• Tidak ada hasil yang ditemukan

WP yg krn kealpaannya tdk menyampaikan SPT atau menyampaikan SPT, tetapi isinya tdk benar atau tdk lengkap, atau melampirkan keterangan yg isinya tdk benar shg dpt menimbulkan kerugian pd

Dalam dokumen Kumpulan Materi Perpajakan (Halaman 102-105)

Pasal II angka 2 UU No. 28 Thn 2007

3 WP yg krn kealpaannya tdk menyampaikan SPT atau menyampaikan SPT, tetapi isinya tdk benar atau tdk lengkap, atau melampirkan keterangan yg isinya tdk benar shg dpt menimbulkan kerugian pd

38 UU KUP

Setiap orang yg krn kealpaannya: Denda paling sedikit 1 x & paling banyak 2 x jml pajak terutang yg tdk atau kurang dibayar, atau dipidana kurungan paling singkat 3 bulan atau paling lama 1 thn a. Tdk menyampaikan SPT

b.

Menyampaikan SPT, tetapi isinya tdk benar / tdk lengkap, atau melampirkan

keterangan yg isinya tdk benar shg dpt menimbulkan kerugian pd pendapatan negara & perbuatan tsb mrp perbuatan stl yg pertama kali sesuai Pasal 13A

2. 41 (1) UU KUP

Pejabat yg krn kealpaanya tdk memenuhi kewajiban merahasiakan hal sesuai Pasal 34

Pidana kurungan paling lama 1 thn dan denda paling banyak Rp 25 juta 3. 41A UU KUP5

Setiap org yg wajib memberikan keterangan atau bukti yg diminta sesuai Pasal 35 tetapi dgn sengaja tdk memberi keterangan atau bukti, atau memberi keterangan atau bukti yg tdk benar

Pidana kurungan paling lama 1 thn dan denda paling banyak Rp 25 juta 4. 41C (1) UU KUP

Setiap orang yg dgn sengaja tdk memenuhi kewajiban sesuai Pasal 35A ayat (1)

Pidana kurungan paling lama 1 thn atau denda paling banyak Rp 1 M 5. 41C (2) UU KUP

Setiap org yg dgn sengaja menyebabkan tdk terpenuhinya kewajiban pejabat & pihak lain sesuai Pasal 35A ayat (1)

Pidana kurungan paling lama 10 bulan atau denda paling banyak Rp 800 juta 6. 41C (3) UU KUP

Setiap org yg dgn sengaja tdk memberikan data dan informasi yg diminta oleh Dirjen Pajak Sesuai Pasal 35A ayat (2)

Pidana kurungan paling lama 10 bulan atau denda paling banyak Rp 800 juta 7. 41C (4)

UU KUP

Setiap org yg dgn sengaja menyalahgunakan data dan informasi perpajakan shg menimbulkan kerugian kpd negara

Pidana kurungan paling lama 1 thn atau denda paling banyak Rp 500 juta Ket:

1

Thd WP OP baru yg terlambat menyampaikan SPT yaitu menyampaikan SPT Tahunan PPh OP Thn Pajak 2008 dlm jangka waktu tanggal 1 Apr - 31 Des 2009, berdasarkan kuasa Pasal 36 ayat (1) huruf a UU KUP, sanksi administrasi berupa denda sebagaimana dimaksud dlm Pasal 7 UU KUP dpt dipertimbangkan utk dihapuskan scr jabatan. (S-128/PJ/2009)

2 Thd WP OP yg menyampaikan SPT Tahunan utk Thn Pajak 2013 scr e-Filing melalui website DJP stl batas waktu penyampaian SPT Tahunan PPh WP OP namun tdk melewati tanggal 30 Apr 2014 dikecualikan dari pengenaan sanksi administrasi berupa denda atas keterlambatan penyampaian SPT. (KEP-62/PJ/2014)

3 WP yg krn kealpaannya tdk menyampaikan SPT atau menyampaikan SPT, tetapi isinya tdk benar atau tdk lengkap, atau melampirkan keterangan yg isinya tdk benar shg dpt menimbulkan kerugian pd pendapatan negara, tdk dikenai sanksi pidana apabila kealpaan tsb pertama kali dilakukan oleh WP. (Pasal 43 UU KUP)

