• Tidak ada hasil yang ditemukan

KODE KLASIFIKASI LAPANGAN USAHA (KLU) Dasar Hukum:

Dalam dokumen Kumpulan Materi Perpajakan (Halaman 88-93)

KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA

KODE KLASIFIKASI LAPANGAN USAHA (KLU) Dasar Hukum:

• KEP-233/PJ/2012 jo KEP-321/PJ/2012 (berlaku sejak 1 Jan 2013) ttg Klasifikasi Lapangan Usaha WP → mencabut KEP-34/PJ/2003

Kegunaan:

• Tata Usaha WP, seperti data Kelompok Kegiatan Ekonomi WP dlm Master File WP, Kelompok Kegiatan Ekonomi pd SPT PPh

• Dasar penyusunan NPPN • Keperluan khusus lainnya

KLU 2012 (sejak 1 Jan 2013) KLU 2003

Kate-gori Judul Kategori Gol. Pokok

Kate-gori Judul Kategori

Gol. Pokok A Pertanian, Kehutanan &

Perikanan 01 - 03 A Pertanian, Perburuan, Kehutanan 01, 02 B Perikanan 05 B Pertambangan & Penggalian 05 - 09 C Pertambangan & Penggalian 10 - 14 C Industri Pengolahan 10 - 33 D Industri Pengolahan 15 - 37 D Pengadaan Listrik, Gas,

Uap/Air Panas & Udara Dingin

35 E Listrik, Gas dan Air 40, 41

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah & Daur Ulang, Pembuangan & Pembersihan Limbah & Sampah

36-39

F Konstruksi 41 - 43 F Konstruksi 45

G Perdagangan Besar & Eceran; Reparasi & Perawatan Mobil & Sepeda Motor

45 - 47 G Perdagangan Besar & Eceran, Reparasi Mobil, Sepeda Motor, serta Brg-Brg Keperluan Pribadi & Rumah Tangga 50 - 54 H Transportasi & Pergudangan 49 - 53 I Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi 60 - 64 I Penyediaan Akomodasi &

Penyediaan Makan Minum

55, 56 H Penyediaan Akomodasi & Penyediaan Makan Minum

55 J Informasi & Komunikasi 58 - 63 I Transportasi, Pergudangan

dan Komunikasi

60 - 64 K Jasa Keuangan &

Asuransi

64 - 66 J Perantara Keuangan 64 - 67

L Real Estat 68 K Real Estate, Usaha

Persewaan, & Jasa Perusahaan

70 - 74 M Jasa Profesional, Ilmiah &

Teknis

69 - 75 N Jasa Persewaan,

Ketenagakerjaan, Agen Perjalanan & Penunjang Usaha Lainnya

77 - 82

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan & Jaminan Sosial Wajib

84 L Administrasi Pemerintah,

Pertahanan, & Jaminan Sosial Wajib

Kate-gori P Q R S T U Struktur K X X Golongan KLU 2012 (sejak 1 J Judul Kategori Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial Kebudayaan, Hiburan Rekreasi

Kegiatan Jasa Lainnya Jasa Perorangan yg Melayani Rumah Tang Kegiatan yg Menghasil Brg & Jasa Oleh Ruma Tangga yg Digunakan Sendiri Utk Memenuhi Kebutuhan

Kegiatan Badan Internasional & Badan Ekstra Internasional Lainnya

Kode KLU:

X X X X

Pokok (2 digit pertama

B­04­2 Jan 2013) Gol. Pokok 85 86 - 88 & 90 - 93 a 94 - 96 gga; lkan ah 97, 98 99 X → Kode KLU

dari kode KLU

KL Kate-gori Judul M Jasa Pendidi N Jasa Keseha Sosial O Jasa Kemasy

Sosial, & Keg P Jasa Peroran Q Badan Intern Badan Ekstra Lainnya X Kegiatan yg B Batasannya U 2003 Kategori Go Pok kan 80 tan, & Kegiatan 85 yarakatan, giatan Lainnya 90 - ngan 95 asioanal, & a Internasional 99 Belum Jelas 00 ol. kok 0 5 93 5 9 0

