• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Analisa Level Persepsi

B.1.1 Identitas Terberi

1. Terkait Preferensi

Terkait preferensi yang dimaksudkan disini adalah bahwa narasumber secara snegaja dan sadar memilih untuk tidak menampilkan gambar dirinya, namun lebih menunjukkan hal apa yang disukainya.

commit to user 182  Filosofis

Filosofis disini dimaksudkan bahwa narasumber menyukai suatu hal karena ada makna filosofis yang ditangkapnya melalui hal tersebut. Dimana kemudian hal yang secara makna filosofis disukainya tersebut dipilihnya menjadi profile picture (lihat Gambar IV.9). Hal ini sebagaimana terlihat pada pernyataan narasumber berikut:

“jadi foto pucuk daun itu melambangkan kesegaran, kebaruan, dan harapan.. saya seneng aja dengan pucuk-pucuk daun mba...kalo di terjemahkan dengan rileks barangkali bisa dimaknai bahwa hidup harus dinafasi dengan semangat kemudaan, yang full ide-ide baru.. saya merasa kurang nyaman kalo nampilin PP dengan wajah asli,rasanya kok kurang pede...bukan masalah apa-apa sih..rasanya menjadi misterius dengan identitas asli kan juga ga dosa kan mba...setidaknya dengan pasang PP itu saya masih bisa menampilkan something inside me..” (sumber: wawancara narasumber Aik Manuhoro Sadja, tanggal 6 Juli 2012)

Dijelaskan diatas bahwa narasumber sengaja memasang profile

picture yang secara filosofis disukainya. Pada titik ini menunjukkan seolah

narasumber ingin membentuk identitas yang bukan dilihat secara fisik, namun secara pemikiran. jelas bahwa muted menghilang, karena narasumber telah berani menunjukkan pemikirannya, apa yang disukainya, serta pilihannya.

 Keilmuan

Hampir sama dengan penjelasan pada filosofis, bakwa keilmuan yang dimaksudkan disini adalah bahwa narasumber menyukai suatu bidang keilmuan dan menampilkannya sebagai bagian dari identitas dirinya (lihat Gambar IV.8). Hal ini sebagaimana tampak pada pernyataan narasumber berikut:

commit to user 183

“saya itu emang jarang pasang foto saya pribadi utk PP..alasannya karena ga suka..itu PP yang ada tulisan linguistic..karena itu bidang ilmu saya..termasuk bidang kerja saya juga..dan saya mencintai linguistic dengan amat sangat..ya saya pengen menunjukkan passion saya dengan memasang PP itu” (sumber: wawancara narasumber Lantip Abimanyu, tanggal 25 Juli 2012)

Dijelaskan diatas bahwa bidang keilmuan linguistic merupakan bidang keilmuan yang disukai dan ditekuni narasumber, sehingga dipilihnya untuk ditampilkan sebagai profile picture. Pemilihan ini menunjukkan bahwa apa yang disukainya tersebut merupakan suatu bagian yang turut mendefinisikan dirinya. Muted pun telah mulai menghilang disini, karena berani menampilkan apa yang disukai dan ditekuninya.

Dengan demikian, ditemukan bahwa ada alasan pemasangan profile

picture dari narasumber yang ingin menunjukkan preferensi yang dimilikinya.

Preferensi atau hal yang disukai ini lebih dipilih untuk ditampilkan karena merasa lebih nyaman memasangnya sebagai profile picture dibanding memasang gambar diri sendiri. Sehingga memang ada kaitan antara identitas netral dengan profile

picture yang dipasang. Narasumber diatas pada analisa teks termasuk pada

kelompok netral “mysterious”. Sehingga alasan narasumber untuk tidak menampilkan gambar dirinya, namun digantikan memasang gambar lain yang dianggap tetap bisa mewakili dirinya, sesuai dengan identitas netral yang dimilikinya sebagaimana hasil analisa pada level teks. Sehingga memang ada kaitan antara identitas netral dengan profile picture yang dipasang.

commit to user 184 2. Tak Terkait Apapun

Tak terkait apapun yang dimaksudkan disini adalah ternyata ada narasumber yang memasang profile picture bukan gambar dirinya, namun juga tak terkait dengan apapun dari dirinya. Sehingga seolah pemasangan profile picture tersebut asal pasang saja. Ada dua alasan yang muncul disini, yaitu karena sengaja misterius dan karena memang tidak mau tampil.

 Sengaja Misterius

Sengaja misterius yang dimaksudkan disini adalah bahwa narasumber sengaja menggunakan profile picture yang tak berhubungan dengan dirinya dengan tujuan untuk tampil misterius (lihat Gambar IV.10). Hal ini sebagaimana terlihat pada pernyataan narasumber berikut:

“Hahahaha…ga papa..biar orang liatny ga dari foto..dari yang lain..Ya dari nama..dari info..dari status..ya biar misterius dikit..hahaha” (sumber: wawancara narasumber Senja Yustitia, tanggal 25 Juli 2012)

Dijelaskan diatas, bahwa sengaja misterius memang ditampilkan narasumber karena narasumber memang tidak ingin dilihat dari foto diri atau tampilan fisik, namun dari unsur yang lain. Narasumber merasa cukup orang lain mengetahui dirinya melalui namanya dan pemikirannya dalam statusnya. Disini terasa narasumber sedikit kurang percaya diri menampilkan sosoknya.