4

Ketentuan sebagaimana dimaksud dlm Pasal 39 & 39A, berlaku juga bagi wakil, kuasa, pegawai dari WP, atau pihak lain yg menyuruh melakukan, yg turut serta melakukan, yg menganjurkan, atau yg membantu melakukan tindak pidana di bidang perpajakan. (Pasal 43 UU KUP)

5

Ketentuan sebagaimana dimaksud dlm Pasal 41A & 41B berlaku juga bagi yg menyuruh melakukan, yg menganjurkan, atau yg membantu melakukan tindak pidana di bidang perpajakan. (Pasal 43 UU KUP) 1 bulan: Jml hari dlm bulan kalender yg bersangkutan, misalnya mulai dari tanggal 22 Juni s.d. 21 Juli. Bagian dari bulan: Jml hari yg tdk mencapai 1 bulan penuh, misalnya 22 Juni s.d. 5 Juli.

B‐06‐8  C. CONTOH PENGHITUNGAN SANKSI

Contoh Pasal 9 ayat (2a) UU KUP

Angsuran masa PPh Pasal 25 PT A thn 2008 sejumlah Rp 10 juta per bulan. Angsuran masa Mei thn 2008 dibayar tanggal 18 Juni 2008 dan dilaporkan tanggal 19 Juni 2008. Apabila pd tanggal 15 Juli 2008 diterbitkan STP, sanksi bunga dlm STP dihitung 1 bulan sbg berikut: 1 x 2% x Rp10 juta = Rp 200 ribu.

Contoh Pasal 13 ayat (2) UU KUP

WP PT A mempunyai PKP selama Thn Pajak 2006 seb Rp 100 juta dan menyampaikan SPT tepat waktu.

Pd bulan Apr 2009 berdasarkan hasil pemeriksaan diterbitkan SKPKB maka sanksi bunga dihitung sbg berikut:

1. PKP Rp 100 juta

2. Pajak yg terutang (30% x Rp 100 juta) Rp 30 juta

3. Kredit pajak Rp 10 juta (-)

4. Pajak yg kurang dibayar Rp 20 juta 5. Bunga 24 bulan (24 x 2% x Rp 20 juta) Rp 9,6 juta (+) 6. Jml pajak yg masih hrs dibayar Rp 29,6 juta

Dlm hal pengusaha tdk melaporkan kegiatan usahanya utk dikukuhkan sbg PKP, selain hrs menyetor pajak yg terutang, pengusaha tsb juga dikenai sanksi administrasi berupa bunga seb 2% per bulan dari pajak yg kurang dibayar yg dihitung sejak berakhirnya Masa Pajak utk paling lama 24 bulan.

Contoh Pasal 14 ayat (3) UU KUP

1. PPh dlm thn berjalan tdk atau kurang dibayar.

PPh Pasal 25 thn 2008 setiap bulan seb Rp 100 juta jatuh tempo misalnya tiap tanggal 15. PPh Pasal 25 bulan Juni 2008 dibayar tepat waktu seb Rp 40 juta.

Atas kekurangan PPh Pasal 25 tsb diterbitkan STP pd tanggal 18 Sept 2008 dgn penghitungan:

- Kekurangan bayar PPh Pasal 25 bulan Juni 2008 (Rp 100 juta – Rp 40 juta)

- Bunga = 3 x 2% x Rp 60 juta - Jml yg hrs dibayar

2. Hasil penelitian SPT

SPT Tahunan PPh WP OP thn 2008 yg disampaikan pd tanggal 31 Maret 2009 stl dilakukan penelitian ternyata terdapat salah hitung yg menyebabkan PPh KB seb Rp 1 juta. Atas kekurangan PPh tsb diterbitkan STP pd tanggal 12 Juni 2009 dgn penghitungan:

- Kekurangan bayar PPh = Rp 1 juta

- Bunga = 3 x 2%x Rp 1 juta = Rp 60 ribu(+)

