• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untitled - STKIP PGRI Sumatera Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Untitled - STKIP PGRI Sumatera Barat"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Pendahuluan

Kabupaten Pasaman Barat adalah adalah salah satu Kabupaten di Sumatera Barat, Indonesia. Daerah ini dibentuk dari hasil pemekaran Kabupaten Pasaman berdasarkan UU No.38 Tahun 2003 dengan Ibu Kota Kabupaten di simpang Ampek.

Secara umum daerah Kabupaten Pasaman Barat adalah datar dan sedikit bergelombang, maka penggunaan lahannya terdiri dari lahan sawah, lahan pertanian bukan sawah dan lahan bukan pertanian.

Lahan pertanian menempati urutan pertama dalam penggunaan lahan terbesar sebanyak 64.59 persen dari keseluruhan penggunaan lahan, atau sebesar 17.036 Hektar.1

Lembah Melintang merupakan salah satu kecamatan di Pasaman Barat yang mengusahakan tanaman nilam tepatnya di desa Situak hampir seluruh rumah tangga memiliki kebun nilam tersendiri, yaitu 90%

dari keluarga yang ada di desa Situak bermata pencaharian sebagai petani nilam.

Selain bertani nilam masyarakat yang ada di Desa situak juga memiliki pekerjaan sampingan seperti berladang, berkebun sawit, kebun cabe, kebun karet dan lain-lain.

Perekonomian masyarakat di Desa Situak sudah mulai membaik hal tersebut dapat pada gaya hidup dan pendidikan masyarakat mengalami peningkatan.

Dulunya anak petani nilam banyak yang tidak bisa melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi namun dengan adanya tanaman nilam ini masyarakat sudah mulai terbantu, rumah masyarakat sudah banyak yang dibangun semi permanen dan peralatan seperti sepeda motor. Pada tahun 1996 kehidupan masyarakat di desa Situak sudah mulai membaik hal tersebut dapat pada gaya hidup dan pendidikan masyarakat mengalami peningkatan. Dulunya anak petani nilam banyak yang tidak bisa melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi namun dengan adanya tanaman nilam ini masyarakat sudah mulai terbantu, rumah masyarakat sudah banyak yang dibangun semi permanen dan peralatan seperti sepeda motor. Adapun yang semi permanen tapi belum juga memenuhi syarat sebuah rumah seperti WC belum ada dan jumlah kamar

1 Badan Pusat Statistik (BPS), Kecamatan Lembah Melintang Dalam Angka Tahun 2011.hal 2

tidur, dan ruangan belajar untuk anak-anak belajar belum ada.2

Tanaman nilam dapat tumbuh didataran rendah maupun tinggi. lahan dan iklim sangat mempengaruhi produksi dan kualitas minyak nilam, terutama ketinggian tempat dan ketersediaan air. Nilam yang tumbuh didataran rendah-sedang kadar minyaknya lebih tinggi dibanding nilam yang tumbuh didataran tinggi. Proses pendistribusiannya tidak terlalu sulit sehingga tanaman nilam sangat penting bagi kelangsungan kehidupan masyarakat dikecamatan lembah melintang tepatnya di desa Situak. Sebagian besar mata pencarian masyarakat desa situak adalah petani khususnya petani nilam. Jumlah produksi yang tinggi ini hendaknya dapat menunjang kesejahteraan masyarakat petani nilam di desa Situak. Namun pada kenyataannya masih banyak keluarga yang mengalami masalah dalam memenuhi kebutuahan hidupnya sehari-hari, hal ini dikarenakan belum maksimalnya kualitas dan kuantitas nilam yang dihasilkan. Serta harga perolehan dari hasil penjualan minyak nilam tidak sebanding dengan harga perawatan dan tenaga yang dikeluarkan untuk memanen dan mengolah nilam tersebut.

Pada tahun 1992 dilihat dari kondisi perumahan di desa Situak belum memenuhi syarat sebuah rumah, karena masih banyak rumah petani nilam yang terbuat dari kayu dan papan, serta tempat tidur yang alakadarnya. Sementara dari segi kesehatan masyarakat petani nilam belum menandakan ciri-ciri hidup sehat, yang mana anggota keluarga masih banyak berobat ketempat pengobatan tradisional seperti dukun kampung, begitu juga dengan pola makan bernutrisi dalam anggota keluarga belum terlaksana sehingga menyebabkan kesehatan semakin menurun. Sedangkan dari segi pendidikan sebanyak 107 orang yang menganggur , ini dikarenakan kurangnya biaya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sehingga banyak

2 Erick wolf. 1986. Petani Suatu Tinjauan Antropologis. Jakarta: Rajawali

.

