• Tidak ada hasil yang ditemukan

98 f) Terdukungnya kegiatan DAK

Dalam dokumen IV. PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (Halaman 98-105)

saluran sungai sepanjang 2.432 m (Gbr.24)

IV- 98 f) Terdukungnya kegiatan DAK

2) Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat Dalam Pelayanan KB/KR yang Mandiri

Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat Dalam Pelayanan KB/KR yang Mandiri mendapat alokasi anggaran sebesar Rp155.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp155.000.000,00 (100,00%), yang dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan:

a) Pembinaan Institusi Masyarakat Pengelola KB - BPPKB b) Pembinaan Petugas Lini Lapangan - BPPKB

c) Pembinaan Pemberdayaan Keluarga - BPPKB Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah:

a) Terbinanya 10 institusi masyarakat pengelola Program KB Aktif. b) Terbinanya 150 orang petugas lini lapangan Program KB.

c) Partisipasi keluarga, keluarga Pra KB, dan KS I alasan ekonomi (alek) dalam Poktan UPPKS sebesar 46,79%.

Hasil (outcome) dari pelaksanaan program tersebut adalah: a) Sinergitas institusi masyarakat mengenai Program KB. b) Sinergitas petugas lini lapangan Program KB.

c) Meningkatnya taraf hidup keluarga binaan.

3) Program Promosi Kesehatan Ibu, Bayi, dan Anak Melalui Kelompok Kegiatan di Masyarakat

Program Promosi Kesehatan Ibu, Bayi, dan Anak Melalui Kelompok Kegiatan di Masyarakat mendapat alokasi anggaran sebesar Rp30.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp30.000.000,00 (100,00%), yang dilaksanakan melalui Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Ibu, Bayi, dan Anak Melalui Kelompok di Masyarakat – BPPKB.

Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah tersampaikannya penyuluhan ibu, bayi, dan anak melalui kelompok masyarakat pada 30 kelompok penyuluhan.

Hasil (outcome) dari pelaksanaan program tersebut adalah terbinanya penyuluhan ibu, bayi, dan anak melalui kelompok penyuluhan di masyarakat.

4) Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR

Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR mendapat alokasi anggaran sebesar Rp40.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp34.405.000,00 (86,01%), yang

IV-99

dilaksanakan melalui Kegiatan Fasilitasi Forum Pelayanan KKR Bagi Kelompok Remaja dan Kelompok Sebaya di Luar Sekolah – BPPKB.

Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah penyediaan fasilitasi untuk partisipasi remaja dalam kegiatan Pusat Informasi dan Konseling Remaja dan Saran sebanyak 15 PIK-KRR.

Hasil (outcome) dari pelaksanaan program tersebut adalah tersebarluasnya informasi Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR).

5) Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga

Program Penyiapan Tenaga Pedamping Kelompok Bina Keluarga mendapat alokasi anggaran sebesar Rp50.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp50.000.000,00 (100,00%), yang dilaksanakan melalui Kegiatan Pembinaan Kelompok Bina Keluarga – BPPKB.

Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah terbinanya kelompok bina-bina keluarga (balita, remaja, lansia, dan balita mandiri) di 30 kecamatan.

Hasil (outcome) dari pelaksanaan program tersebut adalah meningkatnya pengetahuan bina keluarga di semua lapisan masyarakat.

b. Capaian Kinerja

1) Indikator Prevalensi PA/PUS (Peserta KB Aktif), dari target sebesar 79,10% dapat terealisasi sebesar 82,62%. Prevalensi PA/PUS pada tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 9,61% jika dibandingkan dengan tahun 2011 yang sebesar 73,01%. Capaian yang melebihi target tersebut didukung oleh adanya peningkatan KIE program KB, peningkatan akses dan kualitas pelayanan, pemanfaatan rapat koordinasi dengan SKPD dan kewilayahan, serta pemanfaatan komitmen operasional.

Grafik IV.12

IV-100

2) Indikator Prevalensi PA/PUS (Peserta KB Aktif Pra KS dan KS I), dari target sebesar 71,96% dapat terealisasi sebesar 81,08%. Capaian yang melebihi target tersebut didukung oleh adanya peningkatan KIE program KB, peningkatan akses dan kualitas pelayanan, pemanfaatan rapat koordinasi dengan SKPD dan kewilayahan, serta pemanfaatan komitmen operasional.