- Jml yg hrs dibayar = Rp 1,06 juta

Contoh Pasal 17C ayat (5) UU KUP 1) PPh

- WP tlh memperoleh pengembalian pendahuluan kelebihan pajak seb Rp 80 juta. - Dari pemeriksaan diperoleh hasil:

a. PPh yg terutang seb Rp 100 juta

b. Kredit pajak: - PPh Pasal 22 - PPh Pasal 23 - PPh Pasal 25 Rp 20 juta Rp 40 juta Rp 90 juta Berdasarkan hasil pemeriksaan tsb diterbitkan SKPKB dgn penghitungan:

- PPh yg terutang seb R

- Kredit Pajak:

- PPh Pasal 22 Rp 20 juta

- PPh Pasal 23 Rp 40 juta

B‐06‐9 

Rp 150 juta

- Jml Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak

Rp 80 juta (-)

- Jml pajak yg dpt dikreditkan Rp 70 juta (-)

Pajak yg tdk/kurang dibayar Rp 30 juta Sanksi administrasi berupa kenaikan seb 100% Rp 30 juta (+)

Jml yg masih hrs dibayar Rp 60 juta

2) PPN

- PKP tlh memperoleh pengembalian pendahuluan kelebihan pajak seb Rp 60juta - Dari pemeriksaan diperoleh hasil:

a. PK Rp 100 juta

b. Kredit pajak, yaitu PM Rp 150 juta

Berdasarkan hasil pemeriksaan tsb diterbitkan SKPKB dgn penghitungan:

- PK Rp 100 juta

- Kredit Pajak:

- PM Rp 150 juta

- Jml Pengembalian

Pendahuluan Kelebihan Pajak

Rp 60 juta (-)

- Jml pajak yg dpt dikreditkan Rp 90 juta (-)

Pajak yg kurang dibayar Rp 10 juta

Sanksi administrasi kenaikan 100% Rp 10 juta (+)

Jml yg masih hrs dibayar Rp 20 juta

Contoh Pasal 19 ayat (1) UU KUP

a. Jml pajak yg masih hrs dibayar berdasarkan SKPKB seb Rp 10 juta yg diterbitkan tanggal 7 Okt 2008, dgn batas akhir pelunasan tanggal 6 Nov 2008. Jml pembayaran s.d. tanggal 6 Nov 2008 Rp 6 juta. Pd tanggal 1 Des 2008 diterbitkan STP dgn perhitungan:

Pajak yg masih hrs dibayar = Rp 10 juta Dibayar s.d. jatuh tempo pelunasan = Rp 6 juta (-)

Kurang dibayar = Rp 4 juta

Bunga 1 bulan (1 x 2% x Rp 4 juta) = Rp 80 ribu b.

Dlm hal thd SKPKB pd huruf a, WP membayar Rp 10 juta pd tanggal 3 Des 2008 dan pd tanggal 5 Des 2008 diterbitkan STP, sanksi administrasi berupa bunga dihitung sbg berikut:

Pajak yg masih hrs dibayar = Rp 10 juta Dibayar stl jatuh tempo pelunasan = Rp 10juta

Kurang dibayar = Rp 0

Bunga 1 bulan (1 x 2% x Rp 10 juta)

= Rp 200 ribu

Contoh Pasal 19 ayat (2) UU KUP

a. WP menerima SKPKB seb Rp 1.120.000 yg diterbitkan pd tanggal 2 Jan 2009 dgn batas akhir pelunasan tanggal 1 Feb 2009. WP tsb diperbolehkan utk mengangsur pembayaran pajak dlm jangka waktu 5 bulan dgn jml yg tetap seb Rp 224.000. Sanksi administrasi berupa bunga utk setiap angsuran dihitung sbg berikut:

angsuran ke-1 : 2% x Rp 1.120.000 = Rp 22.400 angsuran ke-2 : 2% x Rp 896.000 = Rp 17.920 angsuran ke-3 : 2% x Rp 672.000 = Rp 13.440 angsuran ke-4 : 2% x Rp 448.000 = Rp 8.960 angsuran ke-5 : 2% x Rp 224.000 = Rp 4.480

b. WP dlm huruf a diperbolehkan utk menunda pembayaran pajak s.d. tanggal 30 Juni 2009.

Sanksi administrasi berupa bunga atas penundaan pembayaran SKPKB tsb seb 5 x 2% x Rp 1.120.000 = Rp 112.000.

B‐06‐10 

Dalam dokumen Kumpulan Materi Perpajakan (Halaman 102-105)