• Tidak ada hasil yang ditemukan

commit to user 84

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi/Objek Penelitian

Universitas Sebelas Maret, diresmikan pada tanggal 11 Maret 1976 dengan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 10 tahun 1976, tanggal 8 Maret 1976, yang semula bernama Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret, disingkat UNS, yang merupakan penyatuan dari lima unsur perguruan tinggi yang ada di Surakarta pada waktu itu, yaitu terdiri dari:

1. Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Negeri Surakarta 2. Sekolah Tinggi Olahraga (STO) Negeri Surakarta

3. Akademi Administrasi Niaga (AAN) Surakarta yang sudah diintegrasikan ke dalam AAN Negeri di Yogyakarta

4. Universitas Gabungan Surakarta (UGS), merupakan gabungan beberapa Universitas Swasta di Surakarta, yaitu Universitas Islam Indonesia cabang Surakarta, Universitas 17 Agustus 1945 cabang Surakarta, Universitas Cokroaminoto Surakarta, dan Universitas Nasional Saraswati Surakarta 5. Fakultas Kedokteran Perguruan Tinggi Pembangunan Nasional (PTPN)

Veteran cabang Surakarta

Saat ini Universitas Sebelas Maret termasuk sepuluh universitas terbaik di Indonesia menurut webometrik. UNS terdiri atas sembilan fakultas, yaitu; (1) Fakultas Teknik; (2) Fakultas Pertanian; (3) Fakultas Sastra dan Seni Rupa; (4) Fakultas MIPA; (5) Fakultas Hukum; (6) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik; (7) Fakultas Ekonomi; (8) Fakultas Kedokteran; dan (9) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Menyangkut dengan penelitian tentang pendidikan karakter, fokus utama dalam penelitian ini ialah pelaksanaan pendidikan karakter yang secara jelas tercantum dalam visi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, yaitu menjadi LPTK penghasil dan pengembang tenaga kependidikan berkarakter kuat dan cerdas.

commit to user

FKIP UNS terletak di kampus induk Universitas Sebelas Maret yang beralamatkan di Jl. Ir. Sutami 36 A Ketingan, Jebres, Surakarta, di mana fakultas ini letaknya paling belakang atau di sebelah utara berdekatan dengan pintu masuk gerbang belakang kampus. Fakultas ini berbatasan sebelah timur dengan gedung Pasca Sarjana UNS, sebelah barat dengan gedung Fakultas Hukum UNS, vihara, pura, dan gereja kampus, sebelah selatan dengan gedung UPT Mata Kuliah Umum, dan sebelah utara dengan Masjid Kampus Nurul Huda UNS sehingga membuat letak FKIP UNS menjadi strategis. Namun, terdapat beberapa jurusan yang tersebar di beberapa lokasi selain di kampus Kentingan, antara lain Jurusan Ilmu Pendidikan kampus Kleco dan Kebumen, Jurusan Pendidikan Teknik Kejuruan kampus Pabelan, serta Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan kampus Ngoresan dan Manahan.

Dalam perjalanannya, program studi yang terdapat di FKIP UNS mengalami beberapa perubahan. Pada tahun akademik 1997/1998 program studi yang ada di FKIP UNS mengacu pada SK Dirjen Dikti No. 222/Dikti/Kep/1996 tanggal 11 Juli 1996. Berdasarkan SK tersebut program studi di lingkungan FKIP UNS sebanyak 16 program studi. Pada bulan Desember 2000, berdasarkan SK DIKTI Depdiknas No. 442/DIKTI/KEP/2000 tanggal 20 Desember tentang pembentukan Program Studi S1 Pendidikan Sosiologi Antropologi di UNS, maka mulai Tahun Akademik 2001/2002 secara resmi Program Studi Pendidkan Sosiologi-Antropologi dibuka di bawah Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP UNS. Sesuai dengan surat keputusan Dirjen Dikti nomor 400a/Dikti/Kep/1992 dan nomor 400b/Dikti/Kep/1992 FKIP UNS merupakan salah satu Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) di Indonesia yang mendapat tugas menyelenggarakan Program D-2 PGSD baik guru kelas maupun guru pendidikan jasmani. Berdasarkan surat Dirjen Dikti nomor 4856/D/T/2004 FKIP UNS diizinkan menyelenggarakan Program Pendidikan Taman Kanak-kanak baik jenjang D-2 maupun S-1. Dengan demikian di FKIP sekarang ada 6 jurusan dengan 19 program studi.

