merealisasikan tujuan tersebut, Bank telah menetapkan kebijakan strategis yang dilaksanakan dalam tahapan inisiatif strategis, dengan mempertimbangkan faktor eksternal dan internal Bank. Strategi Bank pada 2014 ditujukan untuk meningkatkan kemampuan internal bagi Bank dalam menghadapi dinamika politik dan ekonomi yang diperkirakan akan mempengaruhi berbagai regulasi terkait aktivitas Bank, sekaligus menyiapkan Bank untuk berkompetisi dalam jangka panjang di kawasan Asia Tenggara dalam rangka mengantisipasi implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau
ASEAN Economic Community (AEC) pada akhir 2015, dan implementasi MEA untuk industri keuangan pada 2020.
Langkah-langkah Strategis
2014
Langkah-langkah strategis yang telah ditempuh dalam rangka
mengimplementasikan Arah Kebijakan Bank adalah sebagai berikut:
• Ekspansi bisnis pada sektor industri unggulan dan potensi industri unggulan pada masing-masing wilayah, serta turut serta dalam mendukung MP3EI (Masterplan
Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia). • Mengoptimalkan value chain nasabah
existing untuk memperdalam dan memperluas jangkauan pembiayaan dan layanan perbankan.
• Mengoptimalkan jalur distribusi bank dan anak perusahaan baik
berupa isik maupun e-channel untuk
meningkatkan proitabilitas.
Kebijakan Strategis 2014
Langkah-langkah strategis tersebut telah dituangkan dalam Kebijakan Strategis Manajemen 2014 yang terdiri dari 5 (lima) butir Kebijakan Strategis, sebagai berikut:
Sinergi Business Banking, Consumer & Retail dan Perusahaan Anak untuk mengoptimalkan keuntungan melalui pendekatan Value Chain
Meningkatkan eisiensi operasional dan efektivitas biaya
Mengoptimalkan customer engagement dan channel untuk
meningkatkan penjualan dan transaksi Meningkatkan kapabilitas
karyawan dan teknologi informasi untuk memperkuat
daya saing
Pertumbuhan aset dan liabilities yang sehat
Pertumbuhan
Keuangan yang
41
BNI Laporan Tahunan 2014
Pertumbuhan pinjaman Bank telah diusahakan seoptimal mungkin untuk menghasilkan keuntungan yang berkelanjutan dengan
memperhatikan faktor kondisi politik yang dinamis, ekonomi makro yang mengalami perlambatan,
dinamika regulasi, tekanan inlasi, meningkatnya
biaya dana, dan nilai tukar mata uang asing yang terus meningkat. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor eksternal tersebut, kinerja aset dan liabilitas Bank 2014 adalah sbb:
− Pertumbuhan pinjaman mencapai 10,8% dari
target antara 14% sampai dengan 17% di mana pertumbuhan kredit segmen Business Banking mencapai 8,7% dari target antara 15% sampai dengan 18% sedangkan pertumbuhan sektor Consumer & Retail mencapai 9,1% dari target antara 14% sampai dengan 16%.
− Pertumbuhan kredit syariah mencapai 33,3%
melampaui target 30,0%.
− Efektivitas fungsi intermediari bank telah
ditunjukkan oleh Loan to Deposit Ratio (LDR) yang mencapai 87,8% sedikit lebih tinggi dari target antara 85% sampai dengan 87%.
− Kualitas kredit berhasil ditingkatkan yang
tercermin dari NonPerformingLoan (NPL) sebesar 1,96% yang berada di kisaran target antara 1,8% sampai dengan 2,2%.
− Kemampuan bank menyerap risiko berhasil
ditingkatkan dari periode sebelumnya dari 128,5% per 2013 menjadi 130,1% di tahun 2014. Pencapaian tersebut sedikit di atas target antara 127% - 130%.
