• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN 1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Dalam dokumen Prosiding Seminar Nasional Biologi USU 2016 (Halaman 125-130)

IN TERMINAL PINANG BARIS MEDAN CITY Ashar Hasairin

HASIL DAN PEMBAHASAN 1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Terminal Terpadu Pinang Baris (TTPB) adalah salah satu dari 2 terminal terpadu perhubungan darat di Kota Medan.Terminal ini khusus menampung bus-bus antar provinsi dan dalam provinsi yang masuk ke Kota Medan dari sebelah barat dalam hal ini terutama bus-bus dari Nangro Aceh Darussalam (NAD).Terminal ini terletak di Kelurahan Sunggal, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan. Terminal Terpadu Pinang Baris memiliki luas lahan ±4 ha (40.000 m2) dengan jumlah bus dan mobil pengangkutan umum angkot yang keluar dan masuk setiap hari yaitu 3540 unit [11].

2. Jenis dan Indeks Keanekaragaman Liken di Lokasi Penelitian

Keanekaragaman yang diperoleh melalui data hasil penelitian pada lokasi penelitian dapat diambil dari keanekaragaman pada seluruh penarikan plot (sebanyak 20 plot) karena dianggap telah mewakili seluruh komunitas di lokasi penelitiaan. Jenis dan nilai indeks keanekaragaman dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini.

Tabel 1. Indeks Keanekaragaman dan Pola Distrbusi Liken di TTPB Medan

No. Spesies Tipe

Talus ∑Talus (% K) H’ Varians

Pola Distribusi

1. Graphis scripta Crustose 172 67,98 0,26233 12,96 Berkelompok

2. Opegrapha atra Crustose 6 2,37 0,08869 0,43 Seragam

Gambar 1. Morfologi dari a) Graphis scripta; b) Opegrapha atra; c) Ochrolechia tartarea; d) Parmelia saxatilis;

e) Solenosphora candicans; f) Pertusaria amara

Kunci Identifikasi

Berdasarkan atas ciri-ciri yang diperoleh dari setiap jenis liken yang ditemukan dari kedua lokasi penelitian, maka dapat disusun kunci identifikasi sebagai berikut :

1. a. Tipe talus crustose --- 3 b. Tipe talus foliose --- 2 2. a. Talus berwarna hijau tua --- 4 b. Talus berwarna hijau muda --- 6 3. a. Talus berwarna hijau pucat --- 7 b. Talus berwarna hijau gelap --- 4 4. a. Permukaan talus halus --- 6 b. Permukaan talus kasar --- 5 5. a. Talus berkerut-kerut --- 10

b. Talus tidak berkerut --- 12 6. a. Talus seperti bertepung –--- Pertusaria amara b. Talus tidak bertepung --- 7 7. a. Talus tebal --- 9 b. Talus tidak tebal --- 8 8. a. Memiliki garis melintang berwarna hitam –---Opegrapha atra

b. Tidak memiliki garis melintang berwarna hitam --- 11 9. a. alus berlekuk-lekuk –--- Ochrolecia tartarea b. Talus tidak berlekuk-lekuk --- 10 10. a. Talus bertumpuk-tumpuk --- 11 b. Talus tidak bertumpuk-tumpuk --- Solenosphora candicans 11. a.Talus bergelombang ---Parmelia saxatilis b. Talus tidak bergelombang --- 12 12. a.Terdapat bintil hitam --- Graphis scripta b. Tidak terdapat bintil hitam --- 20

Tabel : Deskripsi dan Identifikasi Jenis Liken Pada Tegakan Pohon Mahoni di Lokasi Penelitian

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di kawasan Terminal Pinang Baris, Medan terdapat 6 jenis liken pada tegakan pohon mahoni dengan proporsi jumlah yang berbeda di setiap jenis. Jenis yang ditemukan diantaranya Graphis scripta, Opegrapha atra, Ochrolechia tartarea, Parmelia saxatilis, Pertusaria amara dan Solenosphora candicans. Kawasan Terminal Pinang Baris memiliki keanekaragaman jenis liken yang tergolong sedang. Tinggi rendahnya tingkat keanekaragaman ini dapat memberi gambaran tentang kedewasaan organisasi komunitas tumbuhan disekitarnya [12]. Semakin rendah keanekaragaman liken menunjukkan makin rendahnya organisasi di dalam komunitas tersebut. Kondisi seperti ini muncul sebagai akibat faktor ekologis di kedua lokasi relatif tercemar. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya sumber polutan di sekitar lokasi penelitian. Pada kawasan Terminal Pinang Baris sekitar ± 3540 unit kendaraan bermotor yang keluar- masuk terminal. Hal ini bertentangan dengan pendapat Panjaitan yang mengatakan bahwa tingkat kepadatan lalu lintas berpengaruh terhadap keanekaragaman lichen yang ditemukan di kulit pohon peneduh jalan di setiap lokasi pengamatan [5]. Semakin rendah tingkat kepadatan lalu lintas, maka akan semakin tinggi keanekaragaman jenis lichen yang ditemukan di suatu lokasi. Pada penelitian ini. Kawasan terminal pinang baris memiliki kepadatan lalu lintas yang lebih tinggi, sehingga mengalami perubahan kondisi lingkungan karena adanya pencemaran udara akibat emisi buangan yang berasal dari transportasi berupa CO2, SO2, NO2, dan debu [13]. Unsur-unsur tersebut secara langsung maupun tidak langsung dapat menyebabkan beberapa hal yang dapat menghambat pertumbuhan, perkembangan maupun keberadaan liken.

