3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, upaya pertahanan negara didefinisikan sebagai “Sikap dan perilaku warga negara yang diilhami oleh kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, dalam menjamin kelangsungan hidup. negara Republik Indonesia. bangsa dan negara”. Nilai ke-6 iaitu “Semangat mewujudkan bangsa yang berdaulat, adil dan makmur” merupakan pemenuhan dan penegasan nilai-nilai pertahanan negara yang dirumuskan sebelum ini.
ASPEK PERTAHANAN
DALAM RENCANA PEMINDAHAN IBU KOTA NEGARA
Hal ini tentunya juga berlaku pada perencanaan aspek pertahanan dari rencana pemindahan ibu kota Negara Republik Indonesia. Hal ini terkait dengan rencana penempatan pasukan TNI di ibu kota negara yang baru (saat ini Kodam yang ada di Kalimantan misalnya sebagai Kompartemen Strategis pertahanan negara belum siap untuk menjaga dan mempertahankan ibu kota negara).
MENILIK KEMAMPUAN PT PAL INDONESIA SEBAGAI LEAD INTEGRATOR MATRA LAUT
Fokus pada pengembangan kapal perang Selanjutnya, Direktur Keuangan PT PAL Indonesia mengumumkan bahwa PT PAL Indonesia telah beroperasi selama 39 tahun. Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2012, PT PAL Indonesia memprioritaskan dan fokus membangun kapal perang untuk memenuhi kebutuhan alutsista utama TNI Angkatan Laut. Awak media Kementerian Pertahanan sempat berkeliling melihat lebih dekat proses pembangunan kapal perang di divisi kapal perang PT PAL Indonesia.
Belum lama ini, PT PAL Indonesia kembali mendapat kepercayaan dari TNI Angkatan Laut untuk membangun Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS). Satu dari tiga kapal selam pesanan Kementerian Pertahanan untuk TNI Angkatan Laut dibangun oleh PT PAL Indonesia.
MELURUSKAN POLEMIK RENCANA DWIFUNGSI TNI
Menariknya, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Sisriadi mengatakan pihaknya tidak dalam posisi proaktif untuk menempatkan Pati dan Pamen di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Saat ini, selain struktur Mabes TNI dan Mabes Tiga Dimensi lainnya, Pati dan Pamen TNI hanya diperbolehkan berkarir di 10 kementerian/lembaga. Menhan menepis kekhawatiran banyak pihak dengan mengatakan penempatan pati dan pamen tergantung permintaan kementerian.
Pasalnya, Presiden Jokowi pun memberi sinyal setuju dibentuknya organisasi baru agar jumlah pengangguran di Pati dan Pamen TNI bisa teratasi. Yang perlu diperhatikan: Meski Pati dan Pamen TNI yang ditempatkan di Kementerian/Lembaga masih berstatus aktif militer, namun tetap harus mengikuti aturan main di tempatnya bekerja selama ini.
MENHAN RI: KESEJAHTERAAN TIDAK AKAN TERWUJUD BILA TIDAK ADA
RASA AMAN DI KAWASAN
BERITA PERTAHANAN
Di sela-sela acara ADMM ke-13 yang diselenggarakan di Bangkok Thailand, Menhan RI secara berturut-turut melakukan courtesy call (cc) dengan Menteri Pertahanan Kamboja, Laos, dan Thailand pada Kamis (11/7). Kepada Menteri Pertahanan Kerajaan Kamboja, Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu menyampaikan keinginannya untuk mengunjungi Kamboja setelah selesainya pertemuan ADMM ke-13. Menteri Pertahanan Kerajaan Kamboja Samdech Pichey Sena Tea Banh mengatakan pertemuan kedua Menteri Pertahanan sangat penting bagi peningkatan hubungan bilateral kedua negara.
Selain itu, pertemuan kedua negara juga mengingatkan sejarah masa lalu dimana kedua negara saling membantu. Menhan Laos mengungkapkan, pertemuan ini merupakan kelanjutan dari kunjungan Menteri Pertahanan RI ke Laos pada tahun 2016 dengan tujuan untuk meningkatkan hubungan bilateral kedua negara.
MENHAN RI LAKUKAN PERTEMUAN BILATERAL DENGAN SEJUMLAH
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menerima penyerahan 1 (satu) unit Fast Missile Platform (KCR) 60 meter dan KCR Development Platform 60 meter (KRI Karambit-627) dari PT. Menhan menyampaikan dalam sambutannya bahwa penyerahan 1 (satu) unit platform KCR 60 meter dan pengembangan platform KCR 60 meter merupakan pesanan Kementerian Pertahanan RI untuk TNI Angkatan Laut dari PT. Lebih lanjut Menhan menyampaikan, saat ini total ada 4 (empat) unit kapal KCR sepanjang 60 meter yang memperkuat jajaran TNI Angkatan Laut.
