• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA MOTIVASI MASYARAKAT TERHADAP PENGELOLAAN DAS BATANG KAPA KECAMATAN LUHAK NAN DUO KABUPATEN PASAMAN BARAT

Oleh:

Riko Tri Saputra*Erna Juita**Elsa**

Mahasiswa Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat*

Dosen Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat**

ABSTRAK

Penelitian ini difokuskan pada faktor- faktor penyebab rendahnya motivasi masyarakat terhadap pengelolaan DAS Batang Kapa Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat.

Penelitian ini bertujuan mengungkapkan dan menggambarkan tentang: faktor-faktor penyebab rendahnya motivasi masyarakat terhadap pengelolaan DAS Batang Kapa dilihat dari motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik masyarakat .

Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Informan pada observasi ini masyarakat yang ada di sekitar DAS Batang Kapa Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat.

Penarikan informan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi,wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian ini menemukan bahwa: 1) Minat masyarakat terhadap pengelolaan DAS Batang Kapa sangatlah besar supaya lingkungan di sekitar DAS bisa terjaga, karena masyarakat masih banyak yang bergantung terhadap DAS Batang Kapa untuk pemenuhan kebutuhan hidup mereka seperti MCK. 2) Dorongan keluarga berperan terhadap pengelolaan DAS, karena dengan adanya dorongan itu anggota keluarga akan lebih berminat untuk menjaga dan melindungi DAS tersebut.

.

Kata Kunci: Motivasi, Pengelolaan, MinatMasyarakat, DoronganKeluarga.

(3)

THE FACTORS THAT CAUSE LOW MOTIVATION TOWARDS COMMUNITY WATERSHED MANAGEMENT KAPA BATANG

DISTRICT OF NAN DUO LUHAK WEST PASAMAN

By:

Riko Tri Saputra*Erna Juita**Elsa**

*) Student of Geography Education Department of STKIP PGRI SUMBAR

**) Lecturer at Goegraphy Education Department of STKIP PGRI SUMBAR

ABSTRACT

This study focused on the factors that cause low motivation towards community watershed management Kapa Batang District of Nan Duo Luhak West Pasaman. This study aims to reveal and describe: the factors that cause low motivation towards community watershed management Batang Kapa views of intrinsic motivation and extrinsic motivation of society.

This type of research is qualitative. Informants in this observation that there are people around DAS Batang Kapa Luhak Nan Duo District of West Pasaman. Withdrawal informants using purposive sampling technique. Data collection techniques used in this study is observation, interview and documentation. The analysis technique used is data reduction, data display and conclusion.

Our research found that: 1) the public interest against the Batang river basin management Kapa is very large so that the environment in a watershed can be maintained, because many people are still dependent on the DAS Batang Kapa for their subsistence such as toilets. 2) Encouragement families contribute to watershed management, due to the encouragement of the family members are more likely to maintain and protect the watershed.

Key words :Motivation, Management, Public Interest, Family Encouragement.

PENDAHULUAN

Dalam kehidupan manusia selalu terjadi hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya dan perubahan yang terjadi pada lingkungan akan mempengaruhi manusia. Ia mempengaruhi dan dipengaruhi serta membentuk dan dibentuk oleh lingkungan.

Dengan adanya lingkungan yang berkualitas maka akan membuat makhluk hidup dapat barinterasi dengan lingkungan tersebut. Di dalam pembangunan, manusia merupakan konsumen yang berperan aktif dalam proses pemanfaatan sumber daya alam. Manusia sangat tergantung kepada sumberdaya alam dan kelestarian sumberdaya alam sangat dipengaruhi oleh aktifitas manusia.Upaya manusia untuk meningkatkan perekonomian harus disertai upaya untuk mempertahankan

dan memperbaiki kualitas lingkungan (Manik: 2007).

Berdasarkan Undang-Undang Lingkungan Hidup, berperan serta dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup di samping suatu hak juga merupakan suatu kewajiban. Undang-Undang Lingkungan Hidup pasal 5 tentang hak-hak atas lingkungan, hak setiap orang untuk berperan serta dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup, dalam penjelasannya dinyatakan bahwa hak dan kewajiban orang sebagai anggota masyarakat untuk berperan serta kegiatan pengelolaan lingkungan hidup mencakup tahap perencanaan maupun tahap pelaksaan dan penilaian. Dengan adanya peran serta tersebut, anggota masyarakat mempunyai motivasi kuat untuk bersama- sama mengatasi masalah lingkungan hidup

(4)

mengusahakan berhasilnya pengelolaan lingkungan hidup.

