1.2. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan Kegiatan
1.2.2. Manfaat Kegiatan
Bab 1 – Pendahuluan 1 – 5
(compliance), kecenderungan (trendline) dan tingkat kritis (critical level) dari suatu pengelolaan lingkungan hidup yang dilakukan.
1.2. Tujuan dan Manfaat 1.2.1. Tujuan Kegiatan
Tujuan dari rencana usaha dan/atau kegiatan Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api ini adalah:
a. Mempercepat pembangunan perekonomian daerah melalui pengembangan kawasan ekonomi khusus yang berbasis kompetensi daerah.
b. Menunjang dan memfasilitasi pembangunan pelabuhan Tanjung Api-api.
c. Sebagai acuan untuk mengkoordinasikan, mengintegrasikan dan melaksana-kan program pemanfaatan ruang yang dilaksanamelaksana-kan baik oleh pemerintah, swasta dan masyarakat secara lebih operasional dan tegas khususnya yang berkaitan dengan kegiatan industri terpadu.
d. Sebagai landasan operasional pelaksanaan program pemanfaatan ruang kawasan yang berkaitan dengan pemberian dan rekomendasi ijin pemanfaatan dan pengendalian ruang untuk industri, pemukiman, dan perdagangan.
e. Sebagai landasan dalam mendorong pemanfaatan ruang kawasan yang mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai kawasan produktif dengan tetap memperhatikan aspek-aspek pelestarian lingkungan hidup.
f. Sebagai acuan dalam pengalokasian sarana dan prasarana penunjang kawasan industri dan perdagangan seperti jalan, saluran drainase, listrik, telekomunikasi, air bersih, instalansi pengolahan air limbah (IPAL), ruang terbuka hijau, perbankan, kantor pos dan sebagainya.
1.2.2. Manfaat Kegiatan
Manfaat dari rencana usaha dan/atau kegiatan Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api, antara lain:
a. Menyusun strategi dan kebijakan dalam rangka pengembangan KEK yang berbasis pada kompetensi daerah di Kabupaten Banyuasin
`
Bab 1 – Pendahuluan 1 – 6
b. Sebagai arahan dalam hal penentuan kawasan industri yang sesuai dengan potensi sumberdaya daerah yang berwawasan lingkungan.
c. Membuka lapangan kerja bagi masyarakat khususnya masyarakat yang ada di sekitar Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api
d. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
1.3. Peraturan
Penyusunan Dokumen AMDAL kegiatan Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api didasarkan pada peraturan dan perundangan-undangan antara lain :
No Peraturan Alasan Penggunaan
Undang-Undang
1 Undang-Undang RI Nomor 5 Tahun 1960 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Agraria
Sebagai landasan untuk penguasahan dan pembebasan lahan
2 Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
Sebagai pedoman pelaksanaan keselamatan kerja bagi tenaga kerja di Perusahaan
3 Undang-Undang RI Nomor 7 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan di Perusahaan
Sebagai pedoman pelaksanaan Penerimaan dan Pemanfaatan tenaga kerja di Perusahaan 4 Undang-Undang No. 5 Tahun 1984
tentang Perindustrian
Sebagai acuan dengan ke-giatan perindustrian
5 Undang-Undang RI Nomor 5 Tahun 1990, Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya
Sebagai acuan untuk per-lindungan keanekaragam-an hayati & ekosistemnya.