Pengembangan industri pertahanan nasional menuju kemandirian merupakan bagian integral dari upaya pemenuhan kebutuhan alutsista TNI untuk memperkuat postur pertahanan. Sehingga kehadirannya juga diharapkan dapat memperkuat kapasitas jajaran TNI Angkatan Laut sebagai komponen utama konsep Sistem Pertahanan Rakyat Semesta yang mempunyai tanggung jawab besar untuk menjaga kedaulatan, keutuhan dan kewibawaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).***.
MENHAN MENERIMA PENYERAHAN 1 UNIT PLATFORM KAPAL CEPAT RUDAL (KCR)
60 METER
Selain Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, sejumlah tokoh nasional hadir antara lain Tri Sutrisno, Rahmawati Soekarno Putri, Jenderal (Purn) Syarwan Hamid, Solahudin Wahid (Gus Sholeh), Ust. Lutfi Jahya, Habib Umar, Ketua Persatuan Anak Nasional Eka Gumilar, Wakil Bupati Wakatobi dan sejumlah perwakilan partai peserta pemilu. Dalam kesempatan tersebut juga dideklarasikan petisi Rekat Anak Bangsa yang dibacakan oleh sejumlah tokoh nasional terkait Kebhinekaan Indonesia.
MENHAN RI
DAN SEJUMLAH TOKOH NASIONAL HADIRI DIALOG
KEBANGSAAN
Tema nasional peringatan HUT ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 2019 kali ini adalah “SDM Unggul Untuk Indonesia Maju”. Terkait dengan topik tersebut, khususnya dalam rangka pertahanan negara, Kementerian Pertahanan bersama TNI telah berhasil melakukan berbagai pembangunan di bidang pertahanan dan menghasilkan sumber daya manusia yang unggul untuk mewujudkan Indonesia maju. Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan salah satu keberhasilan Kementerian Pertahanan dan TNI adalah implementasi penerapan lima nilai bela negara di seluruh Indonesia.
Penanaman kesadaran bela negara yang tentunya berdampak pada kesadaran masyarakat untuk mendukung pembangunan nasional dalam membangun sumber daya manusia yang unggul untuk Indonesia maju.
MENHAN: PROGRAM BELA NEGARA TURUT DUKUNG TERWUJUDNYA SDM UNGGUL
Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu, Perwakilan Presiden RI Joko Widodo menyampaikan penjelasan pemerintah terhadap rancangan undang-undang RI tentang pengelolaan sumber daya nasional untuk pertahanan negara yang dikirimkan pemerintah. dibahas dalam sidang DPR RI untuk mendapat persetujuan bersama, Senin (19/8) di ruang rapat Komite 1 DPR RI Jakarta. RUU tersebut telah disampaikan Presiden RI kepada Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) melalui surat nomor: R-29/Pres/07/2019 tanggal 17 Juli 2019. surat yang dikirimkan oleh Presiden ditugaskan kepada Menteri Pertahanan dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Masyarakat baik secara individu maupun kolektif mewakili presiden dalam pembahasan RUU tersebut di DPR RI.
Lebih lanjut Menhan menyampaikan, Pemerintah telah menyusun RUU tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara yang bertujuan untuk mentransformasikan potensi angkatan bersenjata baik berupa sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya buatan, serta sarana dan prasarana menjadi kekuatan yang nyata. Pertahanan Negara. Di akhir penyampaiannya, Menhan juga menyampaikan bahwa RUU ini diharapkan dapat segera dibahas dan mendapat persetujuan bersama DPR RI sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dalam waktu yang tidak lama lagi.***.
MENHAN RI DAN KOMISI I DPR RI BAHAS RUU PENGELOLAAN SUMBER DAYA
Secara garis besar RUU ini mengatur 4 (empat) hal yaitu pertahanan negara, komponen pendukung, komponen cadangan serta mobilisasi dan demobilisasi selain juga ada pengaturan pendanaan dan ketentuan pidana. Oleh karena itu pertahanan negara diharapkan menjadi landasan bagi upaya pertahanan negara yang dilaksanakan dengan sistem pertahanan semesta,” jelas Menhan. Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mewakili pemerintah menghadiri rapat kerja ke-2 dengan Komisi I DPR dalam rangka pembahasan RUU Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara.
