• Tidak ada hasil yang ditemukan

tradisi salat h̠ifzh al-qur'ān santri tah̠fīzh - repository iiq

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "tradisi salat h̠ifzh al-qur'ān santri tah̠fīzh - repository iiq"

Copied!
163
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Permasalahan Penelitian

  • Identifikasi Masalah
  • Pembatasan Masalah
  • Perumusan Masalah

Terdapat perbedaan makna pelaksanaan shalat h̠ifzh Al-Qur'an di Asshiddiqiyah II Asshiddiqiyah II. Ada jawaban yang berbeda atas fenomena shalat h̠ifzh Al-Qur'an di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah II.

Tujuan Penelitian

Apa makna doa h̠ifzh Al-Qur'ân bagi santri tah̠fizh Al-Qur'ân Pondok Pesantren Asshiddiqiyah II Tangerang. Mendeskripsikan makna shalat h̠ifzh Al-Qur'ân bagi santri tah̠fizh Al-Qur'ân Pondok Pesantren Asshiddiqiyah II Tangerang.

Manfaat Penelitian

Tinjauan Pustaka (Literature Review)

Pelaksanaan salat h̠ifzh Al-Qur'ân di Pondok Pesantren Tah̠fizh Al-Qur'ân Al-Hidayah dipimpin oleh pengurus pondok pesantren. Artinya sama-sama membahas tentang amalan sholat h̠ifzh Al-Qur'ân berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW.

Kerangka Teori

Bedanya, pada penelitian ini dijelaskan lebih detail tentang masing-masing keutamaan surat yang dibaca saat melaksanakan shalat h̠ifzh Al-Qur'an. Dalam penelitian ini, penulis memilih teori antropologi interpretatif Clifford Geertz karena penulis ingin mengetahui lebih dalam tentang makna tradisi salat h̠ifzh Al-Qur'an di Pondok Pesantren Ashiddiqiyah II oleh masing-masing pengamalnya.

Metode Penelitian

  • Jenis Penelitian
  • Lokasi dan Waktu Penelitian
  • Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Metode Analisa Data

Jumlah santri putra dan putri tah̠fizh Al-Qur'ân di Pesantren Asshiddiqiyah II sebanyak 500 santri. Namun penulis menetapkan hanya 21 santri tahfizh Al-Qur'an sebagai informan dalam penelitian ini.

Teknik dan Sistematika Penulisan

Untuk mendeskripsikan shalat h̠ifzh Al-Qur'ân secara umum, agar lebih sistematis, penulis harus membagi pembahasan pada bab ini menjadi beberapa sub bab. Sub bab ini mencakup pengertian shalat, pengertian shalat h̠ifzh Al-Qur'ân sepanjang sejarah, faktor-faktor yang mempengaruhi hilangnya ingatan, dan dalil-dalil yang melatarbelakangi kegiatan shalat h̠ifzh Al-Qur'ân.

Definisi Salat H̠ifzh Al-Qur’ân

Selain itu, shalat ini terlokalisir karena pengaruh budaya sehari-hari, sehingga dinamakan shalat hajat lí h̠ifzh Al-Qur'ân, karena sebelumnya shalat ini tidak disebut demikian, melainkan hanya sebatas shalat isya’ sebagai biasa. Salat hajat lí h̠ifzh Al-Qur'ân atau salat h̠ifzh Al-Qur'ân terdiri dari kata salat yang berarti doa, h̠ifzh berarti perlindungan (tidak dicelakai) dan Al-Qur'an berarti membaca.

Sejarah Salat H̠ifzh Al-Qur’ân

Janganlah kamu gerakkan lidahmu (membaca Al-Quran) kamu (Nabi Muhammad) kerana hendak menyegerakan (menguasai)nya. Ilyas, "Kaedah Murâja'ah dalam Mengekalkan Hafazan Al-Qur'an", dalam Jurnal Pendidikan Islam, Jil.

Dalil yang Mendasari Kegiatan Salat H̠ifzh Al-Qur’ân

Nabi SAW berkata kepadanya, "Wahai Abu Al-Hasan, adakah kamu ingin aku mengajarkan kepadamu beberapa kalimat yang Allah akan memberi manfaat kepadamu, memberi manfaat kepada orang yang kamu ajar dan menguatkan apa yang telah kamu pelajari dalam hatimu?" Ali berkata "Ya Rasulullah, ajarlah aku". Solat empat rakaat, rakaat pertama baca surah Al-Fâtihah dan surah Yasîn, rakaat kedua baca surah Al-Fâtihah dan Hamim Ad-Dukhân, rakaat ketiga baca surah Al. -Fâtihah dan surah alif lâmmîm Tanzil As-Sajdah, dan pada rakaat keempat membaca surah Al-Fâtihah dan surah Tabâraka Al-Mufashal (surah Al-Mulk). Tiada daya dan upaya melainkan kerana Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung 'Wahai Abu Al-Hasan, lakukan semua itu 3, 5 atau 7 kali, nescaya doamu dimakbulkan dengan izin Allah.

