• Tidak ada hasil yang ditemukan

v 0\ Vr - STKIP PGRI Sumatera Barat

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "v 0\ Vr - STKIP PGRI Sumatera Barat"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

t"/.d

v

d

0\ Vr/ '

A" \ *'\' .-,*\

E I'{.'ECT' o t,' AcT' I \,' tt

t-\.t

n

r

I N

c

ST'tuvI' EGy o F- H oL l_\/woo t}

seuARES'r'ypE rntfu

nntrNTAT'toNl'owARD srtiDEI{T,s

N{ATII ENTATICAI. I,E.\ RN IN (; OT]TCON{ N AT \,'I I N,ITsN BLINGUS TEI,TIK KABUNC

By:

Suci l)ktaviani*, Rahima**, Hafizah Delyana**

*)Sttident of Mathernatics''Education Study Prograur STI(lP PGRI West Surnatra 'r'*)Lecturers of Mathernatics Education Stucly Prograrrr STI(lP PGRI West Surnatla

ABSTRACT'

Ba,:kground of the research was that student's; learning olltc()nte was low. l"lte research war; to fln,I out whether student's mathematical leaming outcome bv applying active leanting stratcl{y o1' Hr,ll.vv'ootl Scluures type is better than conventior.ial lcalrring at VII M'l-sN Bungus'l-elr-rk KaLlut-tg.

It

was an expei'inrental research v;ith a researclr design is. randclm subject.'[he Polrulation was al[ students at

VII

class MTsN Bungus Teluk Kabung Acadentic Ycar 20 612017 corrsisting six classes. VII.2 class was selectecl as cxperiment class and VII.4 class

wa;the control class. The instrument used was essay.'['echnique of data analysis'used was cnc w.,tv t test. The hypothesis testing was conducted by oue way t test 2,51 me get and t tablc is 1,57. Based on the data analysis, it is fbr"rnd that both of thc sanrplirrg classes are normal anrj hot,rogen and because t.,,u,,t )trrbt., so that the hypothesis is irccepted. It can be concludecl that stu,lent's mathematical'leaming outcome by applying active leanring strategy of Hollvw,oocl Stlrtares type is better than conventional learning at VII Ml'sN Bungus Teluk Kabung.

Ke.tr+,ords: Active Learning stratety, Flollvw,ood squarc.u, Learning otttcome

daiarn upaya

penguasaan

ihnu

dike

las vll MTsN

Bungus Teluk

PE NDAHULUAN

Matematika adalah salah satu ilmu darar yang mempunyai peranan penting

perrgetahuan dan teknologi. Maternatika dalrat dikatakan sebagai landasan bagi

per kembangan

ihnu

pengetahuan dan

teknologi, karena maternatika dapat mengembangkan kemampuan berpiki;

log is, kritis, sistematis dan kreatit dalarn

me nghadapi suatu persoalan. Proses

perrrbelajaran nrerupakan salah satu

penunjang tercapainya

hasil

belajar siswa yang baik.

Hasil observasi yang dilakukan

Kabung, diternui bahwa strategi yang

diterapkan

guru kurang

bervar:iasi sohingga rnotivasi siswa dalam belajar matematika kurang. Kemampuan siswa dalam mr:ngingat materi pelajaran masih renclah dan siswa kurang aktif selama proses pembelajaran. Pada saat guru

memberikan latihan, hanya bebelapa siswa yarrg mengorjakan latihan tersebut

(2)

MTSN BUNGUS TELTIK

KABUNG

(\V','N"'^

., ,

tVY \ t'/,

Alv- r \fxi) 'Y

Bv: \ \\0

\\ "

Suci Oktaviani*, Rahima* *, Hafizah Delyana**

*)$tudent of Mathernatics Education Study Proglar.n STKIF PGRI West Sumatra 't*)Lecturers of Mathematics Education Study Prog'anr STKIP PGRI West Surnatra

ABSTRAC'f

Ba,:kground of ,f-r" research was that student's learning oLrtcome was low. The research was to f'tn,J ortt whether student's mattiematical leaming outcome blr applying active learning strategy

ol Holl.vwood Squures type is better ihan convenlioniil learning at VII MTsN Bungus Teluk Kabung.

It

was air experimental research with a research design is. random subject. The poltulation was all students at

VII

class MTsN Bungus leluk Kabung Academic \-ear 201612017 consisting six classes. VII.2 class was selectecl as erperime:rt class and VII.4 class was the control class. The instrument used was essay.'lechntqr-re of data analysis used was one way t test. The hypothesis testing was conducted by one way t test 2,51 me get and t table is 1,67. Based on the data anal)rsis, it is found that both of thc sampling classes are normal and holnogen and because t.n,,,t )ttobl., so that the hypothesis is accepted. It can be concludeci that stuJent's mathematical {earning outcome by applying active learning strategy of Hollywood Scluares type is better than conventional leaming at VII MTsN Bungus Teluk Kabung.

Kelvords: Active Learnittg strategy, Hollywood squores, Learning outcome P[NDAHULUAN

Matematika adalah salah satu ilmr-r dar;ar yang mempunyai peranan penting

dalam upaya

penguas:ran ilmu pengetahuan dan teknologi. Matematika dapat dikatakan sebagai landasan bagi

per kernbangan

ilmu

pengetahuan tian

teknologi, karena maternatika dapat rnengembangkan kemampuan berpikir

1o6,is, kritis, sistematis dan kreatif dalam

me nghadapi suatu persoalan. Proses

pernbelajaran merupakan salah satu

penunjang tercapainya

hasil

belajar siswa yang baik.

FIasil observasi yang dilakukan

dikelas

Vll MT'sN

Bungus Teluk Kabung, ditemui bahwa strategi yang

diterapkan

guru kurang

bervariasi sehingga motivasi siswa dalam belajar matematika kurang. Kemampuan siswa dalam rnengingat materi pelajaran masih lendah dan siswa kurang aktif selama

proses pembelajaran. Pada saat guru

mernberikan latihan, hanya beberapa siswa yang mengerjakan latihan tersebut

(3)

2

sedangkan siswa yang lain menyalin jawaban dari temannya, bahkan ada siswa yang tidak membuat latihan. Hal tersebut menunjukkan bahwa motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran matematika masih kurang.

Strategi belajar aktif tipe Hollywood Squares ini merupakan aktivitas yang menyenangkan karena disini siswa dapat bermain sambil belajar sehingga tidak membosankan dan membuat siswa terus bersemangat.

Dengan meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari diharapkan siswa dapat memperoleh hasil belajar yang memuaskan dan tujuan pelajaran dapat tercapai. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Silberman (2009:

239) bahwa:

Salah satu cara paling meyakinkan untuk menjadikan belajar tepat adalah menyertakan waktu untuk meninjau apa yang dipelajari.

Materi yang telah ditinjau oleh peserta didik mungkin disimpan lima kali lebih kuat dari materi yang tidak ditinjau. Hal itu karena peninjauan memudahkan peserta didik untuk mempertimbangkan informasi dan menemukan cara- cara untuk menyimpannya dalam otaknya”.

Adapun langkah-langkah strategi belajar aktif tipe Hollywood Squares

yang dikemukakan oleh Silberman (2009: 257) adalah sebagai berikut:

a. Mintalah setiap peserta didik untuk menulis dua atau tiga pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran. Pertanyaan dapat berupa pilihan ganda, benar/salah, atau isian.

b. Kumpulkan pertanyaan. Jika anda ingin, tambahkan beberapa pertanyaan dari anda sendiri.

c. Simulasikan format tayangan permainan tic-tac-toe yang digunakan dalam Hollywood Squares. Tatalah tiga kursi didepan kelas. Perintahkan tiga siswa untuk duduk dilantai didepan kursi, tiga duduk dikursi dan tiga lagi berdiri di belakangnya.

d. Berikan kepada sembilan selebriti itu sebuah kartu dengan tanda X tercetak disatu sisi lain untuk ditempelkan ketubuh mereka bila pertanyaannya berhasil dijawab.

e. Perintahkan dua siswa untuk bertugas selaku kontestan.

Kontestan memilih anggota dari

celebrity squares” untuk menjawab pertanyaan permainan.

f. Ajukan pertanyaan kontestan secara bergiliran. Kontestan menjawab setuju atau tidak setuju kepada tanggapan panel manakala mereka berusaha membentuk tic-tac-toe.

g. Siswa lain yang tidak terlibat dalam permainan diberi kartu yang menyatakan “setuju” di satu sisi dan

“tidak setuju” disisi lain untuk diberikan kepada kontestan untuk membantu mereka dalam membuat keputusan.

BAHAN DAN METODE

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap Tahun Pelajaran 2016/2017 pada tanggal 09 Januari 2017

(4)

sampai 25 Januari 2017 di kelas VII MTsN Bungus Teluk Kabung. Jenis Penelitian ini adalah Penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian yaitu random terhadap subjek. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII MTsN Bungus Teluk Kabung Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan kelas yang terpilih sebagai kelas eksperimen adalah kelas VII.2 dan kelas kontrol adalah kelas VII.4.

Prosedur penelitian ini dibagi menjadi 3 tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir.

Instrumen dalam penelitian ini berupa tes akhir yang berbentuk esai dengan reliabilitas tes adalah 0.67. Teknik analisis data dalam pengujian hipotesis menggunakan uji t. Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan strategi belajar aktif Hollywood Squares lebih baik dari hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional pada kelas VII MTsN Bungus Teluk Kabung.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh data hasil tes akhir

tentang hasil belajar matematika siswa pada kelas sampel. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Analisis Hasil Belajar Siswa Kelas Sampel

Kelas X S

Eksperimen 90,33 7,71 100 100

Kontrol 85,81 8,92 71 66

Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata- rata hasil belajar siswa kelas kontrol, dengan selisih rata-rata adalah 4,52.

Simpangan baku kelas eksperimen lebih rendah dibandingkan dengan simpangan baku kelas kontrol. Ini menunjukkan bahwa kelas eksperimen memiliki keragaman yang kecil dibandingkan kelas kontrol, artinya nilai pada kelas eksperimen tersebar tidak terlalu jauh dari nilai rata-rata kelas. Selain itu, jika dilihat dari nilai maksimum dan nilai minimum yang diperoleh siswa pada kelas eksperimen juga lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas variansi, diketahui nilai tes akhir siswa pada kedua kelas sampel berdistribusi normal dan memiliki variansi yang homogen. Selanjutnya dilakukan uji hipotesis, uji hipotesis yang dilakukan adalah uji-t satu pihak.

Berdasarkan perhitungan diperoleh

(5)

4

t = 2,51 dengan t = 1,67, karena t > t , maka tolak H dan terima H sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe Hollywood Squares lebih baik dari pada hasil belajar siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VII MTsN Bungus Teluk Kabung.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di MTsN Bungus Teluk Kabung keseluruhan kegiatan pembelajaran berjalan dengan baik.

Proses pembelajaran pada kelas sampel menerapkan strategi belajar aktif tipe Hollywood squares sehingga dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa.

Proses pembelajaran pada kelas eksperimen sesuai dengan tahap pelaksanaan penerapan strategi belajar aktif tipe Hollywood Squares. Pada tahap pendahuluan guru memberi salam dan mengajak siswa untuk berdo’a, guru menanyakan kabar siswa dan mengecek kehadiran siswa, siswa mendengar dan menanggapi cerita tentang manfaat belajar segiempat dan segitiga dalam kehidupan sehari-hari. Siswa diminta untuk membaca buku sumber yang ada, kemudian siswa menganalisis, menalar

dan menyimpulkan informasi yang diperoleh dari masalah-masalah yang ditemukan. Guru menginformasikan tentang cara belajar yang akan ditempuh selanjutnya yaitu dengan permainan Hollywood Squares. Guru meminta siswa untuk menulis minimal satu pertanyaan tentang masalah yang telah dipelajari.

Gambar 1.Pertanyaan hollywood squares

Siswa diminta untuk

mengumpulkan pertanyaan, kemudian guru mencek pertanyaan yang dibuat oleh siswa. Pada Gambar 1 terlihat bahwa siswa menulis pertanyaan tentang sifat-sifat persegi panjang.

Selanjutnya, guru mengambil secara acak siswa yang akan menjadi celebrity squares dan kontestan. Guru meminta siswa yang terpilih sebagai celebrity squares menempati posisinya masing-masing. Kemudian guru memberikan kepada sembilan celebrity squares sebuah kartu dengan tanda X dan O. Kontestan X yang mendapatkan giliran pertama untuk bertanya kepada Celebrity squares, selanjutnya kontestan memilih salah satu dari celebrity squares untuk menjawab pertanyaan permainan.

(6)

Celebrity squares yang dipilih menjawab pertanyaan kemudian dipresentasikan didepan kelas. Pada saat mempresentasikan jawaban siswa terlihat kurang percaya diri dengan jawaban yang dipresentasikan, ini bisa diatasi dengan cara memberi arahan kepada siswa. Pada pertemuan pertama kontestan dengan tanda X memenangkan permainan, hal ini terlihat dari gambar 3.

