• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata-kata Islam tentang Perang dan Dama

Islam ini, dengan prinsip-prinsipnya yang serbà mencakup tentang kehidupan dan dengan fitrah umumnya tentang perdamaian, mengutuk peperangan yang dilakukan umat manusia di masa sekarang ini, dan mengutuk sebab-sebab yang telah menimbulkan peperangan ini. Islam mengutuk orang-orang yang menyeru kepada peperangan dan orang-orang yang melakukan peperangan itu. Peperangan itu mempunyai motivasi terkutuk, dan hasil-hasilnya juga terkutuk. Peperangan itu adalah suatu peperangan yang diadakan untuk penentang kalimah Allah di atas dunia, dan peperangan menentang prinsip-prinsip murni yang dimaksudkan oleh Islam.

Kerana itu, Islam melarang kita untuk menggabungkan diri ke dalam kekuatan-kekuatan tirani di atas muka bumi. Islam melarang kita untuk membantu perbuatan dosa dan penyelewengan. “Orang-orang yang kafir berperang untuk kepentingan tiran.” Tidak dapat diragukan lagi bahawa hal- hal yang menimbulkan peperangan itu dan tujuan-tujuan yang ingin dicapainya, tidak ada hubungannya sama sekali dengan kalimah Allah, dan sama sekali bukan tujuan fi sabilillah.

Agama Islam ini mengharamkan kita untuk menghulurkan tangan kepada orang-orang yang menyakiti kaum Muslimin, mengusir mereka dari kampung halaman mereka atau menolong mengusir mereka.

“Sesungguhnya Allah melarang kamu terhadap orang-orang yang memerangi kamu dalam persoalan agama dan mengusir kamu dari kampong halaman kamu dan menolong mengusir kamu untuk mengangkat mereka sebagai pemimpin. Siapa yang mengangkat mereka sebagai pemimpin, maka mereka ini adalah orang-orang yang aniaya.”

Inggeris, Amerika dan bersama-sama dengan Rusia, telah bekerjasama untuk mengeluarkan kita dari kampong halaman kita dari Palestine, kerana semua kampung kaum Muslimin itu adalah kampung halaman kita. Perancis telah ikut serta dalam menyakiti kita dan memerangi kita di seluruh Afrika utara, dan hal itu masih sahaja di lakukannya. Mereka itu memerangi kita kerana persoalan agama, dan hal itu masih sahaja mereka lakukan.

Kerana itu setiap perjanjian dan kerjasama dengan salah satu atau beberapa dari Negara yang empat ini di haramkan oleh Islam dengan pasti, dan setiap negara Islam yang melakukan itu dianggap melanggar teks jelas yang terdapat dalam agama Islam. Rakyat Negara ini tidak dapat

memberikan kesetiannya kepada Negara dalam hal yang melanggar agama, dan malah umat berkewajipan untuk menolak negara yang melakukan kemungkaran dengan segala cara dan dengan segala jalan.

Agama Islam ini mewajibkan kita untuk mempertahankan seluruh umat manusia dari seluruh keaniayaan. Untuk itu kita harus memulai menolak keaniyaan dari diri kita sendiri. Keaniyaan yang paling besar di atas dunia ini adalah penjajahan. Dengan memperhatikan apa yang terjadi di dunia Islam dewasa ini dpat di katakana bahawa ada tiga Negara yang kejam, aniaya dan aggresif: Inggeris, Perancis dan Israel. Kerana itu, Islam menyeru kita untuk memerangi Negara-negara ini dalam setiap lapangan, untuk mengangkat senjata terhadap mereka setiap ada kesempatan, dan bahawa kita harus menganggap diri kita selalu dalam keadaan perang dengan mereka sampai Negara-negara itu menghentikan keaniyaannya terhadap kita.

“Perangilah di jalan mereka yang memerangi kamu.”