6 Undang-Undang RI Nomor 3 Tahun 1992, Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja,
Sebagai pedoman bagi perlindungan tenaga kerja pada tahap konstruksi, operasi dan pasca operasi
7 Undang-Undang RI Nomor 21 Tahun 2000 tentang Pembentukan Serikat
Pekerja/Serikat Buruh
Sebagai acuan dalam pembentukan organisasi pekerja di Perusahaan
8 Undang-Undang RI Nomor 6 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten
Banyuasin
Sebagai landasan yuridis keberadaan Pemerintah Kabupaten Banyuasin se-bagai daerah otonomi
9 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Sebagai acuan tentang ketenagakerjaan di perusahaan
`
Bab 1 – Pendahuluan 1 – 7
tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
ketenagakerjaan antara pihak pemrakarsa dengan tenaga kerja
11 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
Berkaitan dengan Pem-bangunan Kawasan Eko-nomi Khusus Tanjung Api-Api
12 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007, Tentang Penataan Ruang
Sebagai acuan kegiatan penggunaan dan peman-faatan lahan untuk lokasi Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api
13 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Sebagai pedoman untuk pemantauan dampak teru-tama pada daerah lalu lintas dan angkutan jalan yang dilalui sebagai sarana pembawa material Pem-bangunan Kawasan Eko-nomi Khusus Tanjung Api-Api
14 Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2009, Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Sebagai acuan untuk dam-pak lingkungan yang akan terjadi akibat kegiatan Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api
15 Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
Sebagai acuan untuk dam-pak lingkungan yang akan terjadi akibat kegiatan Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api
16 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus
Sebagai acuan untuk dam-pak lingkungan yang akan terjadi akibat kegiatan Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api
Peraturan Pemerintah
1 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Jenis-jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi
Dampak lingkungan yang akan terjadi akibat kegiatan Pem-bangunan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api teru-tama pada tahap operasi dan pasca operasi yang akan meng-hasilkan limbah B3 berupa oli bekas dan reagent kimia
2 Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999, tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
Sebagai acuan dampak ling-kungan yang akan terjadi akibat kegiatan Pembangunan Kawa-san Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api terutama pada tahap operasi dan pasca operasi yang akan menghasilkan limbah B3 berupa oli bekas dan reagent
`
Bab 1 – Pendahuluan 1 – 8
kimia.
Peraturan Pemerintah
3 Peraturan Pemerintah Republik Indone-sia Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara
Sebagai acuan dampak ling-kungan yang akan terjadi akibat kegiatan Pembangunan Kawa-san Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api terutama pada tahap operasi dan pasca operasi yang berhubungan dengan kualitas udara
4 Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2000 Tentang Tingkat Ketelitian Peta untuk Pemetaan Ruang Wilayah
Sebagai pedoman pembuatan peta dalam Dokumen KA-ANDAL Pembangunan Kawa-san Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api
5 Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Sebagai pedoman penentuan baku mutu lingkungan pada tahap prakonstruksi, konstruk-si dan operasi yang akan menghasilkan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
6 Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air
Sebagai pedoman penentuan baku mutu lingkungan pada tahap prakonstruksi, konstruk-si dan operasi yang akan menghasilkan limbah cair dan menimbulkan penurunan kua-litas air permukaan. 7 Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun
2004, tentang Penatagunaan Tanah
Sebagai pedoman pemanfaat-an lahan yang benar kegiatan Pembangunan KEK Tanjung Api-Api
8 Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi Sebagai Daerah Otonom
Prosedur perizinan dalam Pembangunan Pembangunan KEKTanjung Api-Api
9 Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008, tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
Penggunaan dan pemanfaatan lahan untuk lokasi kegiatan Pembangunan KEK Tanjung Api-api
10 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2011 tentang Penetapan dan Alih Fungsi Lahan
Penggunaan dan pemanfaat-an lahan untuk lokasi kegiatan Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api
11 Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi
Berkaitan dengan dampak lingkungan yang akan terjadi akibat kegiatan Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api baik pada tahap konstruksi, operasi dan pasca operasi
12 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan
Berkaitan dengan dampak lingkungan yang akan terjadi akibat kegiatan Pembangunan Kawasan
`
Bab 1 – Pendahuluan 1 – 9
Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api baik pada tahap konstruksi, operasi dan pasca operasi
Keputusan Presiden
1 Peraturan Presiden RI Nomor 34 Tahun 2003 tentang Kebijakan Nasional Dibidang Pertanahan
Sebagai acuan tata cara pengadaan tanah untuk lokasi kegiatan Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api 2 Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 65 Tahun 2006 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum
Sebagai pedoman perizinan/ legalitas dalam penggunaan lahan untuk Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api 3 Keputusan Presiden RI Nomor 04 Tahun
1980 tentang Wajib Lapor Lowongan Pekerjaan
Sebagai acuan penerimaan tenaga kerja pada tahap konstruksi, operasi dan pasca operasi 4 Keputusan Presiden RI No. 23 Tahun
1990, tentang Badan Pengendalian Dampak Lingkungan
Sebagai pedoman pengawas-an dan pelaporan dampak lingkungan yang akan terjadi akibat kegiatan Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api baik pada tahap konstruksi, operasi dan pasca operasi.
