• Tidak ada hasil yang ditemukan

SPT Tahunan PPh Badan

Dalam dokumen Kumpulan Materi Perpajakan (Halaman 152-155)

Pasal II angka 2 UU No. 28 Thn 2007

B‐10‐9  kelebihan pembayaran PPN bukan restitusi):

II. SPT Tahunan PPh Badan

Pojok Pajak dan Mobil Pajak. Cara mencetak sendiri menggunakan aplikasi PDF isian atau menggandakan sendiri tetap dianggap lengkap sepanjang memenuhi ketentuan mengenai bentuk, ukuran dan spesifikasi teknis yg tlh ditentukan (sekurang-kurangnya memenuhi ukuran formulir & batas margin formulir yg ditentukan)

SPT Thn Pajak 2009 Thn Pajak

2010-2012 Thn Pajak 2013

Thn Pajak 2014 dst 1770 Di pojok kiri atas

tertulis Departemen Keuangan

Di pojok kiri atas tertulis Kementrian Keuangan

1770-III bagian A No. 2 tertulis bunga/diskonto obligasi yg dilaporkan perdagangannya di bursa efek

1770-III bagian A No. 2 tertulis bunga/diskonto obligasi

1770-III bagian B No. 5 tertulis beasiswa dalam negeri

1770-III bagian B No. 5 tertulis beasiswa

1770 S Dipojok kiri atas tertulis Departemen Keuangan

Dipojok kiri atas tertulis Kementrian Keuangan

1770 S-I bagian B No. 5 tertulis beasiswa dalam negeri

1770 S-I bagian B No. 5 tertulis beasiswa

1770 S-II bagian A No. 2 tertulis bunga/diskonto obligasi yg dilaporkan perdagangannya di bursa efek

1770 S-II bagian A No. 2 tertulis bunga/diskonto obligasi

1770 SS

Dipojok kiri atas tertulis Departemen Keuangan

Dipojok kiri atas tertulis Kementrian Keuangan

Terdiri dari Bagian Identitas (7 butir), Jumlah Keseluruhan Harta yang Dimiliki Pada Akhir Tahun, dan Jumlah Keseluruhan Kewajiban/ Utang Pada Akhir Tahun

Terdiri dari Bagian Identitas (2 butir), Pajak Penghasilan, Penghasilan yang Dikenakan PPh Final dan yang Dikecualikan dari Objek Pajak dan Daftar Harta dan Kewajiban Dasar Hukum PER-34/PJ/2009 jo PER-66/PJ/2009 PER-34/PJ/2010 PER-26/PJ/2013 PER-19/PJ/2014

II. SPT Tahunan PPh Badan

1. SPT Tahunan PPh 1771 → utk WP Badan yg menggunakan pembukuan dgn Bahasa Indonesia & mata uang Rupiah

2. SPT Tahunan PPh 1771 $ → utk WP Badan yg menggunakan pembukuan dgn bahasa asing & mata uang selain Rupiah

Yg Tdk Wajib Menyampaikan SPT Tahunan PPh Badan (dan SPT Masa PPh Pasal 25) a. WP (termasuk Bendahara) yg tdk termasuk ke dlm pengertian WP Badan

B‐11‐ 3

 

 

b. Kantor cabang dari suatu perseroan (krn yg wajib menyampaikan SPT Tahunan PPh WP Badan hanyalah kantor pusatnya saja → lihat S-979/PJ.313/2004)

c. Joint Operation, (lihat S-60/PJ.422/1994, S-251/PJ.313/1998, S-323/PJ.42/1989, kewajiban yg ada hanya sbg WP pemotong/pemungut PPh Pasal 21, PPh Pasal 23 dan PPh Pasal 26 atau PPN)

d. Representative Office (Kantor Perwakilan Dagang Asing) yg dlm ketentuan UU PPh atau Tax Treaty tdk termasuk ke dlm pengertian BUT (lihat SE-18/PJ.431/1992, S-545/PJ.312/2003) BUT wajib menyampaikan SPT Tahunan PPh Badan namun tdk wajib menyampaikan SPT Masa PPh Pasal 25

SPT Thn Pajak 2009 Thn Pajak

2010-2013

Thn Pajak 2014 dst Induk Di pojok kiri atas tertulis

Departemen Keuangan

Di pojok kiri atas tertulis Kementrian Keuangan

1771 Induk bagian C No.10 tertulis PPh pasal 25 ayat (8)/Fiskal Luar Negeri

1771 Induk bagian C No. 10 menjadi dihapus

1771 Induk bagian D No.13 terdapat kata-kata Khusus Restitusi untuk Wajib Pajak dengan Kriteria Tertentu :

1771 Induk bagian D No.13 terdapat penambahan kata-kata Khusus Restitusi untuk Wajib Pajak dengan Kriteria Tertentu atau Wajib Pajak yang Memenuhi Persyaratan Tertentu: 1771-I No. 2, di dlm kurung tertulis

diisi dari Lamp 7A kolom 4

1771-I No. 2, di dlm kurung tertulis diisi dari Lamp 7A kolom 5

1771-IV Bagian A No. 2 tertulis bunga/diskonto obligasi yg dilaporkan perdagangannya di bursa efek

