• Tidak ada hasil yang ditemukan

Validasi Data

N/A
N/A
Andreansyah Andreansyah

Academic year: 2025

Membagikan "Validasi Data"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Kelompok XII

VALIDASI DATA Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah: Metodologi Penelitian Dosen Pengampu : Dr. Abdul Khair, M.H.

Disusun oleh :

Muhammad Risky Al-Ahli Nim :

Ahmad Fajri Nim :

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA FAKULTAS SYARIAH

PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA TAHUN 2023 M/1444 H

(2)

ii

KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penyusun sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.

Kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.

Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Palangka Raya, 19 November 2023

Tim Penulis

(3)

iii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan Pembahasan ... 2

D. Batasan Masalah... 2

E. Metode Penelitian... 3

BAB II ... 4

A. Faktor-faktor Yang Memengaruhi Validitas Alat Ukur Kuantitatif ... 4

B. Cara Menghitung Validitas Alat Ukur Dalam Penelitian Kuantitatif ... 6

C. Cara Menentukan Harga Validitas Yang Diterima Dalam Konteks Penelitian Kuantitatif ... 8

BAB III ... 11

A. Kesimpulan ... 11

B. Saran ... 12

DAFTAR PUSTAKA ... 13

(4)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Validasi data merupakan proses penting dalam berbagai konteks, termasuk industri fintech, penelitian, dan pengolahan data. Dalam industri fintech, validasi data digunakan untuk memastikan kebenaran data yang dimasukkan ke dalam sistem untuk kebutuhan akses atau transaksi, sehingga dapat mencegah penyalahgunaan data dan kejahatan siber. Di bidang penelitian, validasi data dapat dipahami sebagai pengesahan atau pengujian kebenaran atas sesuatu, serta upaya membuktikan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi pengukurannya.

Validasi data juga sangat penting dalam pengolahan data, terutama dalam tugas seorang data scientist. Proses validasi data membantu memeriksa integritas, akurasi, dan struktur data sebelum digunakan untuk operasi bisnis, analisis data, intelijen bisnis, atau melatih model pembelajaran mesin. Validasi data juga dapat digunakan untuk memastikan integritas data untuk akuntansi keuangan atau kepatuhan terhadap peraturan.

Dalam konteks pengumpulan data Sumber Daya Air (SDA), validasi data adalah langkah pemeriksaan untuk memastikan bahwa data tersebut telah sesuai kriteria yang ditetapkan dengan tujuan untuk memastikan keakuratan dan keandalan data.

(5)

2 B. Rumusan Masalah

1. Apa saja faktor-faktor yang memengaruhi validitas alat ukur kuantitatif?

2. Bagaimana cara menghitung validitas alat ukur dalam penelitian kuantitatif?

3. Bagaimana cara menentukan harga validitas yang diterima dalam konteks penelitian kuantitatif?

C. Tujuan Pembahasan

1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi validitas alat ukur kuantitatif

2. Untuk mengetahui cara menghitung validitas alat ukur dalam penelitian kuantitatif

3. Untuk mengetahui cara menentukan harga validitas yang diterima dalam konteks penelitian kuantitatif

D. Batasan Masalah

Mengingat luasnya pembahasan masalah yang berkaitan dengan judul makalah ini, maka penulis membatasi pembahasan ini sesuai dengan yang terdapat dalam rumusan masalah. Adapun hal yang tidak berhubungan dengan judul makalah ini, penulis tidak menguraikan ke dalam makalah ini.

(6)

3 E. Metode Penelitian

Adapun penulisan yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah berdasarkan metode telaah dengan menggunakan buku dan jurnal internet sebagai bahan referensi.

(7)

4 BAB II PEMBAHASAN

A. Faktor-faktor Yang Memengaruhi Validitas Alat Ukur Kuantitatif

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil suatu evaluasi sehingga menjadi bias, menyimpang dari keadaan yang sebenarnya untuk suatu penggunaaan yang dimaksudkan. Beberapa diantaranya adalah berasal dari dalam alat evaluasi itu sendiri.

Dalam hubungannya dengan kegiatan belajar mengajar matematika, faktor-faktor ini akan dapat mengurangi fungsi pokok uji sesuai dengan yang diharapkan segingga bisa merendahkan validitas alat evaluasi tersebut.

