Vatica Palaquium
MELALUI PEMBERDAYAAN POTENSI LOKAL DI PROVINSI PAPUA BARAT
E. Beberapa Alternatif Pengembangan Sektor Kehutanan di Papua Dengan data yang sangat terbatas, sebenarnya sulit diperoleh informasi
1. Hasil Hutan Kayu
Produk kayu Papua ditujukan untuk memenuhi kebutuhan di Papua, kebutuhan kayu nasional maupun kebutuhan untuk perdagangan internasional. Seiring dengan pengembangan wilayah akibat pemekaran daerah dan peningkatan jumlah penduduk di Papua, terjadi peningkatan kebutuhan kayu baik untuk bahan bangunan maupun kayu petukangan. Tingginya kebutuhan kayu akan meningkatkan harga kayu di pasaran dengan asumsi illegal logging
yang marak terjadi di Papua bisa ditekan.
Untuk produk perkayuan selain memenuhi produk perkayuan nasional, produk kayu di Papua yang ditujukan untuk furniture di Papua harus mampu meningkatkan nilai jual dengan meningkatkan daya saing dengan produk mebelair knockdown dari luar. Produk furniture di Provinsi Papua pada umumnya hanya dapat memenuhi kebutuhan wilayah Papua, karena kualitasnya masih pada tingkat medium quality. Dengan tersedianya bahan baku kayu yang melimpah diharapkan ke depannya dapat meningkatkan kualitasnya sehingga dapat memenuhi kebutuhan nasional maupun internasional.
Peningkatan produksi hasil hutan kayu baik untuk kayu maupun furniture
akibat meningkatnya permintaan baik di Papua, pasar domestik maupun pasar internasional, diharapkan dapat memperluas lapangan usaha di Papua. Oleh karena itu hasil hutan kayu ikut berperan serta dalam pembangunan ekonomi dengan memperluas lapangan kerja untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pendapatan masyarakat dan perbaikan ekonomi.
Ekspose Hasil-hasil Penelitian 2011
- 63
2. Hasil Hutan Bukan KayuHutan Papua amat kaya dengan HHBK andalan yang dapat dikembangkan untuk pembangunan ekonomi melalui pendekatan kesejahteraan masyarakat dan pengembangan iklim usaha. HHBK di Papua yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai produk andalan Papua yaitu : rotan, sagu, buah merah dan tanaman obat.
a. Rotan
Berdasarkan hasil inventarisasi BPKH V Jayapura diketahui potensi rotan yang ada di Provinsi Papua terdiri dari beberapa jenis yang tersebar di seluruh wilayah Provinsi Papua, data tentang potensi rotan yang ada di Papua disajikan pada tabel dibawah ini :
Tabel 6. Potensi Rotan Berdasarkan Jenis dan Daerah Persebarannya
No. Jenis Rotan Potensi (kg/ha) Daerah Persebaran
1. Calamus sp 1.451,97 Nabire, Waropen, Biak, Jayapura, Merauke 2. Ceratolobus sp 328,09 Nabire, Jayapura, Keerom, Biak, Merauke 3. Khorthalsia sp 1807,50 Nabire, Waropen, Jayapura, Biak, Merauke 4. Myrialepsis sp 28,76 Nabire, Keerom
5 Plectocomia sp 608,39 Nabire, Waropen, Jayapura, Keerom, Merauke 6. Daemonorops sp 1342,68 Nabire, Waropen, Jayapura, Keerom, Biak, Merauke
Sumber : BPKH Wilayah X Jayapura, 2009
Potensi rotan di Provinsi Papua cukup dapat memberikan sumbangan produk rotan nasional, walaupun belum ada data yang akurat tentang sumbangan produk rotan Papua untuk produk rotan nasional. Selama ini produk rotan di Papua hanya memasok kebutuhan usaha kerajinan lokal di Papua, terutama di wilayah Jayapura. Salah satu kendala dalam tataniaga rotan adalah sulitnya pemasaran keluar Papua, selain mahalnya biaya transportasi juga perizinan yang rumit dari pihak-pihak terkait.