5 Keputusan Presiden RI Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung
Acuan tata cara pengadaan tanah untuk lokasi kegiatan
Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api serta sarana prasarana penunjang. 6 Keputusan Presiden No. 33 Tahun 1991
tentang Penggunaan Tanah Bagi Kawasan Industri
Berkaitan dengan Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api
7 Keputusan Presiden No. 41 Tahun 1996 tentang Kawasan Industri
Berkaitan dengan Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api
8 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2000 tentang Badan Pengendalian Dampak Lingkungan
Berkaitan dengan instansi pe-nanggungjawab pengelolaan lingkungan dalam Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api
Peraturan dan Keputusan Menteri
1 Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 05/MEN/1985 tentang Pesawat Angkat dan Angkut
Sebagai acuan dalam sertifikasi atau izin-izin penggunaan alat-alat berat
2 Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 04/MEN/1987 tentang Panitia Pembina K3 dan Tata Cara Penunjukan Ahli K3
Sebagai acuan pembentukan organisasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja di perusahaan 3 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
416/PERMENKES/1990 tentang Syarat– Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Bersih
Sebagai acuan penentuan baku mutu kualitas air bersih
pe-`
Bab 1 – Pendahuluan 1 – 10
3/Men/1998 tentang Tata Cara Pelaporan dan Pemeriksaan Kecela-kaan Tenaga Kerja
ngembangan Pembangkit
Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api terhadap tenaga kerja
5 Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 3 Tahun 2006 tentang Program Menuju Indonesia Hijau
Sebagai acuan agar tetap
memelihara Ruang Terbuka Hijau (RTH)
6 Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 08 Tahun 2006 tentang pedoman Penyusunan Amdal.
Berkaitan dengan tata cara penyusunan dokumen AMDAL kegiatan Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api termasuk yang diwajibkan untuk itu.
7 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 01 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau.
Sebagai acuan dalam pengaturan ruang terbuka hijau dalam kawasan industri dan kantor
8 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 15/MEN/VII/2008 tentang Pertolongan Pertama pada Kecelakaan Di Tempat Kerja
Sebagai acuan dalam pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di perusahaan
9 Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 24 Tahun 2009 tentang Panduan Penilaian Dokumen AMDAL
Pedoman Penilaian Dokumen AMDAL
10 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri
Sebagai acuan dalam pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di perusahaan
11 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 09/MEN/VI/2010 tentang Petugas Pesawat Angkat dan Angkut
Sebagai acuan dalam sertifikasi atau izin-izin operator alat-alat berat
12 Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2012 Tentang Jenis Usaha atau Kegiatan yang Wajib
Dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Sebagai pedoman dalam pe-napisan kegiatan yang wajib menyusun dokumen AMDAL dan kegiatan Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api berdasarkan dasar hukum ini wajib menyusun Dokumen AMDAL. 13 Keputusan Menteri Negara Kependudukan
Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor KEP/30/MENKLH/7/1992 tentang Panduan Pelingkupan Untuk Penyusunan KA-Andal
Pelaksanaan pelingkupan da-lam proses penyusunan dokumen AMDAL Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api 14 Keputusan Menteri Negara Lingkungan
Hidup Republik Indonesia Nomor 45/MENLH/11/1996 tentang Program Langit Biru
Berkaitan dengan penggunaan teknologi yang tidak menimbulkan pencemaran udara dalam kegiatan Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api
15 Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 48/MENLH/11/1996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan
Tolok ukur dampak terhadap kebisingan yang telah dilakukan pengelolaan pada kegiatan konstruksi, operasi, dan pasca
`
Bab 1 – Pendahuluan 1 – 11
operasi 16 Keputusan Menteri Negara Lingkungan
Hidup Republik Indonesia No.49 Tahun 1996 tentang baku mutu tingkat getaran
Berkaitan dengan mobilitas peralatan dalam rangka Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api
17 Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No.