1. Petunjuk yang tidak jelas

2. Perbendaharaan kata dan struktur kalimat yang sukar 3. Penyusunan soal yang kurang baik

4. Kekaburan

5. Derajat kesukaran soal yang tidak cocok 6. Materi tes tidak representatif

7. Pengaturan soal yang kurang tepat 8. Pola jawaban yang dapat diidentifikasi

(8)

5

9. Terdapat dua macam validitas penelitian, yaitu validitas internal dan validitas eksternal.1

Validitas internal berkenaan dengan derajat akurasi antar desain penelitian dan hasil yang dicapai. Kalau desain penelitian dirancang untuk meneliti etos kerja pegawai, data yang diperoleh seharusnya adalah data yang akurat tentang etos kerja pegawai. Penelitian menjadi tidak valid jika yang ditemukan adalah motivasi kerja pegawai.

Validitas eksternal berkenaan dengan derajat akurasi, dapat atau tidaknya hasil penelitian digeneralisasikan atau diterapkan pada populasi tempat sampel tersebut diambil. Bila sampel penelitian representatif, instrumen penelitian valid dan reliabel, cara mengumpulkan dan menganalisis data benar, penelitian akan memiliki validitas eksternal yang tinggi.2

Dalam penelitian kuantitatif, untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel, yang diuji validitas dan reliabilitasnya adalah instrumen penelitian, sedangkan dalam penelitian kualitatif yang diuji adalah datanya. Oleh karena itu, kuantitatif lebih menekankan pada aspek reliabilitas, sedangkan penelitian kualitatif lebih pada aspek validitas.

Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dan yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Akan tetapi, perlu diketahui bahwa kebenaran realitas data

1 Saifuddin Azwar, “Validitas N Reliabilitas,” 1986.

2 Sugeng, Metode Penelitian Pendidikan Matematika, Metode Penelitian Pendidikan Matematika, 2014.

(9)

6

menurut penelitian kualitatif tidak bersifat tunggal, tetapi jamak dan bergantung kepada konstruksi manusia, dibentuk dalam diri seseorang sebagai hasil proses mental dalam setiap individu dengan berbagai latar belakangnya. Oleh keran itu, bila terdapat sepuluh peneliti dengan latar belakang yang berbeda meneliti objek yang sama akan didapatkan sepuluh temuan dan semuanya dinyatakan valid jika yang ditemukan tidak berbeda dengan yang sesungguhnya yang terdapat pada objek yang diteliti.

Reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Dalam pandangan positivistik (kuantitatif), suatu data dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam objek yang sama menghasilkan data yang sama atau peneliti yang sama dalam waktu yang berbeda menghasilkan data yang sama atau sekelompok data bila dibagi menjadi dua kelompok menunjukkan data yang tidak berbeda. Kalau peneliti satu menemukan dalam suatu objek berwarna merah, peneliti yang lain juga demikian.3

B. Cara Menghitung Validitas Alat Ukur Dalam Penelitian Kuantitatif Validitas merupakan konsep penting dalam penelitian kuantitatif. Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghitung validitas alat ukur dalam penelitian kuantitatif, diantaranya:

3 Hao Ming Zhang, Lian Soon Peh, and Ying Hai Wang, “Servo Motor Control System and Method of Auto-Detection of Types of Servo Motors,” Applied Mechanics and Materials 496–500, no. 1 (2014):

1510–15, https://doi.org/10.4028/www.scientific.net/AMM.496-500.1510.

(10)

7

Pertama, validitas isi/content validity. Validitas isi berkaitan dengan sejauh mana item-item dalam suatu alat ukur mencerminkan keseluruhan konstruk yang hendak diukur. Untuk menghitung validitas isi, para ahli diminta memberikan penilaian terhadap relevansi antara setiap item dengan konstruk yang diukur. Penilaian dapat dilakukan dengan memberi rating skala 1-4 untuk setiap item. Semakin tinggi rata-rata penilaian ahli, maka semakin tinggi validitas isinya.

Kedua, validitas konstruk/construct validity. Validitas konstruk menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mengukur konstruk teoritis yang hendak diukur. Untuk menghitung validitas konstruk, dapat digunakan teknik analisis faktor. Item-item yang mengukur konstruk yang sama akan berkorelasi tinggi dan terbentuk faktor yang sama.