Ilmu pengetahuan adalah sebuah sarana atau defines tentang alam semesta yang diterjemahkan kedalam bahasa yang biasa dimengerti oleh manusia sebagai usaha untuk mengetahui dan mengingat tentang sesuatu. dalam kata lain dapat kita ketahui definisi arti ilmu yaitu sesuatu yang didapat dari kegiatan membaca dan memahami benda-benda maupun peristiwa.

Motivasi merupakan factor penggerak maupun dorongan yang dapat memicu timbulnya rasa semangat dan juga mampu merubah tingkah laku manusia atau individu untuk menuju pada hal yang lebih baik untuk dirinya sendiri. Menurut Oemar Hamalik (2004: 173) menjelaskan motivasi dapat berupa dorongan–dorongan dasar atau internal dan intensif diluar individu atau hadiah. Motivasi adalah proses membangkitkan, mempertahankan, dan mengontrol minat-minat. Pendapat lain mengenai motivasi juga dikemukakan oleh Dimyati dan mudjiono (2009: 80) yang mengatakan bahwa motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan pengarahkan perilaku manusia.

Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, dalam istilah ilmiah adalah saling berinteraksi. Defenisi lain masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu system adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Kontinuitas merupakan kesatuan masyarakat yang memiliki empat ciri yaitu sebagai berikut: 1) interaksi antar warga-warganya, 2) adat istiadat,3) kontinuitas waktu, 4) rasa identitas kuat yang mengikat semua warga (Koentjaraningrat, 2009: 115-118).

Daerah aliran sungai (DAS) adalah hamparan wilayah yang dibatasi oleh pembatasan topografi (punggung bukit) yang menerima, mengumpulkan air hujan, sedimen, dan unsur hara serta mengalirkannya melalui anak-anak sungai dan keluar pada suatu titik (outlet) (Dunne dan Leopold, 1978).

Pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) adalah terwujudnya kondisi yang lestari dari sumber daya vegatasi, tanah dan air sehingga mampu memberikan manfaat

secara optimal dan berkesinambungan bagi kesejahteraan manusia.Manfaat yang optimal dan berkesinambungan akan tercapai apabila sumber daya alam dan lingkungan dikelola dengan baik (Mangundikoro, 1985).

Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lainnya ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai ketingkat tertentu, yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai peruntukannya. Baku mutu air adalah batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain yang ada atau harus ada, atau unsur pencemar yang ditenggang adanya dalam air pada sumber air tertentu sesuai dengan peruntukannya (Manik, 2007: 32).

Salah satu kawasan DAS yang perlu mendapat perhatian khusus adalah Sungai Batang Kapa Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat, sungai ini mempunyai peran penting dalam kehidupan sehari-hari karena mempunyai fungsi ekologi, yaitu habitat bagi organisme perairan, daerah tangkapan air dan mengatur keseimbangan hidrologi, sosial, yaitu sumber air bersih dan baku masyarakat dan ekonomi, yaitu sumber air untuk irigasi pertanian, ikan larangan.

Berdasarkan observasi awal pada hari sabtu tanggal 15 Agustus 2015 yang di lakukan peneliti, masalah yang di temukan yaitu rusaknya Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Kapa. Hal ini dikarenakan aktifitas- aktifitas masyarakat pada umumya membuang sampah di sekitar Daerah Aliran Sungai, sehingga menyebabkan rusaknya daerah aliran sungai. Aktifitas-aktifitas masyarakat disekitar daerah aliran sungai juga menyebabkan air sungai tidak lagi bersih dan keruh dan hal ini di benarkan oleh Sandi (masyarakat).Dari permaslahan diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judulFaktor-Faktor Penyebab Rendahnya Motivasi Masyarakat Terhadap Pengelolaan DAS Batang Kapa Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat”

METODOLOGI PENELITIAN

Berdasarkan permasalahan, penelitian ini tergolong penelitian kualitatif, menurut Maleong (2012: 4) menjelaskan bahwa metode penelitian kualitatif adalah prosedur

(5)

penelitian yang menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini berlangsung menunjukan setting dan individu-individu, telah dipersempit menjadi variabel yang dipisahkan menjadi hipotesis, melainkan dipandang sebagai dari suatu keseluruhan.

Menurut Moleong (2010: 6) penelitian kualitatif adalah penelitan yang dimaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindak historis dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu kontek khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.

Informan penelitian ini adalah masyarakat yang berada di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Kapa yang bertempat tinggal di Kenagarian Kapa Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten Pasman Barat.