b. Sagu
Salah satu HHBK andalan Papua yang terkenal adalah sagu (Metroxylon spp). Sagu tumbuh menyebar hampir merata di seluruh wilayah Papua. Selain sebagai makanan pokok yang mulai bergeser digantikan oleh beras, sagu juga merupakan bahan pokok pembuatan kue-kue kering. Adapun potensi sagu yang ada di Provinsi Papua dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 7. Potensi Sagu Berdasarkan Jenis dan Penyebarannya
No. Jenis Potensi
(btg/ha) Daerah Penyebaran
1. Metroxylon rumpii var Sylvester 251,41 Nabire, Waropen, Jayapura, Sarmi,Asmat, Mimika, Mappi, Merauke 2. Metroxylon rumpii var Marth 153,24 Nabire, Sarmi,Asmat, Mimika, Mappi, Merauke Waropen, Jayapura, 3. Metroxylon rumpii var
Longispinum 55,90 Waropen, Jayapura, Yapen, Sarmi
4. Metroxylon rumpii var
Acrocantum 0,07 Waropen
5. Metroxylon rumpii var
64 -
BPK Manokwari6. Metroxylon sago Robb 120,04 Nabire, Waropen, Sarmi
7. Metroxylon spp 31,73 Waropen, Asmat, Mappi, Merauke
Sumber : BPKH X Papua, 2009
Sebagian besar produk sagu nasional berasal dari Papua, sehingga selain memasok produk nasional, sagu juga memasok kebutuhan lokal di Papua. Selain sebagai makanan pokok, sagu juga merupakan bahan baku kue (industri rumah tangga). Potensi sagu yang melimpah akan memberi nilai jual yang tinggi apabila pengolahannya juga dilakukan di Papua. Untuk itu motivasi dan fasilitasi pada industri rumah tangga di Papua untuk mengembangkan variasi jenis makanan berbahan baku sagu. Hal ini akan menambah nilai jual sagu dan mendorong bermunculannya industri rumah tangga, sehingga dapat menyerap tenaga kerja dan memperluas lapangan kerja untuk masyarakat.
c. Buah Merah
Buah merah merupakan jenis HHBK yang terkenal dari Papua sebagai salah satu tanaman obat yang berfungsi sebagai suplemen dan diyakini mampu mengatasi segala jenis penyakit. Produk minyak buah merah sampai saat ini banyak diminati masyarakat baik didalam maupun luar negeri, sehingga semakin menjamur usaha-usaha yang memproduksi minyak buah merah. Adapun potensi buah merah di Papua tersaji pada tabel di bawah ini :
Tabel 8. Potensi Buah Merah di Provinsi Papua
No. Lokasi Pohon (btg/ha) Buah (buah/ha)
1. Jayawijaya 96 360
2. Tolikara 150 1100
Sumber : BPKH Wilayah X Jayapura, 2009
Semakin meningkatnya permintaan buah merah di pasaran, akan mendorong meningkatkan budidaya buah merah di Papua, sehingga dapat terjaga kontinyuitas pasokan produksinya. Peningkatan produksi buah merah akan menyumbang perekonomian daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
d. Tanaman Obat
Selain buah merah sebagai tanaman obat unggulan di Papua, hutan Papua menyimpan potensi berbagai jenis tanaman obat lainnya yang belum terekspos dan belum dikomersialkan. Tanaman obat tersebut sebagian besar dimanfaatkan masyarakat setempat karena sudah terbukti kasiatnya, walaupun kandungan kimianya belum diketahui secara pasti. Salah satu tumbuhan obat di Papua yang sudah mulai dikenal secara luas, selain buah merah adalah sarang semut. Permintaan produksi sarang semut sekarang ini mulai meningkat baik untuk pasar domestik maupun internasional. Namun belum terdapat data potensi yang akurat, walaupun penyebarannya hampir merata di hutan Papua.
Di bawah ini disajikan tabel potensi tanaman obat di Provinsi Papua berdasar jumlah jenisnya yang dimanfaatkan masyarakat setempat.
Ekspose Hasil-hasil Penelitian 2011
- 65
Tabel 9. Potensi Tanaman Obat Berdasarkan Jumlah Jenis di PapuaNo. Lokasi Penyebaran Jumlah Jenis
1. Bolakme – Jayawijaya 23
2. Okaba – Merauke 38
3. Napan – Nabire 42
4. Mambor – Nabire 26
5. Fanbai – Yapen Waropen 52
6. Nonomi – Yapen Waropen 46
7 Pantai Timur – Sarmi 23
8 Distrik Sarmi – Sarmi 25
9. Kuala Kencana – Mimika 18
Sumber : BPKH Wilayah X Jayapura
Penyebaran jenis-jenis tanaman obat yang dimanfaatkan masyarakat demikian merata di hampir di setiap daerah di Provinsi Papua. Apabila jenis-jenis tersebut dapat terekspose layaknya buah merah dan sarang semut, maka dipastikan dapat memberikan sumbangan pendapatan daerah yang relatif besar. Sehingga perlu upaya untuk meneliti kandungan kimia dan mengekspos jenis-jenis tanaman obat di Papua beserta khasiatnya pada publik baik di tingkat domestik maupun kancah internasional.