suatu perusahaan. Dari atau ukuran lainnya yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atas penggunaan suatu barang dan jasa. Sudut pandang konsumen mengatakan bahwa harga itu seringkali digunakan sebagai indikator nilai bilamana harga tersebut dikaitkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau jasa.

Harga merupakan “satu-satunya komponen yang menghasilkan pendapatan, sedangkan unsur lainnya dalam marketing mix menunjukkan biaya.”25 Harga terbentuk dan kompetensi produk untuk memenuhi tujuan dua belah pihak, yaitu antara konsumen dan produsen. Produsen memandang harga itu sebagai nilai barang yang mampu memberikan suatu manfaat keuntungan di atas biaya produksinya (atau tujuan lain, misalnya

25 Siti Nur Fatoni, Pengantar Ilmu Ekonomi, (Bandung: Pustaka Setia, 2014), hlm. 61.

(35)

keuntungan). Kemudian konsumen memandang harga itu sebagai nilai barang yang mampu memberikan manfaat atas pemenuhan kebutuhan dan keinginannya yang berupa (misalnya hemat, prestis, syarat pembayaran, dan sebagainya). Bagi perusahaan dan konsumen, harga itu berfungsi sebagai berikut.

a. Salah satu sumber pendapatan dan keuntungan perusahaan untuk pencapaian tujuan produsen.

b. Pengendali tingkat permintaan dan penawaran (terutama apabila bersifar elastis, permintaan akan meningkat harga turun).

c. Memengaruhi program pemasaran bagi suatu perusahaan.

Harga dapat berperan sebagai pengaruh aspek produk baik itu dari segi kualitas dan citra produk distribusi.

d. Memengaruhi perilaku konsumsi dan pendapatan masyarakat itu sendiri.

Dasar Hukum Semua ibadah pada dasarnya akan menjadi haram jika tidak ada dalil yang memerintahkannya, begitupun juga termasuk dalam bermuamalah atau bertransaksi hukumnya halal kecuali ada dalil yang melarangnya, seperti halnya dalil yang berkaitan dengan muamalah berikut sebagaimana firman Allah swt dalam surat an-Nisa>„ ayat 29:

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar). Kecuali dengan jalan perdagangan yang berlaku atas suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah Maha Penyayang kepadamu.26

26 QS An-Nisa [4] : 29

(36)

Dalam kegiatan penetapan harga dalam suatu perusahaan ada dikenal beberapa bentuk penyesuaian harga yang dilakukan, diantaranya sebagai berikut :

a. Diskon dan Potongan Harga b. Penetapan harga promosi c. Penetapan harga diskriminasi 7. Strategi Promosi

Promosi adalah “suatu unsur yang digunakan untuk memberitahukan dan membujuk pasar tentang produk atau jasa yang baru pada perusahaan melalui iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan, maupun publikasi.”27Jadi tanpa adanya promosi pelanggan tidak dapat mengenal produk atau jasa yang ditawarkan. Oleh karena itu,promosi adalah sarana yang paling ampuh untuk menarik serta mempertahankan konsumennya,yang bertujuan untuk menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon konsumen yang baru.

Promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk jasa. Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dan konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya.28Untuk mengkomunikasikan produk perlu disusun suatu strategi yang sering disebut dengan strategi bauran promosi yang terdiri dari empat komponen yaitu:

a. Periklanan (advertising)

Iklan adalah salah satu sarana promosi yang sering digunakan oleh suatu perusahaan untuk menginformasikan, menarik, serta memengaruhi calon konsumennya. Penggunaa

27Marceline Livia Hedynata, “Strategi Promosi Dalam Meningkatkan Penjualan Luscious Chocolate Potato Snack”, Jurnal Manajemen Dan Start-Up Bisnis, Volume 1, Nomor 1, April 2015

28 Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Salemba Empat, Edisi 3, 2013), hlm. 178.