commit to user

Program studi yang ada pada masing-masing jurusan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yaitu:

1. Jurusan Ilmu Pendidikan (IP), dengan program studi: a. Pendidikan Luar Biasa (Pendidikan Khusus) b. Bimbingan dan Konseling (BK)

c. Pendidikan Guru Sekoah Dasar (PGSD)

d. Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD)

2. Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (P.IPS), dengan program studi:

a. Pendidikan Ekonomi, yang terdiri atas:

1) Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Tata Niaga 2) Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

3) Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Administrasi Perkantoran b. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

c. Pendidikan Geografi d. Pendidikan Sejarah

e. Pendidikan Sosiologi-Antropologi

3. Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (P.MIPA), dengan program studi:

a. Pendidikan Matematika b. Pendidikan Fisika c. Pendidikan Kimia d. Pendidikan Biologi

4. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni (PBS), dengan program studi: a. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah

b. Pendidikan Bahasa Inggris c. Pendidikan Seni Rupa d. Pendidikan Bahasa Jawa

5. Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan (PTK), dengan program studi: a. Pendidikan Teknik Mesin

commit to user

6. Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (POK), dengan program studi:

a. Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi b. Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Jurusan yang menjadi lokasi penelitian adalah Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang terletak di gedung C FKIP UNS. Jurusan P.IPS ini merupakan jurusan dengan jumlah program studi terbanyak, yaitu sebanyak 5 program studi, seperti yang telah disebutkan di atas. Jurusan P.IPS dipimpin oleh seorang ketua jurusan yakni Bapak Drs. Syaiful Bachri, M.Pd dengan dibantu oleh seorang sekretaris jurusan yakni Bapak Drs. Sunarto, M.M. Berikut daftar nama ketua dan sekretaris prodi di Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial adalah sebagai berikut :

1. Pendidikan Ekonomi

Kaprodi : Dr. Wiedy Murtini, M.Pd

Sekprodi : Sri Sumaryati, S.Pd, M.Pd 2. Pendidikan Kewarganegaraan

Kaprodi : Dr. Sri Haryati, M.Pd

Sekprodi : Dr. Triyanto, M.Hum

3. Pendidikan Geografi

Kaprodi : Dr. Moh. Gamal Rindarjono, M.Si

Sekprodi : Dra. Inna Prihatini, MS 4. Pendidikan Sejarah

Kaprodi : Dra. Sri Wahyuni, M.Pd

Sekprodi : Drs. Herimanto, M.Pd

5. Pendidikan Sosiologi-Antropologi

Kaprodi : Drs. MH. Sukarno, M.Pd

Sekprodi : Drs. Slamet Subagya, M.Pd

Jurusan P.IPS memiliki berbagai fasilitas yang dapat menunjang dalam proses perkuliahan, antara lain ruang perkuliahan yang terdapat di gedung A, B,

commit to user

maupun C, aula yang terletak di gedung C lantai 2, mushola yang terletak di gedung C lantai 2, serta hotspot area di area selter dan lobi gedung. Selter maupun lobi yang dilengkapi dengan hotspot area dimanfaatkan mahasiswa untuk melakukan berbagai kegiatan, seperti diskusi, belajar kelompok, internetan dan lain sebagainya. Hal ini mendukung pengembangan karakter mahasiswa yang komunikatif dan kreatif.

Jurusan P.IPS juga berdekatan dengan Perpustakaan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang terletak di gedung B. Perpustakaan merupakan sarana pendukung yang menyediakan buku referensi kuliah sebagai sumber pembelajaran. Sarana yang ada di perpustakaan antara lain buku, jurnal, karya ilmiah dan sumber belajar lainya, komputer, printer, televisi, meja dan kursi yang menjadi pendukung mahasiwa dalam mencari sumber belajar. Perpustakaan juga menunjang dalam pengembangan karakter mahasiswa yang gemar mambaca dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Selain itu, jurusan P.IPS yang berdekatan dengan tempat peribadatan seperti masjid Nurul Huda, gereja kampus, vihara serta pura mendukung dalam penciptaan suasana kampus yang religius.

