• Tidak ada hasil yang ditemukan

Abraham Maslow mengungkapkan bahwa manusia selalu termotivasisejumlah kebutuhan dasar yang secara hierarkis tersusun dalam lima tingkatan, yaitu: kebutuhan fisiologis atau biologis, rasa aman, rasa cinta dan memiliki, harga diri, dan aktualisasi diri (Lathief, 2010 :130-132). Kebutuhan akan harga diri, meliputi keinginan menampilkan kekuatan, prestasi, kecukupan, keunggulan, kemampuan, gengsi, prestise, dominasi, dan semacamnya. Kebutuhan ini membuat individu memiliki kepercayaan diri, serta segala aktivitas lebih produktif dan efisien. Sehingga tidak hanya memperoleh penghargaan diri sendiri, tetapi yang lebih penting mendapatkan pengakuan dari pihak lain.

Achievement status merupakan status yang dimiliki seseorang yang

diasosiasikan dengan berbagai pencapaian seseorang tersebut, yang menggambarkan kualitas dan daya usaha yang dilakukan individu tersebut. Seperti kemampuan kognitif, pendidikan, dll. (Nielsen, 2006: 193-216). Konsep diri merupakan penyadaran atau kesadaran batin yang tetap dari seseorang, tentang pengalaman yang berhubungan dnegan dirinya yang membedakan dirinya

commit to user 93

dari yang lain. (Lathief, 2010 :144). Pembukaan diri dapat secara umum didefinisikan sebagai proses pembukaan informasi mengenai diri sendiri kepada orang lain yang memiliki tujuan tertentu. Diantaranya untuk mempererat terjalinnya suatu hubungan. (West & Turner, 2008 : 199). Terkait dengan pembukaan diri, dalam hal ini, prestasi atau achievement merupakan hal yang ditekankan perempuan dengan identitas terberi untukdikenali sebagai bagian utama dari identitasnya yang membedakannya dari perempuan lain, yang juga merupakan bagian dari konsep diri yang dimilikinya.

Identitas prestasi adalah identitas yang ditampilkan karena memiliki

Achievement status. Identitas Prestasi merupakan identitas yang ditampilkan

perempuan, dimana identitas tersebut didapatnya melalui usaha tertentu yang dilakukannya sebelum bisa dan berhak memakai identitas tersebut. Sehingga identitas yang ditampilkan disini seolah akan bisa menggambarkan kualitas dan kompetensi diri pribadinya dan pencapaian dari segala daya usaha yang telah dilakukannya.

Berdasar kombinasi antara nama akun, profile picture, dan informasi diri, pada penelitian ini, identitas prestasi yang dimunculkan perempuan dalam Facebook dikelompokkan lagi menjadi dua varian, yaitu :

a. Identitas Prestasi berdasar pekerjaan

Untuk kebutuhannya akan harga diri, agar mendapatkan pengakuan dari orang lain, orang melakukan berbagai cara, salah satunya dengan menunjukkan pretasinya (Lathief, 2010 :132). Demikian juga perempuan, prestasi di bidang

commit to user 94

pekerjaan merupakan salah satu alat supaya dirinya mendapatkan pengakuan dari orang lain.

Identitas Prestasi berdasar pekerjaan adalah satu bentuk Identitas Prestasi yang mendasarkan penunjukkan identitasnya pada pekerjaan yang dijalaninya. Pekerjaan yang dijalaninya tersebut, termasuk jabatan yang diraih perempuan disini, jelas merupakan suatu pencapaian atas segala usaha yang telah dijalaninya. Tentunya pencantuman prestasi berdasar pekerjaan ini akan mempengaruhi kredibilitas dari pemilik akun yang bersangkutan dimata orang lain.

Dalam penelitian ini ditemukan seorang perempuan yang konsisten menunjukkan identitas prestasi berdasar pekerjaannya, baik dari nama akun,

profile picture, maupun informasi diri. Gambaran tersebut terlihat pada

narasumber berikut :

Gambar IV.16 Identitas Prestasi Berdasar Pekerjaan

sumber: akun facebook Kemilau Hukum

Narasumber diatas, pada nama akunnya disandingkan antara bidang kerja yang dia jalani dengan nama aslinya. Pada profile picture, dia menampilkan dirinya sendiri secara jalan sebagai penanda identitas, dan pada informasi diri secara jelas dia mencantumkan pekerjaannya dan latar belakang pendidikannya yang berhubungan apa yang ditampilkannya di nama akun.

commit to user 95

b. Identitas prestasi berdasar pendidikan yang ditempuh.

Jenjang pendidikan tinggi yang telah berhasil ditempuh, juga merupakan suatu prestasi yang pantas untuk dibanggakan, karena harus dilalui dengan perjuangan tertentu. Guna memenuhi kebutuhan harga diri, pencapaian jenjang pendidikan tinggi juga merupakan prestasi yang bisa ditinjolkankan untuk mendapat pengakuan dari orang lain (Lathief, 2010 :132).

Identitas prestasi berdasar pendidikan yang ditempuh adalah satu bentuk Identitas Prestasi yang lebih mendasarkan penunjukkan identitasnya pada pendidikan yang telah berhasil ditempuhnya. Seseorang berhak menampilkan ikon tertentu terkait teraihnya jenjang pendidikannya atau menyematkan gelar akademis yang diraihnya jika dia memang benar benar telah meraihnya.