Perlakuan yang diberikan Negara-negara dalam hal ini juga diberikan kepada kelompok-kelompk dan individu-individu. Setiap perusahaan, setiap badan kewangan atau perdaganagan, dan setiap perseorangan, yang berkerjasama dengan Negara-negara ini dalam bentuk apapun juga, dianggap telah keluar dari Islam, menentang perintah yang diberikan Allah, mengeluarkan diri dari kalangan umat Islam, dan telah menyakiti kaum Muslimin di segala tempat.

Para pejuang yang memberikan makanan dan jasa bagi tentera Negara-negara ini di segala tempat, para buruh yang berkerja untuk kepentingan mereka di kem-kem, atau yang memuat dan membongkar barang-barang mereka di pelabuhan-pelabuhan atau di tempat-tempat lain, para ulama professional yang mempergunakan erti lahir teks-teks agama untuk menyelamatkan lembaga-lembaga penjajahan dari kesulitan-kesulitan yang di hadapinya dan memberikan pertolongan kepadanya, mereka ini semua adalah berkhianat terhadap kaum Muslimin. Mereka berkhianat kepada diri mereka sendiri. Mereka durhaka kepada Allah dan RasulNya, setiap kali mereka mengulurkan tangan kepada musuh-musuh ini untuk memberikan makanan, jasa, pertolongan atau pendapat.

Islam mewajibkan setiap perorangan, setiap badan, setiap pemerintah dan setiap negara di semua dunia Islam untuk bekerja keras menghadapi penyelewengan ini. Kita selalu berada dalam keteguhan menyampaikan da’wah, sampai mereka tidak lagi memperlakukan kita secara tidak adil, dan tidak lagi melakukan perbuatan perbuatan tidak adil itu di seluruh permukaan dunia.

Inilah kata putus yang telah diberikan Islam, jelas dan terang, suara yang berkumandang, membukakan bagi kita jalan keselamatan, membuatkan peta menuju kepada perdamaian bagi seluruh umat manusia, suatu,

perdamaian yang sempurna dan mencakupi seluruh umat manusia, perdamaian yang bebas dari kedurhakaan, kebinasaan dan permusuhan.

Islam adalah suatu kekuatan pembebasan, yang bergerak di atas dunia untuk membebaskan manusia dan rantai yang membelenggu mereka, dan memberikan kepada mereka kebebasan, cahaya dan kehormatan diri, tanpa menimbulkan suatu kefanatikan agama.

Kalau kekuatan reformasi yang membangun ini harus bertabrakan dengan kekuatan kejahatan dan kediktatoran, maka kewajipannya adalah untuk berjuang menentang kekuatan kejahatan itu di atas permukaan bumi sampai hapus semuanya.

Ketika Islam bergerak untuk melakukan kewajipannya membebaskan dan membersihkan, ia tidak pernah lupa bahawa tujuannya yang pertama adalah kepentingan manusia tertinggi, bukan kepentingan orang yang menang sahaja dan bukan pula kepentingan kaum Muslimin sahaja. Jadi di dalam Islam itu tidak ada tempat bagi gagasan negara yang suci, negara yang membolehkan apa yang terlarang, yang menganggap baik apa yang tidak baik, negara yang menganggap penipuan, kemunafikan dan kebohongan sebagai kepintaran berpolitik yang hebat, atau negara yang menganggap kekasaran, kriminalitas dan kekejaman sebagai perbuatan kepahlawanan.

Perang yang dilakukan Islam adalah perang pembebasan umat manusia, iaitu perang terhadap sistem feodalisme dan perbudakan, di mana manusia dijadikan budak oleh manusia lain. Perang terhadap kesewenang wenangan, keaniayaan dan melewati batas. Perang menentang khurafat, dongeng dan mitos. Perang pembebasan dengan segala pengertiannya dan dalam segala bidang. Perang yang dapat membersihkan dari hawa nafsu, dan motif-motif ekonomi, dan perkauman, dan kesewenang-wenangan hukum. Perang yang memberikan rasa terhormat bagi setiap orang yang ikut serta di dalamnya, kerana dalam perang itu terdapat pengukuhan terhadap sifat-sifat kemanusiaan, terhadap hak-hak asasi manusia dan terhadap prinsip-prinsip kemanusiaan.