3) Indikator Peningkatan Kemandirian Ber-KB, dari target sebesar 74,85% dapat terealisasi sebesar 76,87%. Capaian yang melebihi target tersebut didukung oleh adanya peningkatan promosi KIE KB, program PUP, peningkatan kualitas pelayanan KB mandiri, serta pemanfaatan komitmen operasional.

4) Indikator Peningkatan Cakupan Peran Pria, dari target sebesar 2,32% dapat terealisasi sesuai target. Capaian target tersebut antara lain didukung oleh adanya peningkatan promosi KIE KB, sosialisasi dan advokasi kesetaraan gender, serta pemanfaatan rapat koordinasi dengan SKPD.

5) Indikator Cakupan Penyediaan Alat dan Obat Kontrasepsi untuk Memenuhi Permintaan Masyarakat, dari target sebesar 15% dapat terealisasi sesuai target. Penyediaan alat dan obat kontrasepsi untuk memenuhi permintaan masyarakat terpenuhi semuanya dari APBN.

6) Indikator Persentase Akseptor KB Pasca Persalinan/Keguguran, dari target sebesar 80% dapat terealisasi sesuai target. Capaian target tersebut antara lain didukung oleh adanya peningkatan promosi KIE KHIBA.

7) Indikator Rata-Rata Usia Kawin Pertama bagi Wanita, dari target sebesar 20,34 tahun dapat terealisasi sebesar 20,35 tahun. Capaian yang melebihi target tersebut didukung oleh adanya peningkatan promosi KIE PUP dan pembinaan PIK-R.

8) Indikator Jumlah Keluarga/Remaja Terpapar Informasi HIV/AIDS, dari target sebanyak 1.350 orang dapat terealisasi sesuai target. Capaian target tersebut didukung oleh peningkatan promosi KIE pencegahan dan penanggulangan narkoba dan HIV-AIDS.

9) Indikator Jumlah PIK-Remaja, dari target sebanyak 30 Tumbuh dan 30 Tegak dapat terealisasi sesuai target. Capaian target tersebut didukung oleh pemanfaatan rapat koordinasi dengan SKPD dan kewilayahan, serta pemanfaatan komitmen operasional. 10) Indikator Bina Keluarga Balita Mandiri, dari target sebesar 18,24% dapat terealisasi

sesuai target. Capaian target tersebut didukung oleh adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta peran orang tua dalam membina tumbuh kembang anak, pemanfaatan rapat koordinasi dengan SKPD dan kewilayahan, serta pemanfaatan komitmen operasional.

11) Indikator Cakupan Anggota Bina Keluarga Balita Ber-KB, dari target sebesar 65,00% dapat terealisasi sebesar 87,30%. Capaian yang melebihi target tersebut didukung oleh adanya peningkatan promosi KIE KB dalam program bina-bina keluarga, pemanfaatan rapat koordinasi dengan SKPD dan kewilayahan, serta pemanfaatan komitmen operasional.

IV-101

12) Indikator Cakupan Anggota Bina Keluarga Remaja Ber-KB, dari target sebesar 65,00% dapat terealisasi sebesar 83,32%. Capaian yang melebihi target tersebut didukung adanya peningkatan promosi KIE KB dalam program bina-bina keluarga, pemanfaatan rapat koordinasi dengan SKPD dan kewilayahan, serta pemanfaatan komitmen operasional.

13) Indikator Cakupan Anggota Bina Keluarga Lansia Ber-KB, dari target sebesar 65,00% dapat terealisasi sebesar 85,23%. Capaian yang melebihi target tersebut didukung oleh adanya peningkatan promosi KIE KB dalam program bina-bina keluarga, pemanfaatan rapat koordinasi dengan SKPD dan kewilayahan, serta pemanfaatan komitmen operasional.