Lebih lanjut, Jurusan P.IPS sebagai bagian dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret memberikan prioritas tersendiri terhadap penampilan. Hal ini terlihat dari adanya aturan dalam berbusana. Peraturan tersebut tercantum di dalam buku pedoman akademik FKIP UNS (2010: 31) bahwa khusus hari Senin dan Selasa mahasiswa mengenakan pakainan rapi tidak ketat, atasan putih dan bawahan gelap. Ini merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan visi FKIP UNS membentuk guru berkarakter kuat dan cerdas yang dimulai dengan pendisiplinan melalui cara berbusana. Penampilan menjadi bagian penting dalam membangun citra guru yang berkarakter.

Dengan demikian, lingkungan Jurusan P.IPS sebagai tempat berinteraksi warga kampus, baik dosen, staf maupun mahasiswa diupayakan menjadi lingkungan yang kondusif dalam mendukung pembentukan dan pengembangan karakter calon pendidik yang berkarakter kuat dan cerdas, sesuai dengan visi FKIP UNS. Hal ini dibuktikan dengan proses belajar mengajar yang

commit to user

dibentuk sedemikian rupa sehingga menunjang pengembangan karakter jujur, kerja keras, dan cerdas. Selanjutnya, adanya pendisiplinan tata cara berbusana pada hari Senin dan Selasa, di mana mahasiswa mengenakan pakainan rapi tidak ketat, atasan putih dan bawahan gelap sebagai upaya pembentukan citra guru yang sederhana. Selain itu, hotspot area dan perpustakaan yang dimanfaatkan mahasiswa untuk melakukan berbagai kegiatan, seperti diskusi, belajar kelompok, internetan dan lain sebagainya diciptakan sedemikian rupa sehingga mendukung proses pengembangan karakter mahasiswa yang komunikatif, kreatif, gemar membaca, dan ingin tahu.

B. Deskripsi Temuan Penelitian

Berdasarkan informasi dan data yang diperoleh selama penelitian, maka langkah selanjutnya ialah melakukan analisis terhadap data tersebut guna menjawab permasalahan-permasalahan yang telah dirumuskan pada awal penelitian. Data yang telah terkumpul kemudian disusun secara sistematis sehingga mempermudah peneliti dalam menarik kesimpulan. Deskripsi hasil dan analisis penelitian dimaksudkan untuk menyajikan data yang dimiliki sesuai dengan pokok permasalahan yang dikaji pada penelitian ini yaitu pelaksanaan pendidikan karakter untuk mencapai visi FKIP UNS, yakni menjadi LPTK penghasil dan pengembang tenaga kependidikan berkarakter kuat dan cerdas.

Rumusan masalah yang pertama yakni mengenai persepsi mahasiswa terhadap pendidikan karakter sesuai konsep visi FKIP UNS berkarakter kuat dan cerdas. Rumusan masalah kedua yakni strategi pelaksanaan visi FKIP UNS khususnya di Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Hal ini mencakup indikator pencapaian visi FKIP UNS, serta strategi penanaman dan pengawasan terhadap indikator yang telah dirumuskan oleh FKIP UNS.

Sedangkan rumusan masalah yang ketiga yaitu mengenai perilaku mahasiswa dalam proses implementasi visi FKIP UNS. Hal ini mencakup apakah perilaku mahasiswa sudah sesuai dengan indikator yang dirumuskan oleh FKIP

commit to user

UNS, penyimpangan yang dilakukan, serta bagaimana menanggapi penyimpangan tersebut. Untuk lebih jelas, berikut uraian analisisnya:

1. Persepsi Konsep Berkarakter Kuat dan Cerdas

Berkarakter kuat dan cerdas menjadi rumusan utama dalam visi yang diusung oleh FKIP UNS. Sebagai sebuah Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), FKIP berusaha menghasilkan dan mengembangkan tenaga kependidikan yang berkarakter kuat dan cerdas. Rumusan ini mencakup kepribadian unggul, profesionalitas, kecerdasan, dan keluasan wawasan. Rumusan berkarakter kuat dan cerdas pun berusaha ditanamkan dalam diri setiap mahasiswa. Tidak hanya mahasiswa secara personal maupun kelompok, dosen dan para staf tenaga kependidikan pun diharapkan mampu memberikan contoh yang dapat diteladani para mahasiswa.

