• Tidak ada hasil yang ditemukan

BERBASIS SCHOOLOGY

Beny Hari Firmansyah

Program Studi Teknologi Pembelajaran, Pascasarjana Universitas Negeri Malang E-mail: Beny.harifirmansyah@gmail.com

ABSTRAK

Pendidikan menduduki peranan penting dalam upaya meningkatkan kualitas manusia, baik sosial, spiritual intelektual, maupun kemampuan profesional. Karena manusia merupakan kekuatan utama pembangunan, maka demikian mutu sistem pendidikan akan menentukan tingkat keberhasilan pembangunan. Salah satu cara agar tercapainya tujuan utama dari pembangunan pendidikan yaitu dengan meningkatkan kualitas pendidikan dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi informasi dan komunikasi. Pembelajaran blended learning berbasis schoology dapat memenuhi tujuan utama dalam pembangunan pendidikan tersebut. Pembelajaran blended learning atau pembelajaran campuran yang mengkombinasikan antara pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran online. Pembelajaran online (e-learning) merupakan pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan teknologi internet, intranet, dan berbasis web yang memungkinkan terjadinya interaksi belajar antara peserta didik dan pendidik dengan mengakses informasi dan materi pelajaran kapanpun dan dimanapun.

Pengembangan yang digunakan pada e-learning ini berupa Learning Management Sistem (LMS). LMS ini merupakan sistem pengelolaan pembelajaran secara integratif berbasis website. LMS yang digunakan dalam pengembangan ini yaitu schoology. Schoology dilengkapi dengan berbagai macam pembelajaran yang hampir sama dengan di kelas dunia nyata yaitu mulai dari absensi, test dan kuis, hingga kotak untuk mengumpulkan tugas. Pembelajaran blended learning berbasis schoology dapat meningkatkan efektivitas dan fleksibilitas dalam pembelajaran serta meningkatkan kualitas pendidikan dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan komunikasi yang menjadi sebuah tujuan utama dalam pembangunan pendidikan.

Kata Kunci: Blended learning, E-learning, Schoology.

PENDAHULUAN

Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari manusia. Pendidikan menduduki peranan penting dalam upaya meningkatkan kualitas manusia, baik sosial, spiritual intelektual, maupun kemampuan profesional. Karena manusia merupakan kekuatan utama pembangunan, maka demikian mutu sistem pendidikan akan menentukan tingkat keberhasilan pembangunan. Hanya dengan sistem pendidikan yang bermutu dapat meningkatkan kualitas manusia dan kualitas kehidupan masyarakat. Penyempurnaan mutu pendidikan dan peningkatan sistem pendidikan yang telah diusahakan merupakan tujuan utama dari pembangunan pendidikan.

Salah satu cara agar tercapainya tujuan utama dari pembangunan pendidikan yaitu dengan meningkatkan kualitas pendidikan dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi informasi dan komunikasi. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat mendorong upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi khususnya dalam

87

pembelajaran. Salah satu ciri perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran yaitu penyampaian informasi yang semakin cepat dan akurat. Dalam penyampaian dan mencari sebuah informasi yang semakin beragam, yang tidak lagi terbatas pada penggunaan buku, tetapi melalui jaringan internet. (Sudjana, 2005: 1)

Hal ini didukung adanya komputer sebagai komponen utama dan juga tersedianya jaringan yang menghubungkan antara komputer satu dan lainnya, bahkan dalam jangkauan internasional. Bagi dunia pendidikan perkembangan teknologi ini merupakan suatu inovasi yang mampu menawarkan keefektifan dalam proses pembelajaran yang terimplementasi dalam suatu bentuk media pembelajaran berbasis web.

Menurut Munadi (2013: 7-8), media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif. Pada hakikatnya media pembelajaran sebagai wahana untuk menyampaikan pesan atau informasi dari sumber pesan diteruskan kepada penerima.

Dalam Rusman (2012: 291) Pembelajaran berbasis web merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan media situs (website) yang bisa di akses melalui jaringan internet. Pembelajaran berbasis web atau yang dikenal juga dengan “web based learning” merupakan salah satu jenis penerapan dari pembelajaran elektronik (e-learning).

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat mendorong berbagai lembaga pendidikan memanfaatkan sistem e-learning untuk meningkatkan efektivitas dan fleksibilitas pembelajaran. Meskipun banyak hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas pembelajaran menggunakan sistem e- learning cenderung sama bila dibanding dengan pembelajaran konvensional atau klasikal, tetapi keuntungan yang bisa diperoleh dengan e-learning adalah dalam hal fleksibilitasnya. Melalui e-learning, materi pembelajaran dapat diakses kapan saja dan dari mana saja. Di samping itu, materi yang dapat diperkaya dengan berbagai sumber belajar termasuk multimedia dengan cepat dapat diperbaharui oleh pengajar.