14) Indikator Partisipasi Keluarga, Keluarga Pra KS, dan KS 1 Alasan Ekonomi dalam Kelompok Kegiatan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (Poktan UPPKS), dari target sebesar 46,79% dapat terealisasi sebesar 75,40%. Capaian yang melebihi target tersebut didukung oleh adanya peningkatan promosi keluarga UPPKS, pemberian pelatihan usaha, serta pemanfaatan wadah UPPKS sebagai tempat tukar menukar informasi.

Grafik IV.13

Target dan Realisasi Partisipasi Keluarga, Keluarga Pra KS, dan KS 1 Alasan Ekonomi Dalam Kelompok Kegiatan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (Poktan UPPKS) Tahun 2012

15) Indikator Institusi Masyarakat Pengelola Program KB Aktif, dari target sebesar 83,31% dapat terealisasi sebesar 90,00%. Institusi masyarakat pengelola Program KB Aktif pada tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 12,27% jika dibandingkan dengan tahun 2011 yang sebesar 77,73%. Capaian yang melebihi target tersebut didukung oleh adanya penataan pengelola program KB, pemanfaatan komitmen operasional dengan menggerakan dan memberdayakan seluruh masyarakat, memperkuat SDM, serta meningkatkan pembiayaan program KB.

16) Indikator RT, RW, Kelurahan, Kecamatan Memiliki Data Mikro Keluarga, dari target sebesar 91,89% dapat terealisasi sebesar 92,00%. RT, RW, Kelurahan, Kecamatan memiliki data mikro keluarga mengalami peningkatan sebesar 2,88% jika dibandingkan dengan tahun 2011 yang sebesar 89,12%. Capaian yang melebihi target tersebut didukung oleh optimalisasi institusi masyarakat pengelola KB, petugas KB dan pembinaan rutin, serta pemanfaatan tekhnologi informasi.

IV-102

17) Indikator Cakupan Laporan Pelayanan Kontrasepsi/Pengendalian Lapangan, dari target sebesar 96,08% dapat terealisasi sebesar 97,00%. Capaian yang melebihi target tersebut didukung oleh optimalisasi institusi masyarakat pengelola KB, petugas KB dan pembinaan rutin, serta pemanfaatan teknologi informasi.

c. Permasalahan dan Solusi

1) Permasalahan

a) Kurangnya pemahaman, pengetahuan, sikap dan perilaku pria tentang hak dan kewajiban dalam perencanaan keluarga, serta masih berkembangnya anggapan bahwa ber-KB merupakan domain wanita.

b) Belum optimalnya peran institusi masyarakat dalam menginformasikan, mengkomunikasikan tentang peran pria dalam ber-KB.

2) Solusi

a) Optimalisasi penggarapan sasaran, meningkatkan KIE tentang peran serta pria dalam Program KB dengan menggunakan MOP atau kondom, serta optimalisasi pencatatan dan pelaporan peserta KB Pria.

b) Peningkatan pelayanan KB dan pemantapan koordinasi dengan SKPD terkait.

13. Urusan Sosial

Urusan Sosial pada tahun anggaran 2012 mendapat alokasi anggaran sebesar Rp14.523.754.385,00 dan dapat direalisasikan sebesar Rp13.579.330.708,00 (93,50%). Program dan kegiatan pada Urusan Sosial tahun 2012 dilaksanakan oleh: 1) Dinas Sosial dan 2) Bagian Kesejahteraan Rakyat dan Kemasyarakatan Sekretariat Daerah.

Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan, capaian kinerja serta permasalahan dan solusinya dapat diuraikan sebagai berikut.

a. Program dan Kegiatan

1) Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT), dan PMKS Lainnya

Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya mendapat alokasi anggaran sebesar

IV-103

Rp625.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp545.975.300,00 (87,36%), yang dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan:

a) Fasilitasi Manajemen Usaha Bagi Keluarga Miskin - Dinsos

b) Pelatihan Ketrampilan Bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial - Dinsos Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah:

a) Jumlah penanganan keluarga miskin untuk peningkatan fungsi sosial melalui pembinaan, bimbingan, dan pelatihan.

b) Jumlah penanganan Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) untuk peningkatan fungsi sosial melalui pembinaan, bimbingan, dan pelatihan.