(37)

promosi dengan berbasis iklan ini, dapat dilakukan dengan berbagai media, sebagai berikut:

1. Pemasangan iklan, baik itu melalui media cetak maupun Koran, majalah, buku atau lainnya.

2. Pemasangan billboarsid di jalan, tempat dan lokasi yang strategis.

3. Pemasangan iklan melalui media elektronik, seperti internet, radio, televisi, dan lainnya.

4. Pemasangan spanduk di jalan yang tempatnya strategis.

5. Pencetakan brosur untuk ditempel disetiap jalan atau disebarkan disetiap perbelanjaan, atau di berbagai tempat yang dianggap strategis.

b. Promosi Penjualan (sales promotion)

Promosi penjualan adalah sebuah usaha untuk menyebarluaskan atau menawarkan sebuah produk atau jasa dengan tujuan menarik daya minat calon konsumen untuk membelinya.

1. Promosi penjualan mencakup kiat untuk promosi konsumen misalnya, contoh, kupon, tawaran pengembalian kas, potongan harga, premi, hadiah, hadiah langganan, percobaan gratis, jaminan, demonstrasi, undian.

2. Promosi perdagangan, misalnya seperti kelonggaran pembelian, barang gratis, persediaan barang dagang, kerjasama periklanan, biaya iklan dan pameran, uang perangsang, undian penjualan penyalur.

3. Promosi tenaga penjualan misalnya, bonus, undian, rapat umum penjualan.29

Perusahaan menggunakan alat promosi penjualan untuk menarik respon pembeli yang lebih kuat dan lebih cepat, termasuk efek jangka panjang seperti menjelaskan penawaran produk dan mendorong penjualan yang menurun. Alat promosi

29 Philip Kotler dan A.B.Susanto, Manajemen Pemasaran Indonesia, (Jakarta: Salemba Empat, edisi 1, 2001), hlm. 863.

(38)

penjualan menawarkan tiga manfaat yang berbeda sebagai berikut:

1. Komunikasi, promosi penjualan meraih perhatian serta dapat mengarahkan konsumen pada produk.

2. Insentif, promosi penjualan mencakup beberapa konsensi, pendorong, atau kontribusi yang memberikan suatu nilai pada konsumen.

3. Undangan, promosi penjualan mencakup undangan yang berbeda untuk melibatkan diri dalam transaksi sekarang.

c. Hubungan Masyarakat (public relations)

Perusahaan tidak hanya harus berhubungan secara konstruktif dengan pelanggan, pemasok, dan penyalur, akan tetapi ia juga harus berhubungan juga dengan kumpulan kepentingan masyarakat public yang besar. Karena public dapat mendukung atau menghalangi kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuannya. Perusahaan yang bijaksana mengambil suatu langkah yang konkrit untuk mengelola hubungan yang berhasil dengan public utamanya. Karena bila terjadi publikasi yang negatif, maka tujuannya tidak akan pernah tercapai.

Departemen public relation melaksanakan tiga kegiatan berikut, tidak semuanya mendukung tujuan pemasaran:

1. Hubungan pers, untuk mendapatkan informasi yang patut dijadikan berita ke media berita untuk menarik perhatian terhadap orang, produk, dan jasa.

2. Publikasi produk, melibatkan berbagai usaha untuk mempublikasikan suatu bentuk produk.

3. Komunikasi perusahaan, mencakup komunikasi internal dan eksternal serta mengusahakan pengertian akan organisasi itu.

8. Kepercayaan Konsumen

Kepercayaan merupakan sebuah pondasi dari suatu bisnis.

Kepercayaan adalah suatu kesadaran dan perasaan yang dimiliki oleh pelanggan untuk mempercayai sebuah produk, dan digunakan

(39)

penyedia jasa sebagai alat untuk menjalin hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Kepercayaan konsumen yaitu sebagai kesediaan seseorang untuk menggantungkan hidupnya kepada seorang pihak lain yang memiliki tujuan yang sama dengan mereka. Kepercayaan konsumen itu sebagai keyakinan mereka untuk menjadikan sebuah janji yang ditawarkan oleh penjual yang dapat diandalkan dan dipercaya bahwa pihak tersebutakan memenuhi kebutuhannya yang sesuai dengan yang mereka butuhkan saat ini maupun kebutuhan yang akan datang.