Dia datang kepada Nabi s.a.v.s. sebagaimana dia telah datang sebelumnya dan berkata: "Ya Rasulullah, sebelum saya adalah orang yang hanya menghafal empat ayat dan setelah membacanya lagi saya lupa. Hadis ini kemudiannya menjadi rujukan bagi orang-orang yang menghafal al-Quran." dengan hati. , walaupun kualiti hadis ini tidak berada pada tahap sahih. Berdasarkan hadis tersebut, solat H̠ifzh Al-Qur'an mencapai empat rakaat dengan hanya satu salam, dan setiap rakaat dalam solat ini dianjurkan untuk dibaca. huruf tertentu.

Kemudian mengenai waktu pelaksanaan salat H̠ifzh Al-Qur'ân adalah setiap malam Jum'at pada sepertiga malam terakhir, karena merupakan waktu utama. Jika kita melihat konteks hadits ini, tidak ada penjelasan khusus mengenai pelaksanaan shalat H̠ifzh Al-Qur'ân dilakukan secara infirâdi (terpisah) atau berjamaah, namun jika hanya memahami dari konteksnya, maka pelaksanaannya dari shalat H̠ifzh Al-Qur'ân yang terdapat dalam hadits adalah dengan infirâdi (sendirian) atau tidak berjamaah karena Nabi hanya memerintahkan Sayyidina Ali.

POTRET SANTRI TAH ̠ FIZH AL-QUR’ÂN DI PONDOK

Letak Geografis

Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Asshiddiqiyah II

Noer Muhammad Iskandar SQ dalam Pengembangan Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta Tesis Tahun, (Lulusan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017), Hon. Salah satu cabang dari Pondok Pesantren Asshiddiqiyah adalah Pondok Pesantren Asshiddiqiyah II di Batu Ceper, Tangerang. Pondok Pesantren Asshiddiqiyah II ada karena merupakan bagian dari Pondok Pesantren Asshiddiqiyah pertama di Kebun Jeruk.

Untuk visi, misi dan tujuan tidak ada perbedaan, hanya sebagai kepanjangan dari pondok pesantren Asshiddiqiyah yang pertama. 9 Naufal fadhlurrohman, “Kegiatan Komunikasi di Pesantren (Studi Etnografi Komunikasi Terkait Kegiatan Komunikasi Kyai dengan Santri di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah II Tangerang)”, Skripsi, (Sarjana FISIP, Universitas Komputer Indonesia, Bandung , 2019), h . Dalam kesehariannya, segala aktivitas tidak terlepas dari perintah pengurus pondok pesantren Asshiddiqiyah II yaitu KH.

Apa pun yang disampaikannya, seluruh aspek pondok pesantren Asshiddiqiyah II harus mengikuti arahannya. 11 Naufal fadhlurrohman, “Kegiatan Komunikasi di Pesantren (Studi Etnografi Komunikasi Terkait Kegiatan Komunikasi dari Kyai ke Santri di Pesantren Asshiddiqiyah II Tangerang)”, Skripsi, (Sarjana Fisipol, Universitas Komputer Indonesia, Bandung, 2019), h.

Orientasi Pendidikan Pondok Pesantren Asshiddiqiyah II

Ilmu umum dan agama saling melengkapi dan melengkapi, yaitu kemampuan untuk mengkonfirmasi ilmu umum dengan sumber pengajaran, Al-Qur'an dan As-Sunnah, serta menggali ilmu dari sumber pengajaran. Bidang keilmuan sebagai aspek kognitif meliputi: disiplin ilmu agama atau ilmu yang bersumber dari wahyu dengan rujukan utama kajian al-qur'an, Hadits dan kitab-kitab salaf, disiplin ilmu alam yang bersumber dari alam, dan disiplin sosial. ilmu yang berasal dari manusia. Baik dalam arti sempit sebagai sarana komunikasi nasional maupun internasional (bahasa Inggris dan Arab) yang merupakan cara dakwah lisan atau bahasa dalam arti luas sebagai keterampilan tertentu yang mampu menyampaikan pesan-pesan keagamaan untuk menterjemahkan ajaran ke dalam kehidupan praktis yang merupakan sarana dakwah bil hal.

