• Tidak ada hasil yang ditemukan

AHLUS SUNNAH WAL JAMA’AH DAN KEWASPADAAN NASIONAL)

(Refleksi keadaan zaman)

Oleh:

H.M. MK. Burhanul Arifin, SE., MM Universitas Islam Malang

melawan orang kafir, hingga dihawatirkan dengan wafatnya para sahabat tersebut sumber hukum Islam dan ajaran Nabi habis sehingga dihawatirkan keadaan umat seperti orang buta kehilangan tongkat, sedangkan yang berkembang hadits palsu, sangat mengerikan.

Ditengah keadaan kacau-balau sedemikian munculah gagasan dari Khalifah Umar bin Abd. Aziz untuk mengundang para Ulama alim diberbagai bidang seluruh penjuru dunia, untuk menghimpun seluruh sumber ajaran Islam agar keutuhan ajaran Islam tetap eksis dan lengkap. Alhamdulillah hasil dari konsursium tersebut telah menghimpun sumber-sumber ilmu: dalam bidang Hadits KUTUBUS SAB’AH, yang secara hirarchis tingkat kesohihannya mulai dari Muttafaqun Alaihi, Imam Buchori, Imam Muslim, Imam Tirmidzi, Imam Nasy’ai, Imam Abu Dawud, Imam IbnHibban higga Imam Ahmad; dari bidang Fiqhterhimpun Madzahibul Arba’ah secara hirarchis mulai dari Imam As Syafi’i, Imam Malik, Imam Hanafi dan Imam Hambali; dari bidang madzhab Aqidah Islamiyah terhimpum Imam Abul Hasan Al Asy’ari dari Basroh, Imam Abu Manshur al Maturidzi dari Samarkhan, dan Imam Abu Jakfar At Thohawi dari Mesir; di bidang Tasawuf,adalah Imam Abu Hamid Ghazali dan Imam Abul Qosim al Junaidi Al Baghdadi.

Sangat diapresiasi hasil prakarsa Khalifah Umar bin Abd. Aziz tersebut sehingga kini menjadi rujukan sumber ilmu keislaman dan hukum Islam, bahkan menjadi karakter aswaja sampai sekarang, berkat karya inilah kholifah Umar bin Abd. Aziz dimasukkan ke dalam Khulafa’ur Rosyidin yang ke 5.

3. Pengalaman Indonesia

Dizaman rezim Presiden Suharto muncul sangat banyak partai hingga 21 partai, yang visi misinya nggladrah ke kemana-mana, lalu diringkas menjadi 3 partai saja agar fokus membangun negara. Nah sekarang Indonesia muncul banyak aliran dan bahkan partai politik, sampai aliran Dholun wa Mudhilun yang sesat dan menyesatkan, yang berakibat merusak stabilitas dan keutuhan bangsa termasuk sumber daya alam Indonesia sudah mengalami degradasi yang parah, dan perlu diambil langkah-langkah penyelamatan.

4. Alternatif Solusi.

Dalam kondisi seperti ini perlu ada prakarsa pencerahan baik dari Negara, Pejabat Peme- rintah, Organisasi agama yang besar untuk mengundang tokoh semua aliran/firqoh tersebut dalam duduk bersama, dengan menjelaskan Prinsip Negara NKRI punya karekter tersendiri yang berkait dan terikat dengan sejarah perkembangan masyarakat, sejarah merintis kemerdekaan, hingga mendapat pengakuan kemerdekaan penuh di akhir 1949 setelah konfrensi meja bundar di Denhak. Karena munculnya gagasan dari luar tersebut tidak sesuai dengan karakter NKRI, karena karakter negara asalnya sangat beda dg NKRI, karena itu semua gagasan yang tidak sesuai itu supaya dibawa pulang kembali dan tidak dikembangkan di Indonesia, baik yang dikembangkan melalui kelompok agama maupun melalui partai politik. Serta perdagangan dan kerjasama yang berbau sparatis.

