• Tidak ada hasil yang ditemukan

benar-benar menyadarinya (Mzm 139:14)

Dalam dokumen Women and Breast 2. (Halaman 31-39)

K

ita telah ditenun dalam kandungan dan dilahirkan dari ibu. Kedahsyatan dan kebesaran perbuatan Tuhan dinyatakan dalam penciptaan langit dan bumi dengan segala isinya (Mzm. 139:14). “Bersyukur” adalah kata yang paling penting dan tepat diucapkan kepada Tuhan atas segala perbuatan-Nya yang ajaib. Ada dua manusia yang tidak dilahirkan, tetapi dijadikan dan dibentuk oleh Allah. Mereka adalah manusia pertama, Adam, laki-laki, dan Hawa, perempuan. Dada Adam dan Hawa dibentuk langsung oleh tangan Tuhan. Dari situlah cikal bakal payudara terjadi. Adam dan Hawa diberi otoritas dan kemampuan untuk menurunkan generasi yang komplit dan persis sebangun, segambar, dan sepadan dengannya. Ada benih dalam diri mereka yang dikaruniakan Tuhan untuk beranak cucu dan memenuhi bumi.

Women and Breast 1

0

Dalam dunia kedokteran kehidupan manusia dipelajari dalam satu wadah ilmu, yaitu embriologi. Embriologi adalah ilmu yang mempelajari pembentukan dan pertumbuhan embrio, yaitu cikal bakal manusia dan semua makhluk hidup dengan segala organnya. Embriologi payudara menarik untuk dipelajari supaya kita mengenal payudara dengan segala bentuk kelainan yang dapat terjadi. Meskipun demikian, tidak semua orang tertarik untuk mempelajari embriologi karena berbagai alasan. Ilmu embriologi tidak mudah diikuti dan dipelajari karena hanya dapat dipelajari dalam area laboratorium. Penelusuran nyata cara manusia dibentuk dalam kandungan, dalam ukuran mikro, sangat sulit dimengerti dan diikuti, bahkan dengan teknologi canggih sekalipun. Mereka hanya mendapatkan gambaran secara makro. Itu pun ketika manusia sudah terbentuk sebagai janin.

Pemetaan dan penamaan dalam setiap perubahan setiap sel manusia dalam ukuran detik, menit, jam, dan hari sulit dikenali. Tidak seorang pun di muka bumi yang mampu meneliti dan mengamati dengan mengikuti perkembangan sel satu menjadi dua, empat sel, dan seterusnya, hingga menjadi manusia yang hidup. Nah, bagaimana dengan embriologi jiwa dan roh manusia? Tidak ada manusia yang dapat mengenalinya karena manusia tidak mampu mengenali yang kelihatan, yaitu embriologi tubuh. Manusia tidak mau pusing dengan jiwa dan roh. Mereka tidak peduli mereka berasal dari mana. Namun, Tuhan menjadikan manusia hidup dengan roh dan jiwa dalam tubuh yang memiliki hidup yang komplit, lahir dan bertumbuh, serta bergenerasi. Ada anatomi tubuh sehingga tentu ada anatomi jiwa. Demikian juga ada anatomi roh.

Di dunia embriologi begitu banyak istilah kedokteran digunakan dalam pemetaan tubuh manusia. Ini membuat kaum awam kesulitan. Setiap sel dalam tubuh manusia memiliki nama atau sebutan. Anatomi tubuh manusia telah dipelajari oleh mahasiswa kedokteran, tetapi tidak seorang pun yang hafal semua pemetaan anatomi tubuh manusia sekalipun semua bagian dalam tubuh manusia telah dimanai. Namun, Tuhan mengenal semua hal yang telah Dia jadikan dalam tubuh, jiwa, dan roh manusia.

Ditenun Sejak dalam Kandungan Masing-masing sel dalam tubuh manusia memiliki

nama atau sebutan.

Ilmu pengetahuan anatomi tubuh manusia telah berkembang pesat pada zaman Kerajaan Yunani maupun era Gerika dan Romawi. Pengenalan akan anatomi telah disampaikan melalui dunia kedokteran. Saya pun tidak tahu berapa usia ilmu pengetahuan ini, tetapi satu hal yang saya tahu, Tuhanlah yang memberi pengetahuan dan pengertian kepada mereka. Mereka telah menyelidiki dan menamai bagian anatomi tubuh manusia. Bahkan, para nabi telah menuliskan cara Tuhan menenun manusia menjadi makhluk hidup.

Akan tetapi, dalam banyak hal istilah medis tidak dapat diter- jemahkan ke dalam bahasa Indonesia karena tidak ada kata yang tepat dalam bahasa Indonesia. Penerjemahan yang salah dapat ber- akibat hilangnya arti yang sebenarnya. Kekayaan bahasa asli medis (Grika, Yunani, dan Romawi) tidak dapat disaingi oleh bahasa baru yang muncul kemudian. Ada ribuan bahasa atau kata yang tidak bisa diterjemahkan dalam bahasa kita. Kata itu tetap seperti semula, tetapi pengucapan dan penulisan bisa disesuaikan dengan bahasa setempat. Itulah rumitnya bahasa yang ada dalam dunia anatomi tubuh manusia.

Dengan kemajuan pengetahuan dan teknologi dalam pemeta- an dan pengambilan gambar, kita dapat mengenali dengan sangat detil cikal bakal pembentukan manusia dari pembuahan sel telur oleh spermatozoa. Bagian-bagian detail dari semua organ tubuh manusia telah diteliti dengan sangat baik, termasuk asal mula dan kelanjutan pertumbuhan payudara. Pengenalan ini sangat berguna bagi ilmuwan untuk bisa mengenali kelainan atau penyimpangan dalam proses pembentukan payudara. Penelitian memerlukan waktu, dana, dan usaha yang sangat besar untuk menguak dan membuka tabir rahasia dari sesuatu yang telah ada. Inilah gambar dan pemetaan pembelahan sel dan pertumbuhannya setelah konsepsi terjadi (Martini F.H., et al. 2006.)

Perhatikan gambar di halamban berikut tentang cara Tuhan menetapkan hari demi hari hasil konsepsi bergerak sambil membelah diri menuju rahim tempat ia akan tertanam dan bertumbuh menjadi

Women and Breast 1

dewasa atau matur. Konsepsi atau pembuahan ovum tidak terjadi di kandungan atau rahim, tetapi di luar. Spermatozoalah yang harus mencari dan menemukan ovum yang telah siap menunggu di depan pintu untuk dibuahinya. Betapa dahsyat dan ajaib perbuatan Tuhan. Tuhan telah menetapkan hukum-hukum, peraturan- peraturan, ketetapan-ketetapan, dan ketentuan-ketentuan bagi semua yang telah diciptakan-Nya. Pemetaan ini tidaklah kebetulan. Para ilmuwan telah menemukan dan membuat pemetaan berdasarkan hari-hari pertumbuhan dan pergerakannya.

Hal yang terjadi dalam pertumbuhan sel telur yang telah mengalami konsepsi sangat mengagumkan. Inilah gambaran menak- jubkan tentang sesuatu yang Tuhan tuliskan dalam sejarah penciptaan langit dan bumi dengan segala isinya. Tuhan bercerita kepada kita tentang apa, siapa, dan bagaimana kita dibentuk oleh Tuhan (Mzm. 139:14–17). Dari satu sel membelah menjadi dua, empat, delapan, dan seterusnya, sampai jumlah bilangan yang telah ditetapkan Tuhan dalam penciptaan. Hari ke-0 konsepsi, sperma ada di daerah ujung saluran atau tuba, dan bergerak menuju tempat ia harus tertanam untuk dibesarkan menjadi manusia sempurna.

Selama 7 hari, sejak terjadi konsepsi, ia berjalan menelusuri jalan yang ada menuju kandungan atau rahim ibu. Masih ingatkah Anda dengan ketentuan penciptaan langit dan bumi? Enam hari lamanya Tuhan menciptakan langit dan bumi dengan segala isinya, termasuk manusia. Namun, pada hari ke-7 Tuhan beristirahat dari segala pekerjaan-Nya dan menguduskan hari itu sebagai hari perhentian. Itulah hari Sabat. Jadi, ketika kita memerhatikan gambar atau pemetaan itu, seolah-olah Tuhan menaruh sejarah pekerjaan-Nya supaya semua manusia mengingat hari Perhentian itu dan menguduskannya dalam segala waktu sampai selamanya. Inilah perjalanan yang menakjubkan dari sebuah sel telur yang telah mengalami konsepsi:

• Hari ke-0: terjadi pertemuan spermatozoa dengan sel ovarium. Sel ovarium baru dilepaskan dari indung telur dan menunggu di depan

Ditenun Sejak dalam Kandungan pintu saluran tuba ovarium. Fertilisasi terjadi dan spermatozoa masuk dalam ovarium. Segera setelah itu, terjadi pembelahan sel, 1 sel menjadi 2 sel. Itulah pembelahan sel pertama. Sel telur yang telah dibuahi bergerak ke arah kandungan melalui saluran sempit sambil berubah dan membelah menjadi bentukan lain.

• Hari ke-1: sel terus bergerak dan membelah mendekati uterus. Terbentuk blastomere, 1 sel membelah menjadi 2 sel.

• Hari ke-2: dua sel membelah menjadi 4 sel dan terus bergerak ke arah uterus.

• Hari ke-3: setiap sel membelah dan membentuk morula awal. • Hari ke-4: setiap sel membelah lagi menjadi lebih banyak

membentuk morula lanjut. Kumpulan sel ini telah berada di pintu masuk rongga uterus atau kandungan.

• Hari ke-5: sel menjadi lebih banyak dan membentuk blastosis. • Hari ke-6: blastosis “menggelincir” ke rongga kandungan dan

menempelkan dirinya di lapisan dalam dari dinding kandungan atau endometrium.

• Hari ke-7: blastosis beristirahat dengan menanamkan diri ke dinding uterus (endometrium). Sejak hari itulah, ia tidak berpindah lagi. Blastosis bertumbuh dan berubah terus membentuk janin sampai akhirnya ia terlahir ke dunia.

Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya. Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat- Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu. Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan. Ketika TUHAN Allah menjadikan bumi dan langit, …. (Kej. 2:1–4)

Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya. Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah; mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan

Women and Breast 1

dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya. Dan bagiku, betapa sulitnya pikiran-Mu, ya Allah! Betapa besar jumlahnya! (Mzm. 139:14–17)

Manusia awal disebut sebagai embrio sebelum ia dilahirkan sebagai bayi. Payudara sudah terbentuk sejak embrio dan terus berubah demi perubahan sesuai pertumbuhan embrio. Pada kehamilan minggu ke-5 masa pertumbuhan janin manusia, ectodermal primitive milk streak atau galactic band berkembang dari arah axilla ke lipatan paha dari truncus embryonic. (Hamilton NJ, Boyd JD, Mossman HW, 1968). Pada daerah dada band ini berkembang membentuk

mammary ridge dan sisa galactic band mengalami regresi. Regresi yang bersifat inkomplit akan menciptakan payudara tambahan atau

mamma aberrant atau jaringan mamma accessorius yang ditemukan sebanyak 2–6% pada wanita (Michael P. Osborne, 2000).

Pada kehamilan 7–8 minggu terjadi penebalan pada daerah

mammary anlage milk hill stage, diikuti dengan invaginasi ke arah jaringan mesenchym dinding dada disc stage dan terjadi pertumbuhan ke arah tridimensial (lobular stage). Pertumbuhan lanjut dari invaginasi di jaringan dinding payudara berdampak pada pendataran dari ridge (cone stage) pada minggu 10–14 masa kehamilan. Antara minggu 12– 16 masa kehamilan, sel-sel mesenchym berdiferensiasi menjadi sel-sel otot polos pada daerah puting dan areola. Epithelial buds (budding stage) bertumbuh membentuk cabang-cabang dan membentuk 15–25 strips epithelium (branching stage) pada minggu ke-16 masa kehamilan. Strips ini pada masa depan akan menjadi aveloli secretorius

(Hughes ESR, 1950)

Secondary mammary anlage kemudian berkembang, meng- alami diferensiasi membentuk folikel rambut, kelenjar sebacea, dan kelenjar keringat (sweat gland), tetapi hanya jaringan sweat gland

yang bertubuh secara penuh. Phylogenetic parenchyma payudara terbentuk dari jaringan sweat gland. Sebagai tambahan khusus untuk kelenjar apocrine akan membentuk kelenjar Montgomery pada daerah puting. Semua bentukan ini sangat dipengaruhi oleh faktor hormonal. Selama trimester ketiga kehamilan, placental sex hormone

Ditenun Sejak dalam Kandungan masuk sirkulasi fetal dan memengaruhi kanalisasi dari cabang-cabang jaringan epithel (Canalization stage) (Dawson EK, 1934; Dabelow. A. Milchdruse, 1957).Proses ini terus berlanjut dari minggu ke-20 hingga 32 masa kehamilan. Mendekati masa akhir kehamilan (aterm), 15–25

ductus mamaria telah terbentuk, dengan perpaduan (coalescence) dari ductus dan glandula sebacea dekat epidermis.

Diferensiasi parenchyma terjadi pada minggu 32–40 dengan pembentukan struktur lobulo alveolar yang berisi kolostrum (end vesicle stage). Pada masa neonatal 4–7 hari setelah kelahiran stimulasi jaringan mamma akan menghasilkan kolostrum, dan sering kali disebut sebagai witch’s milk. Secara garis besar para embryologist

telah menemukan tahapan-tahapan pembentukan payudara dan memublikasikannya secara umum (Sabel, Michael S, 2009).

Pertumbuhan payudara melewati proses panjang dalam sta- dium. Nah, berikut ini beberapa stage pertumbuhan payudara. Setiap stadium juga menunjukkan usia masing-masing bentukan cikal bakal payudara.

Ridge stage (ukuran embrio <5 mm). Fase ini akan terlihat adanya gundukan jaringan yang akan menjadi cikal bakal pembentukan dan penyusunan payudara.

Milk hill stage (usia embrio 7–8 minggu, ukuran embrio 5–10 mm). Pada fase ini terjadi penebalan mammary anlage di daerah dada atau thorax. Juga terjadi regresi dari sisa-sisa lapisan susu.

Mammary disc stage (ukuran embrio 10 mm): Jaringan payudara mengalami invaginasi ke arah jaringan mesenchym dinding dada. • Lobule stage (ukuran embrio 11–25 mm): Jaringan payudara meng-

alami pertumbuhan ke segala arah.

Cone stage (usia embrio 10–14 minggu, ukuran embryo 25–30 mm): Gundukan jaringan payudara mengalami pendataran. • Budding stage (usia embrio 12–16 minggu, ukuran embrio 30–70

mm). Sel-sel mesenchym mengalami diferensiasi menjadi jaring- an otot polos puting susu atau nipple dan areola. Terjadi juga pertumbuhan epithelial buds, cikal bakal pembentukan saluran- saluran susu yang dilapisi oleh sel epithel.

Women and Breast 1

Indentation stage (ukuran embrio 70 mm–10 cm). Pada fase ini terjadi lekukan jaringan payudara

Branching stage (usia embrio 16 minggu, ukuran embrio 10 cm, fetus). Epithelial buds akan bercabang menjadi 15–25 lapisan epithel. Adanya diferensiasi elemen dari folikel rambut, kelenjar minyak atau sebaceous gland, dan kelenjar keringat atau sweat gland. Kelenjar apocrine bertumbuh membentuk kelenjar Montgomery di sekitar puting susu.

Canalization stage (usia embrio 20–32 minggu). Ini menjadi stadium pertama yang pertumbuhannya bergantung dan di- pengaruhi oleh hormon. Placental sex hormones merangsang terjadinya kanalisasi jaringan cabang epithel.

End-vesicle stage (newborn). Jaringan payudara bertumbuh membentuk lobulo alveolar yang kemudian akan menampung kolostrum.

Payudara dimulai dari saluran sederhana kemudian membentuk cabang-cabang seperti pohon dengan pertumbuhan ranting-rantingnya. Pertumbuhan payudara dimulai dari awal hingga terbentuk sempurna, kemudian mengalami pertumbuhan pendewasaan. Payudara dewasa adalah payudara yang telah berfungsi, yaitu sebagai organ penyedia susu dan nutrisi bagi anak yang dilahirkan. Semua jaringan yang membentuk payudara tersusun sesuai waktu yang telah ditetapkan. Pembentukan saluran-saluran susu, lobul dan lobules, serta bagian atau unit terkecil seperti alveolus terjadi tidak sekaligus, tetapi merupakan rentetan proses yang teratur. Demikianlah payudara menjadi sempurna terbentuk oleh duktus, avleolus, jaringan penyangga, serta jaringan maupun kelenjar lainnya. ***

3

>>

Dibentuk Seperti

Dalam dokumen Women and Breast 2. (Halaman 31-39)