Seorang muslim adalah manusia yang merasa aman di depan mulut dan tangannya, seorang mukmin adalah seseorang yang adalah manusia. Bahwa ia mampu menjaga hubungan yang harmonis dengan Allah (swt). dan Rasul-Nya, harmonisasi hubungan dengan sesama dan harmonisasi hubungan dengan lingkungan alam, yaitu terwujudnya kesalehan spritual (hablun minallah) dan kesalehan sosial (hablun minannas). Bidang akhlak yang baik sebagai aspek afektif meliputi:14 kemampuan menjadi pemimpin, kemampuan menjadi panutan, kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan, kemampuan menyaring budaya, kemampuan menjadi agen perubahan.

Visi, misi dan tujuan tersebut selalu dilandasi oleh orientasi dasar pondok pesantren yaitu menjadikan Pondok Pesantren Asshiddiqiyah II sebagai lembaga pendidikan yang terkemuka dalam ilmu pengetahuan, kemasyarakatan dan agama, yang bertugas mendidik dan mempersiapkan santri menyiapkan ilmuan yang memiliki basis keagamaan yang kuat, mampu menanamkan ilmu pengetahuan dalam bahasa masyarakat global dengan berperilaku berakhlak mulia sebagai bentuk ketakwaan kepada Allah SWT dan penerus risalah rasul-Nya.

Visi Misi dan Tujuan Pondok Pesantren Asshiddiqiyah II

Tujuan Pesantren Asshiddiqiyah II Tangerang adalah untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan santri agar mampu mengimplementasikan ajaran agama secara dinamis sehingga dapat memberikan manfaat dan dampak positif bagi lingkungannya. Indikator utamanya adalah menjadi rujukan dan teladan bagi masyarakat sekitar, meningkatkan pengetahuan dan intelektualitas siswa sehingga mampu mengembangkan ilmunya secara mandiri atau dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dengan kualitas yang baik. Indikator yang terpenting adalah tercapainya hasil ujian yang tinggi dan mampu masuk perguruan tinggi melalui jalur PMDK atau SPMB Nasional serta meningkatkan keterampilan dan kemampuan santri sebagai anggota masyarakat sehingga mampu berinteraksi di lingkungan sosialnya dengan baik, serta memiliki kecakapan hidup. yang dapat dikembangkan di tengah-tengah masyarakat.

Proses Pembelajaran Pondok Pesantren Asshiddiqiyah II

Sistem Boarding Pondok Pesantren Asshiddiqiyah II Tangerang

Boarding System Pondok Pesantren Asshiddiqiyah II Tangerang Seluruh santri SMP/MTS/SMA/SMK Manba'ul Ulum adalah. Struktur Organisasi Pesantren Asshiddiqiyah II Tangerang Struktur organisasi Pesantren Asshiddiqiyah II terdiri dari.

Tabel 3. 1 Jadwal Kegiatan Harian Pondok Pesantren  Asshiddiqiyah II Tangerang
Tabel 3. 1 Jadwal Kegiatan Harian Pondok Pesantren Asshiddiqiyah II Tangerang

Susunan Organisasi Pondok Pesantren Asshiddiqiyah II

Profil Santri Tah̠fizh Al-Qur’ân

  • Definisi Santri
  • Sejarah Terbentuknya Tah̠fizh Al-Qur’ân di Pondok Pesantren
  • Kegiatan Santri Tah̠fizh Al-Qur’ân

Pelaksanaan salat h̠ifzh Al-Qur'ân di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah II dilaksanakan pada hari Jum'at. Setelah melakukan sholat h̠ifzh Al-Qur'ân, saya merasa tenang. Setelah saya melaksanakan shalat h̠ifzh Al-Qur'ân, hafalan saya menjadi mudah dihafal.

Tujuan pribadi saya adalah untuk berdoa h̠ifzh al-Qur'an untuk meningkatkan kualitas ibadah, untuk memudahkan dalam doa. Tujuan saya melaksanakan shalat h̠ifzh al-Qur'an untuk melestarikan hafalan Al-Qur'an.

