• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi selain

menimbulkan dampak positif berupa distribusi informasi yang cepat, juga menimbulkan dampak negatif. Salah satunya adalah penggunaan internet untuk melakukan kecurangan pada saat ujian. Koneksi internet yang dapat dengan mudah diakses melalui handphone kadang disalahgunakan untuk mencari jawaban soal ujian. Namun, cara ini dianggap kurang efektif karena membutuhkan banyak waktu. Bila menggunakan cara ini, Sari biasanya mempersiapkan terlebih dulu

materi- Disiapkan sebelumnya, hehe.. Iya

tetep, disiapkan sebelumnya. Soalnya kalau gitu nggak efektif juga sih, kalau dapat soal baru nyari gitu tetep

buang-Hal yang serupa disampaikan oleh Anwar. Mahasiswa dengan IPK di atas 3,5 itu ternyata mengaku pernah melakukan cara browsing ini saat ujian. Cara

browsing, itu apa ya intensitasnya nggak, nggak begitu, nggak begitu sering, cuma kalau pas memang kepepet butuh referensi ya

(Anwar/25/05/2012).

Namun sayangnya, perilaku curang saat ujian sudah membudaya dalam kehidupan kampus. Tindakan curang saat ujian dianggap sudah merupakan hal yang biasa dan wajar dilakukan oleh mahasiswa, bahkan sudah membudaya.

hampir, ya nggak, nggak semua sih. Aku yakin 1-2 sih mesti ada, yo walaupun cuma

1-Menurut hasil observasi, Esty bersikap sangat terbuka.

Informan tanpa berusaha menutup-nutupi dan menjawab dengan mantap bahwa dia pernah mencontek saat ujian. Ekspresi wajah dari informan pun tidak mengalami perubahan yang menunjukkan bahwa dia tidak menyembunyikan sesuatu. Informan juga menambahkan bahwa menurutnya berbuat curang saat ujian sudah wajar dan biasa terjadi dalam perkuliahan. (Catatan lapangan/25/05/2012)

commit to user

Meskipun tindakan curang yang dilakukan Esty merupakan perbuatan tidak jujur, namun pengakuan informan yang terbuka dan blak-blakan menunjukkan tindakan yang jujur.

Hal yang serupa diungkapkan oleh Anwar. Informan mengaku bukanlah seorang mahasiswa yang terbiasa menyontek, namun menurutnya menyontek merupakan hal yang sangat manusiawi, dan hampir semua mahasiswa tentu pernah melakukannya.

kalau nyontek terus mungkin minta bantuan temen, itu kan tidak bisa dipungkiri, mahasiswa yang jujur pun mungkin sekali-sekali waktu juga pernah ngelirik pekerj

Menurut Anwar, menyontek sudah menjadi layaknya tradisi yang turun temurun dilakukan oleh hampir setiap mahasiswa. Maka, menyontek kemudian dianggap sebagai hal yang wajar dan biasa. Meskipun informan pun menyadari bahwa menyontek merupakan hal yang curang dan menyalahi konsep pendidikan berkarakter kuat dan cerdas.

merupakan perbuatan yang curang tapi kalau mungkin kalau dilihat dari keseharian dari istilahnya itu tradisi itu kan kalau menurut saya pribadi emang sudah manusiawi jadi mau tidak nyontek itu gimana gitu kalau pas mengalami

bener-(Anwar/25/05/2012)

Berdasarkan hasil observasi, informan berusaha bersikap terbuka. Walaupun baru pertama kali kenal, informan selalu menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti secara terbuka. Hal ini ditunjukkannya saat secara terang-terangan mengakui kebiasaanya merokok. Meskipun sambil sedikit tersenyum, informan mengakui bahwa sekali waktu dia merokok, namun dia berusaha tidak merokok di lingkungan kampus. (Catatan lapangan/25/05/2012)

Hal tersebut menunjukkan bahwa informan berusaha jujur mengakui kebiasaan yang menurutnya merupakan kebiasaan tidak baik, bahkan terhadap peneliti yang saat itu baru 24 jam dikenalnya.

