• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kaya Fito Kimia

Dalam dokumen Materi Ag. Buddha Utk PT (Halaman 150-156)

Mengenal Vegetarian 1. Pendahuluan

3. Kaya Fito Kimia

Ketika kita makan sayur dan buah, kita tidak hanya kenyang, tapi juga mendapatkan Vitamin, Mineral, Air, Organik, Serat Makanan. Antioksida, dan Fito kimia yang ajaib.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Fito kimia berguna mencegah dan mengobati penyakit jantung, diabetes dan tekanan darah tinggi. Bahkan dapat mencegah kanker dengan cara meningkatkan kekebalan tubuh (Imun), mencegah terbentuknya Karsinogen, bersifat antioksida, maupun menghambat proses kanker secara langsung.

Tumbuh-tumbuhan sangat kaya dengan fitokimia, dalam satu jenis tanaman bisa terdapat puluhan fitokimia, dan masih banyak yang belum diketahui tentang fitokimia. Fitokimia ternyata tidak hanya terdapat pada sayuran dan buah tapi juga dalam legum dan padi-padian. Beberapa Fito kimia yang sudah diketahui dengan baik antara lain adalah : Karotin, Betakaroten, Lycopen, Resveratrol, Quersetin, Hesperidin, Tauseitin, Limonen, Indolasam Ellagat dan masih ribuan Fitokimia yang belum diketahui nama dan manfaatnya.

Sekali lagi, senyawa yang ajaib ini hanya terdapat dalam makanan Vegetarian. Tidak ada satupun yang bisa dijumpai dalam daging atau makan hewani lainnya.

2.2. Lingkungan Hidup dan perdamaian dunia 2.2.1. Perlindungan Air

Untuk menghasilkan protein hewani diperlukan air 3-15 kali lebih banyak daripada protein nabati. Sebuah rumah jagal menghabiskan sebanyak 100 juta gallon air setiap hari, yang mana jumlah tersebut cukup untuk pemakaian 25.000 orang sehari. Di Amerika Serikat, 50 % konsumsi air berakhir di peternakan. Diperlukan 11.000 liter lebih air untuk dapat menghasilkan setengah kilogram daging dan untuk memproduksi 1 pon kulit binatang dibutuhkan 2500 gallon air. Bila dibandingkan dengan pertanian yang menghasilkan setengah kilogram gandum yang kebutuhan airnya hanya 110 liter, maka kita akan menyadari “Sungguh kegiatan peternakan adalah pemborosan sumber alam (air) yang teramat luar biasa”.

2.2.2. Penyelamatan Hutan

Meningkatnya konsumsi daging telah mengakibatkan pembabatan hutan tropis secara besar-besaran untuk dibuat peternakan, dan akibat yang ditimbulkan adalah : ♣ Bahaya banjir dan tanah longsor

♣ Daur oksigen berkurang, karena tidak adanya pohon

♣ Meningkatnya pelepasan karbon ke udara dalam jumlah besar. ♣ Meningkatnya erosi lapisan tanah yang subur hingga 85 %

♣ Menimbulkan emisi CO2 dan resiko bumi terhadap bahaya pemanasan global yang serius, yang mana menurut Dr. Paul Ehrlich sebagai “bencana nomor dua” setelah bahaya perang nuklir.

2.2.3. Perlindungan Tanah

Hasil dari pertanian habis digunakan untuk makanan ternak, padahal 15 juta anak-anak mengalami kelaparan di dunia. Karena 70 % hasil pertanian digunakan sebagai ransum ternak. Bila hasil pertanian digunakan dengan lebih efisien, maka lapisan tanah bagian atas (tanah gambut) secara otomatis berdaur dengan lebih efisien pula.