Kepercayaan konsumen merupakan pengaruh yang sangat penting apabila konsumen itu merasa kalau pemenuhan kebutuhan atau produsen itu dapat diandalkan untuk bertindak demi kebutuhan para konsumen yang terbaik untuk mereka saat mereka menghadapi kontak langsung dengan para konsumen. Kepercayaan konsumen itu sangat berhubungan erat dengan adanya suatu kepuasan yang akan diperoleh para konsumen dalam suatu produk, jasa dan layanan yang ditawarkan untuk mereka.

Kepercayaan konsumen akan muncul karena adanya kepuasan yang akan diperoleh para konsumen terhadap produk, jasa dan layanan yang dirasakan mereka terhadap pelayanan yang diberikan oleh para penjual, membangun sebuah kepercayaan akan sangat berpengaruh penting dalam membangun kepercayaan karena apabila kepercayaan konsumen itu akan menjadi suatu kunci keberhasilan dalam suatu usaha mereka dalam jangka yang sangat panjang.

Morgan dan Hunt mengutarakan pendapatnya bahwa kepercayaan yaitu sebuah variabel kunci yang digunakan untuk mengembangkan suatu keinginan yang tahan lama terhadap suatu hubungan dalam jangka panjang yang akan dijalin antara penjual dengan pembeli. Kepercayaan itu akan muncul untuk membangun persepsi para konsumen, apakah merek yang mereka itu memiliki integritas dan kompetensi dengan produk pesaing. Maka itu akan mempengaruhi sikap dan perilaku para konsumen.

(40)

Indikator-indikator dalam suatu kepercayaan konsumen menurut Nuraini, kepercayaan terbentuk dari tiga hal yaitu:

Kejujuran penjual dalam bertransaksi, Tanggungjawab penjual kepada pembeli, Kepercayaan bahwa perusahaan memiliki reputasi yang baik. Loyalitas Konsumen Loyalitas konsumen merupakan ada setiap konsumen yang terus menggunakan produk yang kita tawarkan pada mereka jika mereka merasa puas dengan produk kita juga perilaku dimana para konsumen diharapkan dapat menjadi loyal apabila suatu produk yang mereka beli maupun jasa yang mereka dapatkan dari para penjual mampu memberikan kepuasan tertinggi maka konsumen tersebut tidak akan beralih dengan produk atau merek lain.

Adapun ciri-ciri apabila konsumen yang memiliki loyalitas yang tinggi terhadap suatu barang maupun jasa yang mereka dapatkan dari para penjual yaitu: melakukan pembelian produk kita secara berulang, membeli antar lini produk maupun jasa, menawarkan dan akan mengajak orang lain untuk membeli produk kita, menunjukkan kelebihan dari produk dan pelayanan kita kepada orang lain dari para pesaingnya. Beberapa faktor yang dapat menjadikan loyalitas konsumen adalah kualitas dari produk dan juga promosi yang mereka lakukan untuk mendapatkan konsumen untuk membeli produk kita.

Konsumen yang mendapatkan kepuasan dengan produk yang kita tawarkan dan juga jasa yang kita berikan kepada konsumen akan cenderung melakukan pembelian secara berulang.

Salah satu faktor penting untuk mengembangkan suatu loyalitas konsumen pada produk kita. Apabila pemasar yang tidak memperhatikan produk yang kita tawarkan baik atau tidak akan menangung risiko tidak adanya loyalitas konsumen terhadap produknya lagi. Namun apabila jika pemasar sangat memperhatikan kualitas produk yang mereka jual bahkan dengan pelayanan jasa yang sangat baik maka akan menimbulkan loyalitas para konsumen untuk membeli kembali produk kita.

(41)

Konsep ini akan mencakup kemungkinan besar dalam pembahasan layanan konsumen dimasa yang akan datang. Para konsumen yang loyal yaitu mereka yang akan membeli ulang dengan merek yang sama pula, tidak hanya mempertimbangkan merek yang sama, juga sama sekali tidak akan mencari informasi- informasi tentang merek lain yang menjadi pesaing pasar suatu perusahaan.