Visi FKIP untuk menjadi LPTK penghasil dan pengembang tenaga kependidikan berkarakter kuat dan cerdas diakui Pak Syarif memang diarahkan sebagai satu konsep pendidikan karakter. Hal ini untuk membentuk karakter mahasiswa FKIP yang merupakan calon guru agar memiliki ciri-ciri yang khas dan berbeda dengan mahasiswa fakultas lain.

terutama karena kita FKIP sebagai LPTK kan mestinya harus beda dengan fakultas yang lain, bagaimana karakter mahasiswa dari FKIP itu kan mestinya kan berbeda dengan yang lain. Nah dengan visi semacam itu kan nanti akan memberikan ciri-ciri tertentu dari apa yang

Hal yang senada disampaikan oleh informan lain. Menurut Titik, sasaran dari visi berkarakter kuat dan cerdas adalah sumber daya manusia di FKIP yaitu mahasiswa sebagai calon pendidik. Mengenai penjabarannya, informan berpendapat bahwa berkarakter itu berarti mahasiswa calon pendidik harus mempunyai suatu karakter atau kelebihan yang mencirikan dirinya sebagai seorang calon pendidik. Sedangkan yang dimaksud dengan cerdas mencakup kecerdasan sikap, kepribadian, dan pemikiran.

commit to user

dia hanya bisa mengajar tetapi dia juga bisa mendidik anak didiknya sehingga bangsanya akan menjadi maju. Nah..cerdasnya kan kita sebagai Sumber Daya Manusia yang istilahnya kita sebagai seorang calon pendidik, kalau seandainya kita nggak cerdas bagaimana kita bisa mendidik anak didik kita. Ya..cerdas itu kan perpaduan antara

Sebagai seorang calon pendidik, mahasiswa FKIP dibekali dengan kemampuan, kompetensi, serta karakter yang memberikan ciri-ciri yang khas pada dirinya sehingga berbeda dengan mahasiswa dari fakultas yang lain. Ciri-ciri inilah yang berusaha dibentuk pada diri setiap mahasiswa FKIP dengan rumusan berkarakter kuat dan cerdas.

Visi berkarakter kuat dan cerdas merupakan cita-cita FKIP dalam membentuk dan mengembangkan calon tenaga pendidik dan kependidikan yang handal dan profesional. Hal ini diakui oleh Pak Faizal, selaku Dekan FKIP sebagai kepribadian yang sepantasnya dan semestinya dimiliki oleh seorang guru. oses perenungan yang cukup dalam, untuk berpikir bagimana agar calon pendidik itu berkepribadian sebagai guru yang handal, sebagai guru

Sebagai rumusan utama yang diusung oleh FKIP UNS, visi berkarakter kuat dan cerdas memiliki penjabaran yang kompleks. Visi berkarakter kuat dan cerdas harus terintegrasi dalam kurikulum setiap program studi. Hal ini berarti bahwa kurikulum harus mencakup mata kuliah-mata kuliah yang berisi tentang pendidikan karakter, antara lain mengenai pengembangan kepribadian, etika profesi, kewirausahaan, maupun pendidikan agama. Hal ini sesuai dengan pendapat dari bu Dini.

di dalam kurikulum. Ya..kalau di dalam kurikulum di Pendidikan Ekonomi misalnya di situ ada tentang pengembangan kepribadian misalnya, ada lagi tentang etika, etika profesi misalnya, kemudian juga (Dini/28/06/2012)

commit to user

Hal tersebut senada dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Pak Aryo, bahwa mata kuliah-mata kuliah diarahkan untuk pencapaian visi berkarakter kuat dan cerdas, di mana hal ini dilakukan melalui penataan kurikulum nasional yang sesuai dengan visi dan misi FKIP UNS sebagai berikut,

ngka penataan secara kurikulum itu, kita menyatukan antara kurikulum nasional, dan juga kurikulum yang sesuai dengan visi dan misi, sesuai dengan visi dan misi, nanti baik kurikulum yang mata kuliah-mata kuliah itu kita arahkan sesuai dengan visi dan misi. (Aryo/29/06/2012)

Secara riil, informan memberikan pendapatnya bahwa visi berkarakter kuat dan cerdas ini, dalam konteks prodi Pendidikan Geografi, dijabarkan dalam program kerja, yang kemudian diturunkan ke dalam rencana strategis atau renstra, yang semuanya tidak menyimpang dari visi misi berkarakter kuat dan cerdas.

menjabarkannya yang pertama di dalam program kerja, program kerja terus kemudian program kerja itu diturunkan dari rencana strategi, renstra, renstra prodi, kami punya renstra prodi, jadi prodi itu kami ambil dari visi dan misi, dan renstra itu tidak..tidak boleh menyimpang (Aryo/29/06/2012)