Tabel 3. 3 Jadwal Kegiatan Harian Santri Tah̠fizh Al-Qur’ân  di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah II Tangerang
Tabel 3. 3 Jadwal Kegiatan Harian Santri Tah̠fizh Al-Qur’ân di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah II Tangerang

ANALISIS TERHADAP TRADISI SALAT H̠IFZH AL-

Pemaknaan Santri Terhadap Salat H̠ifzh Al-Qur’ân

Maka wajib melaksanakan solat h̠ifzh Al-Qur'ân dalam bentuk usaha mendekatkan diri kepada Allah. Terdapat tradisi solat h̠ifzh Al-Qur'ân dalam program tah̠fizh Al-Qur'ân ini. Saya menunaikan solat h̠ifzh Al-Qur'ân ini untuk menguatkan hafazan Al-Qur'an saya.

Maksud doa h̠ifzh Al-Qur'ân bagi saya ialah doa untuk menghafal Al-Qur'an.

PENUTUP

Saran

Setiap komunitas di Asshiddiqiyah Asshiddiqiyah harus terus menjaga tradisi melaksanakan sholat h̠ifzh Al-Qur'an. Apa motivasi atau latar belakang Anda mengikuti tradisi salat h̠ifzh al-Qur'an? Yang memotivasi saya untuk shalat h̠ifzh al-Qur'an adalah saya ingin hafalan Al-Qur'an saya lancar.

Yang saya rasakan setelah salat al-qur'an adalah hati dan tulisan saya lebih tenang. Makna shalat h̠ifzh Al-Qur'an menurut saya adalah salah satu upaya untuk menghafal Al-Qur'an. Tujuan saya berdoa h̠ifzh al-Qur'an untuk lebih memperkuat ingatan saya dalam menghafal Al-Qur'an.

Tujuan saya melaksanakan shalat h̠ifzh al-Qur'an ini agar saya bisa menghafal Al-Qur'an. Makna doa h̠ifzh Al-Qur'an menurut saya merupakan salah satu penguat untuk menjaga hafalan Al-Qur'an. Doa h̠ifzh al-Qur'an ini hanya sebagai penopang, tetapi juga perlu untuk murâja'ah.

Apa yang saya rasa selepas menunaikan solat h̠ifzh Al-Qur'an, hafazan Al-Qur'an saya lebih melekat.

Gambar

Tabel 3. 1 Jadwal Kegiatan Harian Pondok Pesantren  Asshiddiqiyah II Tangerang
Tabel 3. 2 Jadwal Kegiatan Mingguan Pondok Pesantren  Asshiddiqiyah II Tangerang
Tabel 3. 3 Jadwal Kegiatan Harian Santri Tah̠fizh Al-Qur’ân  di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah II Tangerang
Tabel 3. 4 Jadwal Kegiatan Mingguan Santri Tah̠fizh Al- Al-Qur’ân di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah II Tangerang

Referensi

Dokumen terkait

Dalam khazanah „Ulûm al-Qur‟ân makna mutashâbih al-lafz }} adalah ayat-ayat al- Qur‟an yang muncul berulang-ulang pada satu kisah atau tema yang sama dengan susunan

Berdasarkan analisis data penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa kontribusi pengasuh dalam meningkatkan hafalan al-Qur‟an santri di Pondok Pesantren Al-Ihsan

Penelitian ini berjudul “ Makna Khalīfah Dalam Al-Qur`an: Tinjauan Semantik Al- Qur`an Toshihiko Izutsu” , ini merupakan sebuah kajian yang meneliti pemaknaan kata

Dari beberapa penjelasan tentang makna sakînah dan muthmainnah, juga masih banyak lagi makna sakînah dan muthmainnah dalam Al-Qur‟an dan dengan pelafalan atau ejaan kata yang berbeda

Berdasarkan data yang telah dihitung dan dijelaskan pada bab IV, bisa disimpulkan bahwa Usia ideal dalam menghafal Al-Qur`an di Pondok Pesantren Bidayatul Hidayah Unit Asrama Darul

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan tentang Strategi Menghafal Al-Qur‟an pada Santri Mahasiswa Pondok Pesantren Tahfizul Qur‟an

Tafsir ini termasuk tafsir kontemporer yang bercorak Adabi Ijtima‟i, di mana penguraiannya terpusat pada pengungkapan balaghah dan kemukjizatan Al-Qur‟ân yang menjelaskan makna dan

xi ABSTRAK Nama : Rosa Lestari NIM : 217410732 Konsentrasi : Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir Judul Tesis : Fungsi Sosial Istifhâm Taubîkh dalam Al- Qur`an Studi Analisis Surat