Pemilihan informan ini disesuaikan dengan tujuan penelitian untuk mendapatkan data yang lebih akurat dan alami, karakter yang ditetapkan dalam menemukan informasi menurut Spradley dalam Sugiyono (2013: 215) yaitu: a) subjek yang sudah lama dan secara intensif menyatu dengan kegiataan atau aktivitas yang menjadi sasaran perhatian penelitian, b) subjek terlibat secara aktif padal ingkungan kegiatan yang menjadi perhatian penelitian, c) subjek mempunyai cukup banyak waktu dan kesempatan untuk diamati informasi, d) subjek yang masih lugu dalam memberikan informasi apaadanya dalam arahan objek yang jujur memberikan informasi yang tidak dapat mereka berikan. Jadiin forman penelitian ini adalah masyarakat yang berada dan bertempat tinggal di Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Kapa.

Teknik pengambilan informan dalam penelitian ini adalah dengan teknik purposive sampling adalah teknik pengambilan informan berdasarkan pertimbangan tertentu dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab rendahnya motivasi masyarakat terhadap pengelolaan DAS Batang Kapa Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Reduksi Data (Reduction Data) Menurut Sugiyono (2013: 247) reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, yang sesuai dengan focus masalah, demikian data yang telah di reduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah penelitian untuk melakukan pegumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan.

2. Penyajian Data (Display Data) Menurut Sugiyono (2013: 249) display data bias dilakukan dalam bentuk uraian singkat, hubungan antar kategori dan selanjutnya. Menurut Huberman (1984) menyatakan bahwa yang paling sering digunakan untuk menyajikan data adalah teks yang bersifat naratif, maka akan memudahkan peneliti untuk memahami apa yang terjadi.

3. Penarikan Kesimpulan (Verifikasi) Penarikan kesimpulan adalah kegiatan menetapkan simpulan terhadap hasil penafsiran dan evaluasi. Kegiatan ini meliputi pencarian makna data serta member penjelasan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian di peroleh gambaran sebagai berikut:

Pertama, di lihat dari penelitian yang di lakukan bahwa minat masyarakat terhadap pengelolaan DAS Batang Kapa sangat lah besar, sebagian masyarakat masih banyak yang bergantung terhadap DAS Batang Kapa untuk pemenuhan kebutuhan hidup mereka seperti mandi dan mencuci.

Harapan mereka agar semua masyarakat bersama–sama menjaga DAS Batang Kapa dan tidak ada lagi masyarakat yang membuang sampah di Batang Aie Kapa, karena tindakan masyarakat yang tidak bertanggung jawab tersebut dapat merusak dan meruntuhkan tebing–tebing Batang Kapa di saat air besar datang. Hal ini sesuai denganpernyataan Sumadi Suryabrata (2002:68) definisi minatadalah “Suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atauaktivitas tanpa ada yang menyuruh”.

Minat pada dasarnya adalahpenerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu haldiluar dirinya. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut semakinbesar minatnya.

Kebutuhan (Needs) adalah konstruk mengenai kekuatan di bagian otak yang

(6)

mengorganisir berbagai proses seperti persepsi, berfikir, dan berbuat untuk mengubah kondisi yang ada dan tidak memuaskan. Need bisa dibangkitkan oleh proses internal, tetapi lebih sering dirangsang oleh faktor lingkungan.

Biasanya, need dibarengi dengan perasaan atau emosi khusus, dan memiliki cara khusus untuk mengekspresikannya dalam mencapai pemecahannya

Snyder (2000) menyatakan harapan adalah keseluruhan dari kemampuan yang dimiliki individu untuk menghasilkan jalur mencapai tujuan yang diinginkan, bersamaan dengan motivasi yang dimiliki untuk menggunakan jalur-jalur tersebut.

Harapan didasarkan pada harapan positif dalam pencapaian tujuan. Snyder, Irving, &

Anderson (dalam Snyder, 2000) menyatakan harapan adalah keadaan termotivasi yang positif didasarkan pada hubungan interaktif antara agency (energi yang mengarah pada tujuan) dan pathway (rencana untuk mencapai tujuan).

Kedua,dorongan keluarga juga berperan terhadap pengelolaan DAS, jika pengelolaan DAS di lakukan dampak yang di terima sangat menguntungkan masyarakat dan masyarakat tidak pernah mengharapkan imbalan dari siapa pun karena yang mereka lakukan untuk menjaga lingkungan mereka sendiri dan mereka melaksanakannya benar–

benar dari hati mereka.

Dampak adalah pengaruh kuat yang mendatangkan akibat, baik akibat positif maupun akibat negatif. Pengaruh sendiri adalah suatu keadaan dimana ada hubungan timbal balik atau hubungan sebab akibat antara apa yang mempengaruhi dengan apa yang dipengaruhi (www.carapedia.com). Hal ini sesuai dengan pernyataan Friedman (2010) dorongan keluarga adalah sikap, tindakan penerimaan keluarga terhadap anggota keluarganya, berupa dukungan informasional, dukungan penilaian, dukungan instrumental dan dukungan emosional. Jadi dukungan keluarga adalah suatu bentuk hubungan interpersonal yang meliputi sikap, tindakan dan penerimaan terhadap anggota keluarga, sehingga anggota keluarga merasa ada yang memperhatikan.