Senada dengan hal tersebut, tindakan curang mahasiswa ini pun dibenarkan oleh Pak Aryo yang merupakan seorang dosen, sebagai suatu hal yang

commit to user

manusiawi. Bahkan beliau mengatakan bahwa saat menjadi mahasiswa pun melakukan hal yang serup

jadi mahasiswa kayak gitu. Saya yang jadi mahasiswa yo pernah kayak gitu,

Tindakan curang yang dilakukan mahasiswa saat ujian maupun plagiarisme dalam mengerjakan tugas yang diakui beberapa pihak sebagai suatu hal yang biasa dan wajar dilakukan menunjukkan adanya rantai hubungan yang turun temurun telah dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswa sebelumnya. Hal ini membuktikan adanya sikap konservatif terhadap tradisi lama yang dianggap memberikan kemudahan dalam proses belajar, namun nyatanya hal ini mencederai karakter dan kepribadian mahasiswa.

Anggapan bahwa menyontek adalah hal yang wajar ternyata juga dipengaruhi oleh dosen. Informan menyatakan bahwa selama ini dosen hanya sekedar memberikan teguran pada mahasiswa yang menyontek, sehingga berbuat

ketahuan nyontek kan istilahnya itu pol-pole cuma di tegur seperti itu mbak, jadi dari kami sendiri pun udah nga

Selanjutnya pun, tidak ada tindak lanjut atas kecurangan yang dilakukan mahasiswa, meskipun dosen sudah menangkap basah mahasiswa yang sedang menyontek tersebut. Sehingga hal ini menyebabkan kecanduan bagi mahasiswa, karena tidak adanya sanksi yang tegas sebagai hukuman atas kesalahan yang dilakukan.

saya kan bersih, hahaha..maksud saya itu mbak ya ada ketahuan mungkin lembaran catatan fotokopinya seperti itu sudah banyak ketahuan, sudah pernah ketahuan tapi cuma diambil. Iya terus ngerjain

Informan lain menuturkan bahwa tindakan curang mahasiswa juga tergantung dari bagaimana cara mengajar dosen mata kuliah yang bersangkutan. Bila cara mengajar dosen runtut dan menyenangkan tentunya mahasiswa juga nyaman untuk belajar. Sebaliknya, bila dosen menyampaikan materi tidak runtut,

commit to user

atau materi yang diujikan tidak sesuai dengan yang diajarkan, tentunya hal ini menyusahkan mahasiswa juga.

dosennya neranginnya kita ngeh, jelas, runtut, itu ya enak, kita belajarnya juga enak, nggak perlu kayak gitu. Tapi kalau masih, materinya itu masih di awang-awang gitu lho, masih ngambang gitu, mo belajar apa kadang apa yang ajar, apa yang ada di buku, nggak ada di ujian, itu kan kadang juga haduh nyesek

(Sari/01/05/2012)

Senada dengan hal tersebut, Yusuf mengatakan bahwa dosen sangat berpengaruh terhadap kedisiplinan mahasiswa saat ujian. Dosen diharapkan mampu mengelola kelas secara disiplin dan kondusif, sehingga tidak memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk berbuat curang.

lebih disiplin, jadi kalau semisal dosennya itu membuat disiplin, itu pasti mahasiswa jadi disiplin, istilahnya nggak ada yang nyontek gitu lho, ya it

Dalam hal ini, menurut Yusuf, dosen memberikan pengaruh yang cukup besar. Sejauh mana dosen memberikan perhatian terhadap proses pembelajaran mahasiswa akan mempengaruhi motivasi mahasiswa untuk berlaku jujur. Jadi, dosen yang hanya peduli pada hasil ujian yang bagus, akan berdampak

berpikir sendiri. Ya gitulah, ada dosen yang killer, ada yang dosen enak, ada yang dosen sedengan, itu ya i

Dalam menanggapi kecurangan mahasiswa, tindakan dosen biasanya berkaitan dengan nilai mata kuliah yang bersangkutan. Informan menyatakan bahwa dalam suatu kasus, seorang mahasiswa pernah ketahuan mencontek oleh dosen. Kemudian dosen tersebut mengambil contekan mahasiswa dan tetap memperbolehkannya mengerjakan ujian. Pembelajaran dari dosen lebih pada sistem punishment atau hukuman. Dalam hal ini, mahasiswa yang ketahuan mencontek akan mendapat nilai yang jelek atau bahkan tidak mendapatkan nilai pada mata kuliah tersebut.