(3)

anak-anak yang sekolahnya cuma sampai tingakat SMP dan SMA saja.3

Dulunya anak petani nilam banyak yang tidak bisa melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi namun dengan adanya tanaman nilam ini masyarakat sudah mulai terbantu, rumah masyarakat sudah banyak yang dibangun semi permanen dan peralatan seperti sepeda motor. Adapun yang semi permanen tapi belum juga memenuhi syarat sebuah rumah seperti WC belum ada dan jumlah kamar tidur, dan ruangan belajar untuk anak-anak belajar belum ada.4

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk meneliti tentang:

Kehidupan Sosial Ekonomi Petani Nilam Situak Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat (2003-2010)”.

Metode Penelitian

Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode sejarah. Metode sejarah tersebut meliputi beberapa tahap yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi, histiografi.

Pertama, heuristik merupakan proses mencari dan mengumpulkan sumber.

Sumber lisan didapat dari informan sebanyak mungkin, informan tersebut adalah orang-orang yang berprofesi sebagai petani nilam didesa situak serta penduduk yang tinggal di desa situak dan orang-orang yang terkait dengan petani nilam. Kedua, kritik sumber yaitu proses menyeleksi sumber sesuai dengan kebutuahan penelitian, kritik sumber bersifat eksternal dan internal. Kritik eksternal adalah pengujian otentitas (keaslian) materinya terhadap aspek-aspek luar dari sumber sejarah Kritik internal adalah menguji kesahihan (reabilitas) isi informasi sejarah yang terkandung didalamnya, yang menekankan aspek dalam yaitu ini dari sumber kesaksian (testimony).5 Ketiga, interpretasi merupakan usaha-usaha untuk menghubungkan data yang memang perlu untuk dijadikan sumberpenting dalam

3 Habullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, PT.Raja Gravindo Persada, Jakarta, 2011 hlm 1.

4Wawancara, dengan Eman Sebagai Petani di Situak, Tanggal 24 Juni 2015

5 Ibid...hlm 35

penelitian. Baik data yang diperoleh dari lapangan maupun dari studi kepustaan dengan cara mengkaji dan mengkaitkan antara sebab dan akibat kejadiannya peristiwa tersebut setelah sebelumnya melakukan seleksi terhadap sumber yang didapat guna menyusun pola penulisan yang logis dan sistematik. Selanjutnya historiografi adalah cara penulisan, pemaparan atau laporan hasil penelitian sejarah yang telah dilakukan, serta penyajian hasil temuan atau rekontruksi sejarah secara keseluruhan dalam bentuk tulisan.

Hasil dan Pembahasan

Secara geografis Desa Situak merupakan salah satu diantara 16 Desa yang terdapat di Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat. Jarak nya 50-90 mil dari ibu kota provinsi Sumatera Barat dengan lama waktu jarak yang ditempuh 6-7 jam tergantung pada kecepatan membawa kenderaan, jarak dari Desa ke Kabupaten 26 km dan jarak dari Desa ke Kecamatan 12 km. Secara ekologi, Desa Situak terdiri dari kawasan hutan, perkebunan, pertanian, semak belukar. Kondisi alam desa situak terdiri dari daratan, perbukitan dan lereng.

Dengan kondisinya masih alami belum begitu banyak mengalami pencemaran sehingga aktivitas masyarakat berjalan dengan semestinya. Salah satu faktor yang paling utama dalam mengembangkan usaha pertanian nilam adalah masalah iklim, tanah dan perawatannya. Dalam arti bahwa kondisi tanah harus cocok dengan tanaman yang akan dibudidayakan. 6

Produksi tanaman perkebunan rakyat dikecamatan Lembah Melintang umumnya tidak menunjukkan peningkatan produksi yang siknifikan dibandingkan tahun yang sebelumnya. Hal ini dikarenakan luas panen yang berkurang untuk beberapa komoditi seperti kopi, kulit manis, nilam, enau dan pinang. Walaupun demikian komoditi tersebut masih menunjukkan peningkatan produktivitas dibanding tahun- tahun sebelumnya.

Masyarakat Desa Situak sebagian besar mata pencahariannya bertani dan

6 Badan Pusat Statistik Kabupaten Pasaman Barat, Kecamatan Lembah Melintang Dalam Angka Tahun 2003-2011

(4)

berladang secara tradisional, dan kadang ditak membawakan hasil yang memuaskan, yang penting dapat memenuhi kebutuhan kehidupannya sehari-hari. Masyarakat Desa Situak ini pertumbuhan penduduknya tidak melebihi seimbang karena mengikuti program KB, akan tetapi memang kebanyakan perempuan dan juga banyak yang bersekolah itu adalah perempuan. Bagi penduduk didaerah ini mereka merantau ke daerah lain disebabkan oleh faktotr ekonomi, yaitu mencari pekerjaan didaerah lain, dan juga disebabkan oleh faktor pendidikan.

