• Tidak ada hasil yang ditemukan

ALAM MATERI SUMBER ENERGI KELAS IV SDN SINGOJURUH 1 BANYUWANG

Daduk Pranata Budiarta, Dedi Kuswandi, Eka Pramono Adi

Universitas Negeri Malang E-mail : d4dukpbb@gmail.com

ABSTRAK

Untuk mempermudah siswa dalam belajar dan memahami materi sumber energi pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, menciptakan situasi dan suasana pembelajaran yang lebih menarik serta untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dibutuhkan sebuah media pendukung yang tepat. Tujuan penelitian dan pengembangan ini untuk dapat : (1) menghasilkan media, (2) memvalidasi media, (3) uji coba media video pembelajaran materi sumber energi untuk kelas IV di SDN 1 Singojuruh Banyuwangi. Penelitian dan pengembangan menggunakan model Sadiman yang telah dimodifikasi dan disesuaikan dengan tujuan penelitian dan pengembangan. Hasil dari validasi media video (90%) dari ahli media, (87,5) dari ahli materi. Dapat diartikan bahwa media video pembelajaran valid dan layak digunakan. Hasil uji coba perorangan mendapatkan persentase (91,7%) , uji coba kelompok kecil (90,25%), dan uji coba lapangan (92,2%). Dari hasil uji coba yang telah dilakukan media video pembelajaran efektif dalam pembelajaran sumber energi.

Kata Kunci : Media Video, Ilmu Pengetahuan Alam, Sumber Energi

PENDAHULUAN

Penggunaan media pembelajaran yang sesuai disadari dapat membantu menigkatkan kualitas pembelajaran, baik di dalam maupun di luar kelas. Media pembelajaran sebagai salah satu komponen sumber belajar dan merupakan bagian integral dari keseluruhan komponen pembelajaran yang akan turut menentukan keberhasilan penyelenggaraan pembelajaran. Media pembelajaran banyak jenisnya dan tidak satu media pun yang paling baik dengan media yang lain. Setiap media memiliki keungulan dan kelemahan masing-masing. Oleh karena itu, guru perlu mengenal berbagai media dengan karakteristik masing-masing. Sehingga, guru dapat memilih dan menggunakan media sesuai dengan kompetensi dasar, pengalaman belajar, serta materi yang telah disusun.

Pemilihan media pembelajaran yang tepat akan menjadikan proses pembelajaran lebih menyenangkan. Gerlach dan Erly (dalam Punaji, 2005:20) mengemukakan tiga keistimewaan media, yaitu keistimewaan fiksatif, keistimewaan manipulatif dan keistimewaan distributif. Ketiga keistimewaan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: (1) keistimewaan fiksatif adalah kemampuan media untuk menangkap, menyimpan, dan kemudian menampilkan

180

kembali suatu obyek atau kejadian, (2) sedangkan yang dimaksud dengan keistimewaan manipulatif adalah kemampuan untuk menampilkan kembali suatu obyek atau kejadian dengan berbagai macam cara sesuai keperluan, (3) yang dimaksud keistimewaan distributif adalah dalam sekali penampilan suatu obyek atau kejadian dapat menjangkau pengamat yang sangat besar jumlahnya dan tersebar dalam kawasan yang sangat luas.

Salah satu media yang dapat di kembangkan adalah media video pembelajaran, media video pembelajaran dipilih karena memiliki kelebihan, antara lain: (1) kemampuan media video dalam membawa pemirsa mengalami peristiwa yang sulit dialami secara langsung, media video dapat mengatasi kesulitan pemirsa dalam memperoleh pengalaman belajar yang terhambat karena faktor fisik, ruang dan waktu, (2) media video juga mampu memperlihatkan obyek dan peristiwa dengan tingkat akurasi dan realisme yang tinggi, dan (3) media video dapat memperlihatkan suatu proses yang benar dan salah. Hal ini memungkinkan peserta didik untuk membandingkan kedua proses tersebut dan melakukan perbaikan atau remedial (Pribadi, 2004:5.4).