commit to user

kepekannya itu, tapi nggak ada tindak lanjut lagi juga kok. Enggak, nggak, dulu diambil, he-em, dia tetep ngerjain, katanya dapet nilai juga, nggak tahu kayaknya C atau piye apa aku lupa tapi pokoknya dapat nilai lah waktu

Sebagai seorang pendidik, Pak Aryo menerapkan treatment khusus untuk mengantisipasi tindakan curang mahasiswa, dengan memberikan soal tentang analisis dan evaluasi.

soalnya. Kalau soalnya bukan kognitif, bukan kognitif 1, 2, 3 tapi sudah menganalisis, mengevaluasi, mereka tidak bakalan bisa nyontek, bagaimana dia bisa menganalisis, mengevaluasi, jadi kita berikan data, share, silakan dianalisis sekalian dievaluasi. Itu..ada kalimat, beberapa

Sedangkan bu Dini menerapkan strategi yang berbeda untuk mengantisipasi tindakan curang mahasiswa, yaitu dengan format peer attachment, atau disebut juga dengan penilaian teman sejawat. Strategi ini dilakukan dengan cara saling mengontrol pekerjaan teman, sehingga mahasiswa saling memberikan penilaian atas pekerjaan mahasiswa yang lain.

iasanya ngatasinnya dengan ada format peer attachment, penilaian teman sejawat ya kan? Jadi dia akan, saya bilang ini akan ada penilaian teman sejawat, jadi anda akan saling mengontrol e..pekerjaan temen-temennya, saya bilang. A menilai A, B, C, D; B menilai B, A, C, D, jadi anda jangan anu e..apa itu? Enak-enak, semua temen akan

Dengan menggunakan format peer attachment sebagai strategi dalam mengantisipasi kecurangan mahasiswa, terjadi transparansi bahwa semua tugas benar-benar melalui proses pengoreksian, sehingga mahasiswa tahu bahwa tugas yang mereka kerjakan tidak asal diberi nilai secara acak saja, namun benar-benar dikoreksi. Informan pun menyampaikan bahwa bila terjadi kecurangan yang dilakukan oleh mahasiswa, maka mahasiswa yang bersangkutan akan langsung

commit to user

Informan juga tegas dalam mengatasi tindak kecurangan yang dilakukan mahasiswa dalam membuat tugas. Informan menyampaikan pernah mendapati tugas beberapa mahasiswa yang sama, kemudian informan menulis kata CURANG di tugas-tugas tersebut, dan mengambil tindak lanjut memanggil mahasiswa yang bersangkutan untuk mengonfirmasi tindakan curang mereka.

-4 orang sama, itu akan saya tulisi CURANG, coret-coret-coret. Mereka akan saya panggil. Nanti akan bu, nanti akan sampai ngaku yang punya saya

2) Tanggungjawab

Mahasiswa FKIP sebagai seorang calon pendidik, diharapkan mampu memiliki tanggungjawab yang tinggi. Tanggungjawab yang dimaksud ialah mengetahui dan menaati

bertanggungjawab itu mahasiswa yang apa namanya, tahu aturan dan melakukan,

(Syarif/13/12/12) Mahasiswa yang telah dewasa dan memiliki pemikiran yang luas, seringkali tertantang untuk melanggar aturan-aturan yang mapan. Sehingga mahasiswa harus dibentuk untuk memiliki sikap tanggungjawab.

Berkaitan dengan tanggungjawab sebagai seorang mahasiswa FKIP UNS, maka setiap hari Senin dan Selasa wajib mengenakan seragam atasan putih dan bawahan gelap, hal ini dinyatakan dalam Pedoman Akademik Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 2010/2011 mengenai tata cara berpakaian untuk mahasiswa. Untuk kuliah teori, mahasiswa berpakaian rapi tidak ketat, hari Senin dan Selasa pakaian atas putih, bawah gelap dan sopan, bercelana dan memakai (kemeja), bersepatu dan berkaos kaki. Sedangkan untuk mahasiswi berpakaian rapi tidak ketat, hari Senin dan Selasa pakaian atas putih bawah gelap, sopan dan bersepatu.