Pada umumnya masyarakat Desa Situak ini merantau kedaerah Jakarta, Jambi, Pekan baru, Padang. Dalam merantau ini tidak semuanya menetap, khususnya sebagian besar penduduk yang melanjutkan pendidikan kekota, terutama untuk melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi.

Faktor ekonomi secara umum merupakan faktor yang sangat penting, sebab faktor tersebut menyangkut potensi dasar yang akan dikelola untuk menjalankan usaha dalam mencapai kesejahteraan kehidupan rakyat. Pada umunya mata pencaharian masyarakat Desa Situak adalah bertani dan berkebun. Hasil pertanian dan perkebunan tersebut antara lain : karet, kopi, kayu manis, jagung, coklat, kelapa sawit.

Hasil perkebunan tersebut banyak membantu penduduk dalam menunjang ekonomi keluarga, sehingga kehidupan ekonomi penduduk semakin baik. 7

Mata pencaharian dibidang pertanian nilam merupakan tempat bergantung bagi sebagian warga masyarakat pada hakekatnya kebutuhan akan uang tunai untuk mendapatkan barang yang tidak mereka produksi, mereka dapatkan dari hasil pengelolaan tanaman nilam. Dengan demikian pertanian nilam benar-benar menduduki posisi penting dalam struktur prekonomian masyarakat setempat. Mata pencaharian masyarakat Desa Situak adalah bertani, sesuai dengan tanahnya yang subur, iklim yang dingin sehingga cocok untuk tanaman, misalnya karet, kopi, cacao, sawit, nilam dan lain-lain. Kegiatan pertanian yang banyak ditekuni adalah usaha tanam perkebunan, dan tanam tanaman padi.

Kemudian jenis tanaman ini ditujukan untuk

7 Hadi Prayitno.1987. pembangunan ekonomi pedesaan. Yogyakarta: BPFE

memperoleh ke untungan yang berbentuk uang tunai.

Mata pencaharian yang paling dominan di Desa Situak ini adalah karet, sawit dan nilam. Sedangkan sebagian masyarakat yang lain, bekerja sebagai pedagang, tukang, pegawai negeri sipil dan swasta, sementara bertani hanyalah pekerjaan sampingan untuk menambah pendapatan keluarga. Hasil dari perkebunan tersebut banyak membantu penduduk dalam menunjang ekonomi keluarganya, sehingga kehidupan ekonomi msyarakat cukup baik. Mata pencaharian sebagai petani adalah suatu pekerjaan yang biasa dilakukan secara turun temurun.

Menurut masyarakat desa situak petani nilam lebih menopang perekonomian keluarga mereka sehingga pereknomian mereka semakin meningkat dengan baik.

Sebelum mengenal tanaman nilam masyarakat desa situak sudah mulai bercocok tanam seperti padi dan tanaman lainnya, diantaranya jagung, karet, sawit, cabe dan coklat. Hasil dari tanaman ini belum dianggap bisa meningkatkan pendapatan penduduk, karena harga per kg dari hasil panen ini tidak menetap atau bisa digolongkan murah.

Pada umumnya keberhasilan budi daya suatu tanaman dipengaruhi banyak faktor, baik yang sifatnya teknis operasional, peralatan pendukung, kemampuan modal, maupun hal-hal yang berkaitan dengan kondisi lingkungan lahan, iklim, tanah, serta karakter/sifat para petani dan pengelolanya.8

Sebelum tahun 1970 masyarakat sudah mulai membudidayakan tanaman nilam di Desa Situak, hal ini dapat diketahuai melalui keterangan yang disampaikan oleh masyarakat. Namun belum semua masyarakat yang ikut membudidayakan nilam. Meskipun pada masa itu harga minyak nilam tidak begitu tinggi tapi sudah cukup membantu dalam meningkatkan perekonomian masyarakat.

