• Tidak ada hasil yang ditemukan

tugas terstruktur - Spada UNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "tugas terstruktur - Spada UNS"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS TERSTRUKTUR

Disusun untuk Memenuhi Tugas Daring Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling yang Diampu Oleh

Dr. Naharus Surur, M.pd.

Disusun oleh :

Nama : Anisatun Nuzula Fitriani NIM : K5418013

Kelas : A

PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2020

(2)

Penjelasan Tugas:

Identifikasi Permasalahan Peserta Didik

 Upload materi pembelajaran yang ada di spada ataupun WAG.

 Pahami isi materi.

 Tanyakan hal-hal yang belum jelas melalui spada atau WAG

 Identifikasi berbagai permasalahan yang sering muncul pada peserta didik di sekolah sesuai dengan kelompoknya kemarin: Kelompok 1: bidang pribadi, kelompok 2: bidang sosial, kelompok 3: bidang belajar, kelompok 4: bidang karir

 Upload paling lambat hari Jumat, 8 Mei 2020, Pk. 23.30.

Jawab:

BIDANG PRIBADI Pengertian

Suatu proses pemberian bantuan dari guru bimbingan dan konseling/konselor kepada peserta didik/konseli untuk memahami, menerima, mengarahkan, mengambil keputusan, dan merealisasikan keputusannya secara bertanggung jawab tentang perkembangan aspek pribadinya, sehingga dapat mencapai perkembangan pribadinya secara optimal dan mencapai kebahagiaan, kesejahteraan dan keselamatan dalam kehidupannya. Bimbingan pribadi bisa dimaknai sebagai suatu bantuan dari pembimbing kepada terbimbing (individu) agar dapat mencapai tujuan dan tugas perkembangan pribadi yang mampu bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara baik. Menurut Surya (1988) bimbingan pribadi merupakan bimbingan dalam mengahadapi dan memecahkan masalah-masalah pribadi. Sedangkan menurut Winkel (1991) menyatakan bahwa bimbingan pribadi merupakan proses bantuan yang menyangkut keadaan batinnya sendiri. Berdasarkan pengertian di atas bimbingan pribadi (personal guidance) bisa bermakna bimbingan.

Menurut Surya dan Winkel aspek-aspek persoalan individu yang membutuhkan layanan bimbingan pribadi antara lain sebagai berikut :

 Kemampuan individu memahami dirinya sendiri

 Kemampuan individu mengambil keputusan sendiri

(3)

 Kemampuan individu memecahkan masalah yang menyangkut keadaan batinnya sendiri, misalnya persoalan-persoalan yang menyangkut hubungannya dengan Tuhan.

Tujuan

Membantu peserta didik/konseli agar mampu:

1. memahami potensi diri dan memahami kelebihan dan kelemahannya, baik kondisi fisik maupun psikis

2. mengembangkan potensi untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupannya 3. menerima kelemahan kondisi diri dan mengatasinya secara baik

4. mencapai keselarasan perkembangan antara cipta-rasa-karsa

5. mencapai kematangan/kedewasaan cipta-rasa-karsa secara tepat dalam kehidupanya sesuai nilai- nilai luhur, dan

6. mengakualisasikan dirinya sesuai dengan potensi diri secara optimal berdasarkan nilai- nilai luhur budaya dan agama.

Ruang Lingkup

Lingkup materi bimbingan dan konseling pribadi meliputi : pemahaman diri, pengembangan kelebihan diri, pengentasan kelemahan diri, keselarasan perkembangan cipta-rasa-karsa, kematangan/kedewasaan cipta-rasa-karsa, dan aktualiasi diri secara bertanggung jawab.

Permasalahan yang Sering Muncul

Bimbingan pribadi Merupakan bimbingan yang diberikan pada individu dalam menghadapi pergumulan dalam batinnya sendiri, dalam mengatur diri, perawatan jasmani, pengisian waktu luang, pengaturan nafsu seksual, dan sebagainya.