Item yang tidak sesuai dengan faktor harus dibuang untuk meningkatkan validitas.

Ketiga, validitas kriteria/criterion validity. Validitas kriteria menunjukkan sejauh mana skor alat ukur berkorelasi dengan skor dari kriteria di luar alat ukur tersebut. Ada dua jenis validitas kriteria, yaitu concurrent validity dan predictive validity. Untuk menghitung concurrent validity, skor alat ukur dikorelasikan dengan skor kriteria pada waktu yang sama. Sedangkan untuk predictive validity, skor alat ukur dikorelasikan dengan skor kriteria di masa mendatang. Semakin tinggi korelasinya, maka semakin tinggi validitas kriterianya.

Setelah jenis validitas ditentukan, langkah selanjutnya adalah melakukan uji coba alat ukur kepada responden yang cukup besar, minimal 30 orang. Data hasil uji coba kemudian dianalisis dengan teknik statistik yang sesuai. Misalnya, teknik korelasi

(11)

8

Product Moment untuk menghitung validitas item, analisis faktor untuk validitas konstruk, atau analisis regresi untuk validitas kriteria.

Item atau pertanyaan yang tidak valid harus dibuang atau diperbaiki sehingga alat ukur hanya berisi item yang valid saja. Setelah semua item valid, langkah terakhir adalah menghitung koefisien validitas keseluruhan alat ukur. Hal ini dilakukan dengan cara mencari rata-rata dari koefisien validitas setiap item.

Dengan demikian, validitas alat ukur dalam penelitian kuantitatif dapat diestimasi. Ini penting agar hasil pengukuran benar-benar akurat dan dapat dipercaya.

Alat ukur yang valid memastikan bahwa penelitian benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur sesuai dengan tujuannya.4

C. Cara Menentukan Harga Validitas Yang Diterima Dalam Konteks Penelitian Kuantitatif

Dalam penelitian kuantitatif, validitas mengacu pada sejauh mana suatu instrumen pengukuran mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Untuk menentukan validitas suatu instrumen, dilakukan uji validitas dengan menghitung koefisien korelasi antara skor item/pertanyaan dengan skor total konstruk.

4 Krisan Andreas Pramuaji and Lobby Loekmono, “Uji Validitas Dan Reliabilitas Alat Ukur Penelitian : Questionnaire Empathy,” Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling Undiksha 9, no. 2 (2018):

74–78, https://doi.org/10.24036/XXXXXXXXXX-X.

(12)

9

Koefisien korelasi ini disebut koefisien validitas item. Nilai koefisien validitas berkisar antara 0 sampai 1. Semakin mendekati 1, berarti semakin tinggi validitas item tersebut. Namun, tidak ada batasan pasti nilai koefisien yang dapat diterima sebagai memiliki validitas tinggi.

Untuk menentukan harga validitas yang diterima, ada beberapa panduan yang dapat digunakan:

1. Koefisien validitas minimal 0,30

Menurut Nunnally, item dengan koefisien validitas di atas 0,30 dianggap memiliki validitas cukup dan bisa diterima. Item dengan koefisien di bawah 0,30 sebaiknya didrop karena validitasnya rendah.

2. Koefisien validitas minimal sesuai rtabel

Item dianggap valid jika koefisien validitasnya lebih besar dari nilai r tabel pada signifikansi tertentu, misal 0,05 atau 0,01. Jadi, nilai koefisien validitas item haruslah lebih besar daripada nilai rtabel.

3. Semakin besar koefisien validitas, semakin baik

Meskipun ada batas minimal validitas yang diterima, semakin mendekati 1 nilai koefisien validitas suatu item, berarti semakin tinggi validitasnya. Oleh karena itu, dalam menyusun instrumen, pilihlah item dengan koefisien validitas tertinggi.

(13)

10 4. Pertimbangkan jumlah item

Jika jumlah item dalam instrumen sedikit, batas minimal koefisien validitas bisa diturunkan agar tidak banyak item yang didrop. Sebaliknya jika jumlah item banyak, batas minimal koefisien validitas bisa dinaikkan agar hanya item dengan validitas tinggi yang tersisa.

