• Tidak ada hasil yang ditemukan

kering, dan bunga gugur” (1 Ptr 1:24)

Dalam dokumen Women and Breast 2. (Halaman 105-113)

S

aat tur Eropa, kami tiba di negara Austria yang cantik nan indah. Kami melihat patung seperti gambar berikut. Kami tertarik untuk mendokumentasikannya sebagai kenang-kenangan perjalanan kami di depan sebuah istana kerajaan di Austria. Patung ini ada dua pasang dengan bentuk yang sama. Suatu makhluk berbadan separuh manusia beridentitas perempuan dan singa. Makhluk ini merepresentasikan suatu pribadi dengan dada telanjang sehingga kedua payudaranya tampil terbuka. Payudara menjadi bagian menarik untuk diperlihatkan tanpa keraguan si pemilik. Apakah makna sesungguhnya yang pemahat sampaikan melalui pesan patung tersebut? Setiap orang akan berargumentasi

Women and Breast 1

atau berkomentar yang berbeda. Itulah sebuah seni yang tidak dapat dinilai dengan pasti.

Dua bak pedang tajam bermata dua, demikianlah keadaan payudara selama perubahan payudara; ia bisa berubah sesuai ketentuan yang telah ditetapkan baginya, dan atau berubah menyimpang dari ketetapan itu. Payudara adalah organ yang hidup. Ia akan mengalami keadaan seperti rumput dalam segala kemuliaannya. Semuanya akan berubah menjadi kering, layu, dan gugur. Kemuliaannya hanya sementara. Perubahan payudara berjalan sesuai perubahan usia seseorang. Tidak selamanya bunga itu mekar dan indah, suatu saat ia akan segera layu dan dibuang orang (1 Ptr. 1:24, “Sebab: ‘Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur’”).

Perubahan, pertumbuhan, dan pendewasaan adalah proses kehidupan yang berlanjut hingga seseorang kembali kepada debu. Trek atau jalur perubahan tidak selamanya diikuti dengan benar. Suatu waktu seseorang dapat mengalami penyimpangan atau kelainan (patologi). Perubahan patologis payudara dapat terjadi seperti foto di samping. Perubahan dapat mengenai satu sisi payudara, juga dapat bersifat bilateral atau kedua. Payudara merupakan organ yang sangat fleksibel terhadap perubahan, seperti air laut yang tidak pernah berhenti bergelombang. Sejak dibentuk dan bertumbuh, ia ada dalam perubahan karena stimulus dari luar dan dalam payudara. Besar kecilnya perubahan tergantung dari tingkat pengubah dan respons terhadap perubahan itu.

Payudara adalah organ yang hidup. Ia akan mengalami keadaan seperti rumput dalam segala

kemuliaannya.

Perubahan payudara secara makro dapat diamati dengan mata normal. Perubahan-perubahan jenis ini dapat dirasakan dan diamati. Namun, semua itu terjadi karena perubahan-perubahan pada level

Perubahan Patologis Payudara mikroskopik payudara seperti perubahan biomolekuler. Perubahan telah terjadi pada tingkat seluler. Jaringan dan sel-sel pembentuk payudara mengalami perubahan dalam struktur, komposisi, isi, serta kualitas dan kuantitas. Penambahan jaringan payudara dapat terjadi karena penyakit seperti kanker payudara. Payudara bertambah besar karena adanya penambahan sel-sel tumor pada payudara. Perubahan- perubahan itu dikenal dengan perubahan morfologi. Namun, dapat terjadi perubahan dalam sistem pemerintahan, jaringan, dan kontrol payudara. Juga ada perubahan komunikasi antarsel dalam tubuh karena proses penuaan. Perubahan pada tingkat morfologi payudara, jaringan, dan kontrol, komunikasi, jaringan, seluler, genetik, molekul dapat terjadi dalam proses pendewasaan sampai ia dewasa. Demikian juga perubahan patologis dapat terjadi selama proses pertumbuhan hingga masa evolusi payudara.

Perubahan bentuk dan ukuran payudara sangat jelas terlihat pada perempuan yang hamil dan menyusui atau setelah menyusui. Ada banyak perempuan yang seharusnya menyusui bayi yang dilahirkannya, tetapi menolaknya. Mereka tidak bergairah untuk menyusui bayinya sendiri. Mereka takut akan terjadi perubahan pada kedua payudara mereka. Mereka lebih memilih keindahan payudara dengan mengorbankan tugas dan fungsi payudara itu sendiri. Jika Anda termasuk wanita yang menolak menyusui, pernahkah terlintas dalam pikiran Anda bahwa Anda sedang menolak dan menonaktifkan organ yang seharusnya berfungsi?

Pernahkah Anda mengerti pada suatu saat akan ada pemberon- takan-pemberontakan di tingkat sel dalam payudara? Ada banyak sel atau jaringan yang sedang sakit karena desakan ASI yang tidak pernah dikeluarkan. Pernahkah Anda berpikir bahwa Anda sedang menghalangi pekerjaan organ lainnya yang seharusnya mengeluarkan hormon untuk pasokan susu lebih banyak? Demikianlah akan ada banyak hal yang sedang Anda sakiti saat Anda memutuskan tidak menyusui anak yang seharusnya mendapatkannya. Adapun perubahan patologis yang dapat terjadi pada kelenjar payudara:

Women and Breast 1

Discoid Lesion

Discoid lesion adalah salah satu bentuk kelainan payudara yang banyak dikeluhkan oleh orangtua terhadap anak perempuannya pada masa premenstruasi. Kelainan ini juga dapat mengenai payudara laki-laki. Lesi diskoid bukanlah penyakit yang perlu ditakutkan, melainkan merupakan lesi pertumbuhan jaringan payudara karena ketidakseimbangan hormonal. Kelainan ini dapat mengenai setiap perempuan pada usia premenstruasi. Bentukan kelainan ini berupa jaringan padat yang muncul di bawah puting susu anak. Bentuk kelainan ini berupa discoid, lempengan sirkuler padat sehingga disebut sebagai “discoid lesion”.

Gejala klinis biasanya berupa benjolan yang bersifat discomfort

atau payudara terasa tidak enak dan kadang kala sedikit nyeri karena penambahan volume lesi itu. Lesi diskoid itu pada dasarnya adalah jaringan payudara itu sendiri sehingga tidak memerlukan tindakan medis yang serius, apalagi tindakan pembedahan. Lesi jenis ini bisa mengenai satu atau kedua payudara dalam waktu bersamaan atau tidak. Orangtua perlu mengenali gejala ini dan tidak perlu gelisah serta takut. Bila lesi ini diangkat, orang tersebut akan kehilangan jaringan payudara itu sendiri.

Transsexual Breast—Payudara Transseksual

Transsexual breast adalah penyim- pangan pertumbuhan payudara ke arah berlawanan seks. Payudara perempuan dalam pertumbuhannya memerlukan hormon seks perempuan seperti estrogen dan progesteron. Perubahan payudara perempuan menjadi laki-laki disebabkan adanya rangsangan yang berkepanjangan atau lama dari hormon androgen, yaitu hormon laki-laki. Sebaliknya, dari payudara laki-laki ke perempuan dapat terjadi karena rangsangan hormon estrogen. Di samping itu, seorang laki-laki dapat memiliki payudara dengan ukuran seperti payudara perempuan.

Perubahan Patologis Payudara laki-laki yang mengalami difisiensi atau kekurangan hormon androgen karena pembedahan atau kelebihan hormon estrogen dan progesteron, ukuran payudaranya dapat berubah. Payudara berubah, emosional dan kejiwaan orang tersebut pun berubah. Kastrasi atau pengambilan buah pelir karena sesuatu hal akan dapat mengubah kondisi fisik dan kejiwaaan secara keseluruhan dari laki-laki menjadi perempuan. Payudara menjadi organ yang sangat bergantung pada rangsangan hormonal. Tanda kewanitaan dan kelaki-lakian akan tampak bersama pada satu individu.

Gynecomastia

Kelainan jenis ini hanya mengenai payudara laki-laki. Payudara laki-laki menyerupai payudara perempuan. Berikut adalah foto laki-laki dekade 2–3 dengan pembesaran kedua payudaranya secara bilateral, tetapi tidak simetris. Payudara membesar sejak beberapa bulan lalu dan tidak pernah kembali ke ukuran semula. Pembesaran payudara kanan lebih cepat dibandingkan payudara kiri. Laki-laki ini sedang menderita gynecomastia, dengan penyebab yang belum dapat dijelaskan. Kelainan patologis payudara ini hanya mengenai kaum laki-laki. Hampir dua pertiga laki-laki dapat mengalami perubahan pada payudaranya. Akibat rangsangan hormonal akan terjadi hyperplasi jaringan payudara selama masa pubertas.

Hyperplasi payudara ini dikenal dengan nama gynecomastia.

Kelainan jenis ini dapat mengalami regresi spontan dan kembali ke bentuk semula, tetapi ada yang menetap dalam waktu yang lama sebanyak 7%. Penyebab kelainan ini karena ketidakseimbangan hormon testosteron dan estradiol. Gangguan fungsi testis pembentukan testosteron akan menyebabkan perubahan bentuk dan ukuran payudara. Pengobatannya tergantung dari penyebab gynecomastia.

Gynecomastia dapat terjadi pada satu atau kedua payudara secara simetris. Dalam keadaan tertentu laki-laki dapat memiliki kedua payudara besar dan bukan gynecomastia, terutama karena obesitas berat. Adanya akumulasi lemak yang berlebihan pada jaringan

Women and Breast 1

8

payudara akan membentuk payudara lebih besar menyerupai payudara perempuan. Penyakit liver yaitu cirrhosis hepatis sering memberikan gejala gynecomastia karena gangguan metabolisme estrogen.

Macromastia Gravidarum

Macromastia gravidarum menjadi kelainan patologis payudara masa kehamilan yang sangat jarang dijumpai. Perubahan patologis ini terjadi di dalam jaringan payudara selama masa kehamilan. Payudara berubah dalam ukuran yang masif dan progresif akibat penambahan komposisi jaringan payudara. Penyebab kelainan ini belum diketahui dengan pasti, kemungkinan karena efek hormon yang kuat dan abnormal selama kehamilan. Pada kehamilan normal, payudara akan berkembang paralel dengan masa kehamilan untuk mempersiapkan produksi air susu. Payudara akan bertambah besar dengan air susu yang telah terbentuk dalam kelenjar payudara. Foto di atas menunjukkan macromastia gravidarum, yaitu pembesaran payudara karena kehamilan. Ada ibu yang hamil 7 bulan mengalami perubahan pada kedua payudaranya secara progresif sejak trimester I dari kehamilannya. Payudara bertambah besar secara cepat dan signifikan, bukan karena produksi susu yang berlebihan. Sel-sel dan jaringan dalam kelenjar payudara telah mengalami hiperplasi dan hipertropi secara menyeluruh. Edema jaringan yang berat akan menambah berat dan besar payudara. Secara klinis payudara membesar simetris kanan kiri, jaringan payudara bersifat nodular, tegang, dan nyeri. Tampak adanya hipervascularisasi dan pelebaran vena-vena perifir di bawah kulit payudara. Pelebaran areola payudara dan puting susu membesar. Hiperpigmentasi kulit jelas terlihat sebagaimana kehamilan normal.

Kedua payudara besar melebihi ukuran besar dada dan perut pasien. Pasien tidak dapat melakukan aktivitas harian, bahkan tidak dapat berdiri karena tidak mampu menahan berat kedua payudara. Pasien hanya berbaring dengan meletakkan atau memosisikan kedua payudara ke arah samping badan. Pasien mengalami kesulitan dalam pernapasan. Dada untuk pernapasan tidak sanggup menahan beban

Perubahan Patologis Payudara berat payudara sementara pernapasan berlangsung. Berat kedua payudara berkisar 8 kg. Selama kehamilan ada yang dapat dilakukan untuk menurunkan atau menghentikan pembesaran payudara. Pasien sedang berhadapan dengan masalah yang kompleks dari masalah kehamilannya, dan payudara yang membesar serta masalah guncangan sistem tubuh lainnya. Keseluruhan sistem dalam tubuhnya terguncang dan ia harus sanggup untuk mengatasinya. Medis dan perawatan di rumah sakit akan banyak menolongnya. Kehamilan menjadi faktor pencetus dan sangat menentukan progresi kelainan patologis payudara tersebut. Secara teoretis regresi payudara diharapkan akan terjadi setelah bayi lahir.

Penyakit Payudara

Banyak penyakit yang memberikan efek kelainan patologis payudara. Infeksi dan neoplama merupakan bagian terbesar penyakit yang memberi efek luas pada payudara. Infeksi dapat bersifat akut, subakut, dan kronis. Infeksi akut sering mengenai payudara yang sedang dalam proses menyusui. Payudara sangat rentan terkena infeksi langsung dari kuman-kuman di luar payudara dan masuk secara langsung melalui saluran susu yang sedang terbuka. Ibu yang sedang menyusui harus memerhatikan kebersihan payudaranya, khususnya daerah areola dan puting susu. Daerah tersebut didiami oleh kuman-kuman komensal yang sewaktu-waktu dapat berubah menjadi kuman patogen. Abscess payudara sering dijumpai pada ibu- ibu yang sedang menyusui. Tuberculosa dapat mengenai kelenjar payudara, tetapi angka kejadiannya kecil. Penyakit ini dapat berdiri sendiri atau merupakan bagian penyakit tbc dari tempat lainnya di dalam tubuh.

Neoplasma payudara menjadi momok dalam kehidupan perempuan. Neoplasma jinak payudara sering

ditemukan di antara perempuan yang payudaranya sedang bertumbuh. Payudara bertumbuh dengan baik setelah seseorang mengalami menstruasi. Pada masa pertumbuhan payudara, sering ditemukan adanya penyimpangan pertumbuhan dan secara

Women and Breast 1

00

klinis dimanifestasikan dalam bentuk tumor yang dapat diraba. Fibroadenoma payudara merupakan kelainan patologis payudara terbanyak dijumpai pada mereka yang berusia kurang dari 25 tahun, sekalipun dapat dijumpai pada usia di atasnya.

Kanker payudara disebut neoplasma ganas payudara dan menjadi penyakit yang terbanyak dijumpai pada perempuan di atas usia 35 tahun, dibandingkan dengan keganasan penyakit payudara lainnya. Perlu diketahui bahwa sekarang keadaan ini telah berubah. Ada pergeseran usia penderita kanker payudara ke arah lebih muda, kurang dari 35 tahun. Penderita kanker payudara pada usia muda banyak berhubungan dengan mutasi gen yang diturunkan oleh orangtuanya. Mutasi gen BRCA1 dan BRCA2 bertanggung jawab penuh atas terjadinya kanker payudara pada usia muda. ***

0

11

>>

Dalam dokumen Women and Breast 2. (Halaman 105-113)