Sepanjang tahun 2011, permasalahan hukum yang melibatkan PT Timah Tbk dan anak-anak perusahaannya yang terkait kegiatan bisnis dan operasional Perusahaan adalah:
No Permasalahan
Hukum Pihak Penggugat Pihak Tergugat Materi Perkara Status Perkara 1 PT Agro
Makmur Abadi
PT Timah (Persero) Tbk
PT Agro Makmur Abadi (AMA)
Perusahaan menggugat PT AMA atas pelaksanaan usaha perkebunannya di wilayah Kuasa Pertambangan atau IUP PT Timah (Persero) Tbk. Atas penyerobotan wilayah KP ini, PT Timah (Persero) Tbk terpaksa menghentikan kegiatan penambangan timahnya.
Selesai secara damai, dengan kesepakatan tertulis bahwa PT AMA tidak melakukan usaha perkebunan kelapa sawit di wilayah tersebut, dan PT Timah (Persero) Tbk melanjutkan usaha penambangan kembali sesuai KP/
IUP yang dimilikinya tanpa tuntutan apapun dari PT AMA.
2 Masalah dengan Shin Young Resources Co Ltd
Shin Young Resources Co Ltd.
(SYR)
PT Timah (Persero) Tbk
PT Timah Investasi Mineral gagal melakukan penyerahan batubara ke SYR, akibat PT Sumber Mega Energi dan PT Agung Mukti Utama Wijaya sebagai mitra/pemasok batubara ke PT Timah Investasi Mineral melakukan wanprestasi penyerahan batubara.
Proses negosiasi dengan SYR dan rencana proses hukum ke Arbitrase Singapura
3 Gugatan oleh PT Rebinmas Jaya
PT Rebinmas Jaya (RJ)
PT Timah (Persero) Tbk
Pada wilayah KP/IUP PT Timah (Persero) Tbk yang sudah terlebih dahulu ada, diterbitkan Hak Guna Usaha (HGU) perkebunan sawit atas nama PT RJ. J mengajukan gugatan perdata ke Pengadilan Negeri Tanjung Pandan dengan hasil gugatannya ditolak, kemudian melakukan banding ke Pengadilan Tinggi dengan hasil gugatannya diterima.
PT Timah (Persero) Tbk kemudian mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung.
PT Timah (Persero) Tbk dimenangkan oleh Mahkamah Agung.
195
PT TIMAH (PERSERO) TbkLAPORAN TAHUNAN 2011
No Permasalahan
Hukum Pihak Penggugat Pihak Tergugat Materi Perkara Status Perkara 4 Gugatan
terhadap Indelberg Trading &
Services Pte Ltd
PT Timah (Persero) Tbk
Indelberg Trading
& Services Pte Ltd (Indelberg)
PT Timah (Persero) Tbk menggugat Indelberg untuk memenuhi kewajiban pembayaran atas pembelian 400 mton balok timah.
Indelberg telah dinyatakan pailit oleh Pengadilan Singapura. PT Timah akan menempuh jalur hukum dengan mengajukan gugatan Pidana kepada Direksi Indelberg.
5 Permasalahan dengan HGU Sawit PT Sawindo Kencana
PT Timah (Persero) Tbk
PT Sawindo Kencana (SK)
Sengketa lahan (penyerobotan KP) PT Tambang Timah dengan SK, karena pabrik sawit dan kantor lapangan SK telah masuk ke dalam wilayah KP PT Tambang Timah di Kabupaten Bangka Barat.
Telah selesai secara damai melalui musyawarah antara kedua belah pihak dan aparat Pemerintah Daerah setempat.
6 Permasalahan Aset Perusahaan
Permasalahan aset bekas kompleks perumahan Perusahaan di daerah Samak, Manggar, Kabupaten Belitung Timur.
Tidak ada perubahan.
7 Permasalahan Royalti PT Tanjung Alam Jaya
Pemilik pertama (pemilik lama) PT Tanjung Alam Jaya sebelum diakuisisi oleh PT Timah (Persero) Tbk diduga belum membayar royalti oleh Pemerintah.
Menunggu putusan Pemerintah terkait royalti PT Tanjung Alam Jaya sebelum diakuisisi PT Timah (Persero) Tbk cq.
PT Timah Investasi Mineral, dan akan dipersiapkan untuk gugatan kepada pemilik pertama.