KEP-02/MENKLH/1/ 1998, tentang Pedoman Penetapan Baku Mutu Lingkungan
Sebagai pedoman metode analisis data rona awal ling-kungan pada prakiraan dan evaluasi dampak besar dan penting serta sebagai tolok ukur pada kegiatan penge-lolaan dan pemantauan ling-kungan terutama untuk kom-ponen fisik kimia lingkungan.
18 Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI No. 5 Tahun 2000, tentang Penyusunan AMDAL Kegiatan Pembangunan di Lahan Basah.
Sebagai pedoman dalam pe-nyusunan dokumen AMDAL kegiatan Pembangunan yang terletak di lahan Basah.
19 Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 76/kpts-II//2001 tentang Penunjukkan Kawasan Hutan dan Perairan di Wilayah Provinsi Sumsel seluas + 4.416.837 Ha.
Sebagai pedoman untuk penentuan batas-batas studi andal dan kegiatan lain di sekitarnya
20 Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 876/Menkes/SK/VIII/2001 tentang Pedoman Teknis Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan
Pedoman penulisan dampak kesehatan lingkungan dalam proses penyusunan dokumen AMDAL Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api 21 Keputusan Menteri Negara Lingkungan
Hidup RI No. 45 Tahun 2005, tentang Penyusunan Laporan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)
Sebagai pedoman dalam pe-nyusunan dan pelaksanaan
RKL-RPL dalam kegiatan
Pembangunan Kawasan Eko-nomi Khusus Tanjung Api-Api
22 Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI no. 5 tahun 2012 tentang Jenis Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
Berkaitan dengan kewajiban pemrakarsa untuk menyusun dokumen Amdal
Keputusan Kepala Bapedal
1 Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor 01/BAPEDAL/09/1995 tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Penyimpanan Bahan Berbahaya dan Beracun
Pendekatan pengelolaan ling-kungan untuk penyimpanan limbah yang tergolong Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) 2 Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor
02/BAPEDAL/09/1995 tentang Dokumen Limbah B3
Berkaitan dengan pendekatan pengelolaan lingkungan untuk limbah kegiatan yang tergolong sebagai Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
3 Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor 03/BAPEDAL/09/1995 tentang
Persya-Berkaitan dengan pendekatan pengelolaan lingkungan untuk
`
Bab 1 – Pendahuluan 1 – 12
ratan Teknis Pengelolaan Limbah B3 limbah kegiatan yang ter-golong sebagai Bahan Ber-bahaya dan Beracun (B3).
4 Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor 04/BAPEDAL/09/1995 tentang Tata Cara Persyaratan Penimbunan Hasil
Pengolahan, Persyaratan Lokasi bekas Pengolahan, dan Lokasi Bekas
Penimbunan Limbah B3
Berkaitan dengan pendekatan pengelolaan lingkungan untuk limbah kegiatan yang tergo-long sebagai Bahan Berba-haya dan Beracun (B3).
5 Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor 05/BAPEDAL/09/1995 tentang Simbol dan Label Limbah B3
Pendekatan pengelolaan ling-kungan untuk limbah kegiatan yang tergolong sebagai Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). 6 Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor 255
Tahun 1996 tentang Tata Cara dan Persyaratan Penyimpanan dan
Pengumpulan Minyak Pelumas Bekas
Pendekatan pengelolaan ling-kungan untuk limbah kegiatan yang tergolong minyak pelu-mas bekas terutama dari ke-giatan maintenance peralatan berat yang dibutuhkan.
7 Keputusan Kepala Bapedal Nomor 299/II/1996, tentang Pedoman Teknis Kajian Aspek Sosial dalam Penyusunan AMDAL
Metode penggumpulan dan analisis data komponen sosial ekonomi dan sosial budaya dalam dokumen AMDAL.
8 Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No. 8 Tahun 2000 tentang Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan Informasi dalam Proses Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
Kewajiban pelaksanaan sosia-lisasi AMDAL yang harus dila-kukan sebelum penyusun-an dokumen AMDAL dilakukan dengan tujuan untuk menam-pung aspirasi masyarakat yg berkembang di daerah studi. 9 Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor 056
tahun 1994, tentang Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting
Sebagai acuan dalam penen-tuan kriteria yang digunakan untuk menentukan dampak besar dan dampak penting pada bagian evaluasi dampak.
