• Tidak ada hasil yang ditemukan

Utang Kepada Pihak Ketiga

Dalam dokumen Laporan Hasil Pemeriksaan Keuangan (Halaman 189-192)

aset sebesar USD1,343,694.81.

C.2.34. Utang Kepada Pihak Ketiga

Utang Kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 sebesar Rp37.980.198.606.742 dan Rp55.380.161.243.832. Utang Kepada Pihak Ketiga merupakan kewajiban Pemerintah atas barang yang telah diterima dari pihak ketiga dan kewajiban Pemerintah lainnya kepada pihak ketiga namun sampai dengan tahun anggaran berakhir belum dibayar, dengan rincian sebagai berikut.

(dalam rupiah)

Utang Kepada Pihak Ketiga 31 Desember 2014

(audited) 31 Desember 2013 (audited) K/L 17.498.669.889.631 23.299.768.926.917 BUN 20.481.528.717.111 32.080.392.316.915 Jumlah 37.980.198.606.742 55.380.161.243.832

1. Utang kepada Pihak Ketiga yang berada di K/L sebesar Rp17.498.669.889.631 antara lain berupa dana pihak ketiga yang dikelola/dikuasai oleh K/L, dana yang masih harus dibayarkan atas penyelesaian pekerjaan gedung dan pembelian peralatan dan mesin, honor/hak pihak ketiga yang belum dibayarkan, dan tertundanya pembayaran tagihan dari pihak ketiga.

Utang kepada Pihak Ketiga yang berada pada K/L dengan nilai cukup signifikan, antara lain:

a. Kementerian Pertahanan sebesar Rp7.280.060.285.542 sebagian besar merupakan

kewajiban kepada pihak ketiga atas Bahan Bakar Minyak dan Pelumas (BMP).

b. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebesar Rp3.961.036.693.875 sebagian

besar merupakan Beasiswa Miskin (BSM), dana blockgrant yang belum disalurkan,

hak pegawai/pihak ketiga.

c. Kementerian Agama sebesar Rp2.243.984.194.207 sebagian besar merupakan aset

bersih Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) dan hak pihak ketiga.

d. Kementerian Komunikasi dan Informatika sebesar Rp1.286.582.903.529 sebagian

besar merupakan utang Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) kepada penyedia jasa, tagihan Biaya Hak Penggunaan (BHP) Frekuensi Radio TV Digital.

Rincian utang kepada pihak ketiga dapat dilihat pada Lampiran 32.

2. Utang kepada pihak ketiga yang berada di BUN sebesar Rp20.481.528.717.111, terdiri dari:

(dalam rupiah)

Utang Kepada Pihak Ketiga 31 Desember 2014

(audited) 31 Desember 2013 (audited) BA 999.05 15.756.430.496.044 24.619.657.177.709 BA 999.08 18.854.413.733 49.746.677.557 BA 999.99 3.672.784.006.081 6.290.662.724.766

Utang Kepada Pihak Ketiga (KPPN) 1.033.459.801.253 1.120.325.736.883

Jumlah 20.481.528.717.111 32.080.392.316.915

a. Utang pada BA 999.05 (Utang Transfer ke Daerah) merupakan utang kekurangan Transfer ke Daerah Dana Bagi Hasil yang belum dibayarkan kepada pemda penerima. Rincian Utang Transfer ke Daerah dan kekurangan dana bagi hasil yang belum dibayarkan sebesar Rp15.756.430.496.044, adalah sebagai berikut.

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2014 (Audited)

Catatan atas Laporan Keuangan -147-

(dalam rupiah)

No Jenis Kewajiban 31 Desember 2014

(audited)

31 Desember 2013 (audited)

1 Kewajiban Diestimasi DBH Pajak dan SDA TA 2013 656.189.024.989 3.428.144.204.605

2 Kurang Bayar Tunjangan Profesi Guru - 4.310.747.365.410

3 Kurang Bayar DBH PPh Perorangan 1.232.460.519.710 1.254.285.753.184

4 Kurang Bayar DBH BP PBB 56.590.468.961 9.809.769.544

5 Kurang Bayar DBH PBB 1.866.156.795.238 222.619.306.573

6 Kurang Bayar Cukai Hasil Tembakau TA 2012 - 124.074.406.742

7 Kurang Bayar DBH Minyak Bumi TA 2012 - 357.460.669.187

8 Kurang Bayar DBH Minyak Bumi TA 2013 4.367.227.054.896 6.481.707.551.896 9 Kurang Bayar DBH Gas Bumi TA 2013 4.604.434.018.215 6.484.175.551.215 10 Kurang Bayar DBH Pertambangan Umum TA 2008-

2012

- 924.546.388.182 11 Kurang Bayar DBH Pertambangan Umum TA 2013 2.353.489.946.297 364.803.270.711 12 Kurang Bayar DBH Panas Bumi 251.514.582.221 254.898.057.709 13 Kurang Bayar DBH Kehutanan TA 2006-2012 5.130.763.165 48.740.398.893 14 Kurang Bayar DBH Kehutanan TA 2013 332.075.952.352 322.483.113.858 15 Kurang Bayar DBH Perikanan TA 2013 31.161.370.000 31.161.370.000

Total 15.756.430.496.044 24.619.657.177.709

b. Jumlah Utang Kepada Pihak Ketiga pada BA 999.08 (Belanja Lain-lain) sebesar Rp18.854.413.733 terdiri dari:

(1) Utang kepada Pihak Ketiga pada Kementerian Sekretariat Negara sebesar

Rp920.090.800 merupakan utang pembayaran Completion Center rangkaian

pengadaan pesawat kepresidenan BBJ-2.

(2) Utang kepada Pihak Ketiga dengan akun penyeimbang Kas Lainnya dan Setara Kas per 31 Desember 2014 sebesar Rp17.934.322.933 terdapat pada satuan kerja Otoritas Jasa Keuangan merupakan LS yang masuk ke bendahara namun belum diselesaikan pembayarannya oleh OJK.

c. Utang kepada Pihak Ketiga pada BA 999.99 sebesar Rp3.672.784.006.081 terdiri dari:

(1) Kewajiban yang terkait dengan kegiatan usaha panas bumi dari rekening panas bumi sebesar Rp659.697.761.303, dengan rincian sebagai berikut.

(dalam rupiah) Uraian 31 Desember 2014 (audited) 31 Desember 2013 (audited) PT Pertamina (Persero) 58.418.593.666 9.658.905.211

Chevron Geothermal Salak, Ltd 184.154.408.367 63.675.288.738

Chevron Geothermal Indonesia, Ltd 135.732.998.573 77.397.048.537

Star Energy Geothermal (Wayang Windu), Ltd

281.391.760.696 192.618.443.708

Jumlah*) 659.697.761.302 343.349.686.194

*) selisih antara data neraca dengan rincian kewajiban sebesar Rp1 karena pembulatan

(2) Kewajiban terkait Rekening Migas (Nomor 600.000411.980) per 31 Desember 2014 sebesar Rp2.981.388.010.143 merupakan estimasi kewajiban kontraktual Pemerintah yang harus dibayarkan dalam rangka pelaksanaan

kontrak kerja sama dengan KKKS berupa DMO fee, dan pengembalian

(reimbursement) PPN dan PBB. Total rekening 600.000411.980 per 31

Desember 2014 sebesar Rp3.832.193.507.447. Berdasarkan hasil verifikasi, jumlah yang diestimasi akan dibayarkan kepada KKKS adalah sebesar Rp2.981.388.010.143 dan sisanya sebesar Rp850.805.497.304 yang sudah dapat diperhitungkan menjadi hak Negara disajikan sebagai Pendapatan yang Ditangguhkan. Rincian kewajiban Pemerintah kepada KKKS adalah:

Catatan atas Laporan Keuangan -148-

(dalam rupiah)

(3) Utang kepada Pihak Ketiga yang berasal dari kelebihan penerimaan dari

pembayaran jasa giro atas pelaksanaan Treasury Notional Pooling sebesar

Rp214.722.778 dari empat bank, yaitu Bank Bukopin, Bank Mandiri, Bank BPD Aceh, dan Bank BPD NTB.

