• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Sistem Tataniaga Komoditas Brokoli di Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Sistem Tataniaga Komoditas Brokoli di Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor"

Copied!
230
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 1. Produktivitas Sayuran Indonesia (2004-2009)
Tabel 2. Data Konsumsi per Kapita Sayuran Indonesia (2004-2010)
Tabel 7. Komposisi Nutrisi per 100 gram Brokoli
Tabel 8. Penelitian Terdahulu tentang Tataniaga
+7

Referensi

Dokumen terkait

Ketidakseimbangan harga yang diterima petani dengan margin di tingkat pedagang perantara dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti banyaknya fungsi yang dilakukan lembaga

Sementara untuk bagian harga yang diterima petani ( farmer sahare ) pada tiap pola tataniga berbeda dipengaruhi dari harga jual ditingkat petani dan harga jual

Pada saluran pemasaran satu tingkat melalui pedagang pengumpul farmer share untuk harga jual petani merupakan yang terkecil dikarenakan untuk harga beli TBS ke petani

Ketidakseimbangan harga yang diterima petani dengan margin di tingkat pedagang perantara dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti banyaknya fungsi yang dilakukan lembaga

Pada tabel 1 berikut dapat dilihat hasil analisa marjin, distribusi marjin, share harga yang diterima petani serta rasio keuntungan dan biaya dalam pemasaran ikan

kebutuhan petani yang sangat mendesak, karena dengan menjual produksi karet kepada pedagang pengumpul, petani akan menerima uang secara langsung, sedangkan apabila

pedagang besar dijual dalam ose atau olah kering dan basah. Penentuan harga cengkeh yang terjadi antara petani dan pedagang pengumpul ditentukan oleh pedagang

Saluran II Pada saluran II petani menjual produksi kubis kepada pedang pengumpul dengan harga Rp 1.300/Kg.Pada penelitian ini petani menjual kubis yang memiliki berat diatas 2 Kilogram