Perang itu bukanlah perang yang diarãhkan oleh kapital-kapital yang berdosa, agar paberik-paberiknya yang jahanam itu beroleh dapat untung, walaupun menimbulkan korban jiwa dan tubuh, menghancurkan peradaban dan kebudayaan dan porak perandakan jiwa dan moral.

Perang ini bukan ini bukanlah perang yang dikendalikan oleh perusahaan-perusahaan monopoli untuk menjaga kepentinga- kepentingannya di Negara-negara jahahan, agar ia dapat mengeksploitasikan bahan bakunya baik yang berbentuk benda mahupun yang berbentuk manusia, dan membuka fasa0fasa untuk hasil-hasil dan produk industrinya. Atau perang yang diarahkan oleh badan-badan kewangan yang bersifat riba agar ia mendapat keuntungan-keuntungan yang tidak halal, agar hasil- hasilnya yang haram itu dapat terjamin, agar dapat menggunakan kesempatan dan menangguk di air keruh.

Perang ini bukanlah perang yang dimaksudkan untuk memukul bangsa-bangsa yang tanpa berpengetahuan, ilmu dan kebudayaan dengan cemeti besi, agar anak negeri yang diduduki itu tetap buta, pekak dan bisu agar mereka dapat diperlakukan sebagai binatang ternak yang digiri ke tempat penyembelihan dalam kehinaan, dalam kebodohan dan dalam keadaan takluk.

Perang ini bukanlah perang yang dilakukan oleh peradaban barat yang keji terhadap sekuruh umat manusia, hanya keranan mencari keuntungan material uintuk perbudakan perkauman dan kefanatikan agama, sebagai mana keadaan perang-perang dunia barat diseluruh sejarahnya yang panjang dan kotor itu.

Tetapi perang ini adalah perang yang terkandung di dalamnya persamaan, keadilan, dan martabat bagi setiap manusia yang terdapat di atas permukaan dunia ini. Keadaan ini direalisasikan di alam nyata dan alam gagasan. Dilaksanakannya di alam perundangan dan dalam kenyataan, dilaksanakannya terhadap orang yang berkulit hitam dan terhadap orang berkulit putih, terhadap orang Islam dan terhadap orang bukan Islam. Dia melaksanakannya dalam satu bentuk sahaja, dengan menggunakan peralatan yang satu dan pada tingkat yang satu pula untuk seluruh umat manusia.

Kalau kita melayangkan pandang dari puncak yang menjulang tinggi ini, di mana hanya Islam sahaja yang berdiri di sana seorang diri, ke lembah yang kotor, di mana peradaban barat bergelumang, maka dapatlah kita memahami jauhnya jarak antara system yang diturunkan Allah untuk kepentingan umat manusia, dan sistem yang dibuat manusia untuk manusia. Kita akan sedar bagaimana ruginya umat manusia kalau ia menolak untuk patuh pada sistem Allah, padahal umat manusia itu berada dalam keadaan tertitih-titih dalam kebanggaan diri yang menertawakan dalam keadaan sok tahu yang menertawakan. Ia ingin berkata: Ia ingin untuk dirinya sesuatu yang lebih baik dari apa yang dikehendaki Allah. Ia memiliki sesuatu yang lebih baik dari apa yang diberikan Allah.

Umat manusia ini akan terus menempuh jalan yang seluruhnya lebih bahaya dan penuh jurang, dan terjatuh ke dalam setiap jurang di mana ia bergelumang lumpur, akibat perbuatan suatu peradaban yang ingkar, menipu diri mereka dan tersesat dari jalan Allah. Sampai pada saat ia menyerahkan kendalian dirinya kepada Islam, maka Islamlah yang akan membimbing seluruh umat manusia yang tidak tentu tujuan itu keambang keadilan, keteraturan dan perdamaian.