• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

D. Respon Anggota Geng Motor Perhadap Pelebelan Negatif Yang Diberikan Oleh Masyarakat

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 1 orang anggota Geng Motor KPK (Kami Punya Kuasa) dan 3 orang anggota Geng Motor CKR (Cocok Kam Rasa), dimana 1 orang diantaranya adalah ketuanya yaitu Adrian, maka dapat disimpulkan bahwa dengan adanya pelebelan yang negatif yang diberikan oleh masyarakat terhadap perilaku Geng Motor yang dianggap sebagai kelompok yang menyimpang, tidak terpuji, kumpulan anak – anak bandel, jahat, meresahkan bahkan mengganggu ketertiban masyarakat karena perilakunya, seperti merampok pengguna jalan, kebut – kebutan dijalanan, dan berbagai kegiatan lainnya, maka dari hasil penelitian yang telah dilakukan didapat bahwa dengan penilaian yang negatif itu, anggota respon yang mungkin jauh dari dugaan sebagian masyarakat.

Masyarakat mungkin beranggapan bahwa dengan pelebelan negatif yang diberikan terhadap anggota Geng Motor yang sering meresahkan dan mengganggu ketertiban masyarakat akan membuat para anggota Geng Motor merasa malu dan jera, namun setelah dilakukan penelitian didapat bahwa respon anggota Geng Motor terhadap pelebelan negatif itu justru menunjukkan kebanggaannya atas pelebelan negatif yang diberikan oleh masyarakat tersebut. Anggota Geng Motor megatakan bahwa tujuan dari perilaku mereka yang sering mengundang perhatian masyarakat, seperti: kebut – kebutan dijalan, konvoi, merampok, memukuli orang, dan berbagai aktifitas anarkis lainnya adalah untuk mendapatkan perhatian dari

masyarakat. Mereka juga mengatakan bahwa semakin banyak orang yang memberikan penilaian/cap negatif terhadap perilaku Geng Motorya, itu berarti Geng Motor mereka sukses untuk menjalankan misinya.

Diain pihak, anggota Geng Motor lain yang telah diwawancarai yakni CKR (cocok Kam Rasa) mengatakan bahwa mereka tidak peduli atas penilaian negatif selama ini yang diberikan oleh masyarakat terhap mereka (anggota Geng Motor) sebagai kelompok yang terdiri dari anak – anak yang jahat, tidak bermoral, mengganggu kertertiban dan meresahkan masyarakat. Mereka mengatakan bahwa selama orang lain (masyarakat) tindak mengganggu mereka, maka mereka (anggota Geng Motor) juga tidak akan mengganggu masyarakat.

5.2. Saran

Melihat banyaknya perilaku menyimpang dikalangan remaja, yang salah satunya akhir - akhir ini populer dan menjadi perbincangan masayarakat dimana - mana yaitu perilaku Geng Motor, maka peneliti meyarankan pada pemeritah dan juga masyarakat yaitu :

1. Pemeritah Desa Bandar Khalipah

Melihat keberadaan Desa Bandar Khalipah yang tidak jauh dari kota - kota besar seperti Kota Medan, Kota Lubuk Pakam, Kota Kecamatan Percut Sei Tuan, maka hal ini mejadikan Desa Bandar Khalipah sebagai desa pinggiran kota (sub urban) yang kedepannya menjadi kota satelit pengembangan pembangunan, baik ekonomi, politik, sosial, sehingga dengan keberadaan desa Bandar Khalipah sebagai daerah pinggiran kota juga akan diikuti oleh perkembangan perilaku masyarakatnya. Perilaku – perilaku Seperti individualis, perilaku kejahatan atau

kriminal yang tinggi, dan berbagai perilaku negatif lainnya yang rentan terjadi di masyarakat perkotaan juga sudah mulai terlihat pada masyarakat Desa Bandar Khalipah. Untuk mengatasi hal – hal yang bersifat perilaku menyimpang, khususnya perilaku yang akhir – akhir ini menjadi perbincangan dan meresahkan masyarakat, seperti Geng Motor, maka peneliti manyarankan :