Program penggunaan seragam putih gelap pada hari Senin-Selasa mulai diberlakukan FKIP pada tahun 2008. Seragam ini menurut Pak Faizal, bertujuan untuk membentuk disiplin dan kebersamaan yang berusaha dibiasakan

commit to user

PPL itu pakai seragam, di dunia kerja juga seragam. Seragam itu membentuk disiplin, kebersamaan, karakter,

macem-Mengenai kebijakan penggunaan seragam putih gelap pada hari Senin-Selasa tersebut, Pak Syarif menyatakan hal yang tidak terduga. Informan

informan menambahkan bahwa seragam putih gelap saat ini baru sekedar menjadi himbauan yang disosialisasikan melalui surat edaran. Hal ini menyebabkan pelanggaran pada himbauan seragam ini belum diberikan sanksi yang mengikat.

itu mbok dibuat aturan bukan hanya sekedar edaran. Karena sekarang kan itu istilahnya masih surat edaran, jadi yang namanya surat edaran itu kan belum ada, apa namanya, sanksi yang mengikat, begitu, jadi

Belum adanya aturan yang jelas dan tegas mengenai kebijakan seragam ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya ialah karena belum adanya aturan etika berpakaian bagi dosen. Hal inilah yang sebenarnya masih menjadi pro dan kontra.

untuk dosen kan belum ada, itu lho, yang dulu sering diprotes juga dari, kita melarang mahasiswi untuk tidak pakai celana panjang, tapi

Hal ini diakui Pak Faizal memang masih mengalami sedikit hambatan. Sejauh ini masih ada beberapa mahasiswa dan sebagian kecil dosen yang belum

antaranya itu. Ada sebagian kecil dosen, sangat kecil yang juga tidak sepakat. Iya ada

1-Sebagai konsekuensinya, realita yang terjadi di lingkungan kampus FKIP pun menunjukkan beberapa mahasiswa yang masih belum mengenakan pakaian sesuai kebijakan yang ditetapkan oleh FKIP tersebut. Seperti yang dikemukakan informan berikut ini.

commit to user

blusnya pendek, aduhai kan gitu. Jadi ibaratnya kan itu yang ndak berkarakter, iya kan? Tidak mencerminkan penampilan seorang guru itu gimana. Ya memang kita kadang masih

Bu Dini mengemukakan pendapatnya bahwa kebijakan pemakaian seragam merupakan satu cara pendisiplinan yang bertujuan untuk membangun

pendisiplinan dengan membangun karakter dengan pendisiplinan seragam

Hal tersebut dibenarkan oleh Pak Aryo. Informan menuturkan bahwa kebijakan ini merupakan salah satu media pendisiplinan bagi mahasiswa, agar kan salah satu saja, hanya salah satu alat untuk mendisiplinkan, hanya salah satu alat ya, jadi agar kita berpenampilan layaknya calon guru.

Lebih lanjut, informan menambahkan bahwa ada ketentuan seragam khusus juga yang berlaku bagi dosen. Sedangkan kebijakan seragam putih gelap yang berlaku bagi mahasiswa, ternyata juga memberikan dampak positif bagi -dosen kan juga sekarang jarang sudah tidak ada lagi dosen pakai jeans. Itu kita sekarang sudah malu.

Informan yang lain berpendapat, bahwa ketentuan penggunaan seragam diadakan dalam rangka untuk memberikan kesadaran bagi mahasiswa untuk berpenampilan yang baik dan rapi sesuai karakter pendidik. Hal ini memang lebih

memberikan kesadaran berpenampilan yang rapi, yang baik. Pendidik itu harus

(Ahmad/18/06/12)

Sari menyampaikan bahwa dia tidak merasa keberatan dengan ketentuan seragam putih gelap ini. Menurut informan, seragam putih gelap dapat menunjukkan identitas diri. Sebagai seorang mahasiswa FKIP UNS, pakaian

commit to user

seragam putih gelap pada hari Senin-Selasa merupakan salah satu pembeda den

masalah sih nek buat aku. Aku nggak ada masalah, soalnya itu juga apa ya, untuk

Menurut hasil observasi, Sari hampir selalu menggunakan rok saat ke kampus.

Informan, meskipun dalam kesehariannya di UKM Taekwondo selalu sporty dengan mengenakan celana panjang dan kaos, namun saat ke kampus dia mengganti kostumnya dengan rok dan kemeja. Walaupun peneliti melihat sekali dua kali, informan menggunakan kemeja putih bergaris-garis saat hari Senin-Selasa, tapi dia konsisten menggunakan rok saat ke kampus. (Catatan lapangan/01/05/2012)

Hal tersebut menunjukkan tanggungjawab informan dalam menghayati perannya sebagai mahasiswa calon guru, untuk berusaha membiasakan diri berpenampilan menggunakan rok.