KESIMPULAN DAN SARAN Hasil penelitian mengenai Faktor- Faktor Penyebab Rendahnya Motivasi

Masyarakat Terhadap Pengelolaan DAS Batang Kapa Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Minat masyarakat terhadap pengelolaan DAS Batang Kapa sangatlah besar. Masyarakat masih banyak yang bergantung terhadap DAS Batang Kapa untuk pemenuhan kebutuhan hidup mereka seperti mandi dan mencuci. Harapan mereka agar semua masyarakat bersama–sama menjaga DAS Batang Kapa dan tidak ada lagi masyarakat yang membuang sampah di Batang Aie Kapa, karena tindakan masyarakat yang tidak bertanggung jawab tersebut dapat merusak dan meruntuhkan tebing–tebing Batang Kapa di saat air besar datang.

2. Dorongan keluarga berperan terhadap pengelolaan DAS. Dampak yang di terima sangat menguntungkan masyarakat.

Masyarakat tidak pernah mengharapkan imbalan dari siapa pun karena yang mereka lakukan untuk menjaga lingkungan mereka sendiri dan mereka melaksanakannya benar–

benar dari hati mereka.

Saran

Adapun saran yang penulis kemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Diharapkan kepada masyarakat yang menggunakan sungai Batang Kapa supaya menjaga kebersihan dan mengelola DAS nya agar tidak mencemari air sungai sehingga masyrakat bias menggunakan sungai tersebut sebagai tempat MCK.

2. Diharapkan kepada pemerintah Nagari atau pihak terkait memberikan peraturan dan undang-undang mengenai pengelolaan DAS serta bagaimana cara menjaga dan mengelola DAS agar tetap bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

3. Diharapkan kepada masyarakat yang tinggal di sekitar DAS tidak membuang sampah kedaerah aliran sungai tersebut karena dapat mencemari air sungai itu sendiri.

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Asdak, Chay. 2002. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai.

Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Dimyati, dam Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT.

Rineka Cipta

Mangundikoro, A. 1985. Dasar - Dasar Pengelolaan Daerah Aliran Sungai.

Makalah disampaikan pada Lokakarya Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Terpadu.

Diselenggarakan oleh Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada:

Yogyakarta.

Manik, K.E.S. 2009. Pengelolaan Lingkungan Hidup. Penerbit Djambatan, Jakarta.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. jakarta:

Rineka Cipta

Rahmi. 2012. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku masyarakat

dalam pengelolaan das Batang Ampu Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat. STKIP PGRI Padang.

Sinukaban. 2007. Pengaruh Penutupan Mulsa Jerami Terhadap Aliran Permukaan, Erosi dan Selektivitas Erosi. Direktorat Jenderal RLPS:

Dept. Kehutanan RI.

Soekanto, Soerjono. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Referensi

Dokumen terkait

Persepsi masyarakat tentang daya tarik objek wisata pantai di kota padang tergolong baik, karena banyaknya masyarakat yang memberi tanggapan dari pernyataan variabel daya tarik dengan

Hasil penelitian ini menunjukkan : 1 Dampak di kawasan pabrik terhadap kesehatan masyarakat di Kecamatan Lubuk Begalung Padang pada umumnya masyarakat menderita penyakit batuk dan

Hal ini sesuai dengan pendapat Wietoler, 2007 bahwa masyarakat dengan pengetahuan dan kearifan lokal telah ada di dalam kehidupan masyarakat semenjak zaman dahulu mulai dari zaman

Dengan luas 2 hektar inilah etnis Jawa dapat menanam taman gambir dikawasan pemukiman sendiri, sehingga mereka tidak perlu lagi menjadi pekerja buruh.2 Keberadaan Suku Jawa di Koto

Berdasarkan dari hasil penelitian Onang-onang pada acara Marhorja Manortor yaitu pesan yang terdapat dalam Sastra Lisan Onang-onang Marhorja Manortor di Sungai Pimping Nagari Padang

Timbulnya pelaksanaan sistem bagi hasil di jorong Surabayo kanagarian Lubuk Basung bagi pemilik lahan yaitu di karenakan petani memiliki lahan yang cukup luas kemudian tidak sanggup

2 Persepsi Masyarakat tentang kualitas air minum isi ulang yang berada di Nagari Air Haji Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan dimana masyarakat berpendapat bahwa

Kriteria pemenuhan kebutuhan dan interaksi masyarakat dikelompokkan sebagai berikut: 75% = Sangat baik HASIL DAN PEMBAHASAN Pertama, Mata pencaharian masyarakat sebelum dan sesudah