Rasio Defisit terhadap PDB Tahun 2010-
C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA
C.2 PENJELASAN PER POS NERACA
C.2.30. Aset Lainnya
3. Dana yang Dibatasi Penggunaannya
Saldo Dana yang Dibatasi Penggunaannya per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 sebesar Rp107.883.037.541.388 dan Rp95.453.796.857.223, terdiri atas:
(dalam rupiah)
Masing-masing Dana yang Dibatasi Penggunaannya dapat dijelaskan sebagai berikut.
1) Dana yang Dibatasi Penggunaannya pada Kementerian Luar Negeri sebesar Rp380.152.014.135 merupakan saldo kas besi pada Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri yang dibentuk berdasarkan surat Menteri Keuangan Nomor S-2.18/424/0182 tanggal 13 Januari 1992 untuk keperluan berjaga-jaga terhadap keadaan/kejadian yang
mungkin timbul, terutama untuk membiayai perwakilan apabila remise (cash supply)
Uraian 31 Desember 2014
(audited)
31 Desember 2013 (audited)
1. Kementerian Luar Negeri 380.152.014.135 437.835.441.620
2. Kementerian Pertahanan 6.645.194.319.836 8.322.662.245.672
3. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 303.387.013.176 304.187.466.401
4. Kementerian Kesehatan 53.156.104.930 691.186.932.002
5. Kementerian Agama 1.657.177.288.743 1.965.546.621.619
6. Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi 279.527.254.000 -
7. Kepolisian Negara Republik Indonesia 477.674.604.919 411.780.509.995
8. Lembaga Ketahanan Nasional 35.920.399.352 3.650.217.740
9. BUN 98.050.848.542.297 83.316.947.422.174
Catatan atas Laporan Keuangan -128-
terlambat dan keperluan lainnya yang penggunaannya harus mendapat persetujuan/ instruksi dari Sekretariat Jenderal Kementerian Luar Negeri. Penggunaannya terutama pada belanja yang bersifat mengikat.
2) Dana yang Dibatasi Penggunaannya pada Kementerian Pertahanan sebesar Rp6.645.194.319.836 merupakan dana kegiatan lintas tahun yang belum selesai sampai
dengan akhir tahun 2014, dana reimbursement, dana pending matters, dana siaga ops,
dan Outstanding L/C devisa.
3) Dana yang Dibatasi Penggunaannya pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebesar Rp303.387.013.176 adalah Dana Abadi pada Universitas Airlangga, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, Universitas Pendidikan Indonesia, Institut Pertanian Bogor, dan Universitas Indonesia.
4) Dana yang Dibatasi Penggunaannya pada Kementerian Kesehatan sebesar Rp53.156.104.930 merupakan dana Bantuan Sosial berupa jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) yang belum digunakan sampai dengan akhir tahun 2014. Termasuk di dalamnya saldo dana Program Jamkesmas Rujukan, Jamkesmas Dasar, dan Jampersal.
5) Dana yang Dibatasi Penggunaannya pada Kementerian Agama sebesar
Rp1.657.177.288.743 merupakan aset bersih Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH). BPIH mengelola setoran awal hingga adanya pelunasan BPIH sebagai akibat adanya keputusan keberangkatan jemaah atau adanya keputusan dari jemaah itu sendiri untuk menunda atau membatalkan kepesertaan dalam program BPIH atau adanya keputusan dari pejabat yang berwenang. Dana Abadi Umat (DAU) yang dikelola BP-DAU tidak lagi disajikan sebagai Dana Yang Dibatasi Penggunaannya sesuai PMK Nomor 235/PMK.05/2011 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Badan Lainnya sebagaimana telah diubah dengan PMK Nomor 200/PMK.05/2012.
6) Dana yang Dibatasi Penggunaannya pada Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebesar Rp279.527.254.000 merupakan rekening deposito dana penjaminan oleh Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) yang memperoleh Surat Izin Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (SIPPTKI) pada Ditjen Binapenta. 7) Dana yang Dibatasi Penggunaannya pada Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI)
sebesar Rp477.674.604.919 merupakan dana yang digunakan untuk kegiatan operasional POLRI yang tidak dibiayai dari DIPA.