1771-IV Bagian A No. 2, tertulis bunga/diskonto obligasi

1771-V Bagian A, dan Bagian B, kolom nama & alamat dijadikan 1

1771-V Bagian A dan Bagian B, menjadi kolom nama & alamat terpisah

1771-VI Bagian A, kolom nama & alamat dijadikan 1

1771-VI Bagian A, menjadi kolom nama & alamat terpisah

Lamp Khusus

Jml neto di Lamp Khusus 7A ada di kolom 4

Jml neto di Lamp Khusus 7A ada di kolom 5 (dikarenakan penambahan kolom alamat yg dijadikan di kolom 3)

Lamp Khusus Transkrip LK • 8A-1: Manufaktur • 8A-2: Dagang • 8A-3: Bank Konvensional • 8A-4: Bank Syariah • 8A-5: Perusahaan Asuransi • 8A-6: Non-Kualifikasi

Lamp Khusus Transkrip LK • 8A-1: Manufaktur • 8A-2: Dagang • 8A-3: Bank Konvensional • 8A-4: Bank Syariah • 8A-5: Perusahaan Asuransi • 8A-6: Non-Kualifikasi • 8A-7: Dana Pensiun 8A-8: Perusahaan Pembiayaan Dasar

Hukum

PER-39/PJ/2009 PER-34/PJ/2010 PER-19/PJ/2014

SPT Tahunan PPh Migas

SPT Tahunan PPh bagi WP yg melakukan kegiatan di bidang usaha hulu minyak dan/atau gas bumi adalah sebagaimana ditetapkan dlm PER-34/PJ./2010 dgn dilampiri (mulai Thn Pajak 2011):

B‐11‐ 4

 

 

a. Lamp keterangan/dokumen:

• Financial Quarterly Report (FQR) utk periode terakhir Thn Pajak yg bersangkutan; dan • Bukti penyetoran PPh

b. Lamp Khusus:

• Lamp Khusus Penghitungan PPh bagi KKKS Migas (Lamp I PER-28);

• Lamp Khusus Rincian Biaya dlm Rangka Kontrak Kerja Sama Migas (Lamp II PER-28/PJ/2011); dan

• Lamp Khusus Daftar Penyusutan dlm Rangka Kontrak Kerja Sama Migas (Lamp III PER-28/PJ/2011)

Pengisian Lampiran V Form 1771-V & 1771-V / $ (berdasar Buku Petunjuk Pengisian SPT Tahunan PPh Badan dan SE-02/PJ.42/2003):

• WP yayasan dan badan-badan lain yg tdk dimiliki atas dasar penyertaan modal, serta KIK Reksa Dana dan KIK-EBA, cukup mengisi Daftar Pemegang Saham/Pemilik Modal dgn pernyataan “Tidak Ada” pd kolom (2).

• WP PMB, pemegang saham publik tdk perlu dirinci per nama (dpt dinyatakan scr kumulatif) kecuali apabila kepemilikan sahamnya berjumlah > 5% dari jml modal disetor. • Daftar Susunan Pengurusan dan Komisaris diisi lengkap tetapi tdk termasuk tingkat

manajer.

• Bagi pemegang saham/pemilik modal serta pengurus & komisaris yg mrp WP DN dan menerima atau memperoleh penghasilan yg melebihi PTKP wajib mencantumkan NPWP dlm SPT Tahunan PPh WP Badan.

• Bagi pemegang saham/pemilik modal serta pengurus & komisaris yg tdk bertempat tinggal di Indonesia atau berada di Indonesia < 183 hari dlm jangka waktu 12 bulan dan atau menerima atau memperoleh penghasilan dari Indonesia bukan dari menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui BUT di Indonesia, tdk wajib mencantumkan NPWP dlm SPT Tahunan PPh WP Badan.

• Bagi istri yg tdk mengadakan perjanjian pemisahan harta & penghasilan dgn suami dan bagi anak yg blm dewasa (anak yg blm berumur 18 thn & blm pernah menikah), yg menjadi pemegang saham/pemilik modal dan atau pengurus & komisaris, wajib mencantumkan NPWP suami/bapak dlm SPT Tahunan PPh WP Badan.

• Apabila dlm mengisi SPT Tahunan PPh WP Badan dibantu konsultan pajak, WP diwajibkan utk mengisi identitas konsultan pajak (Nama & NPWP).