1 X

2 O

3 O 4

X

5 X

6 X 7

O

8 X

9 O

Gambar 3. Pola yang terbentuk dalam permainan hollywood squares

Gambar 3 menunjukkan bahwa kontestan dengan tanda X memenangkan permainan karena tiga orang celebrity squares yang ditunjuk oleh kontestan X menjawab pertanyaan dengan benar dan kontestan setuju dengan jawaban celebrity sehingga terbentuk pola secara horizontal. Siswa yang tidak terpilih sebagai kontestan dan Celebrity squares berperan sebagai penanggap dan kontestan dapat bertanya kepada penanggap hanya 1 kali. Pada pertemuan ini, kontestan X yang bertanya kepada penanggap. Pertanyaan yang tidak terpakai dalam permainan

Hollywood squares langsung dibahas bersama-sama pada akhir pembelajaran.

Hal ini menunjukkan bahwa mengingat kembali materi yang sudah dipelajari dengan cara permainan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan data penelitian dan pengamatan pada lembar jawaban siswa dapat dilihat pada kelas eksperimen siswa sudah mampu memahami soal dengan benar, dapat dilihat dari contoh lembar jawaban tes akhir siswa kelas eksperimen berikut

Gambar 2. lembar jawaban siswa kelas

eksperimen yang

berkemampuan tinggi.

Gambar 2 terlihat bahwa siswa yang berkemampuan tinggi kelas

eksperimen sudah mampu

menyelesaikan soal tentang menentukan keliling segitiga dengan diketahui luasnya.

(7)

6

Gambar 3. Lembar jawaban siswa kelas kontrol yang berkemampuan rendah.

Gambar 3 terlihat bahwa siswa yang berkemampuan rendah kelas kontrol sudah mengerti dengan maksud pertanyaan yang diberikan, namun ada sedikit kesalahandalan menghitung nilai x.

Secara keseluruhan dari tes akhir yang dilakukan pada kelas dengan menerapkan strategi belajar aktif tipe Hollywood squares lebih baik daripada hasil belajar dengan pembelajaran konvensional. Penelitian yang dilakukan dengan penelitian Putri sama-sama dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap masalah yang telah dikemukakan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar pada ranah kognitif matematika siswa dengan menggunakan strategi belajar aktif tipe Hollywood Squares lebih baik dari pada hasil belajar

matematika siswa dengan mengunakan pembelajaran konvensional dikelas VII MTsN Bungus Teluk Kabung.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2010). Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan.

Jakarta: Bumi Aksara.

Putri Deni Eka. (2014). Pengaruh

Penerapan Strategi

Pembelajaran Aktif Tipe Hollywood Squares Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas X MAS PLUS Padang Ganting Kabupaten Tanah Datar. Skripsi. STKIP PGRI Sumatera Barat.

Silberman, Melvin. (2009). .Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta:

Pustaka Insan Madani.

Sudjana. (2005). Metoda Statistika.

Bandung : Tarsito.

Referensi

Dokumen terkait

Meningkatkan kebersihan di lokasi wisata untuk kenyamanan wisatawan KESIMPULAN Berdasarkan observasi dan wawancara serta pembahasan yang telah di uraikan pada bab sebelumnya tentang

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang gambaran pendekatan tematik dalam RPP IPS Terpadu Kelas VII di SMP Negeri 22 Padang maka dapat disimpulkan bahwa cara

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan strategi belajar aktif tipe Hollywood Squares

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap masalah yang telah dikemukakan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa dengan

KESIMPULAN Beberapa hal yang bisa disimpulkan dari penelitian ini adalah Motif sopir melakukan modifikasi angkot dapat diklasifikasi ke dalam 5 bentuk yaitu 1 menarik perhatian

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1 aksesibilitas desa-desa dilihat dari jaringan jalan di Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan termasuk cukup baik dengan persentase 67,

HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan hubungan menonton siaran televisi dengan cara berpikir kreatif di SD N 30 Kubu Dalam Padang berada pada kategori

Hubungan Disiplin dengan Motivasi Belajar Berdasarkan hasil penelitian penenliti terdapat hubungan yang signifikan antara disiplin dengan motivasi belajar, karena antara disiplin