2.2.4. Pencemaran Air Bersih

Kotoran yang dihasilkan seekor sapi dapat mencapai berat 9000 kilogram setiap tahunnya. Produksi kotoran binatang 20 kali lebih banyak daripada kotoran populasi di AS. Dan ironisnya, banyak pabrik pengolah daging

membuang puluhan ribu pon lemak, bangkai, jeroan, dan bumbu perasa ke dalam saluran pembuangan dan aliran sungai. Akibatnya, kotoran binatang yang kaya akan nitrogen itu berubah menjadi amonia dan nitrat. Kedua senyawa ini merupakan sumber polusi bagi air minum manusia dan telah diketahui membahayakan bayi karena dapat mengakibatkan kerusakan otak. 2.2.5.Perdamaian Dunia

Kematian hewan yang disembelih membawa dendam dan kebencian mendalam. Mata yang terbuka lebar menunjukkan ketidakpuasan untuk mati begitu saja. Sekali penganiyaan dan pembantaian terjadi otomatis karma buruk dan benih-benih kekerasan telah tercipta. Tidak akan ada perdamaian di antara umat manusia jika manusia masih melancarkan pembunuhan dan kekerasan terhadap bentuk-bentuk kehidupan.

2. 3. Rasa kasih sayang.

Salah satu alasan orang bervegetarian adalah rasa belas kasih pada sesama makhluk hidup, pembantaian hewan yang akibatkan kegemaran orang akan daging sangat mencenggangkan kita, marilah kita lihat fakta berikut ini:

1. Setiap tahun 13 milyar ternak dibantai di seluruh dunia untuk konsumsi manusia (7 milyar di AS, 30 juta di Swiss, selebihnya di seluruh belahan bumi lainnya)

2. Pembantaian besar-besaran sapi, babi dan ayam, di Inggris pada tahun 1996, di Taiwan dan Hongkong pada tahun 1997, karena hewan ternak untuk konsumsi manusia terjangkit penyakit “Sapi Gila, Babi gila dan Virus Flu Burung”.

3. Babi dipotong ekornya dan disekap supaya empuk dagingnya, serta dikurung dalam kandang yang sempit sampai kakinya sakit dan pincang. Anak babi yang belum berumur satu hari setelah dilahirkan, tanpa pembiusan rasa sakit, giginya dipecahkan supaya tidak saling menggigit.

4. Sapi dikurung dalam kandang yang sempit sehingga tidak bisa memutarkan tubuhnya, hidup dalam lingkungan yang stress dan mengalami trauma psikologis. Sapi digantung terbalik dengan kedua pergelangan kaki diikat pada mesin yang sedang berjalan, karena bobot sapi yang berat mengakibatkan terlepasnya persendian dan patahnya tulang kaki. Sapi-sapi meronta kesakitan dan menjerit ketakutan sebelum akhirnya mati disayat pisau tajam.

5. Ayam ditumpulkan paruhnya, dicabut bulunya supaya bertelur kembali, dipaksa makan siang dan malam. Tak diberi makanan selama 30 jam sebelum dipotong. Ayam dikurung dalam kandang yang sempit dan berhimpit-himpitan sehingga tak memiliki ruang gerak cukup bagi pertumbuhannya. Akibatnya, sebagian besar ayam ternak mengalami cacat, mata terluka dan bahkan menjadi buta, cacat otak, stroke, tak ada semangat hidup, pendarahan organ dalam, paruhnya pecah, tulang keropos. Semua itu merupakan penyakit ayam yang umum.

6. Bebek dan angsa dipaksa makan dengan Feeder tube, sampai hampir pecah lambungnya.

7. Ikan yang tertangkap terus membuka mulutnya lebar-lebar berusaha untuk mempertahankan nafasnya, mata terbelalak karena rasa sakit yang amat sangat, terus meronta sampai kelelahan dan akhirnya mati.

Tahukah Anda bahwa Semua bentuk penyiksaan di atas mengakibatkan binatang mengalami trauma dan tidak sehat bahkan berpenyakitan dan bahwa setiap potong daging yang disajikan dalam piring merupakan siksaan yang kejam dan penuh dendam?

Semua data ini akan berubah jika saja kita bervegetarian, mungkin Anda akan mengatakan apalah artinya jika hanya saya yang bervegetarian ? padahal agama Buddha justru mengajarkan kita untuk menuntut diri kita dan tidak menuntut orang lain, dan segala sesuatu harus dimulai oleh diri sendiri. Jika Anda ingin menlihat pengaruhnya, lihat perhitung berikut; menurut data statistik bila seseorang bervegetarian selama hidupnya, maka berarti diperkirakan ia tidak membunuh 43 ekor babi, 1152 ekor ayam, 80 ekor bebek, 3 ekor kambing, 11 ekor sapi, serta puluhan ribu ekor ikan dan udang.