4. Karakteristik Habitat Liken

Pengamatan karakteristik habitat atau kondisi fisik-kimia lingkungan yang dilakukan pada penelitian ini adalah suhu, kelembaban dan intensitas cahaya. Pengukuran ini dilakukan hanya sekali pengukuran. Kondisi fisik-kimia lingkungan di lokasi penelitian dapat dilihat pada Tabel 3 di bawah ini.

Warna Talus Lobus Permukaan atas Permukaan

bawah Cilia Rhizines Medula Nama spesies H ijau k uni ng H ijau H itam H ijau A bu -abu A bu -abu Li ni er M em bul at B eraturan atau be rpol a K ons en tr is H al us P sed oc yp he llae C ok lat ge lap H itam Te pi be rgai s puti h A da S ede rhan a B ul ba te Ti dak ada S ede rhan a Tu ng ga l ti da k be raturan B erc aba ng dua (di ko tom ) Ti dak berw arna B erw arna √ √ √ √ √ √ √ Parmelia saxatilis √ √ √ √ √ √ √ Solenosphora candicans √ √ √ √ √ √ √ √ Ochrolecia tartarea √ √ √ √ √ Graphis scripta √ √ √ √ √ Opegrapha atra √ √ √ √ √ √ √ Pertusaria amara

Tabel 3. Kondisi Fisik-Kimia Lingkungan di Terminal Terpadu Pinang Baris (TTPB) Medan

Faktor Lingkungan Hasil Pengukuran

Alat

Pengukur Keterangan

Suhu (°C) 30 Thermometer Diukur jam

14.00 siang

Intensitas Cahya

(Joule) 500 Luxmeter

Diukur jam 14.00 siang

Kelembaban (%) 73,25 Hygrometer Diukur jam 14.00 siang

Kecepatan Angin (m/s) 2,1 Anemometer Diukur jam 14.00 siang

Berdasarkan hasil pengukuran kelembaban udara rata-rata pada lokasi penelitian sebesar 73,25%. Hal ini mendukung pendapat dari Noer (2004) dalam Pratiwi (2006) yang menyatakan bahwa liken menyukai tempat yang kering dengan kelembaban 40% – 69%. Kelembaban udara rata-rata di pinang baris rata-ratanya mendekati kisaran yaitu 73,25%, sehingga jenis liken yang tumbuh lebih banyak. Pertumbuhan dan perkembangan liken pada lokasi penelitian juga dipengaruhi oleh kandungan polutan di udara. Pendapat ini diperkuat dalam penelitian sebelumnya mengemukakan bahwa tingkat pencemaran berupa gas emisi buang Pb berpengaruh terhadap kelimpahan jenis liken, di mana semakin dekat dengan jalan raya maka semakin sedikit kelimpahan liken yang ditemukan.

Pada lokasi penelitian terlihat bahwa liken dengan tipe morfologi talus crustose memiliki rata-rata luas talus yang relatif lebih tinggi dibanding dengan foliose. Sedang tipe fructicose dan squamulose tidak ada ditemukan. Hasil yang sama juga didapati di Riau menemukan bahwa tipe talus crustose merupakan tipe yang lebih mendominasi dari pada tipe talus foliose [4]; [5]. Hal ini menggambarkan bahwa tipe talus crustose mudah tumbuh. Tipe talus crustose merupakan tipe talus yang paling resisten dibandingkan dengan tipe talus lainnya [4]. Hal tersebut karena liken dengan tipe morfologi talus crustose terlindung dari potensi kehilangan air dengan bertahan pada substratnya, mengingat tipe ini memiliki sifat melekat erat pada substratnya dan tipe jaringan talus homoimerous, yaitu keadaan dimana alga berada disekitar hifa. Tipe crustose memiliki struktur talus seperti lapisan kerak yang melekat erat pada substrat. Pada lokasi penelitian terlihat bahwa liken dengan tipe talus crustose lebih banyak dari foliose.