B‐05‐1 

BATAS WAKTU PEMBAYARAN & PELAPORAN DAN TERKAIT PELAPORAN SPT

No. Jenis SPT Batas Waktu Pembayaran Batas Waktu

Pelaporan Masa

1. PPh Ps. 4 (2) yg dipotong oleh Pemotong PPh

Tgl 10 bulan berikut stl Masa Pajak berakhir

20 hari stl Masa Pajak berakhir (Bila memenuhi kriteria WP yg Memiliki Peredaran Bruto Tertentu, tdk wajib PPh Ps. 25 tetapi wajib PPh Ps. 4 ayat (2) atas penghasilan dgn peredaran bruto tertentu, dgn batas waktu pelaporan adalah tgl 15 bulan berikut stl Masa Pajak

berakhir) 2. PPh Ps. 15 yg dipotong oleh Pemotong PPh 3. PPh Ps. 21 yg dipotong oleh Pemotong PPh 4. PPh Ps. 23 yg dipotong oleh Pemotong PPh 5. PPh Ps. 26 yg dipotong oleh Pemotong PPh 6. PPh Ps. 22 atas penyerahan BBM, gas, pelumas kpd penyalur/agen atau industri yg dipungut oleh WP Badan yg bergerak dlm bid. produksi BBM, gas, dan pelumas 7. PPh ps. 22 yg

pemungutannya dilakukan oleh WP badan tertentu sbg Pemungut Pajak

8. PPh Ps. 4 (2) yg hrs dibayar sendiri oleh WP

Tgl 15 bulan berikut stl Masa Pajak berakhir (Bila memenuhi kriteria WP yg Memiliki Peredaran Bruto Tertentu, tdk wajib PPh Ps.

25 tetapi wajib PPh Ps. 4 ayat (2) atas penghasilan dgn peredaran bruto tertentu, dgn batas waktu pembayaran adalah tgl 15 bulan berikut stl Masa Pajak

berakhir) 9. PPh Ps. 15 yg hrs dibayar

sendiri oleh WP

10. PPh Ps. 25 (angsuran pajak) utk WP OP & badan

11. PPh Ps. 22, PPN atau PPN dan PPnBM atas impor

Bersamaan dgn saat pembayaran Bea Masuk. Dlm

hal Bea Masuk ditunda/ dibebaskan, pajak hrs dilunasi

pd saat penyelesaian dokumen PIB

12. PPh Ps. 22, PPN atau PPN dan PPnBM atas impor yg dipungut oleh DJBC

1 hari kerja stl dilakukan pemungutan pajak

Scr mingguan paling lama pd hari kerja

terakhir minggu berikutnya 13. PPh Ps. 22 yg dipungut oleh

bendahara

Pd hari yg sama dgn pelaksanaan pembayaran atas penyerahan barang yg dibiayai dari belanja Negara/Daerah, dgn menggunakan SSP a.n. rekanan & ditandatangani oleh

bendahara

14 hari stl Masa Pajak berakhir

B‐05‐2 

No. Jenis SPT Batas Waktu Pembayaran Batas Waktu

Pelaporan Masa

14. PPh Ps. 25 (angsuran pajak) bagi WP kriteria tertentu yg melaporkan bbrp Masa Pajak dlm 1 SPT Masa

Pd akhir masa pajak terakhir 20 hari stl berakhirnya Masa

Pajak terakhir 15. Pembayaran masa selain

PPh Pasal 25 bagi WP kriteria tertentu yg

melaporkan bbrp masa pajak dlm 1 SPT Masa

Sesuai dgn batas waktu utk masing-masing jenis pajak

16. PPN atau PPN & PPnBM yg terutang dlm 1 Masa Pajak

Akhir bulan berikutnya stl Masa Pajak berakhir & sbl SPT Masa PPN disampaikan (mulai Masa

Pajak Apr 2010)

Akhir bulan berikutnya stl Masa Pajak berakhir

(mulai Masa Pajak Apr 2010) 17. PPN yg terutang atas keg.

membangun sendiri (hrs disetor oleh pihak yg melakukan)

Tgl 15 bulan berikutnya stl Masa Pajak berakhir

18. PPN atau PPN & PPnBM yg pemungutannya dilakukan oleh Pemungut PPN selain Bendahara Pemerintah/ Instansi Pemerintah yg ditunjuk

19. PPN atau PPN & PPnBM yg pemungutannya dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran sbg Pemungut PPN

Tgl 7 bulan berikutnya stl Masa Pajak berakhir

20. PPN yg terutang atas pemanfaatan BKP tdk berwujud dan/atau JKP dari luar Daerah Pabean (hrs disetor oleh pihak yg memanfaatkan)

Tgl 15 bulan berikutnya stl saat terutangnya pajak

21. PPN atau PPN & PPnBM yg pemungutannya dilakukan oleh Pejabat Penandatangan SPM sbg Pemungut PPN Pd hari yg sama dgn pelaksanaan pembayaran kpd PKP Rekanan Pemerintah melalui KPPN Tahunan 1. PPh - OP Sbl SPT Tahunan PPh disampaikan

Akhir bulan ke-3 stl berakhirnya thn atau

bagian thn pajak

2. PPh - Badan Akhir bulan ke-4 stl

berakhirnya thn atau bagian thn pajak 3. PBB Perkebunan,

Perhutanan, Pertambangan

6 bulan sejak tanggal diterimanya SPPT

B‐05‐3  Ket:

• Dlm hal tgl jatuh tempo pembayaran/penyetoran pajak atau batas akhir pelaporan bertepatan dgn hari libur termasuk hari Sabtu/hari libur nasional, pembayaran/penyetoran pajak atau pelaporan dpt dilakukan pd hari kerja berikutnya (berlaku mulai tgl 1 Jan 2008).