8) Dana yang Dibatasi Penggunaannya pada Lembaga Ketahanan Nasional sebesar Rp35.920.399.352 merupakan nilai jaminan sisa pekerjaan yang belum selesai sampai dengan akhir tahun 2014.
9) Dana yang Dibatasi Penggunaannya pada BUN sebesar Rp98.050.848.542.297, terdiri dari:
(dalam rupiah)
Rincian masing-masing dana yang dibatasi penggunaannya pada BUN adalah:
a. Rekening Cadangan sebesar Rp7.181.378.836.639 merupakan rekening yang digunakan untuk menampung sisa anggaran belanja yang terdiri dari:
Uraian 31 Desember 2014
(audited)
31 Desember 2013 (audited)
Rekening Cadangan 7.181.378.836.639 7.076.413.245.972
Escrow Bank Mutiara 214.962.903.928 210.625.629.902
Rekening Lainnya di BUN 162.227.302.567 169.570.714.516
BA 999.03 17.327.350.561.156 17.361.728.097.294
PT Taspen 73.164.928.938.007 58.498.609.734.490
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2014 (Audited)
Catatan atas Laporan Keuangan -129-
(dalam rupiah)
Uraian 31 Desember 2014
(audited)
31 Desember 2013 (audited)
Rekening Cadangan Reboisasi 4.546.878.110.595 4.546.878.110.595
Rekening Cadangan Subsidi/PSO 2.634.500.726.044 2.529.535.135.377
Jumlah 7.181.378.836.639 7.076.413.245.972
-
Rekening Cadangan Reboisasi sebesar Rp4.546.878.110.595 adalah rekening milikMenteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Perbendaharaan yang digunakan untuk menampung sisa dana reboisasi setiap tahun dari bagian pemerintah pusat setelah dikurangi alokasi ke Kementerian Kehutanan. Dana tersebut digunakan untuk membiayai kegiatan reboisasi seperti Program Gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (Gerhan) berdasarkan PP Nomor 35 Tahun 2002 tentang Dana Reboisasi, Peraturan Bersama antara Menteri Keuangan dan Menteri Kehutanan Nomor 06.1/PMK.01/2007 dan Nomor 02/Menhut-II/2007 tanggal 5 Februari 2007 tentang Pengelolaan Dana Reboisasi Dalam Rekening Pembangunan Hutan.
- Rekening Cadangan Subsidi/PSO adalah rekening milik Menteri Keuangan c.q.
Direktur Jenderal Perbendaharaan yang digunakan untuk menampung sisa subsidi/PSO yang belum disalurkan karena belum didukung oleh bukti-bukti yang sah. Rekening Dana Cadangan Subsidi/PSO dilaporkan pada BA 999.07.
Rincian Rekening Cadangan Subsidi yang disajikan sebagai Dana yang Dibatasi Penggunaannya adalah sebagai berikut.
(dalam rupiah) Uraian 31 Desember 2014 (audited) 31 Desember 2013 (audited) Subsidi Premium - 6.948.201.957
Subsidi Minyak Solar - 466.624.425.458
Subsidi LPG - -
Subsidi Benih 164.844.001.875 375.003.022.428
Subsidi Pupuk 1.032.297.753.405 1.315.446.867.744
Subsidi PELNI 214.273.420.945 126.522.639.000
Subsidi PT KAI 380.417.691.852 238.989.978.790
Subsidi PSO LKBN ANTARA 5.297.290.002 -
Subsidi Pangan 837.370.567.965 -
Jumlah 2.634.500.726.044 2.529.535.135.377
b. Rekening escrow Bank Mutiara sebesar Rp214.962.903.928 adalah Rekening
escrow pada rekening Nomor 1022-000320250-001 atas nama Dirjen Anggaran
yang berada di Bank Mutiara (dulu Bank Century) yang setara dengan USD17,279,976.20 (kurs tengah BI tanggal 31 Desember 2014 USD1=Rp12.440). Rekening tersebut digunakan untuk menampung hibah dari Pemerintah Amerika Serikat.
c. Rekening Lainnya yang digunakan untuk tujuan tertentu adalah sebesar Rp162.227.302.567 dengan rincian sebagai berikut.