Dalam penelitian ini terdapat dua jenis identitas berdasar pendidikan yang ditempuh. Pertama identitas prestasi penekanan pada gelar akademis, dan identitas prestasi penekanan pada simbol pencapaian jenjang pendidikan tinggi.

b.1. Identitas prestasi penekanan pada gelar akademis

Gelar akademis dimaknai sebagai tambahan sebutan sebagai penghargaan atas prestasi yang diraih seseorang dari proses belajarnya (Waidi, 2006 : 135). Sehingga gelar akademis merupakan suatu title yang ditambahkan pada nama seseorang karena pencapaian akademisnya.

Identitas prestasi penekanan pada gelar akademis merupakan identitas yang menunjukkan bahwa perempuan telah meraih gelar akademis tertentu dan mereka menunjukkan hal ini secara terus terang dalam identitas mereka. Identitas

commit to user 96

ini ditampilkan untuk mendapat pengakuan dari orang lain, sehingga kebutuhannya akan harga diri terpenuhi.

Dari penelitian terlihat sudah muncul perempuan yang berani menampilkan identitas prestasi penekanan pada gelar akademis. Baik melalui nama akun, profile picture, maupun informasi diri. Gambaran tersebut terlihat pada dua narasumber berikut :

Gambar IV.17 Identitas Prestasi Berdasar Gelar Akademis

sumber: akun facebook Irene Ika Safitri SSos

Narasumber diatas pada nama akunnya mencantumkan gelar akademis yang diraihnya. Pada profile picture telah menampilkan dirinya sendiri dan pada informasi diri, pemilik akun tersebut terlihat telah menampilkan latar belakang pendidikannya. Hal ini cukup konsisten dengan nama akun yang dipakainya.

b.2. Identitas prestasi penekanan pada simbol pencapaian jenjang pendidikan tinggi.

Simbol dalam “bahasa” komunikasi adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang lain, berdasarkan kesepakatan kelompok orang. (Sobur, 2006 : 157). Baju toga di dunia pendidikan merupakan simbol yang menunjukkan terlampaui dan teraihnya jenjang pendidikan tertentu. Toga sendiri dalam kosakata Bahasa Indonesia diartikan sebagai baju panjang (jubah) hitam,

commit to user 97

lengannya lebar sebagai pakaian jabatan bagi guru besar, hakim, sarjana, dsb yg dipakainya pd saat tertentu. (KBBI, 2008 : 1535).

Identitas prestasi penekanan pada simbol pencapaian jenjang pendidikan tinggi, menunjukkan bahwa perempuan telah meraih jenjang akademis tertentu dan mereka menunjukkan hal ini secara terus terang dalam identitas mereka. Dengan menampilkan dirinya memakai toga pada profile picture menunjukkan identitas prestasi yang ingin ditampilkannya. Identitas ini ditampilkan untuk mendapat pengakuan dari orang lain, sehingga kebutuhannya akan harga diri terpenuhi.

Dalam penelitian ini ditemukan telah muncul perempuan yang konsisten menampilkan identitas prestasinya dengan menampilkan simbol pencapaian jenjang pendidikan, yaitu baju toga pada profile picture. Gambaran tersebut terlihat pada dua narasumber berikut :

Gambar IV.18 Identitas prestasi penekanan pada simbol pendidikan tinggi

sumber: akun facebook Ellen Karismariyanti

Narasumber diatas, pada nama akunnya telah menampilkan nama lengkap walau tanpa gelar akademis apapun. Pada profile picture dimunculkan identitas prestasinya, dimana ditampilkan pemilik akun sedang menggunakan baju toga, bersama dengan rekan-rekannya. Dari sisi informasi diri, jelas terlihat bahwa

commit to user 98

identitas prestasi memang ingin ditampilkan, karena pekerjaan maupun hubungan pribadinya tak tampak sama sekali, tetapi yang dituliskan hanyalah pendidikan yang telah diraihnya.

Secara keselurahan dari Identitas Prestasi, terlihat bahwa dari nama akunnya, umumnya perempuan telah berani membuka identitasnya, yang terlihat dari pencantuman nama aslinya yang menunjukkan kebanggaan perempuan akan pencapaian yang berhasil diraihnya. Dalam profile picture, perempuan dengan Identitas prestasi telah berani menunjukkan dirinya sendiri sebagai profile picture, sebagai bagian dari kebanggaan dirinya. Perpaduan antara nama akun dan profile

picture sudah mulai menunjukkan kekonsistenan dari sisi menunjukkan siapa

dirinya. Dalam hal informasi diri, perempuan dengan Identitas Prestasi sudah berani menunjukkan dirinya sebagai seorang pribadi. Mereka telah membuka diri terkait informasi tentang dirinya dan menambahkan hal hal terkait pencapaian yang telah diraihnya. Dalam identitas yang ditampilkannya, perempuan disini tidak ingin dilihat sebagai “sekedar perempuan”, namun ingin dilihat sebagai seorang perempuan yang memiliki kompetensi atau pencapaian tertentu. Pencapaian atau kompetensi apa yang dimiliki akan lebih ditonjolkan, dibuka dengan jelas untuk bisa diidentifikasi dengan mudah oleh orang lain. Terlihat jelas ada satu kebanggaan atas pencapaian yang telah diraih perempuan disini.