10 Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No. 9 Tahun 2000 tentang Pedoman Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
Metode format penyusunan dokumen AMDAL.
Peraturan Daerah / Keputusan Gubernur Provinsi Sumsel 1 Peraturan Gubernur No. 15 Tahun 2005
Tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak dan Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor
Tolok ukur dampak emisi gas buang dari kenderaan per-alatan berat yang digunakan dalam tahap konstruksi, operasi dan pasca operasi Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api
2 Peraturan Gubernur Sumatera Selatan No. 16 Tahun 2005 Tentang Peruntukan Air dan Baku Mutu Air Sungai
Tolok ukur dampak terhadap badan air di wilayah studi akibat kegiatan konstruksi, operasi dan pasca operasi kegiatan
`
Bab 1 – Pendahuluan 1 – 13
Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api
3 Peraturan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 17 Tahun 2005 Tentang Baku Mutu Udara Ambien dan Baku Tingkat
Kebisingan
Tolok ukur dampak terhadap kualitas udara dan tingkat kebisingan di wilayah studi akibat kegiatan konstruksi, operasi dan pasca operasi Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api
4 Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan No. 14 Tahun 2006 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Propinsi Sumatera Selatan
Pemanfaatan ruang untuk ke-giatan Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api
5 Peraturan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pedoman Tarif Nilai ganti Kerugian Atas Pemakaian Tanah dan Pembebasan Tanam Tumbuh, Bangunan di Atasnya Akibat Operasi, Eksplorasi, Eksploitasi BUMN, BUMD dan Perusahaan Swasta Lainnya
Pedoman Tarif Nilai ganti Kerugian Atas Pemakaian Tanah dan Pembebasan Tanam Tumbuh, Bangunan di Atasnya Akibat Operasi, Eksplorasi, Eksploitasi BUMN, BUMD dan Perusahaan Swasta Lainnya 6 Peraturan Gubernur Sumatera Selatan No.
8 Tahun 2012 tentang Baku Mutu Limbah Cair (BMLC) Bagi Kegiatan Industri, Hotel, Rumah Sakit, Domestik dan Pertambangan
Tolok ukur dampak terhadap limbah cair yang telah dilaku-kan pengelolaan dan boleh dialirkan ke lingkungan pada kegiatan konstruksi, operasi dan pasca operasi Kawasan Ekonomi Khusus Tj. Api-Api
7 Surat Keputusan Gubernur Tingkat I
Sumatera Selatan No. 522.5/3317/XI/ 1990 tanggal 18 Maret 1990 Tentang Kewajiban Melakukan AMDAL
Kewajiban pihak pemrakarsa untuk menyusun Dokumen AMDAL sebelum kegiatan Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api dilakukan.
Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin 1 Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin
Nomor 15 Tahun 2005 jo Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 19 Tahun 2008 tentang Pemanfaatan dan Pembuangan Limbah Cair
Sebagai pedoman tentang pembuangan limbah cair
2 Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin No. 8 Tahun 2005 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin;
Sebagai pedoman dalam penyusunan Dokumen AMDAL Kegiatan Pembangunan Kawa-san Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api
3 Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 15 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Banyuasin
Berkaitan dengan kegiatan Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api
4 Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin No. 9 Tahun 2009 tentang Penempatan dan Pemasangan Rambu Lalu Lintas, Marka Jalan serta Alat Pemberi Isyarat
Berkaitan dengan kegiatan Pembangunan Kawasan Eko-nomi Khusus Tanjung Api-Api
`
Bab 1 – Pendahuluan 1 – 14
Lalu Lintas dalam Kabupaten Banyuasin; 5 Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin
Nomor 25 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Urusan dibidang
Ketenaga listrikan di Kabupaten Banyuasin
Berkaitan dengan kegiatan Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api
6 Peraturan Bupati Nomor 699 Tahun 2009 tentang Izin Tempat Penyimpanan
Sementara Limbah B3 di Kabupaten Banyuasin
Sebagai pedoman Pengelolaan Limbah B3 pada Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api
Bab 2. Rencana Kegiatan 2 – 1
2.1. Identitas Pemrakarsa dan Penyusun Dokumen