i. Perlunya sosialisasi, dan himbauan, pembinaan yang secara rutin dan berkelanjutan yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Bandar Khalipah tentang bahaya Perilaku Menyimpang dikalangan remaja, seperti Geng Motor terhadap remaja itu sendiri maupun terhadap orang tua dari remaja. ii. Melihat keberadaan sarana - dan prasana seperti tanah lapang yang selama

ini telah ada di Desa Bandar Khalipah, maka peneliti menyarankan perlunya dilakukan pemanfaatan secara lebih maksimal. Pemanfaatan tanah lapang tersebut bisa dilakukan oleh Pemerintah Desa Bandar Khalipah, misalnya dengan menyisihkan sebagian anggarannya untuk perbaikan atau meningkatkan fungsi tanah lapang tersebut. Perbaikan dan miningkatkan fungsi tanah lapang dalam hal ini bisa dilakukan misalnya dengan menambah berbagai sarana aktifitas olah raga didalamnya, seperti sarana bola volly, basket, karate, dan berbagai kegiatan lainnya. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan yaitu untuk menyalurkan bakat remaja khusunya mereka yang secara ekonomi kurang mapan atau kurang sejahtera, sehingga remaja tidak terlibat dalam kegiatan atau aktifitas - aktifitas yang menyimpang seperti Geng Motor.

2. Lembaga Kepolisian

i. Jangan memberlakukan tindakan kekerasan dalam mengendalikan perilaku menyimpang dikalangan remaja, seperti Geng Motor sebelum adanya indentifikasi dan kepastian yang jelas bahwa Geng Motor tersebut melakukan tindakan kriminal.

ii. Berikan hukuman sesuai dengan tindakan pidana yang dilanggar

iii. Jangan menerima suap dari anggota Geng Motor yang tertangkap melakukan tindakan pidana agar tidak ditahan.

iv. Tegakkan hukum seadil – adilnya demi kesejahktraan masyarakat.

v. Lakukan sosialisasi secara rutin dan berkelanjutan tentang permasalahan perilaku menyimpang yang terjadi.

3. Lembaga Pendidikan

Meninjau kembali hasil penelitian yang menunjukkan bahwa kebanyakan anggota Geng Motor adalah remaja yang masih berstatus pelajar, maka dalam hal ini peneliti menyarakan pada lembaga pendidikan, yaitu diataranya:

i. Perlunya langkah yang tepat dalam mengendalikan perilaku menyimpang dikalangan remaja, baik yang dilakukan dalam bentuk kontrol formal maupun informal, preventif, persuasif, dan represif, seperti sosialisasi, pengarahan, pembinaan, pembujukan, yang dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan

ii. Jangan melakukan tindakan kekerasan, seperti memukul, menampar, dan berbagai tindakan kekerassan lainnya dalam mengendalikan perilaku siswa yang menyimpang dari aturan - aturan sekolah

iii. Perlunya pengkajian ulang tentang MOS (Masa Orientasi Siswa), dimana selama ini banyak sekolah – sekolah menunjuk senior untuk melaksanakan ospek terhadap juniornya yang secara tidak langsung akan mentransformasi tindakan - tindakan kekerasan terhadap juniornya. Seharunya yang dipilih untuk melakukan ospek terhadap juniornya adalah senior yang berprestasi, dan juga yang guru - guru dari sekolah.

iv. Memperbanyak jam mata pelajaran tentang pendidikan agama dan pendidikan budi pekerti

v. Perlunya dilakukan kerjasama antara orang tua dan sekolah, pemanggilan dan membuat laporan khusus setiap ahir bulannya tentang perilaku atau etika anak adalah salah satu hal yang mungkin bisa dilakukan dalam mencegah anak terlibat dalam hal yang menyimpang, juga untuk meningkatkan prestasi akademik siswa.

4. Lembaga Keluarga

Meninjau kembali dari hasil penelitian yang menujukan bahwa beberapan anggota Geng Motor adalah mereka yang secara keluarga kurang mendapatkan perhatian, kasih sayang dari orangtuanya, keluarga yang kurang harmonis, dan berbagai permasalahan keluarga lainya, maka peneliti menyarankan kepada orangtua dari remaja yaitu:

i. Agar orangtua dari remaja menggunakan waktu lebih banyak bersama anak - anaknya.

ii. Memberikan contoh perilaku yang baik terhadap anak dalam kehidupan keluarga, jika perlu orang tua jangan merokok ketika bersama anak .

iii. Berbagi kasih sayang, dan memberikan perhatian yang khusus terhadap anak remaja yang masih sangat rentan labil

iv. Jangan melakukan tindakan kekerasan, seperti memukul, menampar, dan berbagai tidakan kekerasan lainnya dalam mengendalikan perilaku anak yang tidak diinginkan atau menyimpang, seperti halnya perilaku Geng Motor.

v. Memeberikan pendidikan terhadap anak remaja ketika dalam waktu bersama. Pendidikan dalam hal ini bisa berbentuk, pendidikan tentang kebudayaan, pendidikan nilai dan moral agama, dan berbagai pendidikan lainnya yang dapat membentuk kontrol batin atau karakter anak yang lebih baik.

vi. Mengajari anak atau mengarahkan anak pada kegiatan – kegiatan, seperti beribadah secara disiplin dan teratur, juga mengarahkan anak pada kegiatan – kegitan ektrakuler, seperti less mata pelajaran, latihan olah raga, yaitu dengan tujuan mengurangi kekosongan waktu anak remaja, sehingga kemungkinan untuk bergabung atau melakukan tindakan - tindakan yang menyimpang, seperti Geng Motor sangat sedikit

vii. Menjaga keharmonisan dalam keluarga 5. Tokoh Agama

Meninjau kembali hasil penelitian yang menunjukkan bahwa kebanyakan yang remaja yang terlibat dalam kegiatan - kegitan yang menyimpang, seperti Geng Motor adalah mereka - mereka yang kurang terlibat dalam kegiatan - kegiatan keagaaman, dan juga mereka yang secara nilai - nilai agama masih

kurang mengamalkan nilai agama, dan juga orangtua mereka yang kurang mengarahkan anak - anaknya untuk terlibat dalam kegiatan keagamaan, maka peneliti menyarankan:

i. Perlunya pengarahan dan sekaligus pembinaan terhadap orangtua remaja tentang cara - cara mendidikan anak yang benar secara nilai - nilai agama terhadap anak.

ii. Perlunya pengarahan, pembinaaan, terhadap remaja secara rutin tentang nilai - nilai moral agama, baik yang dilakukan dalam bentuk diskusi bersama, maupun dalam bentuk ceramah.

iii. Perlunya penekanan tentang pemahaman tentang hak dan kewajian seorang anak terhadap orangtuanya secara nilai - nilai agama.

6. Masyarakat Umum

Meninjau hasil penelitian tentang respon dan makna Geng Motor terhadap anggota Geng Motor, maka dalam hal ini peneliti menyarankan pada masyarakat yaitu diataranya:

i. Jangan melakukan pengendalian terhadap Geng Motor dengan cara tindakan kekerasan, seperti mengkroyok, memukuli, dan berbagai tindakan kekerasan lainnya ketika berhadapan atau memergoki anggota Geng Motor yang sedang senang – senang, seperti minum – minuman keras, melakukan konvoi jalanan, dan berbagai aktifitas Geng Motor lainnya. Jika melakukan tindakan kekerasan, seperti memukuli, mengkroyok salah satu anggotanya, maka kemungkinan besar anggota Geng Motor lainnya akan membalas tindakan tersebut.

ii. Jangan memberikan pelebelan yang ngatif dan juga capp terhadap pencuri, perampok yang mengendarai sepeda motor sebagai Geng Motor tanpa kepastian yang jelas. Hal ini dikarenakan bahwa perampok tersebut belum tentu Geng Motor. Banyak perampok yang mengatas namakan mereka adalah Geng Motor tertentu padahal dia bukan Geng Motor.

iii. Lakukan langkah sosialisai, pengarahan, pembujukan, kompromi dan deviasi yang baik ketika menangkap anggota Geng Motor sedang melakukan aktivitasnya. Jika perlu serahkan saja kepada pihak kepolisian (jangan main hakim sendiri).

iv. Jangan keluar sendirian diatas 12 malam pada hari malam minggu, karena pada jam segitu Geng Motor akan melakukan aktifitas – aktifitasnya di jalan raya.