• Tidak ada hasil yang ditemukan

Piutang Pajak

Dalam dokumen Laporan Hasil Pemeriksaan Keuangan (Halaman 136-140)

Rasio Defisit terhadap PDB Tahun 2010-

C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA

C.2 PENJELASAN PER POS NERACA

C.2.11. Piutang Pajak

Jumlah Piutang Pajak per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 sebesar Rp91.774.168.360.216 dan Rp103.240.249.433.833. Nilai Piutang Pajak per 31 Desember

2014 berdasarkan nilai bersih yang dapat direalisasikan (Net Realizable Value) adalah sebesar

Rp44.520.591.164.294 berasal dari nilai bruto sebesar Rp91.774.168.360.216 dikurangi penyisihan piutang tak tertagih sebesar Rp47.253.577.195.922.

Rincian Piutang Pajak menurut organisasi adalah sebagai berikut.

(dalam rupiah)

Uraian 31 Desember 2014

(audited)

31 Desember 2013 (audited)

Direktorat Jenderal Pajak:

Nilai Bruto 67.750.716.880.930 77.366.561.749.071

Penyisihan (45.161.401.732.445) (48.785.110.550.899)

Catatan atas Laporan Keuangan -94-

Piutang Pajak pada Ditjen Pajak

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai:

Nilai Bruto 24.023.451.479.286 25.873.687.684.762

Penyisihan (2.092.175.463.477) (1.695.166.517.256)

Nilai Bersih 21.931.276.015.809 24.178.521.167.506

Piutang Pajak (Bruto) 91.774.168.360.216 103.240.249.433.833

Total Penyisihan (47.253.577.195.922) (50.480.277.068.155)

Piutang Pajak (Bersih) 44.520.591.164.294 52.759.972.365.678

1. Piutang Pajak pada Direktorat Jenderal Pajak (DJP) per 31 Desember 2014 dan 31

Desember 2013 masing-masing sebesar Rp67.750.716.880.930 dan

Rp77.366.561.749.071 merupakan tagihan pajak yang tercantum dalam Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB), Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT), dan Surat Tagihan Pajak (STP) atau Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) yang belum dilunasi sampai dengan 31 Desember 2014. Rincian

Piutang Pajak (nilai bruto sebelum penyisihan) per jenis pajak dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7 Piutang Pajak per Jenis Pajak pada Ditjen Pajak

(dalam rupiah)

No. Jenis Piutang Pajak 31 Desember 2014

(audited) 31 Desember 2013 (audited) 1. Piutang PPh Pasal 21 1.262.751.459.769 1.196.082.304.338 2. Piutang PPh Pasal 22 484.054.200.127 474.859.038.112 3. Piutang PPh Pasal 23 1.853.477.515.538 2.073.653.402.146

4. Piutang PPh Pasal 25/29 Orang Pribadi 1.801.582.088.599 1.464.443.087.320 5. Piutang PPh Pasal 25 Badan 23.120.464.180.370 26.484.631.354.502 6. Piutang PPh Pasal 26 2.694.578.193.984 2.654.047.893.334 7. Piutang PPh Final dan Fiskal LN 1.240.386.830.335 847.587.668.063 8. Piutang PPN Dalam Negeri 21.445.463.144.668 19.086.728.575.262 9. Piutang PPnBM Dalam Negeri 654.153.825.309 385.509.016.104

10. Piutang PBB Pedesaan - 1.992.878.656.086

11. Piutang PBB Perkotaan - 3.894.949.763.751

12. Piutang PBB Perkebunan 639.432.586.408 607.271.063.282

13. Piutang PBB Kehutanan 497.966.425.046 442.641.257.932

14. Piutang PBB Pertambangan 9.004.253.586.793 12.217.284.060.116

15. Piutang Pajak Tidak Langsung Lain 4.148.450 4.148.450

16. Piutang Bunga Penagihan PPh 3.052.148.695.534 3.543.990.460.273

Jumlah 67.750.716.880.930 77.366.561.749.071

Berdasarkan umurnya, Piutang Pajak di DJP dapat dirinci sebagai berikut.

