Sejalan dengan berkembangnya aktivitas perekonomian dan aktivitas bisnis nasabah serta makin beragamnya produk tresuri yang dapat ditawarkan, industri perbankan kian agresif
menggarap potensi bisnis ini. BNI tidak lagi bersikap pasif menunggu nasabah yang membutuhkan produk dan solusi tresuri, namun mulai aktif mencari dan menggarap potensi bisnis yang tersebar di daerah- daerah. Sebagai antisipasi makin ketatnya persaingan serta untuk meningkatkan jangkauan layanan tresuri, maka BNI pun membuka Treasury Regional Area
(TRA) di berbagai daerah. Keberadaaan TRA bertujuan untuk meningkatkan sinergi dengan wilayah, cabang, sentra serta unit-unit operasional lainnya di daerah. Pembukaan TRA juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk dan solusi bagi nasabah, serta melakukan penetrasi pasar secara lebih efektif. Dengan adanya TRA sebagai product specialist untuk
produk-produk dan solusi Tresuri, diharapkan akan terjalin sinergi yang komprehensif dalam melakukan aktivitas pemasaran. Selanjutnya TRA juga memiliki tanggung jawab melakukan edukasi dan peningkatan pengetahuan tentang produk tresuri dan regulasi terkait kepada segenap cabang dan sentra yang ada di wilayah kerjanya.
Hingga 2014, BNI sudah memiliki 10 TRA dari wilayah barat sampai timur Indonesia. Kondisi pasar keuangan serta kondisi perekonomian di daerah merupakan tantangan dalam menjalankan bisnis TRA. Tantangan besar lainnya adalah pemahaman nasabah terhadap risiko pasar yang mereka hadapi serta bentuk solusi tresuri yang dapat ditawarkan kepada nasabah, sehingga perlu untuk memberikan edukasi kepada nasabah sebelum memberikan solusi yang tepat kepada nasabah.
Keunggulan BNI adalah bahwa seluruh TRA sudah diperkuat tenaga dealer yang kompeten di bidangnya,
ditunjang oleh prasarana yang memadai serta keunggulan pelayanan dengan menawarkan solusi yang lebih berorientasi kepada kebutuhan nasabah dan berusaha mengantisipasi apa yang menjadi kebutuhan nasabah di masa mendatang.
BNI Smart Forex
Tahun 2014 BNI telah mengembangkan aplikasi on- line transaksi valuta asing BNI Smart Forex dengan
menambahkan fitur-fitur baru antara lain: penambahan pasangan mata uang yang dapat ditransaksikan, integrasi sistem dengan fitur outgoing transfer (OTR)
di core banking BNI, serta fitur yang bisa memonitor
akumulasi transaksi forex valuta asing terhadap rupiah
oleh nasabah terkait dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 16/16/PBI/2014 tanggal 17 September 2014 tentang Transaksi Valuta Asing terhadap Rupiah antara Bank dengan Pihak Domestik dan Peraturan Bank Indonesia Nomor 16/17/PBI/2014 tanggal 17 September 2014 tentang Transaksi Valuta Asing terhadap Rupiah Antara Bank dengan Pihak Asing.
BNI Hedging Solutions
Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing sering menimbulkan kekhawatiran bagi para pelaku usaha. Untuk itulah BNI menawarkan solusi hedging
kepada nasabah, khususnya kalangan korporasi dalam membantu nasabah mengurangi ketidakpastian terkait risiko pasar yang dihadapi dalam menjalankan bisnisnya.
Kebutuhan nasabah akan solusi tresuri dapat dibedakan atas kebutuhan transaksional (jual beli valas), lindung nilai (hedging) atau investasi (jual beli
obligasi). Potensi bisnis dari kebutuhan nasabah atas berbagai solusi lindung nilai (hedging solutions) yang
sesuai dengan karakteristik bisnis dan risk appetite
nasabah terus dikembangkan. Hedging solutions
merupakan solusi yang dapat ditawarkan oleh BNI kepada nasabah yang dalam aktivitas bisnis mereka menghadapi risiko-risiko terkait dengan pergerakan mata uang maupun tingkat suku bunga.
119
BNI Laporan Tahunan 2014
Dalam memasarkan hedging solutions kepada
nasabah, pendekatan yang dilakukan BNI adalah secara customized dengan menganalisa dan
memahami kondisi keuangan serta membantu nasabah memahami risiko yang dihadapi. Dengan demikian, solusi yang ditawarkan merupakan solusi komprehensif untuk mengurangi ketidakpastian yang dihadapi nasabah akibat fluktuasi nilai tukar dan suku bunga.
Saat ini BNI telah menawarkan beberapa solusi lindung nilai yang sesuai dengan kebutuhan nasabah, antara lain:
1. Forex Forward sebagai sarana lindung nilai
terhadap fluktuasi nilai tukar,
2. Forex Swap sebagai sarana lindung nilai terhadap
fluktuasi nilai tukar,
3. InterestRateSwap sebagai sarana lindung nilai
terhadap fluktuasi suku bunga, serta
4. CrossCurrencySwap sebagai sarana lindung nilai
terhadap fluktuasi nilai tukar dan atau suku bunga. Melalui transaksi lindung nilai, nasabah akan
mendapatkan kepastian atas nilai aset, kewajiban, pendapatan/pengeluaran atau arus kas di masa yang akan datang meskipun terjadi fluktuasi nilai tukar dan atau pergerakan tingkat suku bunga.
Dalam aktivitas pemasaran lindung nilai, dilakukan sinergi dengan unit bisnis lain untuk menggali potensi bisnis dari nasabah serta menyiapkan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan untuk melakukan transaksi lindung nilai, baik dengan nasabah korporasi maupun dengan nasabah yang berstatus sebagai BUMN.
Sejalan dengan terbitnya Peraturan Menteri BUMN No. PER-09/MBU/2013 tentang Kebijakan Umum Transaksi Lindung Nilai BUMN tanggal 25 September 2013 yang diperkuat oleh Peraturan Bank Indonesia No. 15/8/PBI/2013 tentang Transaksi Lindung Nilai Kepada Bank tanggal 7 Oktober 2013, saat ini BNI berada di posisi terdepan dalam mengawal pelaksanaan lindung nilai BUMN tersebut.
Di bulan Mei 2014, PT Garuda Indonesia menjadi BUMN pertama yang melakukan transaksi lindung nilai terhadap risiko nilai tukar dan suku bunga, bekerja sama dengan BNI. Dengan adanya transaksi lindung nilai tersebut maka BNI merupakan bank BUMN pertama yang membantu BUMN lainnya untuk melakukan lindung nilai pasca dikeluarkannya Peraturan Menteri BUMN tentang Kebijakan Umum Transaksi Lindung Nilai BUMN.
Rencana Kerja 2015
BNI akan terus aktif mendorong perusahaan BUMN untuk melakukan transaksi lindung nilai (hedging)
sebagai implementasi dari Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-09/MBU/2013 tentang Kebijakan Umum Transaksi Lindung Nilai, BNI HedgingSolutions.
BNI juga memberikan pelatihan/workshop transaksi hedging khususnya kepada perusahaan BUMN
dalam membantu menyiapkan tata kerja hedging
serta strategi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan keuangan perusahaan terhadap transaksi
hedging, dalam hal ini perusahaan dapat sekaligus
mengantisipasi Peraturan Bank Indonesia No. 16/20/ PBI/2014 tanggal 28 Oktober 2014 tentang Penerapan Prinsip Kehati-hatian Dalam Pengelolaan Utang Luar Negeri Korporasi Non Bank.
Dengan semakin meningkatnya pemahaman nasabah akan risiko pasar serta perlunya melakukan lindung nilai terhadap aktifitas bisnis mereka, maka Treasury RegionalArea akan mengoptimalkan potensi transaksi
lindung nilai dari nasabah yang ada di daerah-daerah dan terus memberikan edukasi serta menawarkan solusi lindung nilai yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan nasabah.
Mendukung hal tersebut, ke depan BNI juga akan mengembangkan fitur-fitur dari aplikasi BNI Smart Forex untuk mengantisipasi perkembangan bisnis dan makin beragamnya kebutuhan nasabah akan layanan tresuri. Selain optimalisasi dan pengembangan fitur BNI Smart Forex, BNI pun akan terus melakukan pengembangan produk agar bisa tetap memenuhi kebutuhan nasabah.
120
BNI Laporan Tahunan 2014
Tinjauan
Bisnis
Dengan komitmen mendukung kinerja Business Banking dan Consumer Banking dalam mencapai
target bisnis yang berkelanjutan, Jaringan & Layanan menambah jumlah dan melakukan inovasi