9. Covid 19

Coronavirus menjadi bagian dari keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit yang terjadi pada hewan ataupun manusia.

Manusia yang terjangkit virus tersebut akan menunjukkan tanda- tanda penyakit infeksi saluran pernapasan mulai dari flu sampai yang lebih serius, seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) atau sindrom pernapasan akut berat. Coronavirus sendiri jenis baru yang ditemukan manusia sejak muncul di Wuhan, China pada Desember 2019, dan diberi namaSevere Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARSCOV2). Sehingga, penyakit ini disebut dengan Coronavirus Disease-2019 (COVID-19) (World Health Organization/ WHO, 2020).

Kasusnya dimulai dengan pneumonia atau radang paru- paru misterius pada Desember 2019. Kasus ini diduga berkaitan dengan pasar hewan Huanan di Wuhan yang menjual berbagai jenis daging binatang, termasuk yang tidak biasa dikonsumsi, misal ular, kelelawar, dan berbagai jenis tikus (Kementerian Kesehatan, 2020). Kasus infeksi pneumonia misterius ini memang banyak ditemukan di pasar hewan tersebut. Virus Corona atau COVID-19 diduga dibawa kelelawar dan hewan lain yang dimakan manusia hingga terjadi penularan.

Coronavirus sebetulnya tidak asing dalam dunia kesehatan hewan, tapi hanya beberapa jenis yang mampu menginfeksi manusia hingga menjadi penyakit radang paru (Kementerian Kesehatan, 2020). Pandemi corona saat ini sudah melanda 210 negara. Pemerintah di negara-negara maju maupun miskin masih

(42)

terus berupaya mengerem penyebaran virus corona jenis baru ini (SARS-CoV-2). Sementara total jumlah kasus positif Covid-19 di seluruh dunia sudah semakin mendekati angka 2 juta pasien.30 G. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan jenis penelitian

Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan alasan melihat kenyataan serta variabel yang digunakan dalam penelitian.

Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian ke perusahaan Go- Jek yang ada di Mataram untuk melakukan observasi, wawancara serta dokumentasi. Dalam hal ini peneliti langsung sebagai instrument penelitian (human instrument) tanpa harus menggunakan instrument seperti angket, kuesioner dan sebagainya sebagaimana instrument yang adapada pendekatan kuantitatif.

Melihat tata-cara serta instrument yang dipakai dalam proses pengumpulan data menyebabkan peneliti menggolongkan bahwa pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif.

Jenis pendekatan kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif jenis deskriptif.

Penelitian kualitatif jenis deskriptif merupakan metode yang meneliti suatu kelompok tertentu, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran dan suatu peristiwa pada masa sekarang.31 Data yang akan peneliti kumpulkan dalam penelitian ini sangat erat hubungannya dengan strategi marketing dalam meningkatkan kepercayaan konsumen pada masa pandemi covid 19 di Kota Mataram dalam memanajemen perusahaan tersebut. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah berupa kata-kata untuk memahami fenomena yang diteliti secara terinci, mendalam, dan menyeluruh dari hasil penelitian.

30 Nurul Hidayah Nasution, Gambaran pengetahuan masyarakat tentang pencegahan COVID-19 di Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua, Kota Padangsidimpuan (2021, Universitas Aufa)

31 Husein Umar, Desain Penelitianm SDM dan Perilaku Kariyawan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013), h. 54.

(43)

2. Kehadiran Peneliti

Kehadiran peneliti merupakan hal yang harus ada dalam suatu penelitian kualitatif, dimana kehadiran peneliti merupakan instrumen yang utama, tujuan peneliti secara langsung ke lokasi penelitian adalah untuk mengumpulkan semua data secara mendalam, lugas dan luas serta data yang dikumpulkan adalah data yang sekiranya diperlukan dalam penelitian.

Tujuan yang kedua peneliti langsung ke perusahaan Go- jek adalah untuk mengenal lebih mendalam narasumber atau orang yang memberi data tersebut karena dalam penelitian kualitatif harus mengenal betul nara sumber yang memberikan data, karena dengan cara inilah peneliti bisa mendapatkan data secara luas dan mendalam.