(dalam rupiah)

Umur Piutang 31 Desember 2014

(audited)

31 Desember 2013 (audited)

Kurang dari 1 Tahun 14.698.871.774.576 27.232.821.682.563

1 Tahun dan Kurang dari 3 Tahun 19.562.411.697.480 15.023.526.070.272 3 Tahun dan Kurang dari 5 Tahun 6.650.007.089.389 11.708.327.205.897

5 Tahun atau Lebih 26.839.426.319.489 23.401.886.790.342

Jumlah*) 67.750.716.880.934 77.366.561.749.074

*) selisih antara data neraca dengan data piutang per umur sebesar Rp4 dan Rp3 karena pembulatan

a. Dari nilai piutang pajak sebesar Rp67.750.716.880.930 terdapat piutang pajak kualitas macet sebesar Rp38.400.017.978.200 dengan nilai agunan sebesar Rp20.076.119.348. Nilai piutang pajak kualitas macet tersebut termasuk piutang yang telah daluwarsa penagihannya sebesar Rp8.560.247.491.102. Selama tahun 2014, telah diusulkan penghapusan sebesar Rp316.069.756.866. Selama tahun 2014, tidak terdapat nilai piutang yang mendapatkan persetujuan dari Menteri

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2014 (Audited)

Catatan atas Laporan Keuangan -95-

Keuangan untuk dihapusbukukan.

Nilai piutang pajak yang telah daluwarsa penagihannya per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp15.331.353.474.096. Nilai piutang pajak yang daluwarsa

tersebut mengalami penurunan sebesar Rp6.771.105.982.994 menjadi

Rp8.560.247.491.102 pada 31 Desember 2014. Penurunan nilai piutang pajak daluwarsa dapat dijelaskan sebagai berikut.

A. Ikhtisar Perubahan Daluwarsa Piutang Pajak Nilai (Rp)

1. Saldo awal Piutang Daluwarsa Per 1 Januari 2014 15.331.353.474.096

2. Pengurangan (B2 + C2) (7.918.748.544.434)

3. Penambahan (B3 + C3) 1.147.642.561.440

Saldo Piutang Daluwarsa Per 31 Desember 2014 8.560.247.491.102 B. Perubahan Daluwarsa Piutang PPh dan PPN

1. Saldo awal Piutang Daluwarsa Per 1 Januari 2014 14.393.306.890.003 2. Dikurangi:

a. Pembayaran lunas (722.693.649.443)

b. Pemutakhiran Data yang Menangguhkan Daluwarsa

(6.322.043.094.342) c. Pembayaran sebagian dan selisih kurs (19.643.713.614)

(7.064.380.457.399) 3. Ditambah:

Piutang Daluwarsa tahun berjalan 633.395.420.222

Saldo Piutang Daluwarsa Per 31 Desember 2014 7.962.321.852.826 C. Perubahan Daluwarsa Piutang PBB

1. Saldo awal Piutang Daluwarsa Per 1 Januari 2014 938.046.584.094 2. Dikurangi:

Pengalihan PBB-P2 ke Pemda (854.368.087.035)

3. Ditambah:

Piutang PBB P3 Daluwarsa Tahun Berjalan 514.247.141.218

Saldo Piutang Daluwarsa Per 31 Desember 2014 597.925.638.277

Rincian Piutang Pajak dapat dilihat pada Lampiran 13.

b. Dalam rangka pemenuhan hak dan kewajiban Wajib Pajak, Direktorat Jenderal Pajak memberikan hak kepada Wajib Pajak untuk mengajukan pembetulan, keberatan, pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi, pengurangan atau pembatalan surat ketetapan pajak, pengurangan atau pembatalan Surat Tagihan Pajak, pembatalan hasil pemeriksaan pajak atau surat ketetapan pajak, banding, gugatan dan peninjauan kembali. Nominal ketetapan pajak kurang bayar yang menjadi sengketa pajak tersebut diatas yang belum diterbitkan keputusan atau putusan sampai dengan tanggal 31 Desember 2014 adalah Rp78.202.327.775.498.

Karena ketetapan pajak di atas masih menjadi sengketa, maka ketetapan pajak sebesar Rp78.202.327.775.498 belum diakui sebagai Piutang Pajak per 31 Desember 2014.

c. Berdasarkan data potensi pengenaan sanksi administrasi yang timbul akibat keterlambatan pembayaran yang dilakukan oleh Wajib Pajak di tahun 2014 Pemerintah telah menerbitkan STP atas sanksi tersebut, baik di tahun 2014 maupun tahun 2015. Pemerintah telah melakukan inventarisasi dan validasi data STP atas sanksi administrasi sesuai pasal 9 ayat (2a), ayat (2b) dan pasal 19 ayat (1) UU KUP yang terbit di tahun 2014.