• Hari libur nasional termasuk hari yg diliburkan utk penyelenggaraan Pemilihan Umum yg ditetapkan oleh Pemerintah & cuti bersama scr nasional yg ditetapkan oleh Pemerintah

• Ketentuan utk PPN atau PPN & PPnBM yg terutang dlm 1 Masa Pajak sbl Masa Pajak Apr 2010: batas waktu utk pembayaran tgl 15 bulan berikut stl Masa Pajak berakhir & utk pelaporan tgl 20 bulan berikut stl Masa Pajak berakhir.

Sumber:

UU KUP, PMK-184/PMK.03/2007 jo. PMK-80/PMK.03/2010, Lamp II Huruf D.3.a & 3.b PER-11/PJ/2013 Pelaporan SPT Masa PPh Pasal 25 / PPh Pasal 4 ayat (2) atas Penghasilan dgn Peredaran Bruto Tertentu:

PPh Pasal 25

• Apabila SSP nya tlh mendapat validasi dgn NTPN, maka SPT Masa PPh Pasal 25 dianggap tlh disampaikan ke KPP sesuai dgn tgl validasi yg tercantum pd SSP. PPh Pasal 25 NIHIL, tetap hrs melaporkan SPT PPh Masa menggunakan SSP lembar ke-3 NIHIL.

• Pembayaran stl tgl 15:

Apabila pembayaran dilakukan antara tgl 16 - 20 maka dikenakan sanksi administrasi terlambat bayar (2% perbulan). Apabila pembayaran dilakukan stl tgl 20, dikenakan sanksi administrasi terlambat bayar & denda terlambat lapor.

Sumber:

PER-22/PJ./2008 (berlaku sejak 21 Mei 2008)

PPh Pasal 4 ayat (2) atas Penghasilan dgn Peredaran Bruto Tertentu: − WP yg tlh melakukan penyetoran PPh final ini:

• Mendapat validasi dgn NTPN → dianggap tlh menyampaikan SPT Masa PPh, sesuai dgn tanggal validasi NTPN yg tercantum pd SSP

• Tdk mendapat validasi NTPN wajib menyampaikan SPT Masa PPh Pasa 4 ayat (2) ke KPP sesuai tempat kegiatan usaha WP terdaftar dgn mengisi baris pd angka 11 form SPT:

Kolom Uraian ditulis dgn “Penghasilan Usaha WP yg Memiliki Peredaran Bruto Tertentu” Kolom KAP/KJS diisi dgn “411128/420”

− WP dgn jml PPh Pasal 4 ayat (2) nihil tdk wajib melaporkan SPT Masa PPh Pasal ayat (2) Sumber:

PMK-107/PMK.011/2013 (berlaku sejak 1 Juli 2013), SE-42/PJ/2013 Pelaporan SPT Masa PPh Pasal 21/26

Ketentuan mengenai kewajiban utk melaporkan pemotongan PPh pasal 21/26 utk setiap bulan tetap berlaku, dlm hal jml pajak yg dipotong pd bulan yg bersangkutan nihil.

Sumber:

Pasal 22 ayat (6) PER-31/PJ./2012 Penandatanganan SPT

• SPT yg disampaikan wajib ditanda tangani oleh WP atau Kuasa WP • Penandatanganan SPT dilakukan dgn cara :

− Tanda tangan biasa; − Tanda tangan stempel; atau − Tanda tangan elektronik atau digital.

• Tanda tangan stempel dan tanda tangan elektronik atau digital mempunyai kekuatan hukum yg sama dgn tanda tangan biasa.

• Tanda tangan elektronik atau tanda tangan digital adalah informasi elektronik yg dilekatkan, memiliki hubungan lsg atau terasosiasi pd suatu informasi elektronik lain termasuk sarana administrasi perpajakan yg ditujukan oleh WP atau kuasanya utk menunjukan identitas dan status yg bersangkutan.

Sumber:

B‐05‐4 

Dalam dokumen Kumpulan Materi Perpajakan (Halaman 88-93)