Lebih lanjut mengenai penjabaran berkarakter kuat dan cerdas, disampaikan oleh bu Dini, bahwa yang dimaksud dengan orang yang berkarakter kuat adalah seseorang yang seimbang antara IQ (Intelektual Quotient), EQ (Emotional Quotient), dan SQ (Spiritual Quotient). IQ diharapkan mampu dibentuk dengan optimalisasi perkuliahan. Mata kuliah-mata kuliah yang ada di jurusan P IPS diharapkan mendidik ke arah pencerdasan intelektual dan akademik. EQ merupakan kecerdasan emosi yang berbentuk softskill, di mana

pengembangannya dengan etika profesi keguruan, bahasa, maupun

pengembangan karakter melalui ekstrakurikuler. Sedangkan SQ dikembangkan dengan optimalisasi pendidikan moral melalui mata kuliah agama.

EQ, dan SQnya, iya kan? Dari SQnya kita dapat mata kuliah Pendidikan Agama, ya kan semua agama, kemudian dari IQnya, dari semua mata kuliah kan itu mendidik ke arah pencerdasan akademiknya

commit to user

ya, dan juga kalau EQ, lha itu kan sebetulnya soft skill, jadi bentuk soft skillnya itu, jadi kalau dari karakter, bentukan karakter apa ya? Ya agama ya ada, kemudian ada pembentukan karakter dalam bentuk etika kepribadian ya profesi gurunya, kemudian bahasanya, kemudian

Hal tersebut disepakati oleh informan yang lain. Sari yang merupakan mahasiswi prodi Pendidikan Ekonomi menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan berkarakter kuat dan cerdas ialah FKIP ingin membentuk calon pengajar yang berkarakter, serta cerdas yang meliputi cerdas secara intelektual, spiritual, dan emosional, seperti yang dijabarkannya berikut ini,

mempunyai karakter, kemudian karakter tadi aku pernah baca di bukunya Pak Dekan tapi lupa poin-poinnya apa saja, tapi di situ disebutkan kriteria-kriteria berkarakter itu seperti apa. Terus kemudian kalau cerdas itu, cerdas itu meliputi cerdas dari EQ, IQ, dan SQnya (Sari/01/05/2012)

Yusuf yang merupakan mahasiswa Pendidikan PKn, mengungkapkan bahwa visi FKIP UNS berkarakter kuat dan cerdas merupakan tujuan yang diharapkan dapat dimiliki oleh setiap lulusan FKIP. Oleh karena itu, setiap lulusan FKIP diharapkan mampu menjaga nama baik almamater dengan berperilaku yang

depannya akan menjadi orang yang berkarakter kuat dan cerdas, di luar nanti dan

Sedangkan informan yang lain mengemukakan bahwa visi berkarakter kuat dan cerdas ini searah dengan target pendidikan, yakni membentuk manusia berakhlak dan manusia pembelajar. FKIP berupaya untuk mengembangkan calon pendidik yang memiliki karakter yang berakhlak dan mampu membelajarkan diri sendiri serta orang lain.

yang berakhlak atau berkarakter, berkarakter, sehingga itu sebagai bentuk dari ini e..karakter ini, kalau itu sebagai guru, maka sebagai guru itu gimana to? Yang kedua menghasilkan manusia pembelajar, manusia pembelajar, jadi kalau saya itu jadi guru harus tetep, mesti tetep belajar, kalau mau jadi guru yang baik, gitu lho. Nah itu yang

commit to user

kedua, sehingga sebenarnya karakter kuat dan cerdas itu yang

FKIP UNS merupakan LPTK yang bertujuan membentuk calon tenaga kependidikan yang berkarakter kuat dan cerdas. Hal ini dimaksudkan sebagai kepribadian ideal yang diharapkan dapat dimiliki oleh mahasiswa sebagai calon guru. Berkarakter kuat dan cerdas sebagai dua komponen yang saling terkait dan saling membangun bagi pribadi pendidik yang unggul. Berkarakter kuat dan cerdas kemudian mengilhami setiap sisi kehidupan kampus FKIP, di mana melibatkan seluruh warga kampus baik pejabat kampus, dosen, staf, maupun mahasiswa. Oleh karena itu, wajar apabila terdapat berbagai macam pendapat mengenai penjabaran visi FKIP UNS berkarakter kuat dan cerdas.