Sesuai dengan Buletin Teknis Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) Nomor 06 Tentang Akuntansi Piutang dan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER 08/PJ/2009 tentang Pedoman Akuntansi Piutang Pajak. Dijelaskan bahwa Piutang Pajak adalah piutang yang timbul atas pendapatan pajak sebagaimana diatur dalam undang-undang perpajakan, yang belum dilunasi sampai dengan akhir periode

Catatan atas Laporan Keuangan -96-

Piutang Pajak pada Ditjen Bea dan Cukai

laporan keuangan.

Mengingat bahwa piutang pajak merupakan piutang yang berasal dari peraturan perundang-undangan, maka pengakuannya harus memenuhi kriteria:

1) Telah diterbitkan Surat ketetapan; dan/atau

2) Telah diterbitkan surat penagihan dan telah dilaksanakan penagihan

Pada Tahun 2014 terdapat Sanksi Administrasi Berupa Bunga atas Keterlambatan Pembayaran Pajak sebesar Rp3.117.240.129.893. Berdasarkan penelitian, sebagian dari keterlambatan tersebut telah diterbitkan STP dalam Tahun Anggaran 2014 dan termasuk dalam perhitungan piutang dalam LKPP Tahun 2014. Sedangkan, atas keterlambatan yang STP-nya diterbitkan dalam Tahun Anggaran 2015, akan dicatat sebagai piutang dalam Tahun Anggaran 2015.

2. Piutang Pajak pada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) per 31 Desember 2014

dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp24.023.451.479.286 dan Rp25.873.687.684.762 merupakan tagihan pajak yang telah mempunyai surat ketetapan yang dapat dijadikan kas dan belum diselesaikan pada tanggal neraca yang diharapkan dapat diterima dalam jangka waktu tidak lebih dari satu tahun. Rincian

Piutang Pajak (nilai awal sebelum penyisihan) per jenis pajak dapat dilihat pada Tabel 8.

Berdasarkan umurnya, Piutang Pajak di DJBC dapat dirinci sebagai berikut.

(dalam rupiah)

Umur Piutang 31 Desember 2014

(audited)

31 Desember 2013 (audited)

Kurang dari 1 Tahun 21.997.753.426.023 24.105.767.731.264

1 Tahun s.d 2 Tahun 261.702.369.928 44.189.653.179

2 Tahun s.d 3 Tahun 39.025.104.808 422.647.218.182

Di atas 3 Tahun 1.724.970.578.526 1.301.083.082.135

Jumlah*) 24.023.451.479.285 25.873.687.684.760

*) selisih antara data neraca dengan data piutang per umur sebesar Rp1 dan Rp2 karena pembulatan

Tabel 8 Piutang Pajak per Jenis Pajak pada Ditjen Bea dan Cukai

(dalam rupiah)

No Jenis Piutang Pajak 31 Desember 2014

(audited)

31 Desember 2013 (audited)

1 Piutang PPh Pasal 22 444.027.000 10.756.000

2 Piutang PPh Pasal 22 Impor 75.993.186.928 49.284.114.651

3 Piutang PPN Dalam Negeri 3.265.661.451.905 3.702.269.055.842

4 Piutang PPN Impor 344.100.213.319 211.812.715.177

5 Piutang PPN Lainnya 33.598.435.800 -

6 Piutang PPnBM Impor 31.889.729.138 28.514.228.911

7 Piutang Cukai Hasil Tembakau 16.385.985.073.670 19.816.801.760.259

8 Piutang Cukai Ethyl Alkohol 889.000.000 889.000.000

9 Piutang Cukai Minuman mengandung Ethyl Alkohol 3.389.321.600 3.108.825.600 10 Piutang Pendapatan Denda Administrasi Cukai 31.452.235.148 29.453.271.760 11 Piutang Pendapatan Cukai Lainnya 9.635.407.455 9.205.833.909

12 Piutang Bunga Penagihan PPN 4.344.686.351 736.577.629

13 Piutang Bea Masuk 1.294.966.356.434 865.348.447.579

14 Piutang Pendapatan Denda Administrasi Pabean 2.107.387.175.335 779.818.787.420 15 Piutang Pendapatan Pabean Lainnya 236.023.272.446 181.537.096.668 16 Piutang Pajak/Pungutan Ekspor 181.540.429.071 185.431.335.397 17 Piutang Pendapatan Denda Administrasi Bea Keluar 15.606.721.543 9.089.814.480 18 Piutang Pendapatan Bunga Bea Keluar 544.756.143 376.063.480

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2014 (Audited)

Catatan atas Laporan Keuangan -97-

Piutang Bukan Pajak Rp141,32 triliun

Piutang Bukan Pajak di K/L Rp45,34 triliun

Dalam dokumen Laporan Hasil Pemeriksaan Keuangan (Halaman 136-140)