88

Dalam perkembangannya, sistem e-learning ini digunakan sebagian besar institusi pendidikan di Dunia. ―Di luar negeri seperti di Amerika Serikat, e- learning telah digunakan hampir 90% pada setiap tingkat satuan pendidikan yang memiliki lebih dari 10.000 siswa.‖ (Basori, 2013:2). Karena manfaat yang begitu terasa, maka muncullah berbagai macam model pengembangan e-learning. Mulai dari hanya sekedar berbasis power point di kelas, menuju ke sistem LMS (Learning Management System). LMS yang dipakai sampai saat ini sudah banyak jenisnya, salah satunya yaitu Schoology. Schoology merupakan salah satu LMS berbentuk web sosial yang menawarkan pembelajaran sama seperti di dalam kelas secara percuma (gratis) dan mudah digunakan seperti media sosial Facebook.

Oleh karena perkembangan e-learning yang relatif masih baru, definisi dan implementasi sistem e-learning sangatlah bervariasi. Hal ini disebabkan antara lain karena belum adanya pola yang baku dalam implementasi e-learning, keterbatasan sumber daya manusia baik pengembang maupun staf pengajar dalam e-learning, keterbatasan perangkat keras maupun perangkat lunak, keterbatasan biaya dan waktu pengembangan. Adapun dalam proses belajar mengajar yang sesungguhnya, terutama di negara yang koneksi internetnya sangat lambat, pemanfaatan sistem e-learning tersebut bisa saja digabung dengan sistem pembelajaran konvensional yang dikenal dengan sistem blended learning atau hybrid learning.

Salah satu model pembelajaran adalah blended learning. M.Yusuf T. (2011) mendefinisikan blended learning sebagai integrasi antara face to face dan online learning untuk membantu pengalaman kelas dengan mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi. Thorne (2003: 2) dalam Sulihin B. Sjukur (2012) mendefinisikan blended learning sebagai berikut.

“it represents an opportunity to integrate the innovative and technological advances offered by online learning with the interaction and participation offered in the best of traditional learning”.

Definisi di atas mengandung makna bahwa blended learning menggambarkan sebuah kesempatan yang mengintegrasikan inovasi dan keuntungan teknologi pada pembelajaran online dengan interaksi dan partisipasi dari keuntungan pembelajaran tatap muka. Sementara itu, Uwes A. Chaeruman

89

(2011) menjelaskan blended learning sebagai pembelajaran yang mengkombinasikan setting pembelajaran synchronous dan asynchronous secara tepat guna untuk mencapai tujuan pembelajaran. Beberapa definisi di atas, memberikan gambaran bahwa blended learning merupakan kombinasi antara pembelajaran tatap muka dan pembelajaran online dengan bantuan teknologi informasi dan komunikasi secara tepat guna untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Konsep e-learning dengan metode blended learning ini, nantinya diharapkan mampu memberikan peningkatan kualitas belajar mahasiswa dengan menggunakan teknologi digital. Dengan menggunakan konten ini, bisa menambah variasi dalam bidang perkuliahan dimana dapat memfasilitasi mahasiswa dan dosen dalam melakukan kegiatan akademik dimana dan kapan saja sepanjang terdapat koneksi internet. Blended learning dalam penelitian ini adalah mengkombinasikan antara pembelajaran tatap muka dan pembelajaran online learning (e-learning) berbasis schoology.

Berdasarkan uraian diatas, penelitian memandang perlunya suatu perkembangan pembelajaran Blended Learning berbasis Schoology untuk menunjang kreatifitas siswa sebagai media pembelajaran.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat diambil sebagai berikut: (1)Bagaimana pembelajaran blended learning berbasis schoology? (2)Bagaimana pentingnya pembelajaran blended learning berbasis schoology?

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang diharapkan peneliti sebagai berikut: (1)Mengetahui pembelajaran blended learning dengan menggunakan media pembelajaran e-learning berbasis Schoology. (2)Mengetahui pentingnya pembelajaran blended learning dengan menggunakan media pembelajaran e-learning berbasis Schoology.

Berdasarkan tujuan pengembangan di atas, maka manfaat pengembangan ini adalah: (1)Untuk mengetahui bagaimana pembelajaran blended learning berbasis schoology. (2)Untuk mengetahui pentingnya pembelajaran blended learning berbasis schoology. (3)Hasil pengembangan Schoology ini dapat menjadi inovasi dalam pembelajaran sehingga bermanfaat bagi peningkatan proses pembelajaran. (4)Penulis dapat merealisasikan ilmu dan teori yang diperoleh dari perkuliahan kedalam kehidupan bermasyarakat dalam mengatasi keterbatan

90

belajar, sumber belajar dan dapat mempermudah masalah belajar dilingkungan masyarakat.

Untuk memudahkan penelitian mengamati sasaran maka diberikan batasan penelitian sebagai berikut: (1)Penelitian ini hanya merupakan sebuah kajian teori tentang blended learning berbasis schoology. (2)Software utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah Schoology.

LANDASAN TEORI