Satuan Pengawasan Internal PT Timah (Persero) Tbk menemukan kejanggalan dalam kasus pengadaan pupuk dan pembibitan oleh Sdri. Dessy, Kepala Lingkungan Hidup.
Sedang diproses di Kepolisian Daerah Propinsi Bangka Belitung.
196
LAPORAN TAHUNAN 2011PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Tidak ada satupun kasus hukum yang diselesaikan pada tahun 2011 yang berdampak signifikan terhadap kondisi keuangan Perusahaan. Dampak dari kasus hukum yang masih dalam proses penyelesaian di pengadilan terhadap kondisi keuangan Perusahaan dijelaskan di bawah ini.
Gugatan terhadap Indelberg Trading &
Services Pte Ltd (Kasus No. 4 pada tabel) Pada tahun 2009, Timah melakukan transaksi penjualan ke Indelberg dengan total senilai USD 4.585.518. Piutang atas penjualan tersebut belum dilunasi oleh Indelberg sampai dengan masa jatuh temponya. Manajemen telah menyisihkan secara penuh piutang tersebut. Komunikasi dengan pihak Indelberg telah dilakukan oleh Timah namun belum ada hasil yang menguntungkan kedua belah pihak dalam hal penyelesaian piutang tersebut. Sehubungan dengan hal ini, pada tahun 2010, Timah menempuh jalur hukum untuk menyelesaikannya melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI). Dari hasil keputusan BANI yang dimenangkan oleh Timah, majelis hakim arbitrase
memerintahkan Indelberg untuk membayar utangnya kepada Timah. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan ini, Indelberg belum memenuhi kewajibannya seperti yang telah diperintahkan oleh BANI.
Untuk mempercepat proses penerimaan pembayaran dari Indelberg, selanjutnya Timah pada tanggal 18 Maret 2011, telah melakukan penegakan hukum melalui kerja sama dengan pengadilan tinggi Republik Singapura di mana Indelberg berdomisili. Upaya hukum selanjutnya adalah mengajukan gugatan pailit atas Indelberg. Sidang di Pengadilan Tinggi Singapura pada tanggal 30 September 2011 telah mengeluarkan Court Order for Winding Up atau Putusan Pailit atas Indelberg dan Pengadilan menunjuk seorang OR (Official Receiver) yaitu Kurator yang akan melakukan pemberesan atas Indelberg. Sampai dengan 31 Desember 2011, Perusahaan belum menerima pelunasan piutang atas hasil pailitnya Indelberg dari kurator.
Permasalahan Royalti PT Tanjung Alam Jaya (Kasus No. 7 pada tabel)
Pada tanggal 17 Januari 2005, PT Tanjung Alam Jaya (TAJ), entitas anak, menerima laporan hasil pemeriksaan Tim Optimalisasi Penerimaan Negara mengenai pelaksanaan pembayaran kewajiban TAJ kepada Negara selain pajak untuk tahun 2002 dan 2003.
Dalam temuan tersebut dinyatakan bahwa terdapat kekurangan pembayaran denda keterlambatan iuran tetap senilai USD 104 dan royalti sebesar Rp 1.429.557.178. Manajemen TIM sebagai induk perusahaan PT Tanjung Alam Jaya (TAJ) tidak setuju dengan hasil temuan. Manajemen TIM telah melengkapi data pendukung yang dimintakan oleh tim pemeriksa. Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham, apabila hasil pemeriksaan di atas benar adanya, maka seluruh kewajiban pembayaran atas kekurangan pembayaran tersebut di atas akan menjadi tanggungan pemegang saham lama sehingga tidak berpengaruh pada posisi aset dan liabilitas neto entitas anak dan Perusahaan. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian diterbitkan, keputusan mengenai hal tersebut belum diperoleh.
Sementara itu, Perusahaan sedang melakukan persiapan untuk mengajukan gugatan kepada pemilik lama TAJ.
Selama tahun 2011, Perusahaan tidak terlibat atau terkait dalam kasus apapun yang berhubungan dengan sengketa lahan dengan penduduk asli/setempat, ataupun melanggar hukum yang terkait dengan praktik antipersaingan, antitrust, ataupun monopoli.
(MM6, MM7, SO7)
Selama periode pelaporan, Perusahaan tidak pernah dikenai atau diwajibkan membayar denda yang terkait dengan pelanggaran hukum dan peraturan yang berlaku. (SO8)
197
PT TIMAH (PERSERO) TbkLAPORAN TAHUNAN 2011