Hasil (outcome) dari pelaksanaan program tersebut adalah: a) Meningkatkan taraf hidup peserta.

b) WRSE dapat mengaplikasikan hasil pelatihan dan siap menerima bantuan stimulans.

2) Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial mendapat alokasi anggaran sebesar Rp1.120.185.000,00 dengan realisasi sebesar Rp991.432.810,00 (88,51%), yang dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan:

a) Pelayanan dan Perlindungan Sosial, Hukum Bagi Korban Eksploitasi, Perdagangan Perempuan dan Anak - Dinsos

b) Pelaksanaan KIE Konseling dan Kampanye Sosial Bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) - Dinsos

c) Penyusunan Kebijakan Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial - Dinsos

d) Penanganan Masalah-Masalah Strategis yang Menyangkut Tanggap Cepat Darurat dan Kejadian Luar Biasa - Dinsos

e) Kajian Inventarisasi dan Indentifikasi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Kota Bandung (Banprov) - Dinsos

f) Peningkatan Kualitas Pelayanan, Sarana, dan Prasarana Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Bagi PMKS - Bagian Kesra

Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah:

a) Pelatihan keterampilan dan penyaluran bantuan usaha bagi korban tindak kekerasan. b) Penyampaian informasi tentang penanganan kesejahteraan sosial.

c) Penyusunan Revisi Perda tentang Kesejahteraan Sosial.

d) Meningkatnya pelayanan rehabilitasi kesejahteraan sosial PMKS. e) Meningkatnya pelayanan rehabilitasi kesejahteraan sosial.

f) Terlaksananya kegiatan HIPENCA tingkat Kota Bandung tahun 2012. Hasil (outcome) dari pelaksanaan program tersebut adalah:

IV-104

a) Peserta pelatihan dapat mengaplikasikan hasil pelatihan dalam rangka melangsungkan hidupnya secara mandiri.

b) Pihak kecamatan mampu menyelenggarakan penanganan masalah sosial. c) Tersedianya Perda tentang Kesejahteraan Sosial di Kota Bandung.

d) Tersalurkannya bantuan korban bencana dan pemulangan orang terlantar ke daerah asal.

e) Meningkatnya pelayanan rehabilitasi kesejahteraan sosial bagi PMKS.

f) Terpenuhi dan terapresiasikannya kesetaraan dan pemberdayaan penyandang cacat.

3) Program Pembinaan Anak Terlantar

Program Pembinaan Anak Terlantar mendapat alokasi anggaran sebesar Rp1.000.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp976.249.060,00 (97,62%), yang dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan:

a) Pelatihan Keterampilan dan Praktek Belajar Kerja Bagi Anak Terlantar - Dinsos b) Pengembangan Bakat dan Keterampilan Anak Terlantar - Dinsos

Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah

a) Penanganan anak terlantar untuk pemenuhan kebutuhan hidup dan peningkatan fungsi sosial melalui pembinaan, bimbingan, dan pelatihan.

b) Terselenggaranya out bond bagi anak terlantar.

Hasil (outcome) dari pelaksanaan program tersebut adalah

a) Meningkatnya keterampilan anak terlantar yang siap berusaha. b) Meningkatnya keterampilan dan kemandirian bagi anak.

4) Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Eks-Trauma

Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Eks-Trauma mendapat alokasi anggaran sebesar Rp510.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp488.727.625,00 (95,83%), yang dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan:

a) Pendidikan dan Pelatihan bagi Penyandang Cacat dan Eks Trauma - Dinsos b) Pendayagunaan Para Penyandang Cacat dan Eks Trauma - Dinsos

c) Peningkatan Keterampilan Tenaga Pelatih dan Pendidik - Dinsos Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah:

a) Terlaksananya kegiatan bimbingan sosial dan latihan penyandang cacat dan eks trauma.

b) Tersampaikannya bantuan aksesibilitas/alat bantu bagi penyandang cacat.

c) Terlaksananya kegiatan peningkatan keterampilan tenaga pelatih, pendamping, dan pendidik.

IV-105

Dalam dokumen IV. PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (Halaman 98-105)