METODE PENELITIAN

Pengembangan media pembelajaran ini dilakukan mengikuti model rancangan pengembangan menurut Sadiman. Adapun langkah-langkah yang dilakukan seperti yang ada sebagai berikut: 1) identifikasi kebutuhan, 2) perumusan tujuan, 3) pengembangan materi, 4) pengembangan alat evaluasi, 5) penyusunan naskah dan story board, 6) produksi, 7) validasi, 8) revisi, 9) media siap pakai.

Jenis data dalam pengembangan ini menggunakan data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif dihasilkan dari tanggapan ahli media, ahli materi, dan tanggapan siswa tentang produk yang dihasilkan. Sedangkan data kuantitatif berupa hasil skor dari angket dan evaluasi hasil belajar siswa dengan menggunakan metode pre-test dan post-test. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah angket dan tes. Berikut rumus untuk mengelola data angket/ tanggapan ahli media, ahli materi, dan siswa:

181

P = 100

Keterangan :

(Sumber, Arikunto, 2006:216)

Setelah didapatkan hasil dari data yang diolah dengan menggunakan rumus di atas, hasil tersebut dicocokkan dengan kriteria kelayakan sebagai berikut:

Tabel Kriteria Tingkat Kelayakan (Sumber: Arikunto, 2006:245)

Kategori Persentase Kualifikasi Ekuivalen

A (4) 80%-100% Valid Layak B (3) 60%-79% Cukup Valid Cukup Layak C (2) 50%-59% Kurang Valid Kurang Layak D (1) 0%-49% Tidak Valid Tidak Layak

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menghitung perbandingan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan video pembelajaran. Perbandingan ini ditentukan dengan acuan Standar Ketuntasan Minimum (SKM) mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yaitu 70. Rumus yang digunakan sebagai berikut :

P = 100

P = Persentase

X

= Jumlah skor keseluruhan jawaban responden dalam seluruh item

Xi

= Jumlah skor keseluruhan dalam seluruh item

100 = Konstanta

P = Persentase

 X = Jumlah siswa yang mencapai KKM

182

Keterangan :

(Sumber, Arikunto, 2006:216)

Penelitian dan pengembanga media video pembelajaran yang dihasilkan memuat pelajaran ilmu pengetahuan alam tentang sumber energi yang disajikan dalam bentuk video pembelajaran dimana terdapat penjelasan materi dan percobaan tentang sumber energi. Video ini disesuaikan dengan karakteristik siswa SD kelas IV. Dikemas dalam bentuk DVD (Digital Versatile Disc) dan dilengkapi dengan buku petunjuk pemanfaatan bagi guru.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil pengembangan media interaktif ini dinyatakan dalam kualifikasi valik/layak berdasarkan analisis sebagai berikut : validasi media 90%, ahli materi 87,5%, uji coba perorangan 91,7%, uji coba kelompok kecil 90,25%, dan uji coba lapangan 92,2%. yang berarti media video valid dan layak digunakan, media juga mengalami perbaikan diantaranya penambahan animasi dan penyesuaian latar belakang yang lebih menarik.

Sedangkan tes hasil belajar dari siswa perorangan sebanyak 3 siswa mengalami peningkatan 36,6%, dari kelompok kecil sebanyak 10 siswa terjadi peningkatan sebesar 32% dan dari ujicoba lapangan mengalami peningkatan 44,2%. Dari data tersebut menunjukkan media video pembelajaran ini efektif digunakan dalam proses belajar mengajar IPA SD tentang sumber energi

KESIMPULAN

Kesimpulan dari penelitian dan pengembangan yang telah di lakukan, media video pembelajaran materi sumber energi sangat efektif dalam membantu guru dan murid mencapai tujuan pembelajaran dan memiliki kelemahan dari harus tersedianya alat penunjang untuk menggunakan media video pembelajaran.

Saran pengembang kepada guru maupun siswa adalah penguasaan pemanfaatan media maupun pengoperasian alat pendukung pembelajaran menggunakan media video pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.