Bila anda memakan daging, berarti anda telah membunuh atau menyebabkan pembunuhan serta bersenang-senang di atas penderitaan makhluk lain. Saat hewan akan dibantai, mereka juga menderita sakit secara fisik dan emosional. Bayangkan betapa mengerikannya mereka menghadapi saat-saat terakhir ketika ketajaman pisau jagal pelan-pelan mulai memisahkan bagian demi bagian tubuh kemudian mengoyak dan memotong isi perut sampai habis. Pernahkah terpikir bagaimana rasa sakit luar biasa yang harus dialami hewan-hewan itu sebelum mati? Sedangkan kita manusia tertusuk jarum sajapun sudah merintih kesakitan. Menjadi vegetarian berarti sedang melatih diri untuk mengembangkan sifat cinta kasih terhadap sesama. Bukankah sangat tidak adil apabila kepuasan lidah yang Cuma sebatas kerongkongan harus diperoleh dari jeritan ketakutan, kesakitan dan pemutusan nyawa makhluk lain?

2.4. Masalah kelaparan dunia.

Diperkirakan ada 1 milliar orang kelaparan didunia ini, sekitar 100 juta orang yang benar-benar tidak mendapatkan makanan dan setiap hari Ada 40 juta jiwa anak dan orang miskin yang mati kelaparan akibat kekurangan makanan, jika 10 % saja penduduk dunia bervegetarian maka akan ada makanan yang cukup untuk disumbangkan pada seluruh dunia yang sedang kelaparan. Seorang ahli nutrisi dari Harvard, Jean Meyer, memperhitungkan dengan hanya mengurangi produksi daging 10 % saja akan didapatkan biji-bijian UNTUK BISA DIMAKAN OLEH 60 JUTA ORANG

Bagaimana hal ini dapat terjadi ? Sebab daging adalah makanan yang paling tidak efisien dan paling mahal, bayangkan diperlukan lebih dari 16 pon kacang kedelai dan padi-padian untuk menghasilkan 1 pon daging sapi dan 3-6 pon untuk menghasilkan 1 pon daging babi. Dengan memakan langsung padi-padian dan kacang-kacangan, kita mendayagunakan sumber penghasil makanan dengan lebih baik. Kita tidak menunggu sampai padi-padian itu diubah menjadi daging dulu baru dimakan, karena ini akan memerlukan suatu proses alam dan memerlukan energi untuk proses tersebut, kita keburu mati kelaparan, sementara itu dinegara adi kuasa, Amerika serikat, 70-90 % makanan seperti gandum, padi-padian, jagung digunakan untuk makanan ternak.

Para ahli berpendapat seandainya padi-padian tidak diberikan pada sapi maka dengan mudah kita dapat memberi makan kepada hampir semua rakyat didunia yang kekurangan makanan. Bahkan seandainya setengah saja orang dunia ini bervegetarian, maka akan cukup menghidupi mereka yang kelaparan.

♣ Selama Perang Dunia 1, di Denmark terjadi bahaya kekurangan bahan makanan sebagai akibat blokade Inggris, pemerintahan Denmark mengangkat Ketua Masyarakat Vegetarian untuk mengatur jatah makanan dan diterapkan menu tanpa

daging. Hasilnya, angka kematian menurun sebanyak 34 %. Ketika rakyat Norwegia terpaksa menjadi vegetarian karena kekurangan bahan makanan daging pada waktu Perang Dunia 1, segera angka kematian dan penyakit menurun.

2. 5. Alasan Keuangan

Uni Eropa mengeluarkan dana ratusan juta euro untuk pemeriksaan seluruh ternak dewasa yang ada di kawasan itu. Selain itu masih disediakan anggaran ratusan juta euro untuk memeriksa setiap ekor sapi. Namun banyak peternak yang nakal mencoba menyelundupkan ternaknya untuk lolos dari pemeriksaan. Dari hasil pemeriksaan di lapangan dengan menggunakan Uji Swiss terungkap bahwa, 49 dari 100 ternak bisa lolos dari pemeriksaan di lapangan visual sebelum disembelih. Lebih dari itu, daging dari ternak-ternak yang terjangkit penyakit sapi gila ternyata lolos ke pasar.