• Mengoptimalkan customer engagement dan
channel untuk meningkatkan penjualan dan transaksi
Upaya meningkatkan penjualan dan transaksi melalui customer engagement (yang di dalamnya termasuk aktivitas cross selling, referral, dan value chain) ditujukan untuk meningkatkan aktivitas transaksi yang menghasilkan fee based income
dan dana murah. Peningkatan transaksi didorong baik dari nasabah BusinessBanking maupun
Consumer & Retail melalui seluruh channel Bank terutama e-channel yang diperkaya dengan itur
dan kerjasama sarana transaksi keuangan dengan pihak ketiga untuk memenuhi kebutuhan nasabah. Strategi optimalisasi customer engagement dan
channel telah berhasil meningkatkan recurring fee sebesar 22,7% dari target 19% - 21%. Dari sisi dana, terjadi peningkatan dana pihak ketiga
• Sinergi Business Banking, Consumer & Retail
dan Perusahaan Anak untuk mengoptimalkan keuntungan melalui pendekatan ValueChain
BNI secara proaktif telah menciptakan sinergi melalui pendekatan value chain antara nasabah
Business Banking, Consumer & Retail, dan Perusahaan Anak. Optimalisasi keuntungan dicapai melalui peningkatan share of wallet dari nasabah melalui up selling, cross selling, dan bundling product, serta peningkatan fee based income
antara lain melalui penjualan bancassurance, produk investasi, tradeinance, dan produk tresuri.
Outcome dari sinergi BusinessBanking,
Consumer & Retail dan Perusahaan Anak
tercermin dari realisasi proitabilitas 2014 sesuai
target yang telah ditetapkan, yaitu:
− Return on Asset (ROA) mencapai3,5% dari target 3,4%-3,6%.
− Return on Equity (ROE) mencapai 23,6%
melampaui target 21%-23%.
− Return on Equity (ROE) perusahaan anak
(syariah) yang mencapai 10,4% dari target 10%.
Selain itu, rasio Net Interest Margin (NIM) Bank juga mengalami peningkatan, dari 6,1% di periode 2013 menjadi 6,2% di periode 2014.
• Pertumbuhan aset dan liabilities yang sehat
Pertumbuhan aset yang sehat diupayakan dengan fokus ekspansi untuk segmen Business Banking pada pemain utama di sektor-sektor unggulan BNI dengan tetap berkomitmen dalam mendukung pembiayaan MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia), khususnya di bidang infrastruktur, ketahanan pangan, dan energi. Fokus ekspansi untuk segmen
Consumer & Retail dengan memperkuat penjualan produk dan layanan yang mempunyai fee based income dan marjin keuntungan tinggi. Dari sisi kualitas aset, Bank secara konsisten selalu mengintensifkan upaya-upaya peningkatan kualitas kredit yang dilakukan dengan mengawasi kredit Pra-NPL (Non Performing Loan) secara ketat, dan mengutamakan remedial untuk perbaikan kolektibilitas. Pemantauan risiko terhadap debitur diintensifkan sebagai early warning untuk mengantisipasi rencana/action plan mitigasi risiko terhadap gejala-gejala yang berdampak negatif pada bisnis nasabah, baik pengaruh dari prospek usahanya maupun pengaruh dari kondisi ekonomi yang tidak diharapkan.
42
Ikhtisar
Utama
BNI Laporan Tahunan 2014
(DPK) sebesar 7,5% dari target antara 12% sampai dengan 13%, di mana dana dari Giro dan Tabungan/Current Account Saving Account (CASA) tumbuh 7,1% dari kisaran target antara 13% sampai dengan 15%. Namun demikian, komposisi CASA tahun 2014 masih mendominasi dengan proporsi sebesar 64,5% dari total dana pihak ketiga (DPK) di 2014.
• Meningkatkan eisiensi operasional dan
efektivitas biaya
Dalam rangka menghadapi kompetisi perbankan, suatu bank diharapkan untuk dapat melayani nasabah secara efektif dengan cara operasional
perbankan yang eisien sehingga menghasilkan
laba yang maksimal. Dalam rangka mencapai hal tersebut, Bank mengambil inisiatif untuk melakukan optimalisasi terhadap sumber daya manusia, logistik, dan infrastruktur yang dimiliki. Bank melakukan penajaman beban promosi dengan melakukan targeted campaign sesuai segmen bisnis, melakukan perbaikan proses bisnis, dan menurunkan cost to serve melalui migrasi transaksi nasabah ke e-channel.
Hasil dari upaya-upaya Bank untuk eisiensi dan
efektivitas operasional adalah menurunnya Cost to Income Ratio (CIR) dari 46,7% di 2013 menjadi
43,8% di 2014 lebih eisien dari target 44%- 46%.
• Meningkatkan kapabilitas karyawan dan teknologi informasi untuk memperkuat daya saing
Daya saing suatu bank antara lain ditentukan oleh adanya kapabilitas karyawan dan teknologi informasi yang mendukung. Untuk memperkuat daya saing tersebut, Bank terus melakukan peningkatan layanan dengan perbaikan sarana dan prasarana pendukungnya yang berupa sumber daya manusia dan sumber daya teknologi informasi agar mampu bersaing dalam melayani dan memenuhi kebutuhan nasabah. Indikator kepuasan pelanggan tercermin dalam survei oleh pihak independen yaitu Marketing Research Indonesia yang menunjukkan bahwa Bank berhasil mencapai Top 2 di tahun 2014 tanpa mengorbankan sisi produktivitas karyawan dengan pencapaian earning per employee (EPE) yang tumbuh 17,1% dari tahun 2013 dari target 8% - 12%.
Strategi 2015
Sesuai dengan tahapan dalam rencana jangka panjang yang telah ditetapkan, Bank berkomitmen untuk melanjutkan tahapan sebelumnya dalam menciptakan pertumbuhan keuangan yang
berkelanjutan dan meningkatkan kemampuan Bank dalam menghadapi persaingan antar bank di kawasan Asia Tenggara. Untuk menciptakan pertumbuhan keuangan yang berkelanjutan dan peningkatan daya saing tersbut, maka selama 2015 Bank bermaksud untuk meningkatkan sinergi bisnis antara segmen
Business Banking, Consumer & Retail, dan Anak Perusahaan dalam bentuk BNI Financial Service
Group yang mampu menangkap kebutuhan nasabah dan menciptakan solusi keuangan yang terintegrasi bagi nasabah serta mengoptimalkan e-channel untuk memperkuat integrasi transaksi seluruh channel Bank menuju digital banking dalam menciptakan solusi yang terintegrasi tersebut, selain meningkatkan tingkat kinerja yang telah dihasilkan pada periode sebelumnya.
Adapun Kebijakan Strategis Manajemen 2015 yang terdiri dari 5 (lima) butir yang bertujuan untuk mencapai pertumbuhan keuangan yang berkelanjutan adalah sebagai berikut:
43
BNI Laporan Tahunan 2014
Memperkuat sinergi Business Banking, Consumer & Retail, dan Perusahaan Anak melalui pendekatan value chain untuk mengoptimalkan keuntungan
Optimalisasi sumber daya yang ada dan simpliikasi proses
guna meningkatkan eisiensi dan efektivitas
Mengoptimalkan penjualan dan volume transaksi dengan
mengoptimalkan customer engagement, memperkuat jaringan, dan mengembangkan
aliansi bisnis Meningkatkan customer
experience melalui perbaikan proses dan business model
menuju digitalbanking
Pertumbuhan aset berkualitas dengan struktur pendanaan
yang optimal
Pertumbuhan
Keuangan yang
Berkelanjutan
• Memperkuat sinergi Business Banking, Consumer & Retail, dan Perusahaan Anak melalui pendekatan
value chain untuk mengoptimalkan keuntungan. • Pertumbuhan aset berkualitas dengan struktur
pendanaan yang optimal.
• Meningkatkan penjualan dan volume transaksi dengan mengoptimalkan customer engagement, memperkuat jaringan, dan mengembangkan aliansi bisnis.
• Optimalisasi sumber daya yang ada dan
simpliikasi proses guna meningkatkan eisiensi
dan efektivitas
• Meningkatkan customerexperience melalui perbaikan proses dan businessmodel menuju
digitalbanking.
Sasaran 2015
Bank bermaksud untuk memanfaatkan momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diharapkan bangkit kembali setelah mengalami dinamika di bidang politik dan ekonomi, sehingga dapat meraih kinerja yang lebih baik yang ditandai dengan sinergi antara Bank dan perusahaan anak yang meningkat,
proitabilitas yang dipertahankan untuk mendukung
pertumbuhan berkelanjutan, pertumbuhan aset Bank baik kredit dan dana pihak ketiga (DPK) sesuai pertumbuhan industri, tingkat layanan nasabah yang
tetap memuaskan nasabah, eisiensi operasional yang
meningkat, dan volume aktivitas perbankan yang meningkat.
Di samping hal tersebut, Bank bermaksud untuk optimal dalam menjalankan fungsi intermediari perbankan dan mendukung program-program pembangunan negara terutama energi, industri, dan infrastruktur serta meningkatkan penetrasi layanan perbankan dan edukasi keuangan ke seluruh lapisan masyarakat sehingga mewujudkan pemerataan pendapatan masyarakat.