Perkembangan ekonomi masyarakat petani nilam dapat dilihat dari tingkat pendapatan yang diterimanya. Dimana semakin tinggi tingkat pendapatan maka menunjukkan semakin baik kehidupan sosial ekonominya. Meningkatnya taraf kehidupan

8 H.M.S. Mangun, Nilam.Jakarta: Penebar Swadaya ,2012

(5)

para petani nilam yaitu sejak tahun 2003 hingga tahun 2010 tidak terlepas dari peranan nilam sebagai tanaman yang utama di desa situak

Tahun ketahun harga jual minyak nilam semakin membaik. Dengan membaiknya harga minyak nilam sangat besar pengaruhnya yang dirasakan oleh petani terutama tingginya pendapatan mereka. Dengan tingginya harga minyak nilam pada saat itu masyarakat Desa Situak tidak menyadari atau merasakan adanya krisis moneter. Bahkan dengan tingginya pendapatan mereka, berakibat kurang baik pada pola hidup masyarakat setempat. Hal ini dapat terlihat saat harga minyak nilam mahal, kebanyakan dari masyarakat terlena dengan penghasilan yang banyak dan cendrung bersifat konsumtif atau bisa dikatakan sombong.

Para pekerja perkebunan dapat menggunakan kelebihan pendapatnnya untuk membangun rumah, membeli alat-alat rumah tangga, maupun kebutuhan lainnya.

Hal ini dimungkinkan karena nilam memberikan penghasilan 2-3 bulan sekali setelah panen pertama, sehingga pekerja dapat menyimpan kelebihan uangnya.

Dengan semakin meningkatnya pendapatan mereka, maka perkembangan sosial ekonomi mereka juga semakin membaik, sehingga dapat meningkatkan kehidupan mereka disegala bidang. 9

Perlu diketahui bahwa tanaman nilam telah membawa ekonomi petani dalam kehidupan yang lebih baik. Terbukti dengan meningkatnya dan lebih makmurnya kehidupan mereka saat ini dibandingkan dengan masa-masa sebelum meningkatnya tanaman nilam. Disamping peningkatan pendapatan, pola pikir masyarakat petani di Desa Situak juga telah berubah, terutama tentang pendidikan anak-anaknya. Begitu besarnya peranan tanaman nilam bagi kehidupan petani nilam di Desa Situak sehingga teh tetap menjadi harapan bagi mereka. Meskipun harga minyak nilam turun, namun dengan penambahan luas areal perkebunan, petani tidak merasakan terjadi penurunan harga secara berarti sebab

9 Mubyarto. 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta : LP3ES

pendapatan mereka tetap bertambah, sehingga mereka masih dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Salah satu yang menarik dalam pertanian nilam di Desa Situak adalah lahan kosong yang ada di Desa tersebut masih sangat luas sehingga masyarakat bisa menanam nilam dimanapun mereka mau, tidak hanya itu mereka juga bebas membuka lahan seberapa luaspun yang mereka inginkan.

Penutup

Berdasarkan pada permasalah dan tujuan penelitian yang di kemukakan, serta sesuai dengan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Latar belakang masyarakat petani karet di Desa Situak beralih kepada tanaman nilam, dikarenakan menjadi usaha petani karet dirasa tidak dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari bagi kehidupan keluarga petani.

Para petani mulai mencoba untuk menanam tanaman nilam untuk mengatasi kesulitan ekonomi keluarga, dan hasil usaha pertanian tersebut dapat membawa dampak yang baik bagi para petani didaerah tersebut.

2. Kegiatan pertanian tanaman nilam dapat dilakukan dengan beberapa tahap yang dimulai dari membersihkan lahan, kemudian menanam. Selanjutnya adalah memupuk apabila tanaman sudah berumur satu sampai dua bulan. Dan pembersihan lahan setelah pemukan dilaksanakan. Setelah tanamnam nilam buremur enam sampai tujuh bulan tanaman sudah bisa untuk dipanen, cara penennya yaitu dengan memotong ranting tanaman, kemudian dijemur sampai kering.

Setelah dijemur lalu dicincang atau dipotong-potong sekecil mungkin. Setelah proses pencincangan selesai kemudian disuling untuk mendapatkan hasil berupa minyak.

3. Perkembangan kehidupan sosial ekonomi masyarakat dari usaha pertanian nilam yang dijalaninya selama tahun 2003-2010 terus meningkat. Hal itu memberikan gambaran bahwa, perolehan penghasilan masyarakat yang menjalani aktifitas sebagai petani tanaman nilam memungkinkan masyarakat petani untuk menjalani sosila ekonominya dengan lebih baik. Dengan usaha sebagai petani tanaman nilam, petani telah mendapat penghasilan lebih untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga, dan sebagian dari mereka telah mampu membuat tempat tinggal yang layak bagi keluarga.

(6)

Berdasarkan kesimpulan yang telah ditemukan, maka saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Diharapkan juga kepada petani nilam agar meningkatkan atau memperluas areal penanaman nilam, serta pemeliharaan nilam dengan sebaik-baik mungkin sehingga mendapatkan hasil yang cukup memuaskan.