Namun, hal yang berbeda diungkapkan oleh Esty. Esty mengaku tidak begitu mengetahui tentang visi FKIP. Informan pun agak kebingungan menjawab pertanyaan saya seputar visi FKIP. Bahkan informan mencampuradukkan visi FKIP dengan visi prodi Pendidikan Sosiologi Antropologi. Hal ini diungkapkannya sebagai berikut,

yang ber..generasi FKIP, yang generasi guru berkarakter kuat, cerdas, dan berakhlak mulia. Soalnya, saya lihatnya di depan gedung F. Dulu saya kan, saya kan jarang lewat situ, tapi dulu itu memang ada tulisannya gitu saya kira, cuma berkarakter kuat dan cerdas, tapi kok pernah saya beberapa kali lihat di situ ditambah berakhlak mulia tadi mbak, oh ganti toh, maksude

Tulisan di depan gedung F FKIP UNS yang dimaksudkan Esty hanya

sekarang, namun Esty rancu mencampuradukkannya dengan visi prodi Sosiologi Antropologi, yakni menjadi program studi penghasil dan pengembang tenaga-tenaga kependidikan Sosiologi Antropologi berkarakter kuat, cerdas, dan berakhlak mulia.

commit to user

Gambar 4.1. Visi Berkarakter Kuat dan Cerdas di Gedung F FKIP UNS Mengenai jabaran visi FKIP UNS yang dikatakannya pun, informan cukup bingung menjelaskan. Esty mengkritisi pe

menurut sepengetahuannya bahwa karakter atau watak itu merupakan bawaan dari lahir, merupakan kondisi faktor biologis yang tidak bisa diubah-ubah.

saya tahu dari dosen itu kalau watak itu sebenernya nggak bisa, watak itu emang udah watak gitu lho, nggak bisa diubah-ubah, kayak bawaan dari faktor biologis, apa itu saya sebenernya nggak ngerti kok itu pemilihan, pemilihan katanya itu karakter gitu lho kenapa nggak apa

teteg maksude yang bener-bener karakter itu kan nggak bisa diubah, nggak bisa diowah-owah

Menurut Esty, FKIP ingin menciptakan pendidik yang mempunyai kepribadian dan mentalitas yang kuat, lebih dari sekedar pintar, serta dapat dijadikan contoh atau teladan untuk anak didiknya.

commit to user

menurut aku tuh lebih dari sekedar pintar ya, kayak bisa menyelesaikan masalahnya sendiri, kalau pinter kan kayak cuma berkutat di, di ilmu-ilmu itu aja, kalau diterapkannya mungkin belum, belum bisa, ya itu teorinya gitu aja, terus, iya juga bisa diterapkan di kehidupannya sehari-(Esty/25/05/2012)

Lebih lanjut, menurut Anwar, informan belum cukup mengetahui mengenai visi misi FKIP UNS, meskipun saat ini informan sudah semester 6. Ditambahkannya bahwa yang dimaksud dengan berkarakter kuat dan cerdas ialah mahasiswa FKIP UNS sebagai calon guru diharapkan menjadi guru yang mampu memberikan perubahan positif bagi peserta didiknya, serta mampu menciptakan inovasi-inovasi.

dan cerdas itu begini mbak, kita itu diharapkan, kelak itu menjadi guru yang mampu memberikan perubahan pada murid yang akan kelak kita ajar. Perubahan itu tentunya perubahan yang positif. Cerdas di sini itu yang dimaksud, kita itu apa ya, ya tadi mampu membuat semacam

inovasi-Informan yang merupakan mahasiswa Geografi ini, mengungkapkan bahwa menurut sepengetahuannya mengenai visi FKIP, yang lebih dikenalnya pada keseluruhan tubuh FKIP, atau dalam kata lain yakni mahasiswa, dosen, pejabat

keseluruhan tubuh FKIP itu sendiri, nggak..nggak cuma mahasiswa tapi juga tenaga pengajar dan staf-sta

Oleh karena itu, visi FKIP berusaha dicapai dengan melaksanakan pendidikan karakter baik dalam kegiatan akademik maupun non-akademik. Pendidikan karakter bukan hanya tanggungjawab pembuat kebijakan ataupun dosen saja, melainkan merupakan tanggungjawab bersama setiap elemen lembaga pendidikan.

Namun sayangnya, menurut informan, warga kampus sebagai sasaran dari visi FKIP ini belum mencerminkan sikap yang berkarakter kuat dan cerdas.