Misalnya pada siswa remaja, mereka berhadapan dengan aku-nya yang lain dari pada sebelumnya. Contoh: peralihan dari perasaan sangat sedih menjadi sangat gembira, ingin meraih cita-cita tapi tidak mengetahui caranya. Kemudian seorang mahasiswa yang berhadapan dengan aku-nya yang ditantang memikul tanggung jawab sebagai orang dewasa dan menghadapi realitas yang bertentangan dengan dirinya/keinginannya. Klien,

(4)

terutama para remaja pada umumnya malu untuk bertanya pada orang tua, atau pada orang dewasa lainnya, sedangkan bila bertanya pada teman sebaya juga tidak tahu.

Dalam situasi tertentu, kadang-kadang individu dihadapkan pada suatu kesulitan yang bersumber dari dalam dirinya sendiri. Masalah ini timbul karena individu merasa kurang berhasil dalam menghadapi dan menyesuaikan diri dengan hal-hal dalam dirinya.

Konflik yang berlarut-larut, frustasi, dan neurosis merupakan sumber timbalnya pribadi.

Masalah pribadi juga bisa timbul akibat individu gagal dalam mempertemukan antara aspek-aspek pribadi di satu pihak dan keadaan lingkungan di pihak lain.

Masalah-masalah yang berkaitan dengan bidang pribadi 1. Ketakwaan kepada Allah SWT, mencakup:

 Kurang motivasi untuk mempelajari agama sebagai pedoman hidup.

 Kurang memahami bahwa agama sebagai pedoman hidup.

 Kurang memiliki kesadaran bahwa setiap perbuatan manusia diawasi oleh Tuhan.

 Masih merasa malas untuk melaksanakan shalat.

 Kurang memiliki kemampuan untuk bersabar dan bersyukur.

2. Perolehan sistem nilai, meliputi:

 Masih memiliki kebiasaan berbohong.

 Masih memiliki kebiasaan mencontek.

 Kurang berdisiplin (khususnya memelihara kebersihan).

3. Kemandirian emosional, meliputi:

 Belum mampu membebaskan diri dari perasaan atau perilaku kekanak- kanakan.

 Belum mampu menghormati orang tua atau orang lain secara ikhlas.

 Masih kurang mampu menghadapi atau mengatasi situasi frustrasi (stress) secara positif.

4. Pengembangan keterampilan intelektual, meliputi:

 Masih kurang mampu mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan yang matang.

 Masih suka melakukan sesuatu tanpa mempertimbangkan baik dan buruknya, untung dan ruginya.

(5)

5. Menerima diri dan mengembangkan secara efektif, meliputi:

 Kurang merasa bangga dengan keadaan diri sendiri.

6. Mengenai emosi

 Emosi pada diri remaja merupakan masalah yang seringkali muncul dan menjadi faktor penyebab masalah – masalah lannya. Emosi pada diri remaja adalah emosi yang cenderung tidak dapat diatur, sangat kuat, dan tidak terkendali.

 Hal ini terlihat dari gejala yang timbul akibat masalah tersebut yaitu mudah marah, mdah terpancing emosi, emosinya “meledak – ledak”.

Contoh nyata dari hal tersebut yaitu banyaknya kasus tawuran antar pelajar.

7. Mengenai moral

 Masalah moral remaja ditandai dengan adanya ketidakmampuan remaja membedakan yang benar dan yang salah.

 Hal ini disebabkan oleh ketidak konsistenan dalam konsep benar dan salah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

8. Mengenau perilaku seksual

 Pada masa ini remaja mulai tertarik pada lawan jenis, bersikap romantis, yangdiikuti keinginan yang kuat untuk memperoleh dukungan dan perhatian lawanjenis.

 Sebagai akibatnya remaja mempunyai minat yang tinggi pada seks.Informasi yang tidak tepat dapat menimbulkan perilaku seks remaja yang apabila ditinjau dari segi moral dan kesehatan tidak layak untuk dilakukan.

Untuk membantu individu mengatasi masalah-masalah yang bersifat pribadi.

