• Tidak ada hasil yang ditemukan

Langkah ke Depan

Dalam dokumen Bank Negara Indonesia Tbk 2014 (Halaman 33-36)

Pelaksanaan aktivitas bisnis dengan mengedepankan

prudential banking dan memperhatikan ketentuan- ketentuan yang dikeluarkan oleh Regulator, serta kemampuan untuk melakukan adaptasi dengan kondisi pasar, dipandang merupakan kunci

keberhasilan bagi BNI untuk survive di tengah indikasi perkembangan ekonomi global yang masih rentan terhadap ketidakpastian, dan merupakan kunci keberhasilan bagi BNI dalam menghadapi persaingan yang dipandang akan semakin ketat.

Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menghadapi tantangan di tahun 2015 adalah sebagai berikut: 1. Selain memperhatikan target-target yang

telah ditetapkan, pencapaian kinerja agar memperhatikan pertumbuhan di industri perbankan secara keseluruhan terutama pertumbuhan peers group, sehingga secara strategis BNI dapat mengejar ketertinggalannya dan meningkatkan positioning terutama terkait

assetssize dan market cap. Berkaitan dengan hal tersebut, perlu disusun strategi antisipatif dan langkah-langkah terobosan yang terencana dalam mengoptimalkan sumber daya dan teknologi yang dimiliki, yang didukung dengan accountability

yang jelas dan tegas dari setiap sektor, sehingga pencapaian target dan kinerja menjadi lebih fokus dan terarah.

2. Dalam rangka meningkatkan proitabilitas Bank,

optimalisasi pencapaian NIM agar dilakukan melalui penerapan strategi dan upaya yang berkelanjutan dalam penetapan dan penyesuaian tingkat suku bunga pinjaman yang kompetitif dan sesuai dengan situasi pasar, serta pengendalian biaya dana dengan meningkatkan komposisi

Current Account Saving Account (CASA). Bisnis

treasury, trade inance, serta layanan dan solusi transaksional lainnya agar terus ditingkatkan, sehingga dapat memberikan kontribusi Fee Based Income yang optimal.

3. Bank perlu mengupayakan eisiensi biaya dengan

melakukan pengendalian biaya (cost control) dan memperhatikan anggaran yang ditetapkan. Penerapan role model untuk menciptakan budaya

eisiensi agar terus diupayakan dan dilaksanakan secara optimal. Intensiikasi akuisisi dan retensi

nasabah melalui program-program pemasaran, agar dilakukan dengan tetap memperhatikan upaya

yang efektif dan biaya yang eisien. Anggaran

investasi yang telah ditetapkan agar direalisasikan secara optimal dengan memenuhi prinsip- prinsip GCG dan ketentuan yang berlaku, serta mengutamakan kebutuhan yang terkait dengan peningkatan kinerja operasional dan layanan perbankan yang mengarah pada peningkatan daya saing Bank.

32

Ikhtisar

Utama

BNI Laporan Tahunan 2014

4. Kualitas aset agar dikelola dan dijaga dengan baik dengan penerapan manajemen risiko yang memadai, dan memperhatikan prinsip prudential banking. Pengelolaan kualitas aset terutama pada segmen kredit menengah dan kecil, serta ritel perlu ditingkatkan dan ditindak-lanjuti secara khusus, melalui langkah-langkah yang terprogram secara komprehensif dan berkelanjutan. Kebijakan pencadangan yang mempengaruhi pembentukan

Coverage Ratio agar dilakukan secara memadai, sehingga dapat mengantisipasi potensi kerugian dan permasalahan di kemudian hari.

5. Pemberian kredit agar dilakukan secara selektif dengan memperhatikan karakteristik risiko yang ada. Peningkatan implementasi manajemen risiko yang komprehensif agar diutamakan, sehingga diharapkan dapat meminimalisir potensi kredit bermasalah dan mewujudkan pertumbuhan kredit yang berkualitas. Prinsip kehati-hatian agar dijadikan sebagai dasar dalam penyaluran kredit, dimana komposisi portofolio pada masing-masing segmen dan penyaluran kredit pada sektor-sektor unggulan agar senantiasa dilakukan evaluasi, sehingga setiap perubahan yang terjadi pada segmen dan sektor tertentu dapat diantisipasi dan

proil risiko perkreditan dapat dijaga dengan baik.

