• Tidak ada hasil yang ditemukan

juga menyediakan jasa transportasi pengiriman barang secara efisien dan tepat waktu. Untuk melengkapi pelabuhan barang, maka dikembangkan fasilitas dermaga barang seluas 48,8 Ha.

Gambar 2.10. Peta Sistem Transportasi Rencana Jalur Rel Kereta Api Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api Api

J. Jaringan Utilitas

(1) Sasaran Penataan

Selain kelengkapan, penataan jaringan utilitas juga diperlukan. Sasaran penataan jaringan utilitas adalah untuk mewujudkan lingkungan yang tertata dan aman dari banjir.

Gambar 2.10 Peta Sistem Transportasi Jalur Rel KA

Bab 2. Rencana Kegiatan 2 – 31

Prinsip Perancangan : (1) Penempatan jaringan air bersih, limbah, drainase, listrik, dan telepon direncanakan dibawah tanah untuk menghindari kecelakaan dan kebakaran serta meningkatkan nilai visual di lingkungan kawasan industri; (2) Perlu dibuat sumur resapan pada lahan untuk menghindari penurunan muka air tanah; (3) Pada tahap pembangunan sebaiknya disediakan tangkapan air sampai pembangunan sistem aliran drainase selesai (prinsip umum); (4) Perlu dibuatkan IPAL di bagian belakang kawasan, agar limbah industri dapat memenuhi kualitas baku air sebelum dibuang ke saluran drainase; (5) Pengelolaan sampah dilakukan dengan menempatkan tong/TPS sampah di depan masing-masing gudang, selanjutnya sampah akan diangkut oleh dump truk ke lokasi TPA atau tempat daur ulang.

(2) Rencana Penyediaan Tenaga Listrik

(1) Estimasi Kebutuhan Tenaga Listrik (Kawasan industri akan memerlukan pasokan energi listrik terutama untuk mesin-mesin industri. Kebutuhan daya listrik dapat diperhitungkan berdasarkan kebutuhan untuk masing-masing jenis peruntukan yang ada di Wilayah Perencanaan, tersusun dengan ketentuan 0,15 – 0,2 MVA/Ha). Berdasarkan kebutuhannya maka kawasan industri membutuhkan 808.92 MVA dengan asumsi kebutuhan listrik dikawasan adalah 0,2 MVA/Ha. Untuk zona 1 (Reklamasi) kebutuhannya 403,02 MVA dan zona 2 (darat) kebutuhannya adalah 405,90 MVA. Kebutuhan pembangkit listrik merupakan kewajiban pihak pengelola kawasan industri;

(2) Sistem Penyediaan Tenaga Listrik: Ketersediaan jaringan listrik menjadi syarat yang penting untuk kegiatan industri. Karena bisa dipastikan proses produksi kegiatan industri sangat membutuhkan energi yang bersumber dari listrik, untuk keperluan mengoperasikan alat-alat produksi. Dalam hal ini standar pelayanan listrik untuk kegiatan industri tidak sama dengan kegiatan domestik dimana ada prasyarat mutlak untuk kestabilan pasokan daya maupun tegangan. Kegiatan industri umumnya membutuhkan energi listrik yang sangat besar, sehingga perlu dipikirkan sumber pasokan listriknya, apakah yang bersumber dari perusahaan listrik negara saja, atau dibutuhkan partisipasi sektor swasta untuk ikut membantu penyediaan energi listrik untuk memenuhi kebutuhan listrik industri.

Bab 2. Rencana Kegiatan 2 – 32

Seperti halnya dengan rencana pengembangan sistem prasarana kota yang lain, rencana pengembangan sistem jaringan listrik dan pene-rangan

merupakan pengembangan sistem jaringan yang berdasarkan

rencanapemanfaatan ruang, tata letak, tata perkaplingan dan bangunan serta pengembangan sistem jaringan jalan dan diakhiri dengan penerangan jalan dan hiasan lampu-lampu. Dengan demikian perlu dibuat rencana pengembangan dan penataan jaringan yang sudah ada, meliputi :

 Penambahan jaringan listrik sesuai dengan rencana jaringan jalan pada kawasan perencanaan;

 Perbaikan jaringan listrik yang sudah ada;

 Penyusunan rencana induk sistem jaringan listrik kawasan KEK;

 Penentuan jenis jaringan listrik yang akan digunakan dan dikembangkan.

