• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aset Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS)

Dalam dokumen Laporan Hasil Pemeriksaan Keuangan (Halaman 176-178)

Rasio Defisit terhadap PDB Tahun 2010-

C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA

C.2 PENJELASAN PER POS NERACA

C.2.30. Aset Lainnya

6. Aset Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS)

Aset KKKS per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp286.089.093.484.847 dan Rp221.745.303.742.534 yang terdiri dari:

(dalam rupiah)

Jenis Aset KKKS 31 Desember 2014

(audited) 31 Desember 2013 (audited) % Kenaikan 1. Aset Tanah 15.273.400.409.353 15.197.315.580.044 0,53%

2. Aset Non Tanah 270.815.693.075.494 206.547.988.162.490 35,09%

a. Harta Benda Modal (HBM) 245.309.669.485.962 184.933.656.960.416 37,09%

b. Harta Benda Inventaris (HBI) 30.053.848.399 12.013.456.609 150,17%

c. Material Persediaan 25.475.969.741.133 21.602.317.745.465 17,93%

Nilai Aset KKKS 286.089.093.484.847 221.745.303.742.534 32,72%

Akumulasi Penyusutan (80.699.329.575.389) (53.903.062.985.532) 50,27%

Nilai Buku Aset KKKS 205.389.763.909.458 167.842.240.757.002 27,09%

Rincian Nilai Aset KKKS Migas per 31 Desember 2014 disajikan pada Lampiran 28.

Selain aset KKKS yang disajikan pada Neraca LKPP Tahun 2014 tersebut di atas, terdapat aset KKKS yang tidak disajikan dalam Neraca LKPP Tahun 2014, karena tidak memenuhi kriteria-kriteria penyajian di neraca, dengan penjelasan sebagai berikut.

a. Aset Tanah

Terdapat aset tanah pada 52 KKKS dengan perolehan tahun 2010 ke bawah senilai Rp1.949.211.321.458,47 dan USD29,988,031 yang tidak dilaporkan ke dalam Neraca tahun 2014.

Jumlah KKKS Luas Aset Nilai Perolehan (Rp) Nilai Perolehan

(USD)

52 KKKS 4.156.762.112,24 m2

1.949.211.321.458,47 29,988,031

Nilai tersebut mengalami perubahan dengan aset tanah yang telah diungkapkan

dalam CaLK LKPP tahun 2013 (audited).

Dari nilai tersebut, terdapat aset yang belum dilakukan inventarisasi dan penilaian dan aset yang telah dilakukan inventarisasi dan penilaian namun perlu identifikasi dan verifikasi lebih lanjut.

Berdasarkan hasil identifikasi dan verifikasi, aset tanah akan disajikan dalam Neraca LKPP setelah dilakukan inventarisasi dan penilaian.

b. Aset Harta Benda Modal

Aset sumuryang tidak digunakan

Terdapat 2 kategori aset sumur, yaitu sumur yang masih digunakan dalam operasi,

dan sumur yang sudah tidak digunakan dalam operasi (plug and abandoned).

Sumur yang sudah tidak digunakan dalam operasi, nilai asetnya dikeluarkan dari nilai aset non tanah yang disajikan pada Neraca LKPP Tahun 2013. Total aset sumur yang tidak digunakan per 31 Desember 2013 adalah sebanyak 623 sumur

Catatan atas Laporan Keuangan -134-

Rp1.184.222.605.157. Nilai aset sumur yang tidak digunakan adalah sebagai berikut.

Jumlah KKKS Jumlah Aset Nilai Perolehan (USD) Nilai Wajar (Rp)

19 KKKS 623 item 196,828,310 1.184.222.605.157

Aset perolehan sampai dengan Tahun 2010 yang dilaporkan di Tahun 2014

Terdapataset yang baru dilaporkan oleh SKK Migas namun merupakan aset dengan

perolehan sampai dengan tahun 2010 sebagai berikut.

Jumlah KKKS Nilai Perolehan (USD)

21 KKKS 3.272.079.418,28

Aset tersebut akan dicatat ke dalam neraca setelah dilakukan inventarisasi dan penilaian.

Adapun untuk aset perolehan sampai dengan tahun 2010 yang dilaporkan sebelum tahun 2014 namun setelah periode IP akan dilaporkan setelah dilakukan verifikasi dan rekonsiliasi menyeluruh antara data aset HBM perolehan sampai dengan 2010 dengan data HBM yang telah di IP, yaitu baik HBM yang telah mendapat nilai wajar, kondisi rusak berat maupun dalam proses penghapusan. Verifikasi dan rekonsiliasi tersebut juga bertujuan untuk mendata aset-aset hasil IP yang kemungkinan tidak tercatat di SKK Migas. Mengingat proses verifikasi dan rekonsiliasi dimaksud membutuhkan proses cukup ektensif, pengungkapan besaran nilai HBM dan penyusutannya secara akurat di Catatan atas Laporan Keuangan baru dimungkinkan pada periode pelaporan berikutnya.

Aset Subsequent Expenditure

1) Aset KKKS yang merupakan subsequent expenditure yang dilaporkan dalam

CaLK LKPP 2014 senilai USD9,238,668,288.

