• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aset Lain-lain

Dalam dokumen Laporan Hasil Pemeriksaan Keuangan (Halaman 181-185)

aset sebesar USD1,343,694.81.

8. Aset Lain-lain

Aset Lain-lain per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 sebesar Rp132.760.986.324.644 dan Rp98.608.345.001.685 merupakan jenis aset selain yang telah dikelompokkan sebagai jenis Aset Lainnya di atas. Nilai Aset Lain-lain per 31 Desember

2014 berdasarkan nilai bersih yang dapat direalisasikan adalah sebesar

Rp8.256.648.640.371 yang berasal dari nilai bruto sebesar Rp132.760.986.324.644 dikurangi penyisihan sebesar Rp23.550.469.430.844 dan penyusutan sebesar Rp100.953.868.258.429. Rincian Aset Lain-lain adalah sebagai berikut.

(dalam rupiah)

Instansi/Unit Terkait 31 Desember 2014

(audited) 31 Desember 2013 (audited) 1. K/L 31.660.041.596.556 29.188.116.027.267 2. BA BUN 999.03 13.234.602.981 13.234.602.981 3. BA BUN 999.04 23.451.899.643.724 21.720.308.915.133 4. BA BUN 999.99 77.635.810.481.383 47.686.685.456.304 Nilai Bruto 132.760.986.324.644 98.608.345.001.685 Penyisihan (23.343.114.539.625) (21.669.784.761.843) Akumulasi Penyusutan (23.056.226.819.196) (14.585.989.492.322) Nilai Bersih 86.361.644.965.823 62.352.570.747.520

Penjelasan Aset Lain-lain adalah sebagai berikut.

1. Aset Lain-lain yang berada di K/L sebesar Rp31.660.041.596.556 termasuk di dalamnya Aset lain-lain pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) sebesar Rp14.119.191.080.101. Aset lain-lain pada Kemdikbud tersebut merupakan Barang Milik Negara (BMN) yang berada dalam kondisi rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam operasional lingkup Kemdikbud serta dalam proses penghapusan dari BMN termasuk di dalamnya aset dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan hasil inventarisasi BPKP tahun 2001-2005 serta bantuan sosial yang menghasilkan aset senilai Rp13.193.650.190.283.

Rincian Aset Lain-lain di masing-masing K/L disajikan pada Lampiran 30;

2. Aset Lain-lain pada BA 999.03 sebesar Rp13.234.602.981 terdiri dari Aset eks Dana bergulir pada Kementerian Kelautan dan Perikanan yang dilaporkan pada neraca Laporan Keuangan BA 999.03 per 31 Desember 2014. Dana bergulir pada Kementerian Kelautan merupakan bagian dari Program Pengembangan Usaha Perikanan Tangkap Skala Kecil (PUPTSK) yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, Kementerian Kelautan dan Perikanan sejak tahun 2004.

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2014 (Audited)

Catatan atas Laporan Keuangan -139-

3. Aset Lain-lain pada BA BUN 999.04 sebesar Rp23.451.899.643.724. Nilai bersih yang dapat direalisasikan adalah sebesar Rp108.785.104.099 berasal dari nilai bruto sebesar Rp23.451.899.643.724 dikurangi dengan penyisihan sebesar Rp23.343.114.539.625. Rincian Aset Lain-lain pada BA 999.04 adalah sebagai berikut.

Aset Lainnya RDI sebesar Rp22.767.789.388.135 terdiri dari:

(dalam rupiah)

Uraian Pokok Non Pokok Jumlah

1. BUMN 9.172.958.107.542 6.082.830.178.359 15.255.788.285.901 2. BUMD 756.358.425.479 3.312.309.579.545 4.068.668.005.024 3. PEMDA 34.368.203.552 601.118.329.764 635.486.533.316 4. Lainnya Nonperbankan(koperasi/ proyek) 62.637.023.874 48.147.269.367 110.784.293.241 Perbankan (ChannelingBBO/BBKU) 10.946.955.097 24.217.344.649 35.164.299.746 Perbankan (TSL BBO/BBKU) 652.761.400.570 1.893.550.233.915 2.546.311.634.485 Perbankan (TSL) 63.564.351.164 52.021.985.258 115.586.336.422 Nilai Bruto 10.753.594.467.278 12.014.194.920.857 22.767.789.388.135 Penyisihan (22.659.004.284.036) Nilai Bersih 108.785.104.099

Aset Lainnya Kredit Program Non Subsidi sebesar Rp684.110.255.589, yang terdiri dari: (dalam rupiah) Uraian 31 Desember 2014 (audited) 31 Desember 2013 (audited) 1. PIR Perkebunan 273.587.885.106 294.910.077.508 2. UPP Perkebunan 305.937.534.918 309.206.402.557 3. Peternakan 96.598.602.000 96.598.602.000

4. Kredit Listrik Pedesaan 2.066.512.000 2.066.512.000

5. Pengembangan Pendidikan Akuntansi 5.270.305.000 5.270.305.000

6. P3 Bali 649.416.565 664.010.814

Nilai Bruto 684.110.255.589 708.715.909.879

Penyisihan (684.110.255.589) (708.715.909.879)

Nilai Bersih - -

4. Aset Lain-lain pada BA 999.99 (Transaksi Khusus) sebesar Rp77.635.810.481.383 terdiri dari: (dalam rupiah) Uraian 31 Desember 2014 (audited) 31 Desember 2013 (audited) 1. PT PPA (Persero) 24.120.423.000 24.120.423.000

2. Aset eks PT PPA yang sudah dikembalikan ke Menteri

Keuangan 5.038.259.262.655 5.098.915.229.333

3. Aset eks Pertamina 41.806.783.498.357 41.837.635.550.563

4. Aset Bekas Milik Asing/Cina 2.522.588.000 21.326.818.000

5. Aset BMN Idle 30.147.664.105 16.004.511.220

6. Aset PKP2B 30.733.062.020.898 688.260.190.000

7. Aset Lain-Lain DJKN selaku

Pengelola Barang 915.024.368 422.734.188

Jumlah 77.635.810.481.383 47.686.685.456.304

Catatan atas Laporan Keuangan -140-

Desember 2013 sebesar Rp24.120.423.000 dan Rp24.120.423.000 merupakan aset saham yang diserahkelolakan kepada PT PPA yang terdiri dari saham bank dan saham non bank.

2). Aset Lain-lain eks PT PPA sebesar Rp5.038.259.262.655 merupakan aset eks PT PPA yang masih berada di Kementerian Keuangan setelah perjanjian PT PPA tahap pertama diselesaikan. Mutasi aset tersebut selama tahun 2013 sebagai berikut.

No Jenis Aset Saldo Awal Mutasi Tambah (Kurang) Saldo Akhir Unit Jumlah (Rp) Unit Jumlah (Rp) Unit Jumlah (Rp) 1 Aset Properti 2.146 5.037.754.485.742 (50) (72.651.546.000) 2.096 4.965.102.939.742 2 Surat Berharga 9 16.657.242.209 - - 9 16.657.242.209

3

Aset Saham Non Bank

20 44.503.501.382 2 11.995.579.322 22 56.499.080.704

Jumlah 2.175 5.098.915.229.333 (48) (60.655.966.678) 2.127 5.038.259.262.655

Penurunan jumlah dan penambahan nilai aset tersebut disebabkan oleh penjualan melalui lelang, penggunaan untuk keperluan pemerintahan melalui penetapan status penggunaan aset, koreksi penambahan jumlah, pelepasan hak atas aset dengan kompensasi, dan hasil penilaian aset.

Dari 2.096 aset properti senilai Rp4.965.102.939.742, 37 aset senilai Rp123.953.401.452 merupakan Aset Properti dengan dokumen kepemilikan

Covernote.

Pemerintah berkomitmen dan terus melakukan upaya-upaya penelusuran sisa aset properti eks BPPN. Rincian Aset Lain-lain yang berasal dari PT PPA (Persero)

disajikan pada Lampiran 31.

3). Aset eks Pertamina sebesar Rp41.806.783.498.357 merupakan nilai aset sebagai akibat penetapan Neraca Pembukaan PT Pertamina (Persero) Per 17 September 2003. Aset eks Pertamina per 31 Desember 2014 tersebut terdiri atas:

a. Aktiva Tetap LNG Badak-Bontang Rp16.301.977.513.835 dan LNG Arun- Lhokseumawe Rp11.029.729.944.488.

Perolehan aset LNG Arun dan LNG Badak berasal dari pinjaman sindikasi bank

yang tertuang dalam PSC Agreement antara Pertamina (saat itu bertindak selaku

Pemerintah) dengan PSC untuk pembangunan LNG Arun dan LNG Badak. Aset kilang LNG Arun dan LNG Badak dioperasikan oleh PT Arun NGL dan PT Badak NGL di bawah pengawasan PT Pertamina (Persero) yang ditunjuk sebagai penanggung jawab sementara atas kedua aset LNG dimaksud sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 92/KMK.06/2008.

Nilai aset kilang LNG Badak per 31 Desember 2013 sebesar Rp16.301.977.513.835 berasal dari hasil penilaian DJKN per 12 November 2010 sebesar Rp16.302.447.401.562, ditambah hasil penilaian DJKN per 20 April 2012 sebesar Rp3.725.430.479, dikurangi penghapusan terhadap penilaian aset per 12 November 2010 pada 21 September 2012 (KMK Nomor 255/KM.6/2012) sebesar Rp3.212.808.000 dan penghapusan terhadap 50 item aktiva kilang LNG Badak yang telah laku terjual pada 24 Desember 2014 (Keputusan Menteri Keuangan Nomor 478/KM.6/2014).

Terhadap aset eks Pertamina berupa aktiva kilang LNG Arun telah dilakukan inventarisasi dan penilaian oleh Tim Penilai dari Kantor Wilayah I DJKN Banda Aceh dan KPKNL Lhokseumawe bersama dengan PT Arun NGL, dengan nilai wajar BMN sebesar Rp11.029.729.944.488 sebagaimana Berita Acara Inventarisasi Barang Milik Negara Nomor: 01/TIMIP/KWL.01.DJKN/2011 tanggal 17 Maret 2011.

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2014 (Audited)

Catatan atas Laporan Keuangan -141-

b. Aset eks PT Pertamina yang digunakan oleh Pertamina EP sebesar Rp12.824.018.245.034.

Terhadap BMN berupa aset eks Kontrak Kerja Sama yang dipergunakan oleh PT Pertamina EP dengan nilai perolehan per 17 September 2003 sebesar Rp16.242.092.564.001 telah dilakukan inventarisasi dan penilaian oleh Tim Penilai Direktorat Jenderal Kekayaan Negara bersama dengan PT Pertamina EP, dengan hasil pelaksanaan inventarisasi dan penilaian sebagai berikut.

(dalam rupiah)

Pelaksanaan Inventarisasi dan Penilaian DJKN Nilai Target IP (Nilai Perolehan aset per 17 Sept 2003) 16.242.092.564.001

Hasil Inventarisasi 13.692.173.347.220

Aset Tidak Ditemukan, Aset di Luar WKP, Aset FUPP, dan Lainnya 2.549.919.216.781

Nilai Wajar Hasil Penilaian DJKN 12.824.018.245.034

c. Aset eks PT Pertamina berupa delapan Aset Tetap sebesar

Rp1.651.057.795.000.

Tim Penilai Direktorat Jenderal Kekayaan Negara telah melakukan penilaian wajar atas aset tetap eks PT Pertamina pada tahun 2012, dengan nilai wajar BMN sebagai berikut.

No Lokasi Aset Tanah (m2) Bangunan (m2) Nilai Perolehan (KMK 92/2008) Penilaian DJKN (dalam ribuan Rp) Tanggal Penilaian 1 Jl.Agus Salim 108 & 108A 1.057 837 9.293.188.000 35.037.558 17-9-2012 2 Jl.Surabaya 60 & 60Pav 1.468 357 9.410.537.000 36.505.456 17-9-2012 3 Jl.Terogong 33 105.557 N/A 207.375.000.000 1.233.433.545 10-8-2012 4 Jl.Dipati Ukur 31 751 N/A 2.131.297.000 2.991.056 31-10-2012 5 Jl.Abdul Muis 68 22.305 N/A 121.275.536.000 265.899.043 12-12-2012 6 Jl.Kapten Tendean 46.280 N/A 15.505.583.177 77.191.137 26-9-2012

Jumlah 364.991.141.177 1.651.057.795

Sesuai Keputusan Menteri Keuangan Nomor 92/KMK.06/2008 tentang Penetapan Status Aset Eks Pertamina Sebagai Barang Milik Negara, aset di Jalan Tanjung 34, Jakarta Pusat telah diperuntukkan menjadi BMN pada Kementerian Keuangan. Untuk itu, telah diterbitkan Sertifikat Hak Pakai Nomor 95 Kelurahan Gondangdia Kecamatan Menteng tanggal 10 September 2012 atas nama Pemerintah Republik Indonesia c.q. Kementerian Keuangan. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, pemrosesan Penetapan Status Penggunaan BMN di Jalan Tanjung 34 Jakarta Pusat masih dalam pemrosesan oleh DJKN.

Aset di Jalan Brawijaya VIII No.30, Jakarta Selatan telah ditetapkan status penggunaannya sebagai BMN pada Kementerian ESDM dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 201/KM.6/2014 tanggal 14 Juli 2014 tentang Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara Pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

4) Aset Bekas Milik Asing/Cina (ABMA/C) sebesar Rp2.522.588.000 merupakan nilai

ABMA/C yang akan dilepaskan kepada pihak ketiga setelah ditetapkannya Keputusan Menteri Keuangan atas pelepasan ABMA/C kepada pihak ketiga dengan pembayaran kompensasi sebesar 50% dari nilai aset tersebut.

5) Aset Lain-Lain BMN idle sebesar Rp30.147.664.105 merupakan bagian dari BMN

sehingga seluruh BMN idle dapat diakui sebagai BMN, sedangkan BMN idle yang

dilaporkan dan disajikan dalam LKPP adalah BMN idle yang sudah diserahkan

kepada Pengelola Barang.Pengguna Barang yang telah menyerahkan BMN idle

Catatan atas Laporan Keuangan -142-

(BPKP), Mahkamah Agung RI, Badan Pusat Statistik, dan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN).

6) Aset Perjanjian Kerja sama/Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B)

sebesar Rp30.733.062.020.898 diperoleh sebagai pelaksanaan dari

perjanjian/kontrak. Dalam kontrak (Negara diwakili Perusahaan Negara Batubara) diatur bahwa seluruh barang dan peralatan yang diperoleh kontraktor dalam rangka kegiatan pengusahaan pertambangan batubara menjadi milik negara (Keputusan Presiden Nomor 75 Tahun 1996 tentang Ketentuan Pokok PKP2B). Rincian aset PKP2B pada tahun 2013-2014 adalah sebagai berikut.

No PKP2B Nilai Wajar (Rp)

1 PT Adaro Indonesia 5.132.267.475.424

2 PT Arutmin Indonesia 2.564.175.032.772

3 PT Berau Coal 1.683.270.043.875

4 PT Kaltim Prima Coal 16.695.075.707.472

5 PT Kideco Jaya Agung 4.473.466.774.168

6 PT Multi Harapan Utama 171.442.906.188

7 PT Tanito Harum 13.364.081.000

Jumlah*) 30.733.062.020.899

*) selisih antara data neraca dengan rincian sebesar Rp1 karena pembulatan

Di samping aset sebesar Rp30.733.062.020.898 di atas, masih terdapat aset dari ketujuh kontraktor PKP2B di atas sebesar lebih kurang USD633,560,466 dan Rp432.845.875 yang belum disajikan dalam Neraca LKPP Tahun 2014 karena: a. Pedoman akuntansi dan pelaporan aset BMN yang berasal dari PKP2B masih

dalam tahap penyusunan.

b. BMN dimaksud belum dilakukan inventarisasi dan penilaian.

7) Aset Lain-lain yang dikelola oleh DJKN selaku Pengelola Barang sebesar

Rp915.024.368 terdiri dari aset Eks USAID, aset eks Indonesian Debt Restructuring

Agency (INDRA), aset eks PROFI, aset eks GIZ-GGPAS, aset eks GIZ-DED dan

Gratifikasi KPK.

Aset Lainnya dari Unit Pemerintah Lainnya Rp9,97 triliun

Dalam dokumen Laporan Hasil Pemeriksaan Keuangan (Halaman 181-185)