2. Diharapkan kepada instansi-instansi terkait, untuk dapat terjun kelapangan bukan hanya memberikan saran mengenai pertanian, akan tetapi juga memberi bantuan terhadap perkembangan pertanian tanaman nilam kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA A. ARSIP

Badan Pusat Statistik Kabupaten Pasaman Barat, Kecamatan Lembah Melintang Dalam Angka Tahun 2003-2011

B. BUKU

Erick wolf. 1986. Petani Suatu Tinjauan Antropologis. Jakarta: Rajawali.

Habullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, PT.Raja Gravindo Persada, Jakarta, 2011 hlm 1.

Hendro Sunarjono. 2014. Bertanam 36 Jenis Sayur. Jakarta: Penebar Swadaya

H.M.S. Mangun. 2012 Nilam. Jakarta : Penebar Swadaya.

Hadi Prayitno. 1987. Pembangunan Ekonomi Pedesaan. Yogyakarta:

BPFE

Kartodirjo Sartono, Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah, Jakarta Gramedia Pustaka Utama, 1993

Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah, Jogyakar Tiara Wacana, 1994 Loekman Soetrisno, Paradigm Baru

Pembangunan Pertanian Sebuah Tinjauan Sosiologis, (Yogyakarta :Kanisus 2002)Hlm 3-4

Mohdarkmizi Kamzon, Herba Warisan 1001 Rahasia. (Perpustakaan Negara Malaysia, 2008)Hlm. 22 Mubyarto. 1989. Pengantar Ekonomi

Pertanian. Jakarta : LP3ES

Mustika Zed. 2003. Metode Penelitian Sejarah. Padang: UNP

Soerjono sukanto. 1984. Teori Sosiologi Tentang Perubahan Sosial. Jakarta Ghalia

Soekartawi. 1993. Prinsip Dasar Ekonomi

C. SKRIPSI

Eva Satria “Budidaya Tanaman Nilam Didesa Situak Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat 1996-2000.

Skripsi, Padang : UNP Sumatera Barat”.

Reko Adios Sumanto Yang Berjudul

“Kehidupan Sosial Petani Nilam Didesa Koto Teguh Kecamatan Sungai Tanang Kabupaten Merangin Provinsi Jambi (2000-2011)”. Skripsi, Padang: STKIP PGRI Sumatera Barat, 2013.

Rudi Sakeru, “Kehidupan Sosial Ekonomi Petani Nilam Desa Makalo Kecamatan Pagai Utara Selatan (2008-2010), Skripsi, Padang: STKIP PGRI Sumatera BaraT, 2010.

Triyani Yang Berjudul “Petani Nilam Di Desa Vi Kota Selatan Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat (1989-2000)”.

Skipsi, Padang : Universitas Adalas, 2010

Yanti Murni Yang Berjudul “Kehidupan Sosial Ekonomi Petani Nilam Desa Taikako Kecamatan Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai (1997-2010)”.

Skripsi,

Referensi

Dokumen terkait

PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan dari data hasil penelitian yang telah dipaparkan pada Bab IV baik dari segi prosedur, fasilitas, maupun pelayanan administratif, maka hasil penelitian

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa persepsi orang tua terhadap pendidikan anaknya di Nagari Durian Seribu Kecamatan Silaut Kabupaten Pesisir Selatan, dari tingkat pengetahuan

Perekonomian masyarakat Nagari 1Koran Haluan, Pembangunan Bandara International Minangkabau.Tanggal 25 Juli 2005 Kataping tidak saja mengandalkan pertanian sebagai mata

Kesiapsiagaan dan pengetahuan masyarakat di kawasan pesisir pantai Kota Pariaman dalam menghadapi bencana gempa bumi dan tsunami sudah tergolong cukup karena sebagian dari mereka sudah

Untuk mengantisipasi perkembangan masyarakat, selaras dengan tuntunan era globalisasi dan otonomi daerah, maka kondisi ketentraman dan ketertiban umum merupakan suatu kebutuhan mendasar

Pada kejadian yang terjadi yaitu hanya bergantung pada buku teks sehingga materi menjelaskan hubungan sebab-akibat tidak terlaksana dengan baik apalagi siswa tidak aktif dan mandiri

Berdasarkan hasil wawancara yang dilaksanakan dengan 4 orang wali kelas VIII serta dengan 5 orang peserta didik yang dilaksanakan pada 18 November 2015, maka diperoleh keterangan bahwa

Sesuai dengan penelitian yang ditemukan, teknik analisis ini adalah deskriptif dengan penghitungan persentase dengan rumus sebagai berikut: = 100% Sumber : Arikunto: 2006 Kualitas