6. Portofolio kredit segmen korporasi yang besar dan mendominasi sebagian besar total portfolio kredit Bank secara keseluruhan, memerlukan perhatian khusus untuk dikelola dan disesuaikan dengan

risk appetite yang telah ditetapkan. Berkaitan dengan hal tersebut dan terkait dengan upaya

menjaga proil risiko perkreditan, strategi inisiatif

untuk memperkuat sinergi business banking dan

consumer & retail melalui pendekatan value chain

agar diterapkan secara optimal melalui program- program yang terstruktur dengan baik, sehingga diharapkan dapat mengakselerasi pertumbuhan kredit pada segmen lainnya dan menurunkan

concentration risk yang terlalu besar pada segmen korporasi.

7. Sehubungan dengan pengelolaan Program Kredit Usaha Rakyat (KUR), perlu diupayakan untuk melakukan perbaikan yang komprehensif dan menyeluruh terhadap kebijakan dan prosedur penyaluran KUR, kualitas SDM, serta infrastruktur pendukung, sehingga diharapkan ke depan Bank dapat memperbaiki dan meningkatkan penyaluran KUR.

8. Untuk mengoptimalkan struktur pendanaan dan memperbaiki komposisi dana, penghimpunan dana agar diprioritaskan pada penghimpunan giro dan tabungan yang merupakan sumber dana berbiaya murah, melalui program-program yang

terstruktur terkait intensiikasi akuisisi dan retensi

nasabah, serta dana-dana ritel yang tidak sensitif terhadap suku bunga. Pengembangan solusi dan layanan transaksional, serta akses e-channel yang terintegrasi terkait business model menuju digital banking agar dilakukan secara konsisten, sehingga ke depan BNI dapat menjadi Bank Transaksional yang menjadi basis penghimpunan DPK. 9. Dampak krisis global yang diperkirakan masih

berlangsung hingga tahun 2015, berpotensi mempengaruhi stabilitas perekonomian global dan kondisi perekonomian Asia secara langsung. Berkaitan dengan hal tersebut, kebijakan manajemen risiko likuiditas dan penerapannya, khususnya untuk valuta asing agar dilaksanakan dengan lebih hati-hati dengan memperhatikan prinsip-prinsip pengelolaan likuiditas yang baik. Pengelolaan keseimbangan antara tingkat DPK dan penyalurannya agar dilakukan secara cermat dan terencana, sehingga tingkat likuiditas dapat dijaga pada level yang sehat dan ideal. Selain hal tersebut, diperlukan adanya strategi yang terencana dalam memperkuat struktur funding

jangka panjang untuk meminimalisir risiko likuiditas.

10. Dalam rangka memenuhi ketentuan penyediaan modal minimum yang ditetapkan Regulator, perhitungan permodalan agar mempedomani ketentuan dan persyaratan komponen modal yang diatur berdasarkan PBI No.15/12/PBI/2013 tanggal 12 Desember 2013 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum. Selain hal tersebut, sejak awal agar dipersiapkan pembentukan tambahan modal sebagai penyangga (buffer) yang dipersyaratkan oleh PBI No.15/12/PBI/2013 tanggal 12 Desember 2013 dan mulai diberlakukan pada tahun 2016.

11. Dalam rangka meningkatkan ekspansi dan pertumbuhan menuju BNI Financial Group, perlu disusun rencana corporate action yang komprehensif dengan memperhatikan pemilihan mitra strategis yang dapat memberikan nilai tambah dan memperkuat daya saing BNI, sehingga dapat mempercepat ekspansi serta mempertahankan dan memperkuat eksistensi BNI di industri.

33

BNI Laporan Tahunan 2014

12. Pengelolaan SDM agar dilaksanakan secara efektif, antara lain melalui pelatihan, coaching & mentoring, serta menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, sehingga dapat mendorong peningkatan kapabilitas dan kinerja pegawai yang lebih baik. Berkenaan dengan regenerasi dan kaderisasi pemimpin di masa yang akan datang,

talent pool agar dipersiapkan secara memadai.

Monitoring pelaksanaan kinerja melalui supervisi yang kuat dan penerapan sistem reward and punishment, serta upaya-upaya untuk memperkuat pemahaman pegawai mengenai risk culture dan

risk awareness, agar dilakukan secara memadai dan konsisten, sehingga dapat meningkatkan integritas pegawai dan mencegah terjadinya penyimpangan-penyimpangan. Perencanaan dan rekrutmen pegawai, serta pemanfaatan tenaga kerja asing hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan bisnis dan memperhatikan indikator rasio Earning per Employee (EPE), sehingga dapat

eisien dalam pengendalian biaya pegawai.

13. Pengelolaan ixed asset agar dilakukan secara memadai dan dioptimalkan untuk mendukung aktivitas bisnis Bank, dimana atas aset-aset yang tidak produktif agar dioptimalkan dengan mempedomani Peraturan Bank Indonesia No.14/15/PBI/2012 tanggal 24 Oktober 2012 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum, dan Peraturan Menteri BUMN No.PER-13/

MBU/09/2014 tanggal 10 September 2014 tentang Pedoman Pendayagunaan Aset Tetap Badan Usaha Milik Negara.

14. Kinerja Perusahaan Anak dinilai belum memberikan kontribusi yang optimal bagi BNI. Berkaitan dengan hal tersebut, diperlukan penyusunan kebijakan dan strategi yang komprehensif untuk memperkuat Perusahaan Anak, sehingga Perusahaan Anak dapat

berkembang dan mampu memiliki daya saing dalam industri, serta memberikan kontribusi yang optimal bagi BNI. Program kerja terkait strategi pengembangan bisnis dengan melakukan sinergi Business Banking, Consumer & Retail

dan Perusahaan Anak untuk mengoptimalkan keuntungan melalui pendekatan Value Chain, agar disusun secara komprehensif dan secara konsisten dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, sehingga diharapkan sinergi bisnis yang saling menguntungkan dapat terealisasi dengan baik.

15. Temuan-temuan hasil pemeriksaan auditor eksternal maupun internal agar dijadikan perhatian khusus, dan segera ditindaklanjuti secara menyeluruh melalui corrective action yang komprehensif ke arah sistem dan prosedur untuk memperkuat internal kontrol, sehingga temuan- temuan hasil pemeriksaan auditor dimaksud dapat segera diselesaikan, dan meminimalisir terjadinya kesalahan/temuan berulang di kemudian hari. Dewan Komisaris berharap upaya-upaya perbaikan dan peningkatan untuk mengejar berbagai ketertinggalan dapat dilakukan dengan sungguh-sungguh melalui pendekatan dan kebijakan yang menyeluruh dan terintegrasi. Dewan Komisaris percaya bahwa Direksi dan jajaran pimpinan BNI telah memiliki strategi untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, sehingga kerja keras yang telah dicapai di tahun 2014 dapat dilanjutkan dan ditingkatkan.

Hasil kinerja tahun 2014 merupakan hasil dedikasi dan kerja keras dari seluruh jajaran manajemen dan pegawai Perseroan. Dewan Komisaris menyampaikan apresiasi kepada Direksi atas keberhasilan

kepemimpinannya, kepada seluruh pegawai atas dedikasinya, dan kepada segenap pemangku kepentingan BNI atas dukungan yang tiada henti.

Peter B. Stok

34

Ikhtisar

Utama

BNI Laporan Tahunan 2014

Yang Terhormat Para Pemegang Saham,

Sepanjang tahun 2014, Indonesia dan BNI menghadapi berbagai peluang dan tantangan. Tahun 2014 merupakan tahun di mana rakyat Indonesia memilih wakil rakyat dan presiden Republik Indonesia ke tujuh. Sebagian besar negara penggerak ekonomi dunia harus menghadapi perlambatan ekonomi, sedangkan negara-negara berkembang masih menghadapi situasi yang penuh tantangan akibat belum stabilnya harga komoditas, sedangkan kebijakan peningkatan suku bunga Bank Indonesia di tahun 2013 yang

lalu mulai terasa dampaknya terhadap perekonomian nasional. Tingkat inlasi tetap

terjaga di sepanjang tahun, sebelum mengalami peningkatan di kuartal keempat seiring pengurangan subsidi bahan bakar, sedangkan nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dollar AS mengalami peningkatan volatilitas di akhir tahun. Faktor-faktor di atas menyebabkan menurunnya PDB mencapai 5,0%, sedangkan industri perbankan harus mengalami perlambatan pertumbuhan yang terbesar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Industri perbankan harus menghadapi penurunan pertumbuhan kredit menjadi 11,6% dibandingkan tahun 2013 yang sebesar 21,6%. Pertumbuhan dana pihak ke tiga juga melambat di angka 12,3% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 13,6%. Selain mengalami perlambatan pertumbuhan kredit, tingkat suku bunga meningkat

signiikan yang berakibat pada kenaikan beban dana pihak ke tiga, terutama untuk dana

deposito.

BNI terus meningkatkan pertumbuhan asetnya, dengan tetap memperhatikan aspek kualitas aset delapan sektor unggulan. Di tahun 2014, kami telah meraih pertumbuhan kredit sebesar 10,8%. Segmen Perbankan Bisnis yang terdiri dari kredit korporasi, menengah dan kecil meraih pertumbuhan sebesar 8,7%, sedangkan Perbankan Konsumer & Retail meraih pertumbuhan sebesar 9,1%. Tren positif kualitas aset terus

Dalam dokumen Bank Negara Indonesia Tbk 2014 (Halaman 33-36)