Daya listrik yang digunakan bersumber dari PLN yang dikelola oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) bagian dari sistem jaringan Sumatera Selatan-Lampung-Jambi-Bengkulu. Aliran listrik dari gardu induk didistribusikan ke tiang listrik pelayananya melalui gardu distribusi. Kapasitas satu buah gardu distribusi disesuaikan dengan jumlah gardu distribusi di kawasan perencanaan tergantung kebutuhan kawasan yang bersangkutan. Jaringan distribusi direncanakan memiliki tegangan tertentu dan struktur jaringan sistem open loop dengan pola operasional radial. Jaringan listrik akan menjangkau seluruh kawasan dengan jumlah konsumen/pelanggan. Sebagian besar penggunaan listrik adalah untuk proses kegiatan industri dan penerangan sehingga dapat dikembangkan/ dimanfaatkan secara maksimal untuk keperluan kegiatan ekonomi/ industri.

Kriteria perencanaan minimum yang harus dipenuhi oleh sistem transmisi agar perencanaan memberikan suatu hasil yang memuaskan antara lain adalah :

 Sistem harus mampu bertahan bila ada gangguan tertentu.

 Tegangan ada pada batas yang ditentukan baik pada beban maksimum maupun beban ringan. Dalam hal ini bila terjadi gangguan pada suatu bagian maka bagian lain mampu menggantikannya tanpa mengurangifungsi utamanya.

Bab 2. Rencana Kegiatan 2 – 33

Langkah-langkah perencanaan sistem distribusi:

 Perkiraan beban (Load Demand & Energy Forecast)

 Penyusunan Rencana Jaringan Distribusi

 Penentuan Penempatan Gardu Distribusi Baru

 Alternatif feeder Tegangan Menengah

 Optimasi konfigurasi perluasan system distribusi dengan fungsi perkembangan

Masih rendahnya kapasitas pelayanan yang diberikan sementara disisi permintaan akan semakin meningkat terutama dari kelompok perindustrian, perdagangan, dan pengembangan kawasan agribisnis. Sudah semestinya diperlukan peningkatan baik dari kapasitas maupun jaringan sistemnya agar dapat menjangkau kelompok-kelompok potensial tersebut.

Adapun hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam meletakan jaringan listrik adalah dalam menetapkan lokasi gardu listrik dan jaringan distribusi adalah:

 Untuk pemilihan lokasi gardu hubung melingkupi seluruh titik beban. Hal ini untuk meminimasi biaya momen beban yang merupakan perkalian besarnya beban dengan jarak ke titik supply.

 Penarikan jaringan dari gardu hubung ke masing-masing titik beban harus berarah maju yang berarti tidak ada kabel yang berbalik arah.

 Pemilihan letak gardu hubung tersebut harus mampu memenuhi criteria voltage regulation pada ujung beban.

 Pemilihan letak gardu hubung juga harus memperhitungkan jarak terdekat dengan supply gardu hubung induk yang terdapat diujung beban.

Sistem jaringan listrik kawasan industri sebagaimana dimaksud pada merupakan sistem jaringan tegangan tinggi, mempunyai kehandalan tinggi dalam hal kesinambungan pelayanan listrik serta kemampuan pelayanan tenaga listrik dalam kapasitas yang besar. Sistem jaringan listrik yang penempatannya mudah diamati, dipelihara, tidak membahayakan, mengganggu dan merugikan bagian bangunan serta instalasi lain, diperhitungkan berdasarkan standar normalisasi teknik dan peraturan lain yang berlaku. Penyediaan sistem jaringan tenaga listrik untuk

Bab 2. Rencana Kegiatan 2 – 34

kawasan industri diupayakan pemenuhan pelayanan utamanya dari PLN Sumsel, dengan kapasitas gardu induk sebagai berikut (tabel 2.9. dan tabel 2.10.) :

Tabel 2.9. Kapasitas Gardu Induk Sumsel

Sumber : Studi Kelayakan, Tahun 2011.

Tabel 2.10. Proyeksi Kebutuhan Energi LIstrik Sumsel

Sumber : Studi Kelayakan, Tahun 2011.