Dengan memiliki kesehatan yang lebih baik melalui bervegetarian berarti menghemat biaya bagi pemeliharaan kesehatan dan pengobatan penyakit.

2. 6. Alasan Etika dan Estitika

Kita mesti menyayangi hewan, mereka tidak ingin dibunuh atau disakiti seperti kita juga tidak ingin disakiti. Kita tidak akan bisa melawan kekejaman dari usaha peternakan atau penjagalan kalau kita sendiri masih makan daging. Kita menunjukkan rasa syukur kepada Sang Pencipta dengan cara memakan lapisan terendah dari rantai makanan

Pengorbanan yang kita lakukan tidak sebanding dengan penderitaan hewan-hewan apalagi saat ini sudah terdapat makanan pengganti nabati untuk semua jenis makanan hewani yang ada.

Hukum pembalasan (Karma)“Apa yang Anda tanamkan, maka itulah yang akan Anda petik”. Jika kita mengambil bagian dalam pembunuhan binatang, suatu hari nanti pasti kita akan mendapat balasan atas apa yang sudah kita perbuat.

♣ Ada sebab pasti ada akibat. Semua akibat bermula dari sebab

Semua pembalasan karma, bagai bayangan yang mengikuti bendanya Yang bajik mendapat balasan bajik, berupa Berkah dan Rejeki

Pahamilah hukum karma; Amalkan kebajikan, jauhi kejahatan ♣ Maha adil hukum karma; Maha adil pembalasannya

Hukum alam maha terang; Semua pasti mendapat balasan Bajik dibalas bajik; Jahat dibalas dengan jahat

Sekarang belum dibalas; Cepat atau lambat pasti dibalas ♣ Kebenaran bagai cermin, Sedikitpun tak dapat dikelabui

Manusia yang melakukan kejahatan; Hati nuraninya tak akan tentram Sang kebenaran Maha Adil; Menghukum dan memberkahi dengan adil Baik dan jahat akan dibalas; Maha Adil dalam pembalasan

Apa yang dimakan oleh tubuh akan berpengaruh pada pikiran dan jiwa. Vegetarian selaras dengan hukum alam dan akan membantu kita untuk mendapatkan jaminan kesehatan bagi badan yang merupakan kuil yang suci bagi jiwa yang luhur.

Makanan Hewani yang ada dilemari daging ataupun yang disajikan kepada umum di restoran-restoran tidak akan terlihat lebih estetika (indah) dibandingkan dengan makanan nabati. Hanya karena ini sudah menjadi kebiasaan yang membuat kita tidak menyadari hal ini. Perubahan pola makan akan membuat kita menyadari hal ini dengan sendirinya.

2.7. Pola Makan Alami

1. Makhluk pemakan daging/ carnivora memiliki gigi yang runcing dan kuat. Sedangkan makhluk pemakan tumbuhan/herbivora memiliki gigi yang rata dan kelihatannya baik.

2. Makhluk yang makan daging susunan ususnya pendek karena makanan daging cepat busuk serta mengeluarkan racun. Sedangkan makhuk yang tidak makan daging, ususnya panjang. Manusia memiliki ususnya yang panjang, maka dibuktikan bahwa sebenarnya manusia termasuk makhluk yang bukan pemakan daging.

3. Makhluk pemakan daging lidahnya menjulur panjang keluar. Sedangkan manusia lidahnya pendek.

4. Makhluk yang makan daging jika ia kepayahan mengeluarkan kotoran air tubuh (keringat) lewat mulutnya. Sedangkan manusia lewat pori-pori kulitnya.

5. Makhluk pemakan daging minum air dengan cara menjilat pendek-pendek dengan lidahnya. Sedangkan manusia dengan cara menghisap.

6. Dari penyelidikan air liur ternyata air ludah manusia mengandung enzim Pzyatin, enzim yang bermanfaat untuk mencernakan hidrat arang. Enzim ini tidak dimiliki oleh pemakan daging.

2.8. Keamanan bahan makanan.

Anatomi hewan yang mirif dengan manusia, memungkin berbagai penyakit seperti sapi gila, flu burung yang diderita semasa hidupnya, akan terkominasi dalam daging dan menular pada mereka yang memakannya, belum lagi masalah keracunan makanan, hormon, bahan kimiawi, anti biotic yang disuntik pada hewan dan bakteri Esterichia.

Saat hewan disembelih, sel-sel jaringan cepat mati, peredaran darah dan pengangkutan oksigen segera terputus, bakteri-bakteri dalam proses pembusukan menghasilkan sejenis zat yang bersifat Karsinogen yang disebut Malonaldehyde. Secara alami hewan yang mati segera mengeluarkan enzim penghancur jaringan tubuh, agar jaringan dipecah menjadi lebih sederhana bersamaan milyaran mikro organisme segera bereaksi dan berkembang biak untuk menghancurkan daging dan jika daging ini dimakan berarti Anda ikut makan milyaran bakteri-bakteri beserta zat-zat racun yang dihasilkan pada proses pembusukan.

Banyak praktek sprituel yang mendorong orang bervegetarian, sebab saat jiwa kita berkembang, kita tidak mungkin membiarkan getaran ketakutan dan kesakitan hewan yang akan dibunuh membebani tubuh kita, alasan lain adalah makanan lain lebih sulit dicerna dibanding dengan dengan makanan nabati, dan hal ini sangat membebani pikiran kita untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi.

Kecermelangan hati nurani terealisasi dari sikap yang tidak mengusik dan menyakiti makhluk lain tetapi justru senantiasa mencintai semua bentuk kehidupan. Kita tahu jelas bahwa kita melakukan hal yang benar. Maka dengan keputusan untuk “Hidup Vegetarian”, serta merta kita akan merasakan kenyamanan, kedamaian dan kesukacitaan memenuhi jiwa sehingga dapat hidup tentram damai.

Kebenaran hidup yang telah ada sebelum alam semesta tercipta. Ia-lah Identitas sejati-ku, Hati Nurani-ku! Berpalinglah ke dalam Kesadaran Nurani Anda, insafi bahwa “Sang Esa ada dalam segalanya, segalanya ada dalam Sang Esa”! Anda akan menyadari betapa harmonisnya kerja sama indera-indera dan anggota tubuh kita, mereka begitu terkendali dan berfungsi secara gaib-spontan dan alami. Kita pun insyaf betapa mulianya Roh Emanasi Tuhan sebagai Identitas Sejatiku, maka selanjutnya kita pun bisa mengenali Identitas Sejati dari setiap umat manusia dan seluruh makhluk hidup di dunia. Hidup vegetarian merupakan langkah awal untuk membangkitkan hati nurani semua makhluk hidup.

2. 10. Alasan agama.

Banyak tokoh agama yang menganjurkan umatnya untuk bervegetarian seperti agama Hindu, Buddha Mahayana, Maha Tao Maitreya, I kuan Tao, Kristen adven dan berbagai agama besar lainnya.

Berikut adalah sabda suci para nabi dan orang suci berbagi agama, diantaranya: 1. Agama Buddha

“Janganlah makan daging jika diketahui bahwa daging itu sengaja disembelih bagimu. Saya ijinkan memakan daging yang layak dengan syarat-sayarat: tanpa sengaja dibunuh bagimu, tanpa melihat, tanpa mendengar dan tidak menginginkan daging tersebut sebelumnya.” (Mahavagga, Vinaya Pitaka)

“…Tidak ada daging yang bebas dari tiga syarat, tanpa disediakan, tanpa diminta, tidak dipaksakan; karena itu hindarilah makanan berjiwa”. (Lankavatara Sutta).

“Wahai Kasyapa, makan daging akan memutuskan benih cinta kasih, oleh sebab itu katakn pada siswaku; mulai sekarang janganlah memakan daging apapun”.(Maha parinibbana Sutta)

“ Sesudah Mahaparinibbanaku, dalam kalpa terakhir ini, macam-macam mara dan iblis akan muncul dimana-mana menyesatkan orang dan mengatakan bahwa mereka boleh makan daging dan tetap sakan mencapai penerangan sempurna”.(Surangama Sutra).

Dalam dokumen Materi Ag. Buddha Utk PT (Halaman 150-156)