(4) Utang kepada Pihak Ketiga berupa kekurangan pembayaran kontribusi trustfund

pada organisasi internasional sebesar USD6.759,34 ekuivalen Rp84.086.190. Utang ini terdiri dari kekurangan pembayaran akibat biaya transaksi bank dan kekurangan pembayaran akibat pelemahan nilai tukar rupiah terhadap USD dengan rincian sebagai berikut.

No Internasional Organisasi Tagihan Pembayaran Selisih per 31/12/2014 Selisih (Rp)

1 ISFD 3.115.517,94 3.115.500,44 17,50 217.700,00 2 OFID 232.258,50 232.231,00 27,50 342.100,00 3 AAHTF 48.832,00 48.814,50 17,50 217.700,00 4 AMRO 480.339,00 480.321,50 17,50 217.700,00 5 APTERR 107.500,00 107.449,16 50,84 632.449,60 6 Fasilitas KSS 1.500.000,00 1.499.980,50 19,50 242.580,00 7 GCF 250.000,00 244.419,50 5.580,50 69.421.420,00 8 AMTF 45.000,00 43.971,50 1.028,50 12.794.540,00 Jumlah 5.779.447,44 5.772.688,10 6.759,34 84.086.189,60

(5) Utang kepada Pihak Ketiga berupa tagihan dari PT SMI (Persero) terkait penugasan PT SMI dalam rangka fasilitasi penyiapan proyek KPS SPAM Umbulan dan Kereta Bandara Soekarno-Hatta senilai Rp31.399.425.667. d. Utang Kepada Pihak Ketiga (KPPN) sebesar Rp1.033.459.801.253 merupakan utang

yang timbul kepada pihak ketiga karena terjadinya Penerimaan Non Anggaran Pihak Ketiga yang antara lain karena kesalahan rekening yaitu retur SP2D, penerimaan non anggaran pihak ketiga karena kesalahan sistem perbankan serta dari koreksi pemindahbukuan. Perhitungan Utang Kepada Pihak Ketiga (KPPN) per 31 Desember 2014 berasal saldo Utang Kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2013 sebesar Rp1.120.325.736.883, disesuaikan dengan mutasi transaksi akun non anggaran sebagai berikut.

(1) Perhitungan retur sebesar minus Rp84.441.632.473. (2) Kesalahan sistem perbankan sebesar minus Rp470.480.773. (3) Koreksi pemindahbukuan sebesar Rp 763.921.355.

(4) Jurnal koreksi Utang Pihak Ketiga oleh KPPN sebesar minus Rp2.717.743.739.

Uraian 31 Desember 2014

(audited)

31 Desember 2013 (audited)

Fee Penjualan PT Pertamina (Persero) - 1.577.748.774.268

DMO Fee dan Fee lainnya 593.243.646.116 2.843.333.323.317

Reimbursment PPN 2.361.722.988.183 1.246.510.102.763

PDRD 26.421.375.844 12.930.161.673

Anggaran SKK MIGAS - 266.783.889.699

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2014 (Audited)

Catatan atas Laporan Keuangan -149-

Utang Biaya Pinjaman Rp33,88 triliun

Utang Bunga Obligasi dan pinjaman dalam negeri sebesar Rp31,31 triliun

Utang Bunga Pinjaman Luar Negeri sebesar Rp2,58 triliun

Dalam dokumen Laporan Hasil Pemeriksaan Keuangan (Halaman 189-192)