3. Pola Distribusi Liken di KIM dan Terminal Pinang Baris

Untuk mengetahui pola distribusi setiap jenis liken di kedua lokasi penelitian digunakan rumus rasio varians dengan kriteria jika S2/ =1: berdistribusi acak (random), >1: berkelompok (clumed); <1 : berdistribusi seragam (uniform). Pola distribusi liken dari kedua lokasi penelitian dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah ini.

Tabel 2. Pola Distribusi Liken di Terminal Terpadu Pinang Baris (TTPB) Medan

No Nama Spesies Varians Pola Distribusi Keterangan

1 Graphis scripta 12,96 Berkelompok

2 Opegrapha atra 0,43 Seragam

3 Ochrolecia tartarea 0,43 Seragam

4 Parmelia saxatilis 3,39 Berkelompok

5 Pertusaria amara 0,2 Seragam

Liken yang ditemukan di terminal pinang baris memiliki pola penyebaran yang berbeda-beda. 3 jenis liken memiliki pola penyebaran berkelompok dan 3 jenis liken memiliki pola penyebaran beragam. Spesies yang paling tinggi penyebarannya untuk pola penyebaran berkelompok adalah Graphis scripta (12,96) dan untuk pola penyebaran seragam Opegrapha atra dan Ochrolechia tartarea (0,43). Pola penyebaran liken disebabkan oleh beberapa faktor ekologis yang mendukung. Dimulai dari faktor suhu, kelembaban, intensitas cahaya dan keterkaitannya dengan faktor lainnya yang masih belum ada dalam parameter terukur yang turut mempengaruhi distribusi liken. Misalnya curah hujan, kepadatan tajuk pohon induk, arah angin dan lain-lain.

3. Liken Sebagai Bioindikator Pencemaran Udara

Liken berpotensi sebagai bioindikator pencemaran udara. Kehadiran liken dapat dijadikan sebagai penduga terjadinya pencemaran. Liken sangat sensitif terhadap pencemaran udara, memiliki sebaran geografis yang luas. Sifatnya yang peka pada liken sering dipakai sebagai penunjuk adanya pencemaran udara di suatu daerah [19].

Hasil penelitian jenis liken yang memiliki talus terbesar jumlahnya yaitu Graphis scripta diikuti jenis Parmelia saxatilis. Kehadiran jenis liken ini pada dua lokasi yang memiliki keadaan ekologis yang berbeda menunjukkan bahwa liken ini memiliki penyebaran yang cukup luas, mampu untuk tumbuh dengan opitmal pada tegakan pohon mahoni. Liken yang paling sedikit muncul di kedua lokasi adalah Parmelia saxatilis dan Pertussaria amara. Kehadiran Parmelia saxatilis ini di kedua lokasi penelitian menunjukkan bahwa liken jenis ini merupakan jenis liken yang resisten terhadap pencemaran udara dan juga dapat menunjukkan bahwa kedua lokasi tersebut tergolong tercemar, karena Parmelia saxatilis biasanya tumbuh di kulit-kulit pohon yang telah mengalami pengasaman karena adanya polutan dari polusi udara [14]. Namun Parmelia saxatilis kurang peka terhadap polutan sulfur dioksida tinggi.

Pada lokasi penelitian ditemukan liken dengan tipe foliose memiliki tipe jaringan talus heteromerous, sehingga talus ini terdiri dari beberapa lapisan. Tipe talus ini dapat memelihara kelembaban, yang dilakukan pada lapisan medula. Meskipun liken tidak dapat mengendalikan kadar air, seperti tumbuhan tingkat tinggi namun tidak berarti bahwa tidak ada variasi dalam genus dan spesies liken yang berbeda dalam mengabsorbsi dan melepaskan air [15]. Hal tersebut merupakan salah satu penyebab yang memungkinkan tipe talus ini mampu hidup dengan kondisi lingkungan yang berbeda. Hal tersebut juga didukung oleh hasil penelitian menunjukan liken dengan tipe morfologi talus foliose dapat mengabsorbsi kation-kation logam dengan senyawa kimia yang berbeda. Hal ini diperkuat dengan faktor fisik-kimia lingkungan yang diukur pada penelitian ini. Kawasan terminal pinang baris yang memiliki kelembaban udara rata-rata 73,25%. Kelembaban udara menjadi salah satu faktor yang berhubungan dengan adanya Parmelia glabratula hanya di Kawasan terminal pinang baris Medan.

Hasil pengamatan di Kawasan Terminal Pinang Baris paling banyak di temukan liken jenis Graphis scripta. Perbedaan jenis atau keanekaragaman jenis ini dapat dipengaruhi oleh beberpa hal. Salah satu faktor yang mempengaruhi nya adalah kelembaban udara, seperti yang telah dijelaskan di atas. Faktor lainnya yaitu pH kulit pohon. Efek toksik dari pemaparan belerang dioksida dipengaruhi oleh nilai dari pH substrat dimana liken tersebut

Dalam dokumen Prosiding Seminar Nasional Biologi USU 2016 (Halaman 125-130)