 Tidak Mau Tampil

Tidak mau tampil yang dimaksudkan disini adalah bahwa narasumber memamng tidak mau menggunakan profile picture dengan gambar dirinya

commit to user 185

sendiri tanpa alasan yang jelas (lihat Gambar IV.10). Hal ini sebagaimana terlihat pada pernyataan narasumber berikut:

“Sengaja memang ga mau pasang foto sendiri sich. Asal pasang aja pokoknya yang netral. Kan kalau memang butuh tau pasti cari tau.” (sumber wawancara narasumber Budhi Arsita Kurniawati, tanggal 26 Juli 2012)

Dijelaskan diatas bahwa narasumber asal memasnag profile picture, dan tidak mau menggunakan gambar dirinya sendiri. Alasan ini menunjukkan narasumber yang memang tidak ingin terlihat secara fisik dan seolah menunjukkan kurangnya kepercayaan diri yang dimiliki narasumber. Narasumber merasa jika orang benar ingin tahu siapa dia pasti juga akan mencari informasi.

Dengan demikian, ditemukan bahwa ada alasan pemasangan profile

picture dari narasumber, ada yang memang tidak ingin menampilkan dirinya, dan

ingin tampak misterius tak tertebak. Kondisi ini seolah menunjukkan bahwa ada pula narasumber dengan identitas netral yang kurang percaya diri untuk menampilkan dirinya. Memang pilihan kembali kepada narasumber pemilik akun sendiri, namun apa yang ditunjukkannya seolah ingin mengatakan bahwa pada sebagian narasumber dengan identitas netral masih ada ikatan kondisi muted yang belum terlepaskan seluruhnya.

c. Pencantuman Informasi diri c.1 Mewakili identitas netral

Setelah melakukan wawancara dengan narasumber, ditemukan bahwa narasumber dengan identitas netral ada yang secara sadar menuliskan data dalam

commit to user 186

informasi diri yang mampu mewakili identitas netral. Gambaran tersebut terlihat pada pernyataan narasumber berikut:

Jujur dan Lengkap

Jujur dan lengkap yang dimaksudkan disini adalah, narasumber diatas secara sadar sadar dan sengaja menuliskan data dalam informasi diri secara jujur dan dengan lengkap. Ada dua alasan yang muncul disini, yaitu karena memang tak ada yang perlu ditutupi dan karena sengaja agar lebih mudah dikenali untuk mendukung pekerjaan.

 Memang tak ada yang perlu ditutupi

Memang tak ada yang perlu ditutupi yang dimaksudkan disini adalah bahwa narasumber merasa tak ada hal rahasia yang memang harus disembunyikannya dalam data pada informasi diri. Hal ini sebagaimana diungkap narasumber berikut:

“Iya, itu informasi diri beneran apa adanya dan lengkap. Jadi ya kayanya kalau gambarin siapa saya cukuplah. Tentunya gambarannya ga sedetail kalo ketemu dan kenal langsung lho ya. Lagian ga ada yang perlu ditutupi juga” (sumber: wawancara narasumber Mitha Elycia, tanggal 6 Juni 2012)

“Kalo informasi diri jelas bener..pokoknya yg muncul itu istilahnya sah dimata hukum hahaha..gambari saya banget..ngapain juga bohong..” (sumber: wawancara narasumber Erna Wulandari, tanggal 25 Juli 2012)

Dijelaskan diatas, bahwa karena narasumber merasa tak ada rahasia dalam dirinya, sehingga narasumberpun terbuka menampulkan data informasi disi dalam akun facebooknya. Keterbukaan informasi diri disini menunjukkan bahwa narasumber merasakan nyaman dalam pergaulan pada facebook dan tidak ragu untuk menampilkan identitas dirinya.

commit to user 187

 Agar mudah dikenali untuk mendukung pekerjaan

Agar mudah dikenali untuk mendukung pekerjaan yang dimaksudkan disini adalah bahwa narasumber memang secara sadar dan sengaja mencantumkan data lengkap informasi dirinya secara jujur, dengan tujuan supaya mudah dikenali sehingga bisa mendukung perluasan jaringan kerjanya. Hal ini sebagaimana terlihat pada pernyataan narasumber berikut:

“Facebook kan untuk memperluas jariangan kerja juga, jadi ya sebisa mungkin apa yang ada disana bisa menunjukkan siapa saya. Di informasi diri saya cantumin lengkap hal mendasar yang gambarin diri saya sekarang. Jujur, ga neko neko.” (sumber: wawancara narasumber Cleopatra Salindri Pramundari, tanggal 24 Juli 2012)

Dijelaskan diatas bahwa narasumber menyadari bahwa melalui akun facebooknya, dia akan bisa memperluas jaringan kerja yang dimilikinya. Pernyataan ini menandakan bahwa narasumber memiliki kesadaran akan apa yang dilakukannya dan tanpa ragu mencantumkan data informasi dirinya karena melihat facebook sebagai sarana yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan karirnya. Kesadaran ini tentunya membuat narasumber tidak menuliskan informasi diri yang salah atau palsu dalam akunnya, dan melihat bahwa informasi diri merupakan bagian penting yang bisa mendukung pembentukan identitasnya.

Dengan demikian, didapatkan bahwa narasumber melihat bahwa informasi diri yang dicantumkannya bisa mewakili identitas dirinya. Mereka menyadari segala informasi diri yang dicantumkannya akan menggambarkan dirinya. Kondisi

commit to user 188

ini menandakan bahwa mereka cukup nyaman membuka dirinya untuk diketahui publik. Hal ini menunjukkan bagi sebagian mereka dengan identitas netral, informasi diri dianggap sarana untuk menampilkan identitasnya dalam Facebook.

c.2. Tidak mewakili identitas diri

Setelah dilakukan wawancara, ditemukan bahwa banyak narasumber dengan identitas netral yang tidak menganggap informasi diri sebagai hal yang penting, sehingga menyadari bahwa informasi diri dalam akun facebooknya tidak bisa menggambarkan siapa dirinya.