Sedangkan Anwar juga mengaku bahwa dirinya tidak pernah merasa

mbak, kalau memang hari Senin dan Selasa disuruh memakai seperti itu, oke-oke

ataupun keberatan karena berhubungan dengan kebiasaannya mengenakan seragam dari sejak SMA.

kan dulu SMA juga kan masih apa ya, istilahnya kan dibatasi dengan seragam seperti itu juga oke-oke saja, apalagi ini kan kuliah, untuk, untuk hari Senin dan Selasa saja. Jadi menurut saya itu nggak jadi

Mengenai kebijakan pemakaian seragam hitam putih, Yusuf memandang hal tersebut sebagai bentuk pembiasaan. Menurutnya mahasiswa FKIP sebagai calon guru memang harus dibiasakan untuk mematuhi aturan sebagai wujud pendisiplinan, salah satunya yakni aturan penggunaan seragam putih gelap pada hari Senin dan Selasa tersebut.

pendidikan, pendidikan dalam arti keguruan, kita sebagai calon guru, kita harus dibiasakan, dibiasakan dalam artian kita harus mematuhi

commit to user

aturan. Kalau kita sudah dibiasakan mematuhi aturan pasti di luarnya kan gampang kita mematuhi aturan, nggak mungkin kita akan melanggar aturan itu, contohnya ya, hari Senin sama Selasa pakaian

Namun tanggapan yang berbeda disampaikan oleh Esty. Menanggapi seragam putih gelap yang dilaksanakan setiap hari Senin dan Selasa ini, informan dengan tegas menyatakan ketidaktahuannya dan balik mempertanyakan tujuannya nggak

Menurut informan, dia tidak tahu kenapa harus ada kebijakan seragam putih gelap setiap hari Senin Selasa. Informan juga mempertanyakan tujuan serta hubungannya dengan pencapaian visi dan misi FKIP.

kan udah nggak dibatasi oleh seragam, kalau aku menurutku dulu gitu kan, terus yaudah itu, terus masuk di sini, terus tahu oh..kayak gitu, sebenernya itu buat apa, aku nggak ngerti juga, untuk menyeragamkan atau gimana, visi, hubungannya sama visi misi itu apa, aku kan juga nggak ngerti juga, tapi kenapa sih

Informan mengaku tahu mengenai kebijakan seragam putih gelap tersebut pada saat OSMARU, namun sayangnya tidak ada sosialisasi lebih lanjut terkait dengan tujuan kebijakan tersebut. Selain itu, informan juga merasa agak terganggu dengan kebijakan seragam ini. Menurutnya penggunaan kemeja atau blus putih terkesan seperti anak SMA. Secara pribadi, informan pun mengaku malas menggunakan rok.

a kan dulu nggak punya hem putih ya, ya maksudnya hem putih itu kayak masih SMA banget gitu lho, kalau aku sih mikirnya gitu, kayak gitu. Harus beli hem putih. Anu apa rok, harus pakai rok, dulu kan aku paling males banget pakai rok-an, paling males banget pakai

Hal ini didukung dengan hasil observasi yang menunjukkan bahwa informan lebih sering mengenakan celana panjang saat ke kampus.

Informan yang secara terbuka mengakui keengganannya menggunakan rok, dalam kesehariannya di kampus memang lebih sering mengenakan celana panjang, lebih spesifik yakni celana pensil

commit to user

berbahan jeans. Informan mengenakan rok bila ada keperluan ke kantor prodi. (Catatan lapangan/25/05/2012)

Hal tersebut menunjukkan bahwa informan belum menghayati secara sadar untuk berpenampilan seperti yang diharapkan FKIP.