Ada beberapa macam cara untuk mengatasi masalah pribadi, yaitu:

 Pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

 Pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan pengembangannya untuk kegiatan-kegiatnnya yang kereatif liar, dan produktif baik dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk peranannya di masa depan.

 Pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri dan usaha penanggulangannya.

(6)

 Pemantapan kemampuan mengambil keputusan.

 Pemantapan kemampuan mengarahkan diri sesuai dengan keputusan ang telah diambil.

 Pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat, baik secara rohani maupun jasmani.

 Pemantapan kemampuan berkomunikasi, baik melalui ragam lisan maupun tulisan secara efektif.

 Pemantapan kemampuan menerima dan menyampaikan isi pendapat serta berargumentasi secara dinamis, kreatif dan produktif.

 Pemantapan kemmpuan bertingkah laku dan berhbungan social, baik dirumah, di sekolah maupun di masyarakat luas dengan menjunjung tinggi tata karma, sopan santun, serta nilai- nilai agama, adat, hokum, ilmu, dan kebiasaan yang berlaku.

 Pemantapan hubungan yang dinamis, dan produktif dengan teman sebaya, baik di sekolah yang sama di sekolah yang lain, di luar sekolah, maupun di masyarakat pada umumnya.

 Pemantapan pemahaman kondisi dan peraturan sekolah serta upaya pelaksanaannya secara dinamis dan bertanggung jawab

(7)

Daftar Pustaka

Abu Ahmadi. 1991. Bimbingan dn Konseling di sekolah. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Achmad Jutika Nurihsan. 2016. Bimbingan & Konseling Bandung : PT Rafika Aditama.

Dewa Ketut Sukardi. 2010. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Ketut, D dan Made, D. 1990. Pedoman Praktis Bimbingan Penyuluhan di Sekolah.

Jakarta: Rineka Cipta.

Nayak, A. 1997. Guidance and Counseling. New Delhi: Aph Publishing Corporation.

Nurihsan, J. 2003. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Bandung: Mutiara.

Prayitno. 1987. Profesional Konseling dan Pendidikan Konselor. Padang: FIP IKIP.

Surya, M. 1988. Dasar-dasar Penyuluhan Konseling. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti PPLPTK .

Tohrin. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi).

Jakarta:Kharisma Putra Utama Offset.

Winkel, W. S. 1991. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta:

Gramedia.

Referensi

Dokumen terkait

Pertanyaan yang sering muncul dan merupakan pergumulan pribadi Luther ialah: “Bagaimana dia memperoleh kasih karunia Allah?” Kita tidak dapat memperoleh pengampunan

Bimbingan pribadi dan sosial di lain pihak tidak lain adalah seperangkat usaha bantuan kepada peserta didik agar dapat menghadapi sendiri masalah-masalah pribadi dan

Lampiran 3 LEMBAR EVALUASI PROSES LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK Kelas : Kelompok : Hari/tanggal : Topik : Tips dan Strategi Menghadapi Ujian Akhir Petunjuk pengisian lembar

Siswa yang mandiri akan mampu mencari sumber belajar yang dibutuhkan serta harus mempunyai kreativitas inisiatif sendiri dan mampu bekerja sendiri dengan merujuk pada bimbingan yang

pelayanan bimbingan konseling diantaranya membantu peserta mengidentifikasi peserta didik yang membutuhkan bimbingan konseling, mengalihtangankan serta menerima alih tangan dari guru

PENGERTIAN  Aturan = hasil perbuatan mengatur; segala sesuatu yang sudah diatur KBBI  Penyelegaaraan = proses, cara, perbuatan menyelenggarakan dalam berbagai-bagai arti KBBI

Probability sampling / Random Dalam teknik ini semua individu dalam populasi baik secara individu maupun secara bersama-sama diberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota

Bidang Karir Bimbingan dan Konseling Bidang karir merupakan salah satu bidang dalam bimbingan konseling yang berupa proses pemberian bantuan dari guru bimbingan dan konseling konselor