• Tidak ada hasil yang ditemukan

163 i) Inverisasi Temuan Pengawasan – Inspektorat

Dalam dokumen IV. PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (Halaman 163-168)

kerukunan dalam kehidupan beragama

IV- 163 i) Inverisasi Temuan Pengawasan – Inspektorat

j) Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan – Inspektorat

k) Koordinasi Pengawasan yang Lebih Komprehensif – Inspektorat l) Evaluasi Berkala Temuan Hasil Pengawasan – Inspektorat m) Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan (Banprov) – Inspektorat

n) Pengendalian Manajemen Pelaksanaan Kebijakan KDH (Banprov) – Inspektorat Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah:

a) Tersedianya dokumen bahan resertifikasi ISO 9001 : 2008.

b) Meningkatnya kinerja pengendalian manajemen dalam pelaksanaan kebijakan KDH. c) Persiapan dan penetapan Sertifikasi ISO 9001:2008 di lingkungan Pemkot Bandung di 5

SKPD/Unit Kerja.

d) Penerapan Sertifikasi ISO 9001:2008 di lingkungan Pemkot Bandung di 11 SKPD/Unit Kerja.

e) Laporan pelaksanaan kebijakan ruang lingkup SDA.

f) Jumlah objek pemeriksaan reguler yang diperiksa sebanyak 114 obrik dan jumlah objek pemeriksaan tertentu yang diperiksa sebanyak 16 obrik.

g) Jumlah kasus pengaduan yang ditangani sebanyak 17 kasus.

h) Jumlah SKPD yang diberikan sosialisasi UU Pengawasan sebanyak 15 SKPD, jumlah kegiatan pakta integritas yang dilaksanakan sebanyak 1 kegiatan, jumlah kegiatan penerapan SPIP di lingkungan Pemerintah Kota Bandung yang dilaksanakan sebanyak 3 kegiatan, jumlah kegiatan Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi sebanyak 2 kegiatan, jumlah pegawai yang mengikuti Diklat SPIP sebanyak 3 orang, jumlah pegawai yang mengikuti peningkatan wawasan sebanyak 4 orang.

i) Jumlah objek pemeriksaan yang memiliki temuan sebanyak 114 objek pemeriksaan. j) Temuan hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti sebesar 77,70%.

k) Jumlah kegiatan koordinasi pengawasan yang dilaksanakan sebanyak 4 kegiatan. l) Jumlah entitas pelaporan yang direview sebanyak 62 entitas pelaporan, jumlah SKPD

yang dievaluasi AKIP sebanyak 61 SKPD, tersusunnya buku petunjuk pelaksaan Evakip, jumlah SKPD yang dievaluasi Renstranya sebanyak 61 SKPD, serta jumlah unit kerja yang dievaluasi RKA-nya sebanyak 71 unit kerja.

m) Ditindaklanjutinya temuan hasil pemeriksaan tahun sebelumnya sebesar 100%.

n) Jumlah unit kerja yang dimonitoring terhadap pelaksanaan Bantuan Provinsi sebanyak 68 unit kerja.

Hasil (outcome) dari pelaksanaan program tersebut adalah: a) Terwujudnya akuntabilitas kinerja BPPT.

b) Terpenuhinya kinerja pengendalian manajemen dalam pelaksanaan kebijakan KDH. c) Berkurangnya hasil temuan audit sertifikasi SMM ISO 9001:2008 pada 40 SKPD/Unit

Kerja di lingkungan Pemkot Bandung.

d) Bertambahnya jumlah SKPD yang menerapkan SMM ISO 9001:2008. e) Progres pelaksanaan kebijakan ruang lingkup SDA.

f) Ditindaklanjutinya hasil pengawasan internal secara berkala sebesar 98,35%.

g) Ditindaklanjutinya kasus pengaduan di lingkungan Pemerintah Kota Bandung sebesar 52,94%.

h) Meningkatnya pengetahuan 15 SKPD terhadap peraturan perundang-undangan, meningkatnya pengetahuan 76 Kepala SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Bandung

IV-164

tentang tata cara pencapaian tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih bebas korupsi, dilaksanakannya SPIP pada 76 SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Bandung, meningkatnya pengetahuan 61 Sekretaris dan Kepala Bagian Tata Usaha di lingkungan Pemerintah Kota Bandung terhadap pelaksanaan PMPRB, meningkatnya pengetahuan 5 orang pegawai mengenai SPIP.

i) Buku laporan inventarisasi temuan hasil pengawasan.

j) Berkurangnya temuan hasil pemeriksaan sebesar 22,30% dan temuan hasil pemeriksaan tahun sebelumnya sebesar 100%.

k) Diperolehnya informasi yang berkaitan dengan kegiatan pengawasan sebanyak 4 laporan.

l) Direviewnya 62 laporan keuangan, dievaluasinya 61 AKIP SKPD, buku petunjuk pelaksanaan EVAKIP, dievaluasinya 61 Renstra SKPD, serta dievaluasinya 71 RKA unit kerja.

m) Berkurangnya temuan hasil pemeriksaan tahun sebelumnya sebesar 100%. n) Terpantaunya pelaksanaan kegiatan dari Bantuan Provinsi pada 68 Unit Kerja.

6) Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan

Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp629.975.000,00 dengan realisasi sebesar Rp549.395.000,00 (87,21%), yang dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan:

a) Pelatihan Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan – Inspektorat b) Pembinaan SDM Aparat Pengawasan Fungsional – Inspektorat c) Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Auditor – Inspektorat Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah:

a) Jumlah aparat pengawasan yang mengikuti: Diklat P2UPD sebanyak 42 orang, Bimtek Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Daerah sebanyak 62 orang, Diklat Penjenjangan Auditor sebanyak 2 orang, Diklat Pembentukan Auditor sebanyak 4 orang, dan Diklat Teknis Substantif sebanyak 4 orang.

b) Jumlah SDM yang diikutsertakan dalam peningkatan wawasan sebanyak 18 orang. c) Jumlah kegiatan penilaian angka kredit jabatan fungsional auditor dan P2UPD

sebanyak 7 kegiatan.

Hasil (outcome) dari pelaksanaan program tersebut adalah: a) Meningkatnya kemampuan aparat pengawas. b) Meningkatnya pengetahuan SDM.

c) Tersedianya laporan angka kredit jabatan fungsional auditor.

IV-165

Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp177.200.000,00 dengan realisasi sebesar Rp176.184.500,00 (99,43%), yang dilaksanakan melalui Kegiatan Penyusunan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan - Inspektorat.

Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah jumlah PKPT yang disusun sebanyak 1 dokumen; jumlah Lakip yang disusun sebanyak 1 buku; jumlah arsip hasil pemeriksaan, kepegawaian, dan surat keluar masuk yang disusun selama 1 tahun; serta jumlah rekapitulasi apel pagi SKPD yang disusun sebanyak 1 dokumen.

Hasil (outcome) dari pelaksanaan program tersebut adalah buku PKPT,Lakip, arsip hasil pemeriksaan, kepegawaian, dan surat keluar masuk, serta laporan rekapitulasi apel pagi SKPD.

8) Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi

Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi mendapat alokasi anggaran sebesar Rp2.446.816.000,00 dengan realisasi sebesar Rp6.382.947.279,00 (260,87%), yang dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan:

a) Penyelenggaraan Electronic Procurement di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung – Bappeda

b) Bandung Intergrated Resources Management System – Bappeda c) Pengembangan dan Pemeliharaan Sistem Informasi – BPPT Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah:

a) Terselenggaranya: (1) pelaksanaan e-proc untuk 700 paket pekerjaan, (2) penyempurnaan sistem fully e-proc, (3) pelatihan e-proc untuk penyedia jasa dan panitia pengadaan, (4) peningkatan pelayanan untuk seluruh metoda pengadaan barang dan jasa, (5) penyusunan ISO securitas dan reliabilitas, serta (6) integrasi dengan Bandung Integrated Recourses Management System (BIRMS).

b) Terlaksananya uji coba seluruh subsistem dalam rangka implementasi BIRMS. c) Tersedianya aplikasi pelayanan perizinan yang dikembangkan.

Hasil (outcome) dari pelaksanaan program tersebut adalah:

a) Terwujudnya transparansi proses pengadaan barang dan jasa.

b) Tingkat pengelolaan perencanaan dan penganggaran Pemkot yang terintegrasi dalam satu sistem BIRMS.

c) Terwujudnya pelayanan perijnan terpadu satu pintu berbasis teknologi informasi (IT).

9) Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat

Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat mendapat alokasi anggaran sebesar Rp161.084.650,00 dengan realisasi sebesar Rp160.695.275,00 (99,76%), yang dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan:

IV-166

b) Penelitian Kepuasan Masyarakat mengenai Pelayanan Perizinan di BPPT Kota Bandung – BPPT

Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah:

a) Tersusunnya dokumen Laporan Hasil Fasilitasi Pelayanan Penanganan dan Pengaduan Masyarakat.

b) Tersusunnya dokumen Laporan Hasil Penelitian Kepuasan Masyarakat Mengenai Pelayanan Perizinan di BPPT Kota Bandung.

Hasil (outcome) dari pelaksanaan program tersebut adalah meningkatnya indeks kepuasan masyarakat.

10) Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah

Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah mendapat alokasi anggaran sebesar Rp800.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp782.111.200,00 (97,76%), yang dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan:

a) Peningkatan Kerjasama Sister City (Kota Sahabat) – Bagian Pemum

b) Fasilitasi Penyelenggaraan Kerjasama Antar Kota/Kabupaten dan Kerjasama Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia – Bagian Pemum

Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah:

a) Terlaksananya kunjungan kerja ke Makasar, Menado, Semarang, dan Bali dalam rangka peningkatan kerjasama antar daerah.

b) Terlaksananya kerjasama antar daerah anggota Apeksi. Hasil (outcome) dari pelaksanaan program tersebut adalah:

a) Meningkatnya kualitas dan peran Program Sister City dalam memfasilitasi kerjasama antar daerah.

b) Meningkatnya peran Kota Bandung dalam kerjasama antar daerah dan kerjasama Apeksi.

11) Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan

Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp2.054.594.390,00 dengan realisasi sebesar Rp1.987.465.515,00 (96,73%), yang dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan:

a) Penyusunan Rencana Kerja Rancangan Peraturan Perundang-Undangan – DPKAD b) Penyusunan Rencana Kerja Rancangan Peraturan Perundang-Undangan – BPPT c) Fasilitasi Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan – BPPT

d) Evaluasi dan Penataan Ketatalaksanaan Perangkat Daerah – Bagian Orpad e) Evaluasi dan Penataan Kelembagaan Perangkat Daerah – Bagian Orpad

IV-167

f) penyusunan Informasi Kelembagaan dan Ketatalaksanaan Perangkat Daerah – Bagian Orpad

g) Evaluasi Produk Hukum Daerah – Bagian Hukum h) Kajian Peraturan Perundang-Undangan – Bagian Hukum Keluaran (output) dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah:

a) Tersusunnya dokumen Rancangan Peraturan Perundang-Undangan.

b) Tersusunnya dokumen Rancangan Peraturan Daerah mengenai Izin Undang-Undang Gangguan (HO) dan 2 dokumen Raperwal terkait perijinan.

c) Terlaksananya sosialisasi peraturan yang terkait dengan perizinan. d) Tersusunnya Peraturan Walikota tentang Standar Operasional Prosedur. e) Terevaluasi dan tertatanya tugas pokok dan fungsi pada 5 SKPD.

f) Terlaksananya 5 kali kegiatan sosialisasi kelembagaan dan ketatalaksanaan perangkat daerah.

g) Terlaksananya evaluasi produk hukum daerah dalam rangka harmonisasi dan sinkronisasi dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan dan kebutuhan perundang-undangan yang baru atau lebih tinggi sebanyak 1 naskah akademik.

h) Terlaksananya kajian peraturan perundang-undangan dalam rangka harmonisasi dan sinkronisasi produk hukum daerah dengan peraturan perundang-undangan yang baru atau lebih tinggi sebanyak 4 kali.

Hasil (outcome) dari pelaksanaan program tersebut adalah: a) Meningkatnya kinerja pengelolaan keuangan daerah. b) Meningkatnya kinerja pelayanan perizinan satu pintu. c) Meningkatnya kinerja pelayanan perizinan satu pintu.

d) Tersedianya norma standar dan prosedur pelayanan pada SKPD/Unit Kerja.

e) Terevaluasi dan tertatanya organisasi Pemerintah Kota Bandung sesuai urusan dan peraturan perundang-undangan.

f) Meningkatnya pengetahuan tentang kelembagaan dan ketatalaksanaan perangkat daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung.

g) Terlaksananya evaluasi terhadap Produk Hukum Daerah.

h) Harmonisasi dan sinkronisasi produk hukum daerah dengan peraturan yang baru atau lebih tinggi.

12) Program Pembangunan Produk hukum Daerah

Program Pembangunan Produk Hukum Daerah mendapat alokasi anggaran sebesar Rp2.586.250.000,00 dengan realisasi sebesar Rp2.496.881.873,00, (96,55%) yang dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan:

a) Legislasi Rancangan Peraturan Daerah - Bagian Hukum

b) Publikasi dan Dokumentasi Peraturan Perundang-Undangan - Bagian Hukum c) Penyusunan Rancangan Peraturan dan Keputusan Kepala Daerah - Bagian Hukum d) Fasilitasi Pelaksanaan RANHAM - Bagian Hukum

e) Koordinasi/Konsultasi Penyusunan Produk Hukum Daerah - Bagian Hukum f) Sosialisasi/Penyuluhan Peraturan Perundang-Undangan - Bagian Hukum

IV-168

Dalam dokumen IV. PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (Halaman 163-168)