Oleh karenanya diperlukan rekonsiliasi Nasional, atau pun debat nasional untuk melakukan 7 karakter mabadi khoiroumah, dengan kesepakatan dan kesadaran ini maka lebih kekeluargaan dan lebih ringan resikonyadibanding dengan cara konflik, kekerasan, mapunpolitik. Karena itu diperlukan kewaspadaan dari semua unsur tokoh dan pemerintah untuk menggagas dan meng- antisipasi jangan sampai kecolongan mereka meledak sedang kita dalam kelengahan. Atau diarahkan membangun Ekonomi Aswaja lebih specialis dan besar manfaatnya, karena sudah ada Mazhab Aswaja, Fiqh Aswaja, Karakter Aswaja, Bisnis Aswaja dan lain-lain yang rasanya lebih akrap bagi masyarakat. Sehingga yang kurang suka dengan sebutan NU tidak malu meng- gunakan aswaja, yang lebih NU daripada NU.

Karena itu kewaspadaan nasional ini wajib bagi seluruh bangsa penduduk Indonesia, sehingga gagasan ini menjadi karakter bangsa dan bukan hanya karakter NU atau aswaja saja. Was- padalaaaah, Waspadalaaaah, Waspadalaaaah, karena bisa kecolongan itu saat kesempatan ada. dan kita dalam keadaan lengah.

KURRIKULUM VITAE

H. MK. Burhanul Arifin, adalah dosen tetap Yayasan Universitas Islam Malang. Pada Fakultas Ekonomi, kini juga menjabat sebagai Anggota Pengawas Yayasan, tinggal di 1. Al Ma’had At Ta’awun Sabilul Huda Kota Batu, dan Komplek Perumahan Dosen Tatasurya Unisma Malang. Pendidikan Drs/Bahasa Arab IAIN Sunan Ampel, dan magister manjemen STIE Mitra Indonesia Yogyakarta. Mengajar : - Agama Islam 1, 2, 3, 4; Aswaja & Ekonomi Islam, Filsafat Pancasila, Filsafat Ilmu, Manajemen Perkoperasian Indonesia, Pedekatan Sistem dalam inovasi Bisnis, Pendidikan Kewargaan Negara, Kitab Kuning.

Abstrak

Setiap perusahaan selalu berusaha untuk dapat tetap hidup, berkembang, dan mampu dapat bersaing. Kegiatan pemasaran selalu diarahkan untuk dapat mencapai sasaran perusahaan yaitu bagaimana mencapai keuntungan yang maksimal. Kebijakan perusahaan dengan konsep pemasaran yang tepat terutama bagaimana memberikan pelayanan yang memuaskan kepada konsumen melalui strategi pemasaran. Salah satu strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan yaitu strategi Bauran Pemasaran (Marketing Mix). Strategi bauran pemasaran meliputi strategi produk, strategi harga, strategi tempat, strategi promosi atau lebih dikenal dengan 4 P. Bauran pemasaran merupakan unsur dari pemasaran yang dipakai perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan di bidang pemasaran. Dalam hal ini perusahaan tidak semata-mata hanya mencari keuntungan saja namun bagaimana perusahaan dapat menerapkan strategi bauran pemasaran dengan dilandasi nilai-nilai keislaman berdasarkan Al-Quran dan Hadist. Ketika perekonomian yang diatur secara Islami apabila diterapkan dengan proses yang baik, disiplin dan istiqomah maka tidak akan pernah ada praktek-praktek yang tidak sehat dalam bisnis karena Rasulullah SAW sudah melarangnya sejak awal. Inilah yang menjadi dasar dalam strategi bisnis perusahaan yang menyelamatkan persaingan dunia usaha baik secara duniawi maupun akhirat. Kata Kunci: Pemasaran, Strategi Bauran Pemasaran, Nilai-nilai Keislaman

A. Pendahuluan

Setiap produsen selalu berusaha bagaimana produk yang dihasilkan dapat mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan perusahaan. Produk yang dihasilkan perusahaan dapat terjual atau dibeli oleh konsumen dengan tingkat harga yang menguntungkan perusahaan dalam jangka panjang. Dengan adanya produk yang terjual di pasaran perusahaan dapat menjaga kestabilan usahanya untuk terus berkembang. Untuk mencapai tujuannya perusahaan harus mengarah- kan kegiatan usahanya untuk menghasilkan produk yang dapat memberikan kepuasan kepada

PENERAPAN STRATEGI BAURAN PEMASARAN