5. Pertimbangkan tujuan pengukuran

Untuk penelitian high-stakes yang membutuhkan pengukuran sangat akurat, batas minimal koefisien validitas bisa diatur lebih tinggi, misal 0,50. Sementara untuk instrumen preliminary atau low-stakes bisa diturunkan batas minimalnya.5

5 Helli Ihsan, “Validitas Isi Alat Uukur Penelitian: Konsep Dan Panduan Penilaiannya,” PEDAGOGIA Jurnal Ilmu Pendidikan 13, no. 3 (2015): 173, https://doi.org/10.17509/pedagogia.v13i3.6004.

(14)

11 BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Poin A:

1. Faktor-faktor yang memengaruhi validitas alat ukur kuantitatif diidentifikasi, termasuk petunjuk yang tidak jelas, penyusunan soal yang kurang baik, dan materi tes yang tidak representatif.

2. Validitas internal berkaitan dengan akurasi antara desain penelitian dan hasil yang dicapai, sedangkan validitas eksternal melibatkan generalisasi hasil penelitian pada populasi.

3. Dalam penelitian kualitatif validitas dilihat dari ketidakberbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang terjadi pada objek, tetapi validitas ini juga dipengaruhi oleh konstruksi manusia.

4. Reliabilitas menyangkut konsistensi dan stabilitas data.

Poin B:

1. Cara menghitung validitas alat ukur dalam penelitian kuantitatif terbagi dalam tiga jenis: validitas isi, validitas konstruk, dan validitas kriteria.

2. Metode pengukuran validitas melibatkan penilaian ahli, analisis faktor, dan korelasi dengan skor kriteria.

(15)

12

3. Setelah jenis validitas ditentukan, alat ukur diuji coba dan dianalisis dengan teknik statistik yang sesuai, dan item-item yang tidak valid dibuang atau diperbaiki.

Poin C:

1. Cara menentukan harga validitas yang diterima dalam konteks penelitian kuantitatif melibatkan penggunaan koefisien korelasi antara skor item/pertanyaan dengan skor total konstruk.

2. Panduan untuk menentukan validitas termasuk nilai minimal koefisien validitas (0,30), mempertimbangkan jumlah item, dan tujuan pengukuran.

Dalam konteks penelitian kuantitatif, validitas alat ukur menjadi fokus utama untuk memastikan hasil yang dihasilkan benar-benar merepresentasikan apa yang hendak diukur sesuai dengan tujuan penelitian.

B. Saran

Kami menyadari kemungkinan besar makalah ini masih belum sempurna dan masih banyak kekurangan. Namun sedikit banyaknya kami berharap materi yang ada pada makalah ini dapat menambah pengetahuan dari para pembacanya. Namun, penyusun tetap menyarankan para pembaca untuk mencari lebih banyak referensi untuk pembahasan tentang Valadasi Data pada Jurnal yang ada di situs-situs terpercaya.

(16)

13

DAFTAR PUSTAKA Azwar, Saifuddin. “Validitas N Reliabilitas,” 1986.

Ihsan, Helli. “Validitas Isi Alat Uukur Penelitian: Konsep Dan Panduan Penilaiannya.”

PEDAGOGIA Jurnal Ilmu Pendidikan 13, no. 3 (2015): 173.

https://doi.org/10.17509/pedagogia.v13i3.6004.

Pramuaji, Krisan Andreas, and Lobby Loekmono. “Uji Validitas Dan Reliabilitas Alat Ukur Penelitian : Questionnaire Empathy.” Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling Undiksha 9, no. 2 (2018): 74–78. https://doi.org/10.24036/XXXXXXXXXX- X.

Sugeng. Metode Penelitian Pendidikan Matematika. Metode Penelitian Pendidikan Matematika, 2014.

Zhang, Hao Ming, Lian Soon Peh, and Ying Hai Wang. “Servo Motor Control System and Method of Auto-Detection of Types of Servo Motors.” Applied Mechanics and Materials 496–500, no. 1 (2014): 1510–15.

https://doi.org/10.4028/www.scientific.net/AMM.496-500.1510.

Referensi

Dokumen terkait

Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengelolaan Pendidikan. Disusun

Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Sampling. Dosen Pengampu :

Tugas makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Qawaid Tafsir

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Sistem Hukum

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Bahasa dan Sastra

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Keterampilan Berpikir

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Telekomunikasi Jaringan di Universitas

Makalah "Sunan Giri" disusun untuk memenuhi tugas individu mata kuliah Atlas