• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Analisa Level Persepsi

B.1.1 Identitas Terberi

2. Lepas Dari Nama Asli  Nama Alias

Nama alias yang dimaksudkan disini adalah narasumber menggunakan nama akun yang benar-benar lepas dari nama aslinya, hingga orang sulit menemukan bagaimana sebenarnya nama aslinya. Hal ini sebagaimana tampak pada pernyataan narasumber berikut:

“pertama itu bukan nama saya..bahkan ga ada hubungannya sama nama saya..lantip itu artinya pintar..lalu abimanyu itu di pewayangan kan putra dari arjuna yang nantinya akan meneruskan kepemimpinan yudistira..nah saya suka sama tokoh itu..lagian kata abimanyu sendiri itu memiliki arti tak kenal takut..ya kalo digabungin, lantip abimanyu kan bagus artinya pintar dan tak kenal takut..nah saya ingin dikenal sebagai sosok yang kaya gitu..dalam arti positif tentunya..jadi ya berharap identitas diri saya dilihat kaya gitu..hehehe… nama asli saya untuk urusan resmi di dunia nyata saja..saya dikenal di dunia maya lebih suka dengan lantip abimanyu..saya lebih merasa nyaman gitu saja..bukan karena ingin menjadi orang lain atau apa lho ya..lha wong di dunia nyata aja banyak juga yang mengenal saya dengan lantip abimanyu, ya meskipun ga sedikit juga yang jadi bingung..hehe..justru nama asli saya bener bener lebih banyak dikenal utuk urusan resmi..urusan kantor misalnya untuk dokumen gitu..” (sumber: wawancara narasumber Lantip Abimanyu, tanggal 25 Juli 2012)

Dijelaskan diatas ternyata pada narasumber dengan identitas netral ditemukan bahwa narasumber tersebut menggunakan nama akun yang sama sekali berbeda dengan nama aslinya. Berdasar pernyataan narasumber, terlihat bahwa penggunaan nama alias sebagai nama akun Facebook bukan karena ingin menjadi orang lain, namun karena menyukai nama tersebut, dengan alasan memiliki arti yang bagus sesuai dengan tampilan diri yang

commit to user 177

diinginkannya. Ditemukan pula bahwa nama tersebut juga terkadang dipakai pula di dunia nyata. Sehingga hasil wawancara tersebut sesuai dengan analisa level teks dimana narasumber diatas masuk pada kelompok identitas netral. Disini jelas terlihat bahwa narasumber telah memainkan identitasnya. Menggunakan nama lain bukan berarti dia mengalami kondisi muted, karena ternyata nama alias tersebut juga dikenal orang lain di dunia nyata, terutama dalam lingkungan pergaulan yang dimilikinya.

Dengan demikian terlihat bahwa penggunaan nama akun dari narasumber dengan identitas netral ternyata dalam pemilihan nama tersebut ada yang tidak dilakukan berdasar pertimbangan ingin menunjukkan identitas nama asli yang dimilikinya, secara netral, namun justru ada yang sama sekali lepas dari nama aslinya. Pada titik ini jelas bahwa narasumber nampak telah berani menampilkan diri tanpa terikat status apapun, bahkan seolah terlepas dari identitas aslinya, di titik ini terasa narasumber mulai mencoba memainkan tampilan identitasnya. b. Pemasangan Profile picture

b.1. Profile picture Menampilkan Diri

Setelah dilakukan wawancara ditemukan bahwa dalam pemasangan profile

picture memang ada narasumber dengan identitas netral yang makin menguatkan

identitas netral yang dimilikinya dengan memasang foto dirinya. Muncul tiga alasan pemilihan profile picture yang menampilkan gambar diri, yaitu karena narsisisme, karena memang suka, dan pergaulan. Hal ini sebagaimana terlihat pada pernyataan narasumber berikut:

commit to user 178 1. Karena Narsisisme

Narsisisme didefinisikan sebagai mencintai diri sendiri, membanggakan diri, termasuk keunggulan atau kemampuan secara mental dan fisik (Juju & Sulianta, 2010 : 28). Sehingga orang yang memiliki narsisisme akan menyukai tampilan dirinya, memiliki kebanggaan akan dirinya, dan tidak ragu menunjukkannya pada orang lain.

 Merasa Cantik

Merasa cantik yang dimaksudkan disini adalah narasumber secara sadar menyebutkan bahwa profile picture yang dipasangnnya dipilih karena dia menyukai foto dirinya yang menurut dia terlihat cantik (lihat Gambar IV.14) Hal ini sebagaimana terlihat dalam pernyataan narasumber berikut:

“Aku pas dipoto cantiik.. kebanyakan hanya q pas suka dan pengen pasang it” (sumber: wawancara narasumber Khaka Denka Chan, tanggal 6 Juni 2012) Dijelaskan diatas bahwa narasumber dengan jelas mengatakan bahwa dia pada foto yang dia pilih untuk dipasang sebagai profil picture terlihat cantik. Pernyataan ini menunjukkan narsisisme yang dimiliki narasumber terkait. Kepercayaan diri jelas terlihat melalui pernyataannya. Muted jelas tidak lagi muncul karena telah benar-benar percaya diri menampilkan gambar dirinya.