Jumlah KKKS Nilai Perolehan (USD)

48 KKKS 9,238,668,288

2) Nilai sebesar tersebut mengalami perubahan dari nilai yang dilaporkan dalam

CaLK LKPP Tahun 2013.

3) Aset KKKS yang merupakan subsequent expenditure yang dilaporkan dalam

CaLK LKPP Tahun 2013 senilai USD8,562,935,549 adalah:

Jumlah KKKS Nilai Perolehan (USD) Nilai Wajar (Rp)

36 KKKS 8,562,935,549 44.012.072.750.516

4) Perubahan berasal dari aset KKKS yang merupakan subsequent expenditure

yang diperoleh setelah tahun 2010, dengan sebesar USD44,051,236.66. Selain itu terdapat SE yang berasal dari saldo awal dan dikeluarkan dari

neraca sebesar Rp63.171.755.841,33 atau ekuivalen dengan

USD25,616,902. Terdapat juga SE yang merupakan koreksi sebesar USD606,064,600.30.

5) Dengan pertimbangan efisiensi dan efektifitas, pada LKPP tahun 2013

maupun LKPP tahun-tahun berikutnya, aset KKKS yang merupakan

subsequent expenditure akan disajikan ke dalam CaLK sebesar nilai

perolehannya.

Aset yang telah diserahkan ke Pemerintah

1) Aset Kondisi Rusak Berat

Aset dengan kondisi rusak berat yang sudah tidak digunakan masih memiliki nilai yang sama dengan CaLK tahun 2013 dengan nilai sebesar

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2014 (Audited)

Catatan atas Laporan Keuangan -135-

Rp356.816.206.196.

Jumlah KKKS Jumlah Aset Nilai Perolehan (USD) Nilai Wajar (Rp)

48 KKKS 11,820 item 150,168,868 356.816.206.196

2)

Aset yang Dalam Proses Penghapusan

Terdapat aset pada 3 KKKS senilai total USD 47,343,823.23 dalam proses penghapusan. Penghapusan tersebut terbagi atas penghapusan dari aset yang dilaporkan dalam Neraca LKPP Tahun 2014 sebesar:

Jumlah KKKS Jumlah Aset Nilai Perolehan (USD) Nilai Wajar (Rp)

3 KKKS 30 item 1,233,627.99 5.644.492.571,71

Nilai ini merupakan nilai yang seluruhnya baru dilaporkan tahun ini. Sedangkan nilai sebesar Rp267.670.481 yang dilaporkan dalam CaLK LKPP Tahun 2013 sudah tidak dilaporkan kembali karena proses penghapusannya telah selesai. Terhadap HBM yang masih tercatat dalam CaLK LKPP tahun 2013 (antara

lain aset sumur yang tidak digunakan, aset subsequentexpenditure, dan aset

dalam kondisi rusak berat) akan ditindaklanjuti dengan RKMK tentang Pedoman Pelaksanaan Tindak Lanjut hasil Penertiban BMN yang berasal dari KKKS Hulu Minyak dan Gas Bumi.

c. Aset HBI

Aset HBI dengan perolehan sampai dengan tahun 2010 sebesar USD4,675,230.86 pada 53 KKKS untuk sementara belum disajikan dalam Neraca LKPP Tahun 2014. Aset HBI tersebut diungkapkan dalam CaLK dengan nilai perolehan keseluruhan dalam mata uang USD.

Jumlah KKKS Aset dengan Nilai Perolehan (USD)

53 KKKS 4,688,798.62

Adapun aset HBI yang tidak tercatat tanggal perolehannya sebesar USD13,567.76 pada 3 KKKS juga belum disajikan dalam Neraca LKPP Tahun 2014, sehingga total aset HBI yang belum disajikan ke dalam Neraca sebesar USD4,688,798.62. Apabila dibandingkan dengan aset HBI yang tercatat pada CaLK LKPP Tahun 2013 untuk aset HBI dengan perolehan sampai dengan tahun 2010 sebesar USD303,265 dan Rp24.062.557.076, yang seluruhnya kembali diungkapkan ke dalam mata uang USD menjadi sebesar USD2,789,769.95, dan untuk aset HBI yang tidak tercatat tanggal perolehannya sebesar USD265,162 dan Rp956.292.488 yang seluruhnya kembali diungkapkan ke dalam mata uang USD menjadi sebesar USD333,473.39, sehingga total aset HBI yang tercatat pada CaLK LKPP Tahun 2013 adalah sebesar

USD 3,158,746.55, terjadi peningkatan dengan tahun ini sebesar

USD1,530,052.08, yang berasal dari mutasi tambah sebesar USD2,221,959.78 dan mutasi kurang sebesar USD691,907.71. Termasuk dalam mutasi kurang sebesar USD691,907.71 tersebut adalah transfer aset ke neraca karena hasil inventarisasi dan penilaian yang dilakukan pada 4 KKKS sebesar USD314,948.99. Aset HBI tersebut akan disajikan dalam Neraca LKBUN setelah dilakukan inventarisasi dan penilaian.

d. KKKS Terminasi

Selama

tahun 2014, terdapat 38 KKKS yang telah terminasi dengan total nilai

Dalam dokumen Laporan Hasil Pemeriksaan Keuangan (Halaman 176-178)