(dalam rupiah)
Uraian Rekening 31 Desember 2014
(audited)
31 Desember 2013 (audited) 1. Menteri Keuangan C.Q Direktur Jenderal
Perbendaharaan Untuk Menampung Pengembalian Dana Talangan Dan Pencairan Aset BPR Nomor
500.000004980 75.168.865.798 69.985.677.235
2. Menteri Keuangan Pengelolaan untuk Surat Berharga Negara nomor 502.000001980 (Nama rekening berubah dari Menteri Keuangan Pengeluaran untuk Surat Berharga Negara menjadi
Catatan atas Laporan Keuangan -130- Negara dengan surat Direktur Jenderal
Perbendaharaan nomor S-9268/PB/2013 tanggal 20 Desember 2013)
3. BUN Untuk Obligasi Dalam Rangka Penjaminan
nomor 502.000002980 82.107.368.549 82.107.368.549
4. Rekening Khusus Menteri Keuangan Karena Penjualan Saham PT Telkom Di Pasar Domestik
nomor 510.000239980 1.422.296.768 1.395.096.768
5. Rekening Depkeu untuk Penampungan Hibah Dari luar Negeri dalam Rangka Bencana Alam Nasional
Dalam Valuta USD nomor 602.074411980 3.528.771.452 3.457.571.964
Total 162.227.302.567 169.570.714.516
d. Dana yang Dibatasi Penggunaannya pada BA 999.03 sebesar
Rp17.327.350.561.156 terdiri dari:
1) Dana pada rekening Kementerian Lingkungan Hidup terkait dengan dana bergulir
atas Debt Nature Swap sebesar Rp39.547.561.156 merupakan dana pada
rekening penampungan dana pokok dan bagi hasil.
2) Dana Pengembangan Pendidikan Nasional sebesar Rp15.617.700.000.000
merupakan endowment fund yang bertujuan untuk menjamin keberlangsungan
program bagi generasi berikutnya sebagai bentuk pertanggungjawaban antargenerasi dan dana cadangan pendidikan untuk mengantisipasi keperluan rehabilitasi fasilitas pendidikan yang rusak.
Endowment Fund berupa Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN)
bersumber dari realisasi atas anggaran yang telah ditetapkan pada BA 999.03 dan dikelola oleh BLU Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) di bawah Kementerian Keuangan.
3) Dana Kewajiban Penjaminan sebesar Rp1.670.103.000.000 terdiri dari:
Percepatan pembangunan pembangkit tenaga listrik yang menggunakan batubara sebesar Rp1.524.869.000.000.
Penjaminan percepatan penyediaan air minum sebesar
Rp37.233.000.000.
Penjaminan Proyek KPS melalui BUPI sebesar Rp108.001.000.000. e. Dana yang Dibatasi Penggunaannya pada PT Taspen sebesar Rp73.164.928.938.007
merupakan kewajiban PT Taspen kepada peserta program pensiun Pegawai Negeri Sipil.
Program Pensiun PNS diselenggarakan berdasarkan UU Nomor 11 Tahun 1969 tentang Pensiun Pegawai dan Pensiun Janda/Duda Pegawai. Dana Pensiun dibentuk berdasarkan kontribusi Pemerintah, sebagai pemberi kerja, dan PNS, sebagai peserta. Namun demikian, selama ini untuk penyelenggaraan program pensiun dan program THT, iuran hanya disetor oleh peserta masing-masing sebesar 4,75% dan 3,25% dari gaji pokok.
Pemerintah menganut sistem pembayaran secara pay as you go, yaitu pembayaran
pensiun dipenuhi secara langsung oleh Pemerintah melalui APBN pada saat pegawai
memasuki masa pensiun dengan sistem sharing dengan Dana Pensiun.
Sesuai dengan data dalam Laporan Keuangan PT Taspen (Persero) Tahun 2014 diketahui bahwa jumlah dana titipan atas iuran program pensiun sampai dengan 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp73.164.928.938.007.
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2014 (Audited)
Catatan atas Laporan Keuangan -131-
Dana Penjaminan Rp74,59 miliar