Dengan demikian, nampak jelas terlihat bahwa profile picture menjadi bagian kuat bagi narasumber untuk benar-benar menampilkan dirinya. Bahkan melalui pernyataan yang dikeluarkan, narasumber terlihat show off, pamer dengan apa yang dirasanya menjadi kelebihan dalam dirinya.

commit to user 179 2. Karena Suka

Suka yang dimaksudkan disini dibedakan dengan narsis. Bahwa narasumber menggunakan profile picture dengan gambar dirinya karena sekedar menyukai foto yang dipilihnya (lihat Gambar IV.13 dan IV.15).

 Sekedar Menyukai

Sekedar menyukai yang dimaksudkan disini adalah, narasumber memilih gambar tersebut karena dia menyukainya, bukan semata karena merasa cantik/bentuk narsis yang lain (lihat Gambar IV.13). Hal ini sebagaimana terlihat pada pernyataan narasumber berikut:

“itu saya pakai karena saya suka. Simple begitu saja. hehe” (sumber: wawancara narasumber Cleopatra Salindri Pramundari, tanggal 24 Juli 2012)

Dijelaskan diatas, bahwa alasan penggunaan profile picture karena dia menyukai gambar tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada kemungkinan narasumber memasang gambar/foto yang hal lain sepanjang dia menyukainya.

 Suka dan selalu memasang gambar diri

Hampir sama dengan sebelumnya, hanya saja alasan narasumber memasang foto tersebut adalah karena selain suka juga karena dia memang selalu memasang foto dirinya (lihat Gambar IV.15). Hal ini sebagaimana terlihat pada pernyataan narasumber berikut:

“saya suka foto itu. Di facebook saya selalu pakai foto saya sendiri. Tentunya ya saya pasang yang saya suka” (sumber: wawancara narasumber Erna Wulandari, tanggal 25 Juli 2012)

commit to user 180

Dijelaskan diatas bahwa alasan penggunaan pofile picture oleh narasumber diatas adalah karena suka dan karena kebiasaan memasang gambar diri sendiri. Pada titik ini terlihat bahwa pada narasumber diatas

profile picture menjadi bagian pembentuk identitas dirinya. Tentunya ini

berbeda dengan narsis, karena narasumber sekedar suka pada gambar yang dipilih, bukan karena pada gambar yang dipilih dia terlihat cantik.

3. Pergaulan

Pemasangan profile picture dengan gambar diri sendiri oleh narasumber dimaksudkan untuk menudukung kelancaran pergaulannya dalam facebook. dengan memasang gambar diri, narasumber merasa akan lebih mudah dikenali (lihat Gambar IV.17)

 Agar Mudah Dikenali

Agar mudah dikenali yang dimaksudkan disini adalah narasumber sengaja menggunakan profile picture dengan gambar dirinya sendiri adalah agar mudah dikenali oleh orang lain (lihat Gambar IV.12). Hal ini sebagaimana tampak pada pernyataan narasumber berikut:

“Pertimbangannya....spya lebih gampang aja buat temen2 ngenalin aku,khususnya buat kerabat n temen2 terdekat.” (sumber wawancara narasumber Mitha Elycia, tanggal 6 Juni 2012)

Dijelaskan diatas bahwa alasan penggunaan pofile picture oleh narasumber diatas adalah karena agar dirinya mudah dikenali. Pada titik ini

commit to user 181

terlihat bahwa pada narasumber diatas profile picture menjadi bagian pembentuk identitas dirinya.

Dengan demikian, ditemukan bahwa alasan pemasangan profle picture dari narasumber ada yang memang karena ingin menampilkan dirinya secara pribadi, bahkan ada yang cenderung narsis. Narasumber disini tampak memiliki kebanggaan pada akan tampilan dirinya. Sehingga memang ada kaitan antara identitas netral dengan profile picture yang dipasang, bahwa narasumber memang ingin menampilkan dirinya tanpa mengkaitkannya dengan sesuatu yang otomatis melekat pada dirinya maupun mengkaitkan pada prestasi yang diraihnya. Tentunya dengan demikian nampak narasumber yang mulai lepas dari kondisi muted, bahkan telah mengelola tampilan identitas dirinya sesuai apa yang diharapkannya.

b.2. Profile picture Tidak Menampilkan Diri

Setelah dilakukan wawancara dengan narasumber, ditemukan bahwa pada pemasangan profile picture dari narasumber dengan identitas netral, ada yang sengaja tidak ingin menampilkan dirinya, namun memilih menampilkan gambar yang lain. Ada dua alasan pemilihan profile picture yang muncul disini, yaitu terkait preferensi dantak terkait apapun.