Pertemuan ini bertujuan untuk menyepakati isi dan desain substantif pasal-pasal dalam rancangan undang-undang tersebut. Menhan berharap rancangan undang-undang tersebut dapat segera dibahas secara bertahap dan mendapat persetujuan bersama DPR RI.
MENHAN RAPAT KERJA KE-2 DENGAN KOMISI I DPR – RUU PSDN
Menteri Pertahanan menyampaikan, pertahanan negara adalah segala upaya untuk mempertahankan kedaulatan negara, wilayah negara kesatuan Republik Indonesia, dan keamanan segenap bangsa terhadap ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. negara. . Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari selaku ketua rapat kerja mengungkapkan, seluruh materi substantif akan dibahas dalam rapat kerja tersebut. Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan, staf ahli Kementerian Pertahanan bidang sosial, Dirjen Pothan Kementerian Pertahanan, Dirjen Penguatan Kementerian Pertahanan, perwakilan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, pimpinan jasa hukum Sekretariat Jenderal Kemhan, Karo Turdang dari Sekretariat Jenderal Kemhan dan Karo Humas Sekretariat Jenderal Kemhan.* **.
THE UNITY OF INDONESIA BASED ON THE AGREEMENT BY MINISTRY OF DEFENSE STATE CIVIL APPARATURES
A Editor in Chief
Assess the capabilities of PT PAL Indonesia as a Marine Lead Integrator; and aligning the polemic of the dual function of the TNI. To enrich the articles of this WIRA magazine, we constantly expect your participation to send articles, opinions, information, reactions or critics and recommendations by email redaksi.wira@kemhan.
EDITORIAL
In addition, the editors in this edition also presented the article on The Unity of Indonesia based on the Agreement by Ministry of Defense State Civil Apparatus for State Defense;. THE UNIT OF INDONESIA BASED ON THE AGREEMENT BY THE MINISTRY OF DEFENSE STATE CIVIL EQUIPMENT BY MINISTRY OF DEFENSE STATE CIVIL EQUIPMENT FOR STATE DEFENSE.
Contents
DEFENSE ASPECT IN THE MOVEMENT PLANOF THE NATION'S CAPITAL
In the realization of the state objectives defined in the opening of the Constitution of the Republic of Indonesia and Pancasila of 1945, the participation of citizens in the field of national defense and security is required. While the law no. 3 of 2002 on national defense, article 9 paragraph 2 regarding "citizen participation in state defense". .
Therefore, the mandate of the 1945 Constitution to protect and preserve the Unitary State of the Republic of Indonesia and the welfare of the people can be realized. Create the country Sovereign, fair and prosperous in the protection of the country is a form of love for the motherland and the nation.
DEFENSE ASPECT IN THE MOVEMENT PLAN OF THE NATION'S CAPITAL
Thus, the aspect of national defense in the planned transfer of national capital is influenced by several critical factors that cover the vast territory of Indonesia with archipelagic characteristics. The complexity of the threats they face (military, non-military & real and non-real hybrids). These components are very important because they will be related to the spatial planning of the defense area, including the arrangement of the capital.
To address the prediction of threats in connection with the transfer of the national capital must be shared by all components that play a role in national defense. Therefore, to counter and overcome threats to the national defense in connection with the relocation of the capital.
ADJUDICATING THE ABILITY OF PT PAL INDONESIA AS A MARINE LEAD INTEGRATOR
On the same occasion, the Finance Director of PT PAL Indonesia expressed his welcome. PT PAL Indonesia's design capability and quality has been recognized by the international market. PT PAL Indonesia, in collaboration with the Dutch Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS), has also completed two units of advanced technology warships of the Missile Guard Destruction (PKR) 105 meter type.
Not so long ago, PT PAL Indonesia gained more confidence from the navy in the construction of a hospital supported ship (BRS). One of three submarines ordered by the Ministry of Defense for the Navy was built at PT PAL Indonesia.
ALIGNING THE POLEMIC OF THE TNI'S DUAL FUNCTION
Currently, in addition to the structure of the TNI headquarters and service headquarters of the three services, high and mid-ranking officers of TNI may only work in 10 ministries/institutions, which are stipulated in the TNI Act. In fact, many of the ministries' affairs are closer to the work of the TNI. The Minister of Defense dismissed the concerns of many parties by saying that the posting of high and mid-ranking officers of TNI depends on the request of the ministry/agency.
For the Ministry of Transport, Army and Air Force personnel can hold positions I and II according to their fields. So, in the future, more and more positions can be entered by active military, outside the TNI structure.