Sesuai dengan penelitian kualitatif, yaitu salah satunya adalah peneliti sekaligus sebagai instrument kunci. Penelitian akan dilakukan pada bulan Januari-Mei 2022. Penelitian akan dilakukan selama dua kali dalam sepekan.

Dalam hal ini peneliti sebagai pengumpul data berusaha semaksimal mungkin mengumpulkan data, keabsahan data ini diperoleh baik dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi selama proses penelitian. Hal-hal yang dilakukan peneliti selama penelitian ini adalah:

a. Mengadakan survey awal sehingga peneliti bisa menganalisis kondisi tempat yang akan diteliti.

b. Meminta izin kepada pihak yang berwenang dan orang-orang yang terkait yang akan dijadikan objek penelitian.

c. Mengadakan penelitian untuk mencari data yang terkait dengan permasalahan yang diteliti. Dalam hal ini akan dilakukan observasi dan wawancara serta mendokumentasikan data yang dibutuhkkan dari subyek penelitian.

d. Mengumpulkan data-data tersebut untuk dianalisis 3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Gojek Tokopedia yang ada di Kota Mataram.

(44)

4. Sumber Data

Sumber data atau informan adalah orang-orang yang mampu memberikan keterangan tentang berbagai data yang berhubungan dengan penelitian. Sumber data dalam penelitian adalah subyek asal data dapat diperoleh. Sumber data merupakan faktor penting yang menjadi pertimbangan dalam menentukan metode penulisan data. Sumber data merupakan sumber yang sangat diperlukan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian.

Dalam hal ini cara-cara peneliti dalam memilih sumber data adalah dilakukan secara purposive, yaitu memilih sumber data yang sekiranya mampu menjawab dari fokus penelitian yang diangkat peneliti. Artinya peneliti akan memilih sumber data dengan pertimbangan dan tujuan tertentu.Sumber data dalam penelitian ini adalah :

a. Manajemen Perusahaan Go-jek b. Konsumen Pengguna Aplikasi Gojek c. Driver Gojek

No Tanggal Kegiatan Wawancara

1. 25 Maret 2022 Wawancara dengan Assisten Head Gojek Lombok dengan Bapak Raden Bagus Irani

2. 01 April -17 April 2022

Wawancara dengan 7 konsumen Gojek secara acak

3. 10 Mei – 16 Mei 2022

Wawancara dengan 6 Konsumen Gojek secara acak

Tabel Sumber Data 5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara peneliti mendapatkan suatu data dari narasumber atau informan bahasanya kalau dalam penelitian kualitatif. Menurut Sugiyono pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Cara peneliti dalam mengumpulkan data terkait

Gambar

1. Tabel Sumber Data……………………………………………….
Tabel Sumber Data  5. Teknik Pengumpulan Data

Referensi

Dokumen terkait

Sumber data dalam penelitian ini yaitu dari narasumber (informan), dokumen, dan observasi. Teknik pengumpulan data yaitu dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara pengambilan data yang di peroleh melalui tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang dan data

Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data untuk mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada nara sumber atau informan. Metode wawancara

Sarana Fisik (Physical Evidence). Sarana fisik yang digunakan untuk berinteraksi dengan konsumen adalah kantor perusahaan PT. Ikhwanul Ikhlas Wisata, ada ruangan khusus

Peran majelis ta‟lim Selaparang dalam pembinaan keagamaan masyarakat adalah sebagai berikut: a sebagai tempat peningkatan pengetahuan keagamaan dengan cara pengasuh majelis ta‟lim

Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara bebas Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pemahaman

Objek Penelitian Informan dalam penelitian yang dilakukan adalah seseorang yang pernah membeli Sambal Mbok Bariah secara online melalui media sosial, sehingga didapatkan data darimana

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data dengan cara memberikan pertanyaan kepada narasumber untuk dapat menemukan permasalahan yang akan diteliti.66 Dalam penelitian ini