• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ceramah, bimbingan iman yang dilakukan oleh tokoh agama, pada remaja - remaja atau pelajar SMA (Sekolah Menengah Atas) yang masih rentan dalam proses pencarian jati diri dengan memberikan nasehat yang baik, menunjukkan tentang bagaimana seharusnya tindakan yang baik dan tidak baik sebagai seorang pelajar, memberikaan pengertian yang mendalam tentang dosa (kontrol batin), menasehatin anak - anak remaja untuk menaati dan menghormati orangtua mereka. Itu semua merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh tokoh agama dalam mengendalikan perilaku remaja yang tidak diinginkan atau menyimpang. Menurut informan yang telah diwawancarai, yaitu bapak Hj. Kisno Eddi Siswanto mengatakan bahwa inti dari semua persoalan perilaku remaja yang menyimpang dan bahkan berani melakukan tindakan - tindakan yang kriminal seperti, merampok, narkoba, dan sebagainya adalah karena kurangnya perhatian, kasih sayang orangtua terhadap anak - anaknya. Untuk lebih jelasnya berikut hasil wawancara peneliti tokoh agama islam yaitu bapak Hj. Kisno Eddi Siswanto.

“...Sebenarnya saya sangat prihatin atas kejadian seperti saudara sebutkan, dimana ahir-ahir ini banyak sekali tindakan - tindakan kriminal yang dilakukan oleh remaja yang statusnya sendiri masih pelajar. Tapi kalau saya ditanya mengenai cara - cara yang kami

lakukan disini untuk mengatasi itu semua adalah kembali pada orang tua, karena sebenarnya kenakalan anak itu bisa terjadi karena rendahnya pengawasan orang tua terhadap anak - anaknya dan juga kurangnya keharmonisan di dalam sebuah keluarga, sehingga tidak jarang anak mencari pelampiasaannya dengan cara - cara yang salah. Kenapa saya bilang seperti ini? Karena kami disini hanya bisa memberikan nasehat, ceramah, atau hal - hal yang bersifat baik lainya kalau mereka datang ke tempat ibadah ini atau saat ada pengajiaan. Jadi intinya harus ada kesadaran orang tua terhadap pentingnya nilai-nilai agama, sehingga dengan demikian anak - anaknya diawasi dan yang paling penting adalah menyuruh anaknya untuk rajin mengikuti kegiatan - kegitan ibadah, maupun pengajian...”

Hasil wawancara di Desa Bandar Khalipah, 7 Juni 2013

Selain ini, bapak Hj. Kisno Eddi Siswanto juga mengatakan bahwa hal - hal yang dia lakukan sebagai tokoh agama untuk mengatasi banyaknya perilaku atau tindakan yang menyimpang dikalangan remaja seperti halnya perilaku anggota Geng Motor yang sebagian besar anggotanya kaum pelajar adalah dengan cara menasehati orangtua dari anak - anak remaja. Menurut bapak Hj. Kisno Eddi Siswanto yang memegang dan menentukan seorang anak berkelakukan baik atau tidak nantinya adalah tergantung dari orangtuanya. Untuk lebih jelasnya berikut hasil wawancara peneliti dengan bapak Hj. Kisno Eddi Siswanto.

“..Seperti saya bilang sebelumnya bahwa orang tua yang tidak kuat menggenggam agama maka kemungkian besar anaknya juga akan mengikuti, artinya bahwa orang tua tersebut juga akan jarang sekali untuk menyuruh anak-anaknya untuk melakukan ibadah ke mesjid atau pengajian. Dalam hal ini peran orang tua sangat dominan dalam menentukan dan membentuk sifat anaknya..”

Hasil wawancara di Desa Bandar Khalipah, 7 juni 2013

Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Hj. Kisno Eddi Siswanto, maka dapat diketahui bahwa, ceramah, memberikan nasehat yang baik pada anak remaja, mengingatkan sekaligus meningkatkan kesadaran orangtua anak remaja agar terus memperhatikan, mengawasi, membimbing, dan menyarankan anak -

anaknya untuk rajin beribadah, adalah suatu hal yang dilakukan sebagai upaya oleh tokoh agama dalam mengendalikan banyaknya perilaku menyimpang dikalangan remaja.

Hasil wawancara tersebut sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Horton dan Hunt (1996 : 276) yang menyatakan bahwa, keluarga merupakan kelompok primer (primary group) yang pertama dari seorang anak dan darisitulah pengembangan kepribadian bermula. Dilain pihak, Yankelovich dalam Harton dan Hunt (1996 : 104) menunjukkan bahwa, sekalipun terdapat dorongan yang kuat untuk suatu perubahan dikalangan remaja masa kini, namun pada dasarnya mereka dapat menyetujui nilai - nilai dasar dari orangtua mereka. Artinya bahwa keluarga merupakan agen sosialisasi pertama bagi seorang anak, baik buruknya seorang anak kedepannya tergantung dari bagaiaman sebuah keluarga membentuk dan membimbing anak - anaknya. Seorang anak biasanya lebih mengikuti kebiasaan orangtuanya, jika orang tuanya rajin beribadah maka anaknya juga secara perlahan akan berniat untuk mengikuti jejak dari orangtuanya.

Sejalan dengan bapak Hj. Kisno Eddi Siswanto, salah seorang pengurus gereja HKBP Desa Bandar Khalipah yaitu ibu Boru Hutagaol mengatakan bahwa untuk mengendalikan banyaknya perilaku menyimpang yang dilakukan oleh remaja seperti Geng Motor adalah dengan melakukan pembinanaan iman secara mendalam, menekankan agar orangtua lebih mengarahkan anaknya kedalam kegiatan gereja, seperti ikut terlibat dalam organisasi - organisasi gereja, membuat kegiatan PA (Pendalaman Alkitab) yang dilakukan sebulan sekali, membuat kegiatan - kegiatan olah raga untuk remaja, seperti kegitan futsal antara pelajar CD

dan NH (pertandingan antara abang dan adek) yang dibuat oleh gereja HKBP Desa Bandar Khalipah, membuat perkumpulan setiap malam di gereja, dan berbagai kegiatan lainnya untuk mengarahkan dan membina perkembangan iman anak remaja seperti membuat paduan suara. Hal ini dilakukan untuk mengurangi waktu anak - anak remaja dengan kegiatan - kegiatan yang kurang baik diluar rumah.

“...Rasanya kalo dari sini..bukan bilang apa ya... remaja dari gereja HKBP ini yang sudah ikut terlibat dalam CD dan NH, kayaknya belum ada yang terjerumus dalam kegiatan atau perilaku yang menyimpang seperti narkoba, minum - minum, Geng Motor... tapi remaja yang merokok itu sudah hal yang lumrah lah itu..sepertinya gak ada ..bisa dijaminlah yang udah masuk anggota NH. Belum ada lah..tapi semua itu tergantung orang tualah..kalau orang tua mengarahkan anaknya untuk mengikuti kegiatan - kegiatan gereja dan organisasi - organisasi digereja pasti dia akan jauh dari situ..kalo anak remaja dari kelas 6 SD, SMP, SMA mengikuti kegiatan-kegiatan gereja lah ya kan..untuk mengurangi waktu mereka dengan orang lain lah..ya kalo gini kan setiap malam minggu dibikinlah perkumpulan - perkumpualnnya..kalau mengapakan biar jangan mereka cendrung kesana..diadakanlah olah raga..iya biasanya malam..kebetulan kita ada lapangan bulu tangkisnya..jadi kalo mereka kalo apa kesini..baru kegiatan futsal antara pelajar CD sama NH nya..kan ada remaja - remaja disini lagi ada belajar CD sama NH nya..kek semalam lah mereka ada pertandingan antara adek sama abang senior lah..nah disitu di arahkanlah mereka..nanti kalau kalian udah tamat dari sini, masuklah kalian menjadi anggota kami,,,,anggota naposo...ya disitulah mereka didik..ya didalam bentuk paduan suaralah..yang manalah..jadi kemungkinan besar mereka bergabung dengan kelompok - kelompok yang meyimpang sedikit..karena mereka kebanyakan ngumpul disini...di gereja ini kan kita tau ..apalagi kan kita tau kalo remaja itu tingkat emosinya masih belum labil kan..dsitulah yang mau didik itu..”

Hasil wawancara pada tanggal 15 Juli 2013

Dari hasil wawancara dengan ibu Boru Hutagaol membuktikan bahwa peran orangtua sangat penting atau dominan dalam mengendalikan banyaknya perilaku menyimpang dikalangan remaja. Selain pembinaan, orangtua juga harus lebih mengarahkan anaknya ke dalam kegiatan gereja, seperti ikut terlibat dalam

organisasi - organisasi gereja, mengikuti kegiatan PA (Pendalaman Alkitab) dan berbgai kegitan lainya.

Dari hasil wawancara dengan bapak Hj. Eddi Kisno Siswanto dan tokoh agama umat kriste, yaitu ibu Boru Hutagaul, maka peneliti berpendapat bahwa selain melakukan pembinanan terhadap remaja, maka pembinanan terhadap orangtua yang dilakukan dalam bentuk - bentuk ceramah dari berbagai pihak, baik itu yang dilakukan oleh tokoh agama juga harus dilakukan. Tujuannya yaitu untuk meningkatkan kemampuan orangtua dan pemahaman orangtua tentang cara - cara mendidik anak yang benar atau ideal.

4.6.2. Kontrol Sosial Masyarakat Secara Persuasif

Merupakan salah cara yang dapat dilakukan oleh agen kontrol sosial seperti, lembaga keluarga, tokoh agama yaitu dengan tujuan untuk mengendalikan banyaknya perilaku menyimpang dikalangan remaja, seperti Geng Motor yaitu dengan cara - cara seperti: membujuk dan mengajak secara lebih inten, merayu, memberikan imbalan. Adapun bentuk kontrol sosial yang dilakukan oleh lembaga keluraga dalam mengendalikan perilaku menyimpang dikalangan remaja, seperti Geng Motor adalah sebagai berikut: