• Tidak ada hasil yang ditemukan

PAYUDARA PADA MASA MENSTRUAS

Dalam dokumen Women and Breast 2. (Halaman 70-75)

Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya.

PAYUDARA PADA MASA MENSTRUAS

Kita tidak mengharapkan seorang bayi baru lahir akan bertumbuh dan dewasa dalam semalam

Masa puber perempuan normal terjadi pada kisaran usia di atas 10–12 tahun. Mereka memerlukan waktu yang cukup lama setelah

Pertumbuhan Maturasi Payudara kelahiran untuk mengalami menstruasi pertama. Maturasi organ tubuh manusia tidak sama dengan makhluk lainnya, mereka memerlukan waktu yang panjang sampai organ itu berfungsi. Mereka menantikan hormon yang diproduksi oleh organ tubuh yang bertanggung jawab untuk pertumbuhan payudara. Pendewasaan tidak terjadi dalam hitungan hari atau bulan, tetapi tahunan.

Kita tidak mengharapkan bayi yang baru lahir akan ber- tumbuh dan dewasa dalam semalam. Tuhan telah mendesain waktu yang tetap dan tepat bagi tubuh dengan segala organ di dalamnya. Kapan ia atau mereka bertumbuh dan kapan mereka berfungsi dengan normal telah diprogram dengan benar oleh Tuhan. Mereka tidak mungkin dipaksakan untuk menjadi dewasa sesuai kehendak manusia karena mereka semua tunduk kepada Tuhan. Mereka tunduk kepada ketetapan-ketetapan, hukum-hukum, serta ketentuan- ketentuan dari Tuhan. Mereka tidak tunduk kepada otoritas manusia, hanya kepada Tuhan. Payudara pun tunduk kepada otoritas dalam pertumbuhannya.

Perubahan payudara pubertas dipe- ngaruhi oleh hormon gonadotropin yang dihasilkan dan dilepaskan oleh kelenjar

hipotalamus. Hormon ini dilepaskan dan masuk dalam sirkulasi hypothalamic- pituitary portal venous system. Sel-sel

basophile pada anterior pituitary gland atau kelenjar hypophyse anterior melepaskan hormone FSH (Follicle Stimulating Hormon) dan LH (Luteneizing Hormone). FSH menyebabkan folikel primordial ovarium menjadi follicle Graafian yang mature; yang menghasilkan hormon estrogen pertama kali dalam bentuk 17 beta estradiol. Hormon-hormon ini akan merangsang pertumbuhan dan maturitas payudara dan organ genital lainnya (Michael P. Osborne, 2000).

Selama tahun ke 1–2 setelah menarche (menstruasi pertama kali) fungsi hypothalamic-adenohypophyseal tidak seimbang karena pematangan (maturasi) dari folikel primordial ovarium tidak sampai terjadi ovulasi atau masuk ke fase luteal. Oleh karena itu, sintese estrogen ovarium menjadi predominan dari sintese progesteron luteal.

Women and Breast 1

0

Efek estrogen pada payudara secara fisiologis terjadi pada maturitas payudara, yaitu merangsang pertumbuhan longitudinal dari epithel ductus. Terminal duct juga membentuk buds atau tunas-tunas yang akan membentuk lobules payudara. Secara simultan terbentuk dan terjadi penambahan jaringan ikat periductal yang lebih elastik dan bertambah banyak, dengan peningkatan vascularisasi dan jumlah jaringan lemak atau fat. Perubahan awal ini dipengaruhi oleh hormon estrogen yang dihasilkan oleh folikel ovarium primordial atau

immature(anovulatory). Pada penelitian peran estrogen hanya terjadi pada pematangan ductus di mana tidak dimiliki oleh progesteron. Dua hormon bekerja bersama dan memengaruhi pertumbuhan ductular- lobular-alveolar dari jaringan payudara. Payudara terus bertumbuh dalam ukuran dan bentuk menuju payudara perempuan dewasa. PAYUDARA PEREMPUAN DEWASA

Kapan payudara perempuan dikatakan sudah dewasa? Apakah payudara dewasa berjalan paralel dengan kedewasaan perempuan? Segala sesuatu dalam tubuh kita bertumbuh, dan hasil akhir pertumbuhan adalah kedewasaan. Perempuan dewasa seharusnya memiliki payudara dewasa. Demikian juga sebaliknya, payudara dewasa mencerminkan perempuan dewasa. Namun dalam kenyataan hidup dapat dijumpai kebalikannya, bisa jadi perempuan dewasa tidak dibarengi dengan payudara dewasa. Demikian juga payudara berkembang dengan baik terjadi pada perempuan yang belum dewasa. Namun, ada juga payudara yang tidak banyak berubah sekalipun rangsangan hormon tetap ada. Payudara tersebut telah masuk ke tahap atau fase pertumbuhan akhir dan berhenti bertumbuh. Payudara perempuan dewasa berhenti dalam pertumbuhan sebelum usia 25 tahun. Namun, adanya pengaruh hormon maupun stimulasi luar dapat mengubah sel-sel dan jaringan payudara menjadi bentukan lain.

Hal yang perlu diwaspadai adalah sel-sel payudara dapat mengalami hyperplasia menjadi tumor jinak atau tumor ganas. Penyim- pangan pertumbuhan jaringan payudara dapat terjadi pada setiap fase pertumbuhan payudara, khususnya pada masa pertumbuhan

Pertumbuhan Maturasi Payudara payudara. Secara anatomis, fisiologi payudara perempuan dewasa terletak secara konstan antara tulang iga ke-2 dan 6, pada vertical axis

dan antara tepi sternum dan mid axillary line pada horizontal line. Rata-rata diameter ukuran payudara adalah 10–12 cm dan rata-rata ketebalan bagian sentral adalah 5–7 cm. Ada bagian payudara yang masuk ke axilla, dikenal dengan sebutan ekor payudara dari Spence atau tail of Spence (Michael P. Osborne, 2000).

Kontur payudara dewasa sangat bervariasi, tetapi biasanya ber- bentuk kubah atau domelike dengan konfigurasi berbentuk konus pada perempuan yang belum mempunyai anak (nulli parous), sedangkan pada perempuan yang telah mempunyai anak (parous) dan menyusui akan berbentuk pendulum. Payudara dewasa terdiri dari kulit dan jaringan payudara. Parenchym payudara terdiri dari 15–20 segmen dan tersusun radial ke arah puting susu atau nipple. Saluran-saluran yang besar (ductus colectivus–ductus lactiferous) menerima aliran cairan dari setiap segmen dengan sinus-sinus subareolar lactiferous

yang berdiameter 5–8 mm. Antara 5–10 ductus mayor bermuara terbuka pada puting susu atau papilla/nipple. Setiap ductus lactiferous

mengalirkan cairan dari lobus yang terdiri dari 20–40 lobulus. Setiap

lobulus terdiri dari 10–100 alveoli atau tubulosaccular secretory units.

Stroma dan jaringan subcutaneous payudara terdiri dari jaringan lemak, jaringan ikat, pembuluh darah, saraf, dan jaringan lymphe. Kulit payudara tipis dan berisi folikel rambut, sebaceous gland, dan

eccrine sweat gland. Sedangkan nipple terdiri dari banyak ujung saraf sensoris seperti Ruffini-like bodies, dan end bulb of Krause. Areola berbentuk sirkuler dan berpigmen, berdiameter 15–60 mm. Tubercles Morgagni terletak di pinggir lingkaran areola adalah bentuk elevasi dari lubang luar ductus kelenjar Montgomery. Kelenjar Montgomery

adalah kelenjar minyak atau sebaceous besar yang dapat menghasilkan susu; ia mempresentasikan intermediate stage antara sweat gland dan

mammary gland. Jaringan fascia membungkus payudara dalam satu kesatuan berupa amvelope. Fascia pectoralis superficial membungkus payudara dan melanjutkan dirinya ke dinding abdomen menjadi fascia

Women and Breast 1

superficialis dari Camper. Fascia bagian bawah payudara disebut

fascia pectoralis profundus yang melapisi otot pectoralis mayor dan otot seratus anterior. Kedua fascia ini diikat dengan jaringan fibrous

7

>>

Dalam dokumen Women and Breast 2. (Halaman 70-75)