Ketentuan Terkait

a. Penghasilan yg Diterima/diperoleh OP dari Badan yg Tdk Wajib Memotong PPh Pasal 21 (Pasal 14 PP 94 Thn 2010)

OP DN yg menerima/memperoleh penghasilan di atas PTKP sehubungan dgn pekerjaan dari badan-badan yg tdk wajib melakukan pemotongan pajaksesuai Pasal 21 ayat (2) UU PPh, wajib: • memiliki NPWP;

• melaksanakan sendiri penghitungan & pembayaran PPh yg terutang dlm tahun berjalan; dan • melaporkan penghitungan & pembayaran PPh yg terutang dlm thn berjalan dlm SPT

Tahunan.

b. PPh 21, 22, 23 yg Dipotong/dipungut Sbl Memiliki NPWP (Pasal 20 PP 94 Thn 2010 & penjelasannya)

PPh yg dipotong/ dipungut berdasarkan tarif pemotongan/pemungutan sesuai Pasal 21 ayat (5a), Pasal 22 ayat (3), dan Pasal 23 ayat (1a) UU PPh, dpt dikreditkan thd PPh yg terutang utk thn pajak yg bersangkutan stl WP tsb memiliki NPWP.

c. Hak & Kewajiban Perpajakan Wanita Kawin (Angka 3 SE-29/PJ/2010)

1. Bagi wanita kawin yg melakukan perjanjian pemisahan harta dan penghasilan atau yg memilih utk menjalankan hak & kewajiban perpajakannya sendiri wajib menyampaikan SPT Tahunan PPh WP OP atas namanya sendiri terpisah dgn SPT Tahunan PPh suaminya. 2. Penghasilan yg dilaporkan dlm SPT Tahunan PPh wanita kawin pd angka 1 adalah slr

penghasilan yg diterima atau diperoleh wanita kawin tsb dlm suatu thn pajak, tdk termasuk penghasilan anak yg blm dewasa.

B‐11‐ 5

 

 

3. Penghitungan PPh terutang dlm SPT Tahunan PPh wanita kawin pd angka 1 didasarkan pd penggabungan penghasilan neto suami isteri dan besarnya PPh terutang bagi isteri tsb dihitung sesuai dgn perbandingan penghasilan neto antara suami dan isteri.

4. Penghitungan PPh terutang pd angka 3, berlaku juga bagi wanita kawin sbg pegawai yg mempunyai penghasilan semata-mata diterima atau diperoleh dari 1 pemberi kerja yg tlh dipotong PPh Pasal 21.

Uraian

Tdk Berkehendak Menjalankan Hak & Kewajiban Perpajakan Scr Terpisah dgn

Suami

Berkehendak Menjalankan Hak & Kewajiban Perpajakan Scr Terpisah dgn Suami Pelaksanaan hak

& kewajiban perpajakan

Menggunakan NPWP suami Menggunakan NPWP sendiri

NPPW yg tlh ada Wajib mengajukan permohonan penghapusan NPWP Wajib menyampaiakn Surat Penrytaan Menghendaki Menjalankan Kewajiban Perpajakan scr Terpisah Penghasilan yg diterima/diperoleh Dianggap sbg penghasilan/kerugian suaminya Kecuali:

Penghasilan tsb semata-mata diterima/ diperoleh dari 1 pemberi kerja yg tlh dipotong PPh Pasal 21 dan pekerjaan tsb tdk ada hubungannya dgn

usaha/pekerjaan bebas suami atau anggota keluarga lainnya

Dianggap sbg penghasilan/kerugian sendiri Penghasilan wanita kawin yg semata-mata diterima atau diperoleh dari 1 pemberi kerja

Apabila tlh dipotong PPh Pasal 21 dan pekerjaan tsb tdk ada hubungannya dgn usaha/pekerjaan bebas suami atau anggota keluarga lainnya, maka PPh Pasal 21 yg tlh dipotong bersifat final

PPh Pasal 21 yg tlh dipotong tdk bersifat final

Pemotongan atau pemungutan PPh

Wajib menunjukkan NPWP sumai atau kepala keluarga kpd pemotong/pemungut PPh

Wajib menunjukkan NPWP-nya sendiri kpd pemotong/ pemungut PPh Perhitungan PPh Berdasarkan Pasal 8 ayat (1) UU PPh Berdasarkan Pasal 8 ayat

(3) UU PPh Kewajiban

Penyampaian SPT Tahunan

Ada pd pihak suami Dilakukan sendiri oleh wanita kawin Hak & kewajiban

lainnya

B. CONTOH KASUS KHUSUS TTG PTKP

Dalam dokumen Kumpulan Materi Perpajakan (Halaman 152-155)