Terkait dengan hal tersebut, mahasiswa FKIP yang sangat banyak pun tidak lepas dari kekurangan. Hal ini terlihat dari masih adanya beberapa mahasiswa yang belum rapi dalam memakai seragam putih gelap ini.

mereka tetep mau pake item putih ya meskipun dalam pelaksanaannya tapi udah item putih itu, tapi kalau di Pendidikan IPS kan masih kalau item putihnya ya masih pake jeans, baju ya sekenanya gitu, kadang cowok-cowok pake polo shirt

Hal ini pun dibenarkan oleh Anwar. Informan menuturkan bahwa teman-teman mahasiswa yang lain masih mengenakan seragam yang dimodifikasi, dalam arti bahwa masih ada mahasiswa yang mengenakan bahan jeans, dan lain sebagainya.

-Selasa itu kayaknya ngeliatnya juga item putih, tapi item putih yang dimodif, dalam artian itu mungkin atasnya putih tapi kaos berkerah, bawahnya mungkin kan apa ya, bawahnya itu pokoknya gelap, mungkin itu dari celana, celana dengan bahan jeans seperti itu. Tapi untuk aturan yang sebenarnya kan atas, atas itu bener-bener kemeja putih bawah celana kain item, seperti itu. Kalau saya sih itu masih ya masih wajar saja kan paling nggak masih menunjukkan atas

Sesuai dengan pengakuannya, informan beberapa kali terlihat mengenakan celana panjang jeans saat di kampus.

Peneliti melihat bahwa beberapa kali Anwar mengenakan celana panjang jeans saat di kampus. Meski begitu, dengan atasan kemeja putih polos, Anwar berusaha menaati kebijakan penggunaan seragam pada hari Senin-Selasa. (Catatan lapangan/25/05/2012)

Menurut hasil observasi, beberapa mahasiswa masih terlihat belum kompak dalam penggunaan seragam pada hari Senin-Selasa. Himbauan penggunaan seragam yang menyatakan untuk menggunakan pakaian atasan putih dan bawahan gelap diinterpretasikan bermacam-macam oleh para mahasiswa.

commit to user

Yang terjadi kemudian adalah pakaian putih-gelap yang beraneka ragam. Mahasiswa laki-laki kebanyakan mengenakan kemeja putih dan celana panjang hitam, baik dari bahan kain katun maupun jeans. Sedangkan mahasiswi, ada yang mengenakan kemeja putih dengan bawahan rok, ada juga yang menggunakan bawahan celana pensil yang saat ini sedang tren. Mahasiswi muslim yang berjilbab menggunakan jilbab dengan berbagai warna, seperti hitam, abu-abu, coklat, merah, maupun hijau.

Sedangkan menurut pendapat Yusuf, mahasiswa FKIP yang belum bisa mematuhi kebijakan penggunaan seragam putih hitam tersebut dikarenakan tidak adanya sanksi atas pelanggaran yang terjadi. Seperti dikatakannya berikut

ang juga. Ada yang siswa mahasiswa mungkin menaati aturan, ada juga yang mungkin seenaknya sendiri, itu ada. Karena apa, ya mungkin nggak ada sanksinya, gitu. Kalau kita melanggar juga nggak ada

commit to user

Namun menurut pengakuan Anwar, mereka yang kurang

bertanggungjawab dalam mengenakan seragam putih gelap ini ialah karena kurangpahamnya mahasiswa atas tujuan penggunaan seragam putih gelap ini. Hal ini disampaikan oleh Anwar,

menunjukkan apa ya, bahwa itu pendidikan yang berkarakter, tapi saya cuma tahu sebatas itu tapi untuk lebih detailnya itu ditujukan untuk apa, itu saya sendiri belum paham. Jadi yang saya ketahui itu aja, pakai

Sedangkan menurut informan yang lain, kepatuhannya mengenakan seragam putih gelap tergantung pada dosen yang mengampu mata kuliah yang bersangkutan. Menurutnya, ada dosen yang menomorsatukan penampilan. Bahkan beliau tidak memperbolehkan mahasiswanya yang mengenakan pakaian bukan

yang penampilan itu nomor satu, nggak ada rok, nggak boleh masuk, nggak boleh

Lebih lanjut, seragam putih gelap sangat ditekankan saat kuliah Micro Teaching. Namun, masih ada beberapa mahasiswa yang mengakali seragam dengan membawa baju ganti. Esty mengatakan bahwa masih ada teman-temannya yang membawa celana ganti saat kuliah Micro Teaching. Biasanya, ketika dosen masuk kelas